Close Menu
  • Berita Tekno
  • Trending
  • Gadget
  • Elektronik
  • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

7 Poin Perbandingan Galaxy Tab S11 vs Huawei MatePad Pro 13.2 (2025)

25 Desember 2025 | 00:43

Moto Pad 60 Pro vs iPad Gen 11: 7 Perbedaan Kunci Tablet Menggambar Presisi

24 Desember 2025 | 22:43

Top 7 Fitur: Perbandingan Xiaomi Pad 7 Pro vs Honor Pad 10 untuk Mahasiswa

24 Desember 2025 | 20:43
Facebook X (Twitter) Instagram
Trending
  • 7 Poin Perbandingan Galaxy Tab S11 vs Huawei MatePad Pro 13.2 (2025)
  • Moto Pad 60 Pro vs iPad Gen 11: 7 Perbedaan Kunci Tablet Menggambar Presisi
  • Top 7 Fitur: Perbandingan Xiaomi Pad 7 Pro vs Honor Pad 10 untuk Mahasiswa
  • 5 Langkah Ubah HP Xiaomi Jadi PC: Manfaatkan Fitur Desktop Chrome Terbaru
  • 5 Fakta Gila Xiaomi 17 Ultra: Kamera 200MP Leica Zoom Optik Penuh
  • 5 Alasan Utama Penghentian POCO Store App oleh Xiaomi di Tahun 2024
  • Bocoran Gila: 25 Daftar Perangkat HyperOS 3 Meluncur Sebelum 2026
  • 5 Fitur Baru Google: Saran Kontekstual Android Hadir di Semua HP
Kamis, Desember 25
Facebook Instagram YouTube TikTok WhatsApp X (Twitter) LinkedIn
TechnoNesia.IDTechnoNesia.ID
  • Berita Tekno
  • Trending
  • OtoTekno
    • Elektronik
    • Gadget
    • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime
TechnoNesia.IDTechnoNesia.ID
  • Berita Tekno
  • Trending
  • Gadget
  • Elektronik
  • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime
Beranda » Tech » 3 Fakta NASA: Fenomena Meteor Cirebon dan Perbedaan Meteoroid Meteorit
Tech

3 Fakta NASA: Fenomena Meteor Cirebon dan Perbedaan Meteoroid Meteorit

Olin SianturiOlin Sianturi9 November 2025 | 18:38
Bagikan Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Threads Tumblr Email Telegram Pinterest
Fenomena meteor Cirebon, Perbedaan meteoroid meteorit
Bagikan
Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

Apa bedanya meteoroid dan meteorit? NASA membeberkan 3 fakta di balik fenomena meteor Cirebon yang sempat viral. Pelajari 7 poin perbedaan meteoroid meteorit!

TechnonesiaID - Fenomena alam selalu sukses menarik perhatian publik, apalagi jika menyangkut benda langit yang melintas dekat dengan Bumi. Pada Oktober 2025 lalu, langit di atas wilayah Cirebon, Jawa Barat, menjadi saksi bisu dari penampakan bola api misterius yang viral di media sosial.

Peristiwa ini tentu saja menimbulkan berbagai spekulasi. Namun, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) segera memberikan konfirmasi bahwa penampakan dramatis tersebut memang merupakan jatuhnya meteor.

Baca Juga

  • 5 Fakta Gila Xiaomi 17 Ultra: Kamera 200MP Leica Zoom Optik Penuh
  • Bocoran Gila: 25 Daftar Perangkat HyperOS 3 Meluncur Sebelum 2026

Advertisement

Menariknya, Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) memiliki penjelasan mendalam mengenai objek luar angkasa semacam ini. Penjelasan NASA menjadi kunci untuk memahami secara ilmiah apa yang terjadi, dan yang lebih penting, membedakan tiga istilah krusial yang sering tertukar: meteoroid, meteor, dan meteorit.

1. Fenomena Meteor Cirebon: Validasi Ilmiah dari BRIN

Penampakan bola api di Cirebon yang terjadi beberapa waktu lalu bukan hanya sekadar kilatan cahaya biasa. Berdasarkan analisis awal, para peneliti di BRIN membenarkan bahwa objek tersebut adalah meteor yang memasuki atmosfer Bumi.

