DUET headphone speaker hybrid hadir dengan desain unik, menggabungkan headphone dan speaker dalam satu perangkat audio praktis.
TechnonesiaID - Bayangkan sebuah perangkat audio yang bisa berubah seketika dari headphone pribadi menjadi speaker untuk berbagi musik bersama. Itulah ide utama di balik DUET headphone speaker hybrid, sebuah konsep inovatif yang digagas untuk menjawab kebutuhan generasi modern yang tak bisa lepas dari musik.
Dengan desain yang futuristik sekaligus praktis, DUET bukan hanya sekadar headphone biasa, melainkan perangkat audio serbaguna yang mampu menghadirkan pengalaman mendengarkan musik lebih fleksibel. Lalu, apa yang membuat DUET begitu menarik perhatian?
Baca Juga
Advertisement
DUET Headphone Speaker Hybrid Hadir Sebagai Solusi Praktis
Selama ini, pengguna audio kerap dihadapkan pada pilihan: menggunakan headphone untuk mendengarkan musik sendiri atau memakai speaker saat ingin berbagi. Nah, DUET mencoba menghapus dilema itu dengan menyatukan keduanya.
Dalam satu perangkat, pengguna bisa beralih dengan mudah dari mode headphone ke speaker hanya dengan memutar dan mengunci bagian tertentu. Tidak ada lagi repot mengganti perangkat saat berpindah tempat atau suasana.
Inspirasi di Balik Konsep DUET Headphone Speaker Hybrid
Ide ini muncul dari pengalaman sehari-hari sang desainer, Ken Sledzinski. Sebagai mahasiswa yang selalu dikelilingi musik, ia merasa ribet setiap kali harus melepas headphone dan mengganti ke speaker.
Baca Juga
Advertisement
Rasa tidak praktis itulah yang kemudian melahirkan gagasan menghadirkan satu perangkat yang bisa mengikuti penggunanya ke mana saja, baik untuk mendengarkan musik secara pribadi maupun berbagi dengan teman.
Teknologi Bone Conduction Jadi Senjata Utama DUET
Keunggulan DUET headphone speaker hybrid terletak pada penggunaan mini bone conduction speaker. Berbeda dari speaker konvensional yang mengandalkan udara untuk menyebarkan suara, teknologi ini bekerja dengan menghantarkan getaran melalui permukaan benda.
Menariknya, sistem ini membuat DUET tetap ringkas tanpa mengorbankan kualitas suara. Saat digunakan sebagai headphone, dinding ruang suara yang tipis dengan lubang kecil menjaga audio tetap privat. Namun ketika diubah ke mode speaker, unit kecil ini masuk ke dalam ruang akustik lebih besar sehingga volume meningkat dan suara menyebar lebih luas.
Baca Juga
Advertisement
Proses Desain: Dari Sketsa Hingga Prototipe Nyata
DUET tidak lahir begitu saja. Ken Sledzinski menghabiskan waktu panjang untuk merancang desain, mulai dari sketsa di kertas hingga pemodelan 3D menggunakan Rhino. Inspirasi utamanya datang dari headphone retro dengan gaya berani dan karakter kuat.
Setelah bentuk utama ditentukan, ia menggunakan software visualisasi KeyShot untuk memilih warna serta material. Proses prototyping dilakukan dengan printer 3D, di mana ia terus menguji berbagai versi ruang suara hingga menemukan keseimbangan antara tampilan dan kualitas audio. Bahkan, ia menggunakan komponen dari PocketTunes bone conduction speaker untuk memastikan hasilnya bisa berfungsi nyata.
DUET Headphone Speaker Hybrid Tawarkan Tiga Mode Mendengarkan
Hal paling menarik dari DUET adalah fleksibilitasnya. Tidak hanya dua mode (headphone dan speaker), perangkat ini juga mendukung spatial audio untuk pengalaman lebih imersif.
Baca Juga
Advertisement
Pengguna bisa menikmati musik pribadi dengan tenang, lalu beralih ke mode speaker untuk berbagi suasana bersama teman. Bahkan, saat diletakkan di permukaan tertentu, teknologi bone conduction mampu menyesuaikan karakter suara sesuai media yang digunakan, sehingga pengalaman mendengarkan jadi unik di setiap tempat.