Laporan terbaru Kaspersky yang dirilis pada Hari Anti-Ransomware 12 Mei 2025 memetakan perkembangan ancaman ransomware secara global dan regional. Laporan ini menggarisbawahi wilayah yang paling terdampak, strategi pelaku baru, dan pentingnya kesiapsiagaan serta solusi teknis bagi organisasi untuk menghadapi serangan siber yang kian canggih.
TechnonesiaID - Kaspersky meluncurkan laporan tahunan yang menyoroti lanskap ancaman ransomware pada 12 Mei 2025. Ancaman ini terus berkembang dan menyasar berbagai wilayah, terutama Timur Tengah, Asia Pasifik, dan Afrika, sebagai target utama serangan.
Meski hanya 0,44% pengguna global yang terdampak, ransomware cenderung menargetkan korban bernilai tinggi. Serangan lebih terfokus dibanding masif, menunjukkan perubahan pendekatan yang lebih strategis oleh pelaku kejahatan siber.
Baca Juga
Advertisement
Di Asia Pasifik, percepatan digitalisasi, regulasi privasi yang masih baru, dan kesiapan siber yang beragam membuat kawasan ini rentan. Infrastruktur penting dan sistem operasional menjadi sasaran empuk bagi para peretas.
Afrika mulai menjadi incaran seiring meningkatnya digitalisasi, terutama di Nigeria dan Afrika Selatan. Sektor keuangan, manufaktur, dan pemerintahan disebut sebagai area paling berisiko di wilayah ini.
Aktivitas ransomware di Amerika Latin juga tinggi, terutama di negara seperti Brasil dan Meksiko. Namun, hambatan ekonomi dan tebusan yang rendah membatasi potensi pelaku dalam mengeksekusi serangan berskala besar.
Baca Juga
Advertisement
Di negara-negara CIS, tingkat infeksi lebih rendah, namun kelompok seperti Head Mare dan Twelve tetap aktif menyebarkan varian berbahaya seperti LockBit 3.0, dengan sasaran sektor publik dan industri.
Kaspersky mencatat kemunculan kelompok baru seperti FunkSec yang menggunakan teknologi AI dan model Ransomware-as-a-Service (RaaS). Mereka fokus pada skema serangan skala besar dengan permintaan tebusan rendah, menjadikannya cepat berkembang.
Menghadapi ancaman ini, Kaspersky menyarankan pertahanan berlapis, termasuk sistem cadangan offline, pemantauan aktif, dan pelatihan pengguna. Tools seperti Kaspersky Anti-Ransomware Tool for Business juga direkomendasikan untuk memperkuat perlindungan organisasi.
Baca Juga
Advertisement
Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Elektronik, Anime, Game, Tech dan Berita Tekno lainnya setiap hari melalui social media TechnoNesia. Ikuti kami di :
- Instagram : @technonesia_id
- Facebook : Technonesia ID
- X (Twitter) : @technonesia_id
- Whatsapp Channel : Technonesia.ID
- Google News : TECHNONESIA