Fenomena ini dikenal sebagai fireball atau bola api, yaitu meteor yang memiliki kecerahan lebih tinggi dari planet Venus. Penampakan seperti ini sangat langka dan seringkali menjadi daya tarik utama bagi para pengamat langit dan astronom amatir.

Baca Juga

  • Badai PHK Pecah Rekor 2025: 5 Alasan Perusahaan Global Pecat Karyawan
  • 4 Bangunan Terlihat dari Luar Angkasa, Tembok China Mitos!

Advertisement

Para ahli menyatakan bahwa penampakan fenomena meteor Cirebon ini memberikan kesempatan berharga untuk mempelajari komposisi materi luar angkasa yang berhasil masuk ke atmosfer kita. Ini menunjukkan betapa aktifnya interaksi antara Bumi dan benda-benda di Tata Surya.

2. Mengapa NASA Perlu Mengklarifikasi Perbedaan Istilah Benda Langit?

Di tengah kehebohan seputar meteor Cirebon, seringkali terjadi kekeliruan dalam penggunaan istilah, terutama antara “meteor” dan “bintang jatuh.” Padahal, bintang jatuh tidaklah ada. Yang kita lihat hanyalah efek visual saat material luar angkasa terbakar di atmosfer.

NASA secara konsisten berupaya mengedukasi publik mengenai terminologi yang tepat. Mereka menjelaskan bahwa ada tiga kata spesifik yang merujuk pada benda langit yang sama, namun berada dalam situasi dan lokasi yang berbeda.

Baca Juga

  • 5 Fakta Biaya Ganti Layar Galaxy Z TriFold: Setara 1 Galaxy S25 Ultra
  • 5 Alasan Utama Gen Z Tinggalkan Kuliah: Dampak AI pada Pendidikan

Advertisement

Klarifikasi ini penting tidak hanya untuk akurasi ilmiah tetapi juga untuk komunikasi yang efektif, terutama saat melaporkan potensi bahaya atau penemuan baru.

7 Poin Kunci Perbedaan Meteoroid Meteorit Menurut NASA

Untuk memahami sepenuhnya objek yang terlihat di Cirebon, kita harus membedakan secara jelas antara tiga istilah yang disebutkan NASA. Ketiga istilah ini menggambarkan fase perjalanan suatu benda luar angkasa, mulai dari antariksa hingga mencapai permukaan Bumi.

Berikut adalah 7 poin penting yang menjadi perbedaan meteoroid meteorit, dan juga meteor, yang wajib Anda ketahui:

Baca Juga

  • 5 Alasan Utama Teknologi Sidik Jari LCD Redmi Note 8 Pro Menghilang
  • 5 Rekomendasi Hadiah Akhir Tahun Seagate: Storage Terbaik Gamer & Pro

Advertisement

  • Meteoroid: Ini adalah bebatuan atau puing-puing kecil yang berasal dari asteroid, komet, atau bahkan planet yang mengambang bebas di luar angkasa, sebelum ia berinteraksi dengan atmosfer planet manapun. Ukurannya berkisar antara sebutir pasir hingga beberapa meter.
  • Meteor: Ini adalah kilatan cahaya yang kita saksikan di langit. Ketika meteoroid memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan tinggi, gesekan udara menyebabkannya terbakar dan menghasilkan jejak cahaya yang dikenal sebagai “bintang jatuh” atau, dalam kasus Cirebon, fireball.
  • Meteorit: Jika sebagian dari meteoroid tidak habis terbakar di atmosfer dan berhasil mencapai permukaan tanah, maka sisa material tersebut disebut meteorit. Hanya benda yang mendarat di permukaan Bumi yang dapat disebut meteorit.
  • Lokasi Keberadaan: Meteoroid berada di luar angkasa; Meteor berada di atmosfer (saat terbakar); Meteorit berada di permukaan Bumi.
  • Kondisi Fisik: Meteoroid dalam kondisi dingin dan padat; Meteor dalam kondisi panas membara dan menguap; Meteorit dalam kondisi padat kembali (biasanya dengan lapisan luar yang meleleh karena panas atmosfer).
  • Kejadian Langka: Peristiwa meteor (cahaya) terjadi setiap hari, meskipun seringkali tidak terlihat. Sementara penemuan meteorit (material yang mendarat) jauh lebih langka.
  • Nilai Ilmiah: Meteorit memiliki nilai ilmiah tertinggi karena memberikan sampel fisik materi luar angkasa yang dapat dipelajari di laboratorium.

Jadi, objek di Cirebon adalah sebuah meteor (saat terlihat), yang berasal dari meteoroid (saat di luar angkasa). Jika ada sisa material yang ditemukan, barulah disebut meteorit.

3. Dampak dan Peluang di Balik Fenomena Meteor Cirebon

Meskipun penampakan bola api seperti yang terjadi di Cirebon terlihat spektakuler, di sisi lain, benda langit ini membawa potensi risiko dan peluang penelitian ilmiah yang signifikan. Kesadaran akan keberadaan benda-benda ini adalah prioritas utama bagi NASA dan lembaga antariksa lainnya.

Salah satu kekhawatiran terbesar adalah kemungkinan dampak yang besar, seperti peristiwa Chelyabinsk di Rusia pada 2013, di mana meteor kecil menyebabkan gelombang kejut yang melukai ratusan orang, meskipun benda tersebut hancur sebelum mencapai tanah.

Baca Juga

  • Terungkap! 5 Poin Penting Penjualan TikTok ke AS ke Orang Dekat Trump
  • 3 Teori Ilmiah NASA Ungkap Misteri Bintang Timur Kelahiran Yesus

Advertisement

Fenomena meteor Cirebon, meskipun tidak menimbulkan dampak kerusakan, mengingatkan kita bahwa Bumi terus-menerus diserang oleh puing-puing kosmik. Ini memperkuat kebutuhan untuk sistem pertahanan planet yang lebih baik.

Pentingnya Mendaftar dan Mempelajari Meteorit

Ketika sebuah meteorit ditemukan, seperti yang mungkin terjadi jika material fenomena meteor Cirebon berhasil mendarat, ia menjadi harta karun ilmiah. Meteorit adalah kapsul waktu yang menawarkan petunjuk tentang bagaimana Tata Surya terbentuk 4,6 miliar tahun yang lalu.

Para ilmuwan menggunakan sampel meteorit untuk memahami asal usul air dan elemen organik di Bumi. Dengan mempelajari perbedaan meteoroid meteorit, kita dapat mengidentifikasi komposisi unik dari benda-benda yang berhasil selamat dari perjalanan berbahaya melalui atmosfer.

Baca Juga

  • 5 Ancaman Krisis Lingkungan AI Paling Serius di Depan Mata
  • 5 Alasan Utama Industri Chip China Sulit Raih Kemandirian Teknologi

Advertisement

NASA menekankan pentingnya bagi masyarakat untuk melaporkan penemuan benda asing yang mencurigakan kepada otoritas seperti BRIN, bukan menyentuhnya atau mengambilnya sendiri. Meteorit yang baru jatuh dapat memberikan data yang sangat berharga.

Penutup: Keterbukaan Langit dan Ilmu Pengetahuan

Peristiwa bola api di Cirebon telah berhasil meningkatkan kesadaran publik tentang benda-benda langit. Klarifikasi dari NASA mengenai perbedaan meteoroid meteorit memberikan pemahaman yang lebih akurat dan ilmiah.

Meskipun kita tidak bisa menghentikan benda langit memasuki atmosfer, pemantauan dan pemahaman mendalam tentang siklus hidup kosmik ini memungkinkan kita untuk lebih siap, sekaligus memperkaya pengetahuan kita tentang alam semesta yang luas. Dengan adanya BRIN dan informasi dari NASA, kita bisa menyaksikan fenomena luar biasa ini tanpa perlu diliputi kebingungan atau mitos yang tidak berdasar.

Baca Juga

  • 5 Alasan Lensa Leica APO Xiaomi 17 Ultra Unggul dari Telefoto Lama
  • Pangsa Pasar Wearable 2025: 5 Alasan Merek China Paling Laris

Advertisement

Sambil menanti penemuan meteorit yang mungkin berasal dari fenomena meteor Cirebon, mari kita hargai setiap kilasan cahaya di langit sebagai pengingat akan keajaiban dan kompleksitas ruang angkasa.


Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Elektronik, Anime, Game, Tech dan Berita Tekno lainnya setiap hari melalui social media TechnoNesia. Ikuti kami di :
  • Instagram : @technonesia_id
  • Facebook : Technonesia ID
  • X (Twitter) : @technonesia_id
  • Whatsapp Channel : Technonesia.ID
  • Google News : TECHNONESIA
astronomi Benda Langit BRIN meteor Cirebon NASA
Share. Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Threads Telegram Email Pinterest
Previous Article7 Alasan Wajib Beli Charger Xiaomi 45W GaN Terbaru
Next Article 5 Trik Vital Menggunakan Fitur Navigasi HP Xiaomi Agar Selamat di Hutan
Olin Sianturi
  • Website

Olin Sianturi adalah seorang Content Writer di Media TechnoNesia dan GadgetVIVA, berpengalaman dalam menulis artikel informatif dan SEO-friendly. Spesialisasinya mencakup teknologi, gadget, elektronik, game. Dengan gaya penulisan yang menarik dan mudah dipahami, Olin mampu menghadirkan konten berkualitas yang relevan dan bernilai bagi pembaca.

Artikel Terkait

5 Fakta Gila Xiaomi 17 Ultra: Kamera 200MP Leica Zoom Optik Penuh

Olin Sianturi24 Desember 2025 | 16:43

Bocoran Gila: 25 Daftar Perangkat HyperOS 3 Meluncur Sebelum 2026

Olin Sianturi24 Desember 2025 | 12:43

Terekam: 5 Fakta Tumbukan Objek Kecepatan Tinggi di Bulan 2025

Olin Sianturi24 Desember 2025 | 02:43

Badai PHK Pecah Rekor 2025: 5 Alasan Perusahaan Global Pecat Karyawan

Olin Sianturi23 Desember 2025 | 22:43

4 Bangunan Terlihat dari Luar Angkasa, Tembok China Mitos!

Olin Sianturi23 Desember 2025 | 14:43

5 Fakta Biaya Ganti Layar Galaxy Z TriFold: Setara 1 Galaxy S25 Ultra

Olin Sianturi23 Desember 2025 | 06:43
Pilihan Redaksi

Samsung Galaxy Tab A11 Resmi Meluncur: 5 Keunggulan Tablet 8 Inci Murah

Olin Sianturi23 Desember 2025 | 10:43

Cari tablet 8 inci terjangkau? Simak ulasan lengkap Harga Samsung Galaxy Tab A11 dan Spesifikasi…

5 Keunggulan Realme C85: Smartphone Baterai Ultra Tahan Air yang Lagi Diskon

22 Desember 2025 | 18:27

Honda Vario 160 Street Edition 2025, Desain Berani Bakal Hadir dengan Setang Telanjang

23 Agustus 2025 | 20:56

5 Detail Bocoran Xiaomi 17 Ultra Kamera: Sensor 1-Inci & Branding Baru

17 Desember 2025 | 23:27

5 Alasan Strategi Xiaomi Leitz Phone Kembali & Masa Depan Leica

20 Desember 2025 | 08:27
Terbaru

5 Fakta Gila Xiaomi 17 Ultra: Kamera 200MP Leica Zoom Optik Penuh

Olin Sianturi24 Desember 2025 | 16:43

Bocoran Gila: 25 Daftar Perangkat HyperOS 3 Meluncur Sebelum 2026

Olin Sianturi24 Desember 2025 | 12:43

Terekam: 5 Fakta Tumbukan Objek Kecepatan Tinggi di Bulan 2025

Olin Sianturi24 Desember 2025 | 02:43

Badai PHK Pecah Rekor 2025: 5 Alasan Perusahaan Global Pecat Karyawan

Olin Sianturi23 Desember 2025 | 22:43

4 Bangunan Terlihat dari Luar Angkasa, Tembok China Mitos!

Olin Sianturi23 Desember 2025 | 14:43
technonesia-ads
TechnoNesia.ID
Member Of : Media Publica
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
Terhubung Dengan Kami
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp LinkedIn
www.technonesia.id © 2025 | All Rights Reserved

Media Publica Networks :

UpToDai Media Bekasi GadgetDiva Ronde Aktual

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.