Close Menu
  • Berita Tekno
  • Trending
  • Gadget
  • Elektronik
  • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

5 Dampak Konektivitas Digital Perbatasan: Ekonomi Entikong Naik Kelas Drastis

17 Desember 2025 | 03:27

7 Tips Cerdas Belajar Kelola Uang Anak dengan Aplikasi DANA Premini

17 Desember 2025 | 01:27

Dompet Digital Gen Alpha: 5 Cara Dana Premini Bantu Inklusi Keuangan Anak

16 Desember 2025 | 21:27
Facebook X (Twitter) Instagram
Trending
  • 5 Dampak Konektivitas Digital Perbatasan: Ekonomi Entikong Naik Kelas Drastis
  • 7 Tips Cerdas Belajar Kelola Uang Anak dengan Aplikasi DANA Premini
  • Dompet Digital Gen Alpha: 5 Cara Dana Premini Bantu Inklusi Keuangan Anak
  • 68 Site Telkomsel Aceh Telah ON AIR: 3 Fakta Penting Pemulihan Jaringan Pasca Bencana
  • 750 Talenta Disabilitas Mahir Cloud AI Dicetak Telkomsel & AWS
  • 5 Keterampilan AI Mahasiswa Baru Wajib Kuasai Agar Sukses Cari Kerja
  • 5 Tipe Aplikasi Harus Dihapus agar Memori HP Tidak Penuh
  • Terungkap! 7 Fakta Mencengangkan Dunia Lain Antartika yang Dihuni Ribuan Ikan
Rabu, Desember 17
Facebook Instagram YouTube TikTok WhatsApp X (Twitter) LinkedIn
TechnoNesia.IDTechnoNesia.ID
  • Berita Tekno
  • Trending
  • OtoTekno
    • Elektronik
    • Gadget
    • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime
TechnoNesia.IDTechnoNesia.ID
  • Berita Tekno
  • Trending
  • Gadget
  • Elektronik
  • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime
Beranda » Berita Tekno » Kaspersky Ungkap 35 Persen Serangan Siber di Tahun 2024 Berlangsung Lebih dari Sebulan
Berita Tekno

Kaspersky Ungkap 35 Persen Serangan Siber di Tahun 2024 Berlangsung Lebih dari Sebulan

Jundi AmrullahJundi Amrullah21 April 2025 | 17:19
Bagikan Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Threads Tumblr Email Telegram Pinterest
Kaspersky Ungkap 35 Persen Serangan Siber di Tahun 2024
Bagikan
Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

Laporan terbaru dari analis Kaspersky Incident Response menunjukkan bahwa lebih dari sepertiga serangan siber sepanjang 2024 merupakan serangan jangka panjang. Tepatnya, 35,2% dari serangan yang ditangani berlangsung lebih dari satu bulan, menandakan bahwa pelaku semakin mampu bertahan di sistem korban dalam waktu lama.

TechnonesiaID - Rata-rata waktu serangan siber tersebut, berdasarkan pengukuran median, mencapai 253 hari. Ini menunjukkan bahwa banyak serangan terjadi secara diam-diam dalam jangka panjang, membuatnya sulit terdeteksi sejak awal oleh sistem keamanan organisasi.

Sementara itu, durasi rata-rata yang dibutuhkan untuk merespons insiden tercatat sekitar 50 jam. Angka ini menggambarkan tantangan yang dihadapi tim keamanan siber dalam menangani serangan kompleks yang membutuhkan analisis mendalam dan penanganan menyeluruh.

Baca Juga

  • 68 Site Telkomsel Aceh Telah ON AIR: 3 Fakta Penting Pemulihan Jaringan Pasca Bencana
  • 750 Talenta Disabilitas Mahir Cloud AI Dicetak Telkomsel & AWS

Advertisement

Kerusakan utama yang ditimbulkan oleh serangan jangka panjang umumnya berupa enkripsi data dan kebocoran informasi sensitif. Kedua dampak ini bisa menyebabkan kerugian besar bagi organisasi, baik secara finansial maupun reputasi.

Dalam sebagian besar kasus, titik masuk awal serangan dilakukan melalui eksploitasi celah pada aplikasi publik, penyalahgunaan hubungan kepercayaan, serta pemanfaatan akun pengguna yang sah. Teknik-teknik ini semakin mempersulit deteksi dini terhadap serangan.

Kepala Tim Tanggap Darurat Global Kaspersky, Konstantin Sapronov, menyatakan bahwa ketahanan para pelaku siber semakin meningkat seiring kemajuan teknologi. Oleh karena itu, perusahaan tidak cukup hanya dengan merespons, tapi juga harus mengambil langkah preventif untuk menghadapi ancaman yang terus berkembang.

Baca Juga

  • 7 Sektor Kunci Dominasi Teknologi China, AS Tertinggal Jauh
  • 5 Alasan Regulasi AI Nasional AS dari Trump Ancam Perpecahan Negara

Advertisement

Kaspersky menekankan pentingnya implementasi sistem keamanan yang kokoh, serta keterlibatan tenaga profesional berkualifikasi. Penggunaan layanan seperti Managed Detection and Response (MDR) dan Incident Response menjadi solusi untuk menghadapi serangan yang canggih dan sulit diidentifikasi secara manual.

Layanan keamanan ini juga dirancang untuk membantu organisasi dalam seluruh siklus manajemen insiden, mulai dari deteksi awal hingga pemulihan. Selain itu, mereka juga bisa menjadi andalan perusahaan yang masih kekurangan staf keamanan internal, dengan menyediakan keahlian tambahan saat dibutuhkan.

Baca Juga

  • 5 Poin Kunci Aturan AI Trump Terbaru: Regulasi AI Federal Picu Kontroversi
  • 5 Fakta Pangsa Pasar HP Indonesia Q3 2025: Samsung Rajanya, Merek China Tak Terduga Melejit

Advertisement


Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Elektronik, Anime, Game, Tech dan Berita Tekno lainnya setiap hari melalui social media TechnoNesia. Ikuti kami di :
  • Instagram : @technonesia_id
  • Facebook : Technonesia ID
  • X (Twitter) : @technonesia_id
  • Whatsapp Channel : Technonesia.ID
  • Google News : TECHNONESIA
Headline Kaspersky RIset Siber
Share. Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Threads Telegram Email Pinterest
Previous ArticleInstagram Reels Makin Seru dengan ‘Blend’, Fitur Baru untuk Kolaborasi Konten!
Next Article Jangan FOMