Close Menu
  • Berita Tekno
  • Trending
  • Gadget
  • Elektronik
  • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Spesifikasi Poco C85 5G: 5 Hal Wajib Tahu Sebelum Resmi Rilis

4 Desember 2025 | 03:18

Kenapa Pembeli Galaxy Z TriFold Dapat Diskon Perbaikan Layar 50%?

4 Desember 2025 | 01:18

Review Nothing Phone (3a) Lite: 7 Poin Penting Sebelum Beli

3 Desember 2025 | 23:18
Facebook X (Twitter) Instagram
Trending
  • Spesifikasi Poco C85 5G: 5 Hal Wajib Tahu Sebelum Resmi Rilis
  • Kenapa Pembeli Galaxy Z TriFold Dapat Diskon Perbaikan Layar 50%?
  • Review Nothing Phone (3a) Lite: 7 Poin Penting Sebelum Beli
  • 5 Inovasi Teknologi AI HP China yang Bikin iPhone Tertinggal
  • Apple Tolak India! 3 Alasan Kenapa Ogah Tanam Aplikasi Pemerintah ke iPhone
  • 3 Fakta Mencengangkan Investasi Intel Malaysia Rp3,46 T, Jadi Pusat Chip Global
  • 7 Poin Utama Belanja Infrastruktur Data Center AI Rp 46.000 T
  • 3 Alasan DeepSeek V3.2 Pengganti Google Bikin Amerika Minggir
Kamis, Desember 4
Facebook Instagram YouTube TikTok WhatsApp X (Twitter) LinkedIn
TechnoNesia.IDTechnoNesia.ID
  • Berita Tekno
  • Trending
  • OtoTekno
    • Elektronik
    • Gadget
    • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime
TechnoNesia.IDTechnoNesia.ID
  • Berita Tekno
  • Trending
  • Gadget
  • Elektronik
  • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime
Beranda » Tech » Google Pelototi Anda 24 Jam? Ini 5 Cara Mengamankan Privasi Digital
Tech

Google Pelototi Anda 24 Jam? Ini 5 Cara Mengamankan Privasi Digital

Olin SianturiOlin Sianturi19 Oktober 2025 | 16:08
Bagikan Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Threads Tumblr Email Telegram Pinterest
Cara mengamankan privasi digital, Batasi pelacakan Google
Bagikan
Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

Sadarkah Anda, Google terus memantau aktivitas Anda 24 jam? Pelajari 5 cara mengamankan privasi digital dan batasi pelacakan Google agar data Anda aman dari pengiklan.

TechnonesiaID - Di era digital ini, Google telah menjadi pintu gerbang utama kita menuju informasi. Kita menggunakannya untuk mencari resep, menemukan lokasi, menonton video, hingga mengirim email penting. Namun, kemudahan ini datang dengan harga: data pribadi kita.

Tidak banyak yang menyadari bahwa setiap klik, pencarian, dan lokasi yang Anda kunjungi tercatat dan disimpan oleh Google. Jejak digital ini adalah ‘harta karun’ yang tak ternilai bagi para pengiklan, yang menggunakannya untuk membuat profil detail tentang siapa Anda dan apa yang Anda butuhkan.

Baca Juga

  • 5 Inovasi Teknologi AI HP China yang Bikin iPhone Tertinggal
  • Apple Tolak India! 3 Alasan Kenapa Ogah Tanam Aplikasi Pemerintah ke iPhone

Advertisement

Bahkan, meskipun Anda merasa sudah menonaktifkan beberapa fitur privasi, pengumpulan informasi secara pasif masih terus berlangsung. Lalu, bagaimana kita bisa mengambil alih kendali dan memastikan data pribadi kita tidak terus-menerus dipelototi?

Mengapa Google Selalu ‘Mengintai’ Data Kita?

Tujuan utama dari pelacakan ini sederhana dan berpusat pada bisnis: iklan. Google menghasilkan miliaran dolar melalui layanan iklan bertarget yang sangat personal.

Dengan mengumpulkan data perilaku pengguna, Google dapat menyajikan iklan yang sangat relevan. Misalnya, jika Anda baru saja mencari harga tiket pesawat, Anda akan mulai melihat iklan tentang hotel dan destinasi liburan di berbagai situs yang Anda kunjungi.

Baca Juga

  • 7 Poin Utama Belanja Infrastruktur Data Center AI Rp 46.000 T
  • 3 Alasan DeepSeek V3.2 Pengganti Google Bikin Amerika Minggir

Advertisement

Pelacakan yang ekstensif memungkinkan pengiklan melakukan profiling pengguna dengan akurat. Profil ini mencakup minat, status sosial-ekonomi, kebiasaan belanja, hingga riwayat kesehatan (berdasarkan pencarian). Bagi Google, data adalah bahan bakar yang mendorong mesin bisnis mereka.

Apa Saja Data Paling Sensitif yang Dikumpulkan Google?

Meskipun Google meyakinkan bahwa data yang mereka kumpulkan bersifat anonim, faktanya mereka mengumpulkan berbagai jenis data yang, ketika digabungkan, dapat menciptakan gambaran yang sangat spesifik tentang identitas Anda.

Berikut adalah beberapa jenis data yang paling diminati Google dan mitra pengiklannya:

Baca Juga

  • 76% Layanan Telkomsel Pulih Jelang Nataru, Ada Paket Gratis!
  • 5 Teknologi Kunci HP Xiaomi yang Dihapus Diam-diam

Advertisement

  • Riwayat Pencarian (di Google Search) dan Aktivitas di Aplikasi Google lainnya.
  • Riwayat Lokasi (tempat yang pernah Anda kunjungi, bahkan saat Anda tidak menggunakan aplikasi peta secara aktif).
  • Aktivitas Tontonan di YouTube (video apa yang Anda sukai, berapa lama Anda menontonnya, dan apa yang Anda cari setelahnya).
  • Informasi Perangkat Keras (jenis ponsel, sistem operasi, dan jaringan internet yang digunakan).
  • Jenis Iklan yang Paling Anda Minati atau Klik (mengidentifikasi preferensi belanja Anda).

Memahami data apa yang dikumpulkan adalah langkah pertama untuk menerapkan cara mengamankan privasi digital yang efektif.

5 Langkah Efektif Cara Mengamankan Privasi Digital dari Pelacakan Google

Meskipun mustahil untuk sepenuhnya menghilangkan pelacakan kecuali Anda berhenti menggunakan internet, Anda dapat membatasi dan mengontrol data yang diakses oleh Google. Berikut adalah panduan langkah demi langkah yang harus segera Anda lakukan.

1. Audit dan Matikan Aktivitas Web & Aplikasi

Fitur “Aktivitas Web & Aplikasi” adalah pusat kendali di mana Google menyimpan segala sesuatu yang Anda lakukan saat masuk ke akun Anda. Mematikannya adalah langkah krusial untuk batasi pelacakan Google.

Baca Juga

  • 5 Kriteria Pilih Layar Glossy vs Matte Laptop: Terbaik untuk Desain Grafis
  • 5 Fakta Internet Rakyat Surge Rp100 Ribu/Bulan: Worth It atau Zonk?

Advertisement

Cara mematikannya:

Kunjungi laman My Activity di akun Google Anda. Di sana, Anda akan menemukan opsi “Aktivitas Web & Aplikasi”. Anda bisa mematikannya, atau, setidaknya, mengatur agar data aktivitas dihapus secara otomatis setiap 3, 18, atau 36 bulan. Menonaktifkan fitur ini memastikan Google tidak lagi mencatat setiap pencarian yang Anda lakukan.

2. Atur Riwayat Lokasi (Location History)

Banyak pengguna yang terkejut mengetahui bahwa Google mencatat riwayat pergerakan mereka secara akurat, bahkan saat aplikasi Google Maps ditutup. Data lokasi ini digunakan untuk iklan lokal dan analisis demografi.

Baca Juga

  • 5 Fakta Penting Fitur Ekstensi Memori Xiaomi: Benarkah Tingkatkan Performa?
  • 5 Alasan Utama Layar Melengkung Smartphone Hilang dari Tren

Advertisement

Riwayat lokasi seringkali tetap aktif meskipun Anda telah mematikan layanan lokasi di ponsel. Untuk mengontrolnya, Anda harus menonaktifkannya langsung di pengaturan Akun Google Anda, di bagian “Data & Privasi”. Pastikan Riwayat Lokasi (Location History) berada dalam posisi ‘Off’.

