Review Game Road to Boruto di Naruto Shippuden Ultimate Ninja Storm 4. Seru di awal, tapi apakah layak dimainkan hingga akhir? Simak ulasan lengkapnya.
TechnonesiaID - Sejak pertama kali hadir, Naruto Shippuden: Ultimate Ninja Storm dikenal sebagai salah satu game adaptasi anime terbaik yang mampu menghadirkan pertempuran seru, cutscene dramatis, dan nuansa khas dunia shinobi. Setelah menutup kisah panjang Naruto, hadir ekspansi Road to Boruto yang seharusnya menjadi jembatan menuju generasi baru.
Namun, apakah tambahan ini benar-benar memuaskan? Atau justru menjadi penutup yang agak hambar? Mari kita bahas lebih dalam.
Baca Juga
Advertisement
Review Game Road to Boruto: Naruto Selesai, Kini Saatnya Boruto
Road to Boruto mengambil latar sekitar 15 tahun setelah pertempuran melawan Kaguya Ōtsutsuki. Naruto kini sudah berusia 30-an, menjabat sebagai Hokage Ketujuh, sekaligus menjadi sosok kepala keluarga. Karena terlalu sibuk mengurus desa, fokus cerita bergeser ke sang anak, Boruto Uzumaki, yang merasa kurang mendapat perhatian dari ayahnya.
Di sinilah perjalanan baru dimulai. Kita mengendalikan Boruto, menjelajahi Konoha versi modern yang tampak lebih hidup, lengkap dengan karakter NPC yang lalu-lalang. Pada awalnya, game ini terasa menjanjikan. Pertarungan tutorial singkat langsung membawa kita ke suasana nostalgia, dan dunia Konoha terlihat lebih detail.
Awal yang Menarik, Tapi Cepat Tergelincir
Sayangnya, keseruan awal itu tidak bertahan lama. Setelah pertemuan dengan Sarada, putri Sakura, alur permainan mulai terasa aneh. Pemain bisa menggunakan karakter apa saja, bahkan sosok overpower seperti Six Paths Naruto, untuk bertarung melawan anak kecil.
Baca Juga
Advertisement
Lebih jauh, banyak side quest yang muncul secara acak, mulai dari permintaan barang hingga ajakan bertarung. Meski niatnya untuk membuat dunia lebih dinamis, konten sampingan ini terasa repetitif dan tidak punya dampak berarti.
Puncak Cerita di Ujian Chunin
Meski sempat membosankan, alur cerita utama mulai memanas saat Boruto mengikuti Ujian Chunin. Di sinilah ketegangan meningkat. Boruto ketahuan menggunakan alat ninja modern dan didiskualifikasi langsung oleh Naruto, menciptakan momen emosional ayah-anak.
Namun, sebelum sempat terjadi drama lebih dalam, invasi besar-besaran dari klan Otsutsuki menghentak panggung. Pertarungan epik melibatkan Naruto, Sasuke, hingga Boruto tersaji dalam cutscene yang cukup memukau. Seperti biasa, Storm 4 menghadirkan animasi pertarungan yang mendebarkan.
Advertisement
Sayangnya, konflik besar ini selesai terlalu cepat. Setelah beberapa pertarungan dan satu adegan dramatis di mana Naruto tampak berkorban, game tiba-tiba mendorong kita ke pertarungan final.
Cerita Pendek, Konten Sampingan Jadi Beban
Bagi pemain yang berharap pada alur panjang seperti seri Naruto sebelumnya, Road to Boruto bisa jadi mengecewakan. Cerita utama terasa terlalu singkat—hanya beberapa jam saja untuk dituntaskan.
Sebagian besar waktu malah dihabiskan pada konten sampingan yang tidak signifikan. Eksplorasi Konoha juga terbatas, tidak benar-benar open world, melainkan area kecil yang saling terhubung. Akibatnya, rasa “petualangan” justru berkurang.
Baca Juga
Advertisement