Close Menu
  • Berita Tekno
  • Trending
  • Gadget
  • Elektronik
  • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

3 Nasib Astronaut China Terdampar di Antariksa: 5 Fakta Krusial

22 November 2025 | 01:38

5 Alasan Mengapa Ajang Film Pendek Telkomsel SISI 2024 Wajib Diikuti

21 November 2025 | 23:39

5 Motor Listrik Terbaik 2025: Desain Keren dan Harga Murah Anti Rugi!

21 November 2025 | 23:17
Facebook X (Twitter) Instagram
Trending
  • 3 Nasib Astronaut China Terdampar di Antariksa: 5 Fakta Krusial
  • 5 Alasan Mengapa Ajang Film Pendek Telkomsel SISI 2024 Wajib Diikuti
  • 5 Motor Listrik Terbaik 2025: Desain Keren dan Harga Murah Anti Rugi!
  • 5 Pelajaran Utama Luhut soal AI & Masa Depan Manusia di Vatikan
  • OPPO Reno 15 Resmi Meluncur di Indonesia: Cek Keunggulan dan Spesifikasinya
  • 4 Rekomendasi Tablet RAM 8GB Terbaru 2025 dari Berbagai Brand Populer
  • 5 Fakta Makhluk Misterius Bawah Laut, Ternyata Bukan Alien!
  • 5 Fakta Penting Becak Listrik Untuk Rakyat dari Program Bantuan Prabowo
Sabtu, November 22
Facebook Instagram YouTube TikTok WhatsApp X (Twitter) LinkedIn
TechnoNesia.IDTechnoNesia.ID
  • Berita Tekno
  • Trending
  • OtoTekno
    • Elektronik
    • Gadget
    • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime
TechnoNesia.IDTechnoNesia.ID
  • Berita Tekno
  • Trending
  • Gadget
  • Elektronik
  • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime
Beranda » Berita Tekno » Kaspersky Ungkap 35 Persen Serangan Siber di Tahun 2024 Berlangsung Lebih dari Sebulan
Berita Tekno

Kaspersky Ungkap 35 Persen Serangan Siber di Tahun 2024 Berlangsung Lebih dari Sebulan

Jundi AmrullahJundi Amrullah21 April 2025 | 17:19
Bagikan Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Threads Tumblr Email Telegram Pinterest
Kaspersky Ungkap 35 Persen Serangan Siber di Tahun 2024
Bagikan
Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

Laporan terbaru dari analis Kaspersky Incident Response menunjukkan bahwa lebih dari sepertiga serangan siber sepanjang 2024 merupakan serangan jangka panjang. Tepatnya, 35,2% dari serangan yang ditangani berlangsung lebih dari satu bulan, menandakan bahwa pelaku semakin mampu bertahan di sistem korban dalam waktu lama.

TechnonesiaID - Rata-rata waktu serangan siber tersebut, berdasarkan pengukuran median, mencapai 253 hari. Ini menunjukkan bahwa banyak serangan terjadi secara diam-diam dalam jangka panjang, membuatnya sulit terdeteksi sejak awal oleh sistem keamanan organisasi.

Sementara itu, durasi rata-rata yang dibutuhkan untuk merespons insiden tercatat sekitar 50 jam. Angka ini menggambarkan tantangan yang dihadapi tim keamanan siber dalam menangani serangan kompleks yang membutuhkan analisis mendalam dan penanganan menyeluruh.

Baca Juga

  • 5 Pelajaran Utama Luhut soal AI & Masa Depan Manusia di Vatikan
  • 5 Fakta Makhluk Misterius Bawah Laut, Ternyata Bukan Alien!

Advertisement

Kerusakan utama yang ditimbulkan oleh serangan jangka panjang umumnya berupa enkripsi data dan kebocoran informasi sensitif. Kedua dampak ini bisa menyebabkan kerugian besar bagi organisasi, baik secara finansial maupun reputasi.

Dalam sebagian besar kasus, titik masuk awal serangan dilakukan melalui eksploitasi celah pada aplikasi publik, penyalahgunaan hubungan kepercayaan, serta pemanfaatan akun pengguna yang sah. Teknik-teknik ini semakin mempersulit deteksi dini terhadap serangan.

Kepala Tim Tanggap Darurat Global Kaspersky, Konstantin Sapronov, menyatakan bahwa ketahanan para pelaku siber semakin meningkat seiring kemajuan teknologi. Oleh karena itu, perusahaan tidak cukup hanya dengan merespons, tapi juga harus mengambil langkah preventif untuk menghadapi ancaman yang terus berkembang.

