Samsung Galaxy S25 FE hanya pakai Exynos 2400 di Indonesia. Kenapa tidak ada Snapdragon? Inilah penjelasan resmi Samsung soal strategi dan fitur AI.
TechnonesiaID - Samsung baru saja memperkenalkan Galaxy S25 FE di Indonesia pada Kamis (11/9/2025). Ponsel ini hadir sebagai versi lebih terjangkau dari lini Galaxy S25 series. Meski membawa banyak peningkatan, ada satu hal yang cukup disorot publik: perangkat ini hanya menggunakan chipset Exynos 2400, tanpa opsi Snapdragon 8 Gen 3 seperti yang tersedia pada seri flagship lainnya.
Bagi sebagian orang, keputusan ini menimbulkan pertanyaan. Mengapa Samsung mengambil langkah berbeda untuk varian FE? Apakah ini strategi bisnis, atau ada alasan teknis yang lebih kuat di baliknya?
Baca Juga
Advertisement
Galaxy S25 FE Hanya Pakai Exynos 2400, Ini Alasan Resmi Samsung
Menurut penjelasan Ilham Indrawan, MX Product Marketing Senior Manager Samsung Electronics Indonesia, keputusan ini bukan tanpa pertimbangan. Ia menegaskan bahwa Samsung menginginkan adanya keseimbangan antara performa, daya tahan, dan kinerja kecerdasan buatan dalam Galaxy S25 FE.
“Terlepas dari penggunaan prosesor Snapdragon pada Galaxy S25 series, kami ingin menghadirkan ponsel dengan performa stabil dan efisien, terutama dalam mendukung fitur berbasis AI,” ujarnya.
Selain itu, Samsung menemukan bahwa sebagian besar pengguna seri FE lebih mengutamakan harga yang terjangkau dengan spesifikasi cukup untuk aktivitas harian, mulai dari pekerjaan, hiburan, hingga gaming ringan. Oleh karena itu, pemilihan Exynos 2400 dianggap paling sesuai.
Baca Juga
Advertisement
Strategi Harga: Menekan Biaya Tanpa Mengurangi Fitur
Salah satu alasan kuat mengapa Samsung Galaxy S25 FE hanya dibekali Exynos 2400 adalah faktor harga. Samsung menyadari bahwa pasar Indonesia sangat sensitif terhadap banderol ponsel. Dengan chipset ini, Galaxy S25 FE bisa dijual pada harga yang mirip dengan seri S24 FE tahun lalu, meski membawa pembaruan signifikan di sisi fitur.
Langkah ini menunjukkan bahwa Samsung tidak ingin sekadar menghadirkan varian murah, melainkan tetap menawarkan nilai lebih dengan harga kompetitif. Artinya, pengguna bisa merasakan teknologi flagship, khususnya fitur AI, tanpa perlu membayar harga setara Galaxy S25 Ultra.
Exynos 2400: Bukan Sekadar Chipset Biasa
Sekilas, penggunaan Exynos 2400 mungkin dianggap sebagai “downgrade” dibanding Snapdragon. Namun, Samsung menekankan bahwa Exynos 2400 memiliki NPU (Neural Processing Unit) yang lebih unggul dalam menjalankan tugas-tugas kecerdasan buatan.
Baca Juga
Advertisement
Ilham menambahkan, Exynos 2400 dirancang untuk mendukung tren baru, yaitu penggunaan AI dalam aktivitas sehari-hari. Dengan kemampuan ini, Galaxy S25 FE dapat menawarkan pengalaman yang mirip dengan flagship, terutama dalam fitur-fitur kamera dan produktivitas berbasis AI.
Fitur AI di Galaxy S25 FE
Lantas, fitur kecerdasan buatan apa saja yang ditawarkan Galaxy S25 FE? Ternyata, Samsung menghadirkan fitur AI yang sama dengan seri premium Galaxy S25 lainnya. Beberapa di antaranya adalah:
- Generative Edit: memungkinkan pengguna menghapus objek yang tidak diinginkan dan menggantinya dengan latar belakang yang realistis.
- Sketch to Image: ubah coretan sederhana menjadi gambar yang lebih hidup berkat dukungan AI.
- Audio Eraser: hilangkan suara bising saat merekam video.
- Live Translate: menerjemahkan percakapan telepon secara real-time.
- Note Assist: membantu meringkas catatan panjang agar lebih mudah dipahami.
Dengan fitur-fitur tersebut, Samsung menegaskan bahwa meski lebih murah, Galaxy S25 FE tetap berada di jalur tren AI yang sedang berkembang pesat.
Baca Juga
Advertisement