3. Kelola Personalisasi Iklan

Google menggunakan profil data Anda untuk menampilkan iklan yang dipersonalisasi. Jika Anda merasa risih karena iklan selalu tahu persis apa yang baru saja Anda bicarakan atau cari, ini adalah solusinya.

Di bagian “Data & Privasi” pada Akun Google, cari “Pusat Iklan Saya”. Di sana, Anda dapat mematikan opsi “Personalisasi Iklan”. Ketika ini dimatikan, Google akan tetap menampilkan iklan, tetapi iklan tersebut tidak akan lagi didasarkan pada aktivitas spesifik Anda. Ini adalah cara mengamankan privasi digital yang paling terlihat dampaknya.

Baca Juga

  • 5 Perbedaan Region HyperOS Terbaik: ROM Global Mana yang Paling Unggul?
  • 5 Strategi HSBC: Optimasi Pengelolaan Aset Digital dan Keuangan Perusahaan

Advertisement

4. Bersihkan Jejak Digital di Browser

Jejak digital tidak hanya ditinggalkan di akun Google, tetapi juga di browser yang Anda gunakan. Pengaturan privasi browser menjadi garis pertahanan kedua.

  • Google Chrome: Selain menghapus riwayat, pastikan Anda masuk ke Pengaturan Privasi dan Keamanan, lalu atur agar Chrome selalu memblokir third-party cookies (kuki pihak ketiga). Kuki ini adalah alat utama pelacakan lintas situs.
  • Mozilla Firefox: Firefox menawarkan fitur “Enhanced Tracking Protection” yang sangat kuat. Pastikan perlindungan diatur ke mode ‘Strict’ untuk memblokir sebagian besar pelacak, kuki, dan fingerprinters.
  • Safari: Pengguna Apple dapat memanfaatkan fitur “Prevent Cross-Site Tracking” yang secara default sudah aktif, memastikan pelacakan lintas situs diminimalisir.
  • Microsoft Edge: Edge memiliki fitur “Tracking Prevention”. Atur ke mode ‘Balanced’ atau ‘Strict’ untuk memblokir pelacak yang berbahaya.

Menghapus kuki dan cache secara rutin (minimal seminggu sekali) juga merupakan praktik penting untuk menjaga kerahasiaan data.

5. Batasi Pelacakan Google dengan Mode Penyamaran (Incognito/Private Browsing)

Saat Anda ingin mencari informasi yang sangat sensitif atau pribadi tanpa meninggalkan jejak di perangkat lokal Anda, gunakan Mode Penyamaran (Incognito di Chrome, Private Window di Firefox/Safari).

Baca Juga

  • 5 Dampak Positif Digitalisasi AI Terhadap Strategi Keuangan Perusahaan
  • 5 Temuan Aneh 3I/ATLAS: Profesor Harvard Curiga Wahana Mata-Mata Alien

Advertisement

Mode ini memang tidak melindungi Anda dari pelacakan yang dilakukan oleh penyedia layanan internet (ISP) Anda atau situs web yang Anda kunjungi, tetapi mode ini efektif mencegah browser Anda menyimpan:

  • Riwayat penelusuran lokal.
  • Kuki dan data situs setelah sesi ditutup.
  • Informasi yang mungkin secara otomatis ditautkan ke akun Google Anda (jika Anda tidak sengaja masuk saat menggunakan mode ini).

Gunakan mode ini sebagai langkah pencegahan cepat untuk aktivitas yang tidak ingin Anda tautkan kembali ke profil utama Anda.

Kesimpulan: Kendalikan Data Anda, Jangan Biarkan Data Anda Mengendalikan Anda

Google adalah layanan yang luar biasa, tetapi kita sebagai pengguna memiliki tanggung jawab untuk menjaga privasi digital kita. Jejak digital adalah bagian dari identitas Anda, dan membiarkannya terekspos tanpa batas sama artinya membiarkan pihak ketiga memanfaatkan informasi tersebut tanpa sepengetahuan Anda.

Baca Juga

  • Kekayaan Satoshi Nakamoto Raib Rp 712 T: 5 Fakta Harga Bitcoin Terjun Bebas
  • 7 Bukti Lubang Kawah Bulan Terbaru Akibat Dampak Roket China

Advertisement

Dengan menerapkan kelima langkah di atas, terutama dengan mematikan Personalisasi Iklan dan mengaudit Aktivitas Web & Aplikasi, Anda telah mengambil tindakan proaktif untuk batasi pelacakan Google dan mendapatkan kembali kendali atas data yang selama ini mereka kumpulkan 24 jam sehari.


Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Elektronik, Anime, Game, Tech dan Berita Tekno lainnya setiap hari melalui social media TechnoNesia. Ikuti kami di :
  • Instagram : @technonesia_id
  • Facebook : Technonesia ID
  • X (Twitter) : @technonesia_id
  • Whatsapp Channel : Technonesia.ID
  • Google News : TECHNONESIA
batasi pelacakan Google data pribadi google tracking keamanan internet Privasi Digital
Share. Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Threads Telegram Email Pinterest
Previous Article5 Langkah Mudah Cara Update Bluetooth Xiaomi Tersembunyi
Next Article 5 Fakta Ngeri Ancaman Megathrust Selat Sunda, Tsunami Banten & Lampung
Olin Sianturi
  • Website

Olin Sianturi adalah seorang Content Writer di Media TechnoNesia dan GadgetVIVA, berpengalaman dalam menulis artikel informatif dan SEO-friendly. Spesialisasinya mencakup teknologi, gadget, elektronik, game. Dengan gaya penulisan yang menarik dan mudah dipahami, Olin mampu menghadirkan konten berkualitas yang relevan dan bernilai bagi pembaca.

Artikel Terkait

5 Inovasi Teknologi AI HP China yang Bikin iPhone Tertinggal

Olin Sianturi3 Desember 2025 | 21:18

Apple Tolak India! 3 Alasan Kenapa Ogah Tanam Aplikasi Pemerintah ke iPhone

Olin Sianturi3 Desember 2025 | 19:18

7 Poin Utama Belanja Infrastruktur Data Center AI Rp 46.000 T

Olin Sianturi3 Desember 2025 | 15:18

3 Alasan DeepSeek V3.2 Pengganti Google Bikin Amerika Minggir

Olin Sianturi3 Desember 2025 | 13:18

76% Layanan Telkomsel Pulih Jelang Nataru, Ada Paket Gratis!

Olin Sianturi3 Desember 2025 | 01:18

5 Teknologi Kunci HP Xiaomi yang Dihapus Diam-diam

Olin Sianturi2 Desember 2025 | 07:18
Pilihan Redaksi
Elektronik

The Frame dan Music Frame Samsung: Inovasi Aesthetic yang Bikin Ruangan Naik Kelas ala Naura Ayu

Olin Sianturi28 November 2025 | 22:38

Nikmati pengalaman imersif dengan The Frame dan Music Frame Samsung yang aesthetic, cerdas, dan selaras…

4 Fakta Menarik The Blackman Family Sebelum Berpisah, Keluarga Viral yang Bikin Heboh!

25 Februari 2025 | 07:50

Awan Pintar Optimalkan AI dan Machine Learning untuk Tangkal Serangan Siber di Indonesia

28 November 2025 | 23:27

Festival Nyasar ke Dimensi Facebook: Bawa Keseruan Komedi dan Horor, Anak Muda Auto Nyasar!

28 November 2025 | 22:05

Momoshiki Otsutsuki Resmi Hadir di Naruto to Boruto: Shinobi Striker (DLC #46)

1 Desember 2025 | 00:49
Terbaru

5 Inovasi Teknologi AI HP China yang Bikin iPhone Tertinggal

Olin Sianturi3 Desember 2025 | 21:18

Apple Tolak India! 3 Alasan Kenapa Ogah Tanam Aplikasi Pemerintah ke iPhone

Olin Sianturi3 Desember 2025 | 19:18

7 Poin Utama Belanja Infrastruktur Data Center AI Rp 46.000 T

Olin Sianturi3 Desember 2025 | 15:18

3 Alasan DeepSeek V3.2 Pengganti Google Bikin Amerika Minggir

Olin Sianturi3 Desember 2025 | 13:18

76% Layanan Telkomsel Pulih Jelang Nataru, Ada Paket Gratis!

Olin Sianturi3 Desember 2025 | 01:18
technonesia-ads
TechnoNesia.ID
Member Of : Media Publica
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
Terhubung Dengan Kami
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp LinkedIn
www.technonesia.id © 2025 | All Rights Reserved

Media Publica Networks :

UpToDai Media Bekasi GadgetDiva Ronde Aktual

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.