Baca Juga

  • Raja Smartphone Dunia Makin Perkasa: 3 Kunci Sukses Samsung Q3 2025
  • 5 Fakta Mengejutkan Perkembangan IKN dari NASA Terbaru

Advertisement

Kaspersky menekankan pentingnya implementasi sistem keamanan yang kokoh, serta keterlibatan tenaga profesional berkualifikasi. Penggunaan layanan seperti Managed Detection and Response (MDR) dan Incident Response menjadi solusi untuk menghadapi serangan yang canggih dan sulit diidentifikasi secara manual.

Layanan keamanan ini juga dirancang untuk membantu organisasi dalam seluruh siklus manajemen insiden, mulai dari deteksi awal hingga pemulihan. Selain itu, mereka juga bisa menjadi andalan perusahaan yang masih kekurangan staf keamanan internal, dengan menyediakan keahlian tambahan saat dibutuhkan.

Baca Juga

  • 5 Fakta Penting: Xiaomi 13 Lite HyperOS 3 Berbasis Android 15 Memasuki Uji Coba
  • Huawei MatePad Edge: Debut 25 November, RAM Ganas Sampai 32GB!

Advertisement


Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Elektronik, Anime, Game, Tech dan Berita Tekno lainnya setiap hari melalui social media TechnoNesia. Ikuti kami di :
  • Instagram : @technonesia_id
  • Facebook : Technonesia ID
  • X (Twitter) : @technonesia_id
  • Whatsapp Channel : Technonesia.ID
  • Google News : TECHNONESIA
Headline Kaspersky RIset Siber
Share. Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Threads Telegram Email Pinterest
Previous ArticleInstagram Reels Makin Seru dengan ‘Blend’, Fitur Baru untuk Kolaborasi Konten!
Next Article Jangan FOMO Emas, Blibli Punya Cara Bijak dengan #IngatVOMO!
Jundi Amrullah
  • Website

Artikel Terkait

5 Pelajaran Utama Luhut soal AI & Masa Depan Manusia di Vatikan

Olin Sianturi21 November 2025 | 21:38

5 Fakta Makhluk Misterius Bawah Laut, Ternyata Bukan Alien!

Olin Sianturi21 November 2025 | 19:39

Raja Smartphone Dunia Makin Perkasa: 3 Kunci Sukses Samsung Q3 2025

Olin Sianturi21 November 2025 | 11:39

5 Fakta Mengejutkan Perkembangan IKN dari NASA Terbaru

Olin Sianturi21 November 2025 | 07:39

5 Fakta Penting: Xiaomi 13 Lite HyperOS 3 Berbasis Android 15 Memasuki Uji Coba

Olin Sianturi21 November 2025 | 03:39

Huawei MatePad Edge: Debut 25 November, RAM Ganas Sampai 32GB!

Olin Sianturi21 November 2025 | 01:38
Pilihan Redaksi
Trending

4 Fakta Menarik The Blackman Family Sebelum Berpisah, Keluarga Viral yang Bikin Heboh!

Olin Sianturi25 Februari 2025 | 07:50

Mengungkap 4 fakta menarik The Blackman Family tentang perjalanan mereka sebagai keluarga viral. Simak selengkapnya…

Jepang vs OpenAI: 3 Kontroversi Sora 2 Ancam Perlindungan Hak Cipta Anime

16 Oktober 2025 | 08:08

Samsung Galaxy Z Flip7 dan Gemini AI: Kombinasi Cerdas yang Bikin Bisnismu Makin Melonjak

20 November 2025 | 07:00

5 Pilihan Terbaik Tema iOS Xiaomi HyperOS, Gratis! Tampilan Jadi Mirip iPhone

26 Februari 2025 | 06:29

Perjuangan Selamatkan Laut dengan Teknologi Samsung Oleh Aktivis Muda [Interview]

18 November 2025 | 14:16
Terbaru

5 Pelajaran Utama Luhut soal AI & Masa Depan Manusia di Vatikan

Olin Sianturi21 November 2025 | 21:38

5 Fakta Makhluk Misterius Bawah Laut, Ternyata Bukan Alien!

Olin Sianturi21 November 2025 | 19:39

Raja Smartphone Dunia Makin Perkasa: 3 Kunci Sukses Samsung Q3 2025

Olin Sianturi21 November 2025 | 11:39

5 Fakta Mengejutkan Perkembangan IKN dari NASA Terbaru

Olin Sianturi21 November 2025 | 07:39

5 Fakta Penting: Xiaomi 13 Lite HyperOS 3 Berbasis Android 15 Memasuki Uji Coba

Olin Sianturi21 November 2025 | 03:39
technonesia-ads
TechnoNesia.ID
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp LinkedIn
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
© TechnoNesia.ID 2025 | All Rights Reserved

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.