Close Menu
  • Berita Tekno
  • Trending
  • Gadget
  • Elektronik
  • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

5 Fitur Keren POCO Launcher HyperOS 3: Update Terbaru Wajib Coba!

29 Desember 2025 | 14:00

5 Penemuan Bawah Laut Sulut di 4.500 M: Hasil Riset BRIN Tak Terduga

29 Desember 2025 | 12:00

5 Fakta: 16.600 Jejak Kaki Dinosaurus Bolivia, Situs Terbesar Dunia

29 Desember 2025 | 10:00
Facebook X (Twitter) Instagram
Trending
  • 5 Fitur Keren POCO Launcher HyperOS 3: Update Terbaru Wajib Coba!
  • 5 Penemuan Bawah Laut Sulut di 4.500 M: Hasil Riset BRIN Tak Terduga
  • 5 Fakta: 16.600 Jejak Kaki Dinosaurus Bolivia, Situs Terbesar Dunia
  • Top 5 Strategi Pemasaran Xiaomi Kontroversial yang Bikin Pengguna Kesal
  • 8 Trik Rahasia Cara Mempercepat HP Xiaomi, Redmi, dan POCO
  • 5 HP Xiaomi Ini Diprediksi Jadi Obsolete di 2026
  • Prediksi Hardware Google 2025: 5 Alasan Pixel Gagal Raih Posisi Puncak
  • Bisa Diubah? 1 Kabar Penting Fitur Ganti Email Akun Google 2024
Senin, Desember 29
Facebook Instagram YouTube TikTok WhatsApp X (Twitter) LinkedIn
TechnoNesia.IDTechnoNesia.ID
  • Berita Tekno
  • Trending
  • OtoTekno
    • Elektronik
    • Gadget
    • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime
TechnoNesia.IDTechnoNesia.ID
  • Berita Tekno
  • Trending
  • Gadget
  • Elektronik
  • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime
Beranda » Berita Tekno » Microsoft “Kunci Pintu” untuk DeepSeek bagi Karyawannya
Berita Tekno

Microsoft “Kunci Pintu” untuk DeepSeek bagi Karyawannya

Jundi AmrullahJundi Amrullah13 Mei 2025 | 12:40
Bagikan Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Threads Tumblr Email Telegram Pinterest
Microsoft Larang Pegawainya Gunakan DeepSeek
Bagikan
Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

Microsoft mengambil langkah tegas dengan melarang penggunaan aplikasi DeepSeek oleh pegawai perusahaannya. Keputusan ini disampaikan dalam sidang Senat oleh Vice Chairman dan Presiden Microsoft Brad Smith.

TechnonesiaID - Microsoft melarang penggunaan DeepSeek karena kekhawatiran terhadap keamanan data dan potensi penyebaran propaganda. Data yang diproses oleh DeepSeek disimpan di server di Tiongkok, sehingga tunduk pada hukum serta pengawasan otoritas intelijen negara tersebut. Hal ini menimbulkan risiko penyalahgunaan informasi.

Sebagai tindak lanjut, Microsoft juga menghapus DeepSeek dari toko aplikasinya demi menjaga keamanan dan stabilitas sistem internal. Ini menjadi kali pertama perusahaan secara terbuka menyampaikan pelarangan terhadap layanan tersebut, meski sejumlah negara dan organisasi sebelumnya telah melakukan pembatasan serupa.

Baca Juga

  • 5 Penemuan Bawah Laut Sulut di 4.500 M: Hasil Riset BRIN Tak Terduga
  • 5 Fakta: 16.600 Jejak Kaki Dinosaurus Bolivia, Situs Terbesar Dunia

Advertisement

DeepSeek dikenal menyensor topik-topik sensitif yang dianggap kontroversial oleh pemerintah Tiongkok. Meski begitu, Microsoft sempat menawarkan versi model R1 DeepSeek lewat platform cloud Azure miliknya, berbeda dari aplikasi chatbot aslinya yang sempat viral pada awal 2025.

Karena DeepSeek berbasis open source, siapa pun dapat mengunduh dan menjalankan model ini di server pribadi. Dengan demikian, penyedia layanan bisa menggunakan model ini tanpa harus terhubung ke server yang berada di Tiongkok, meski risiko keamanan tetap ada.

Model ini tetap berpotensi disalahgunakan untuk menyebarkan narasi propaganda atau menghasilkan kode yang rentan terhadap celah keamanan. Dalam sidang di Senat, Microsoft menyatakan telah melakukan modifikasi pada model DeepSeek guna mengurangi potensi dampak negatifnya.

Baca Juga

  • Bocoran 1,8 Juta Skor AnTuTu OnePlus Turbo: Siap Gempur Kelas Gaming?
  • Terekam: 5 Fakta Tumbukan Objek Kecepatan Tinggi di Bulan 2025

Advertisement

Namun, perusahaan tidak merinci langkah-langkah teknis yang telah diambil dalam penyesuaian model tersebut. Microsoft hanya menyampaikan bahwa sebelum DeepSeek diintegrasikan ke Azure, model ini telah melewati tahap evaluasi keamanan dan pengujian internal yang ketat.

Langkah Microsoft mencerminkan meningkatnya kekhawatiran terhadap dampak teknologi AI yang dikembangkan oleh negara-negara tertentu. Di tengah persaingan global, faktor keamanan dan efisiensi menjadi prioritas utama dalam pengembangan solusi kecerdasan buatan.

Kondisi ini memicu diskusi lanjutan mengenai perlunya pengawasan dan transparansi dalam mengelola teknologi mutakhir. Di saat yang sama, pengembangan AI tetap perlu diarahkan pada inovasi yang memberikan manfaat nyata dan luas bagi masyarakat global.

Baca Juga

  • Pemulihan Jaringan Pasca Banjir: 100 Genset Telkomsel Tiba di Aceh
  • 3 Ancaman Serius Drone China Bikin AS Ketakutan: Konflik Penggunaan Drone DJI

Advertisement


Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Elektronik, Anime, Game, Tech dan Berita Tekno lainnya setiap hari melalui social media TechnoNesia. Ikuti kami di :
  • Instagram : @technonesia_id
  • Facebook : Technonesia ID
  • X (Twitter) : @technonesia_id
  • Whatsapp Channel : Technonesia.ID
  • Google News : TECHNONESIA
AI DeepSeek Headline Microsoft
Share. Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Threads Telegram Email Pinterest
Previous ArticleSamsung Galaxy S25 Edge, Bukti Sebuah Mahakarya Inovasi Smartphone Tipis
Next Article Gemini AI Akan Hadirkan Kemampuan Ubah Foto Statis Jadi Video Dinamis
Jundi Amrullah
  • Website

Artikel Terkait

5 Penemuan Bawah Laut Sulut di 4.500 M: Hasil Riset BRIN Tak Terduga

Olin Sianturi29 Desember 2025 | 12:00

5 Fakta: 16.600 Jejak Kaki Dinosaurus Bolivia, Situs Terbesar Dunia

Olin Sianturi29 Desember 2025 | 10:00

5 Strategi AI Meta Business Teratas: Potensi & Peluang Bisnis di 2026

Olin Sianturi25 Desember 2025 | 10:43

5 Alasan Investor Global Beralih ke Perusahaan AI China

Olin Sianturi25 Desember 2025 | 08:43

Bocoran 1,8 Juta Skor AnTuTu OnePlus Turbo: Siap Gempur Kelas Gaming?

Olin Sianturi24 Desember 2025 | 06:43

Terekam: 5 Fakta Tumbukan Objek Kecepatan Tinggi di Bulan 2025

Olin Sianturi24 Desember 2025 | 02:43
Pilihan Redaksi

Samsung Galaxy Tab A11 Resmi Meluncur: 5 Keunggulan Tablet 8 Inci Murah

Olin Sianturi23 Desember 2025 | 10:43

Cari tablet 8 inci terjangkau? Simak ulasan lengkap Harga Samsung Galaxy Tab A11 dan Spesifikasi…

5 Keunggulan Realme C85: Smartphone Baterai Ultra Tahan Air yang Lagi Diskon

22 Desember 2025 | 18:27

5 Detail Bocoran Xiaomi 17 Ultra Kamera: Sensor 1-Inci & Branding Baru

17 Desember 2025 | 23:27

5 Alasan Strategi Xiaomi Leitz Phone Kembali & Masa Depan Leica

20 Desember 2025 | 08:27

Moto Pad 60 Pro vs iPad Gen 11: 7 Perbedaan Kunci Tablet Menggambar Presisi

24 Desember 2025 | 22:43
Terbaru

5 Penemuan Bawah Laut Sulut di 4.500 M: Hasil Riset BRIN Tak Terduga

Olin Sianturi29 Desember 2025 | 12:00

5 Fakta: 16.600 Jejak Kaki Dinosaurus Bolivia, Situs Terbesar Dunia

Olin Sianturi29 Desember 2025 | 10:00

5 Strategi AI Meta Business Teratas: Potensi & Peluang Bisnis di 2026

Olin Sianturi25 Desember 2025 | 10:43

5 Alasan Investor Global Beralih ke Perusahaan AI China

Olin Sianturi25 Desember 2025 | 08:43

Bocoran 1,8 Juta Skor AnTuTu OnePlus Turbo: Siap Gempur Kelas Gaming?

Olin Sianturi24 Desember 2025 | 06:43
technonesia-ads
TechnoNesia.ID
Member Of : Media Publica
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
Terhubung Dengan Kami
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp LinkedIn
www.technonesia.id © 2025 | All Rights Reserved

Media Publica Networks :

UpToDai Media Bekasi GadgetDiva Ronde Aktual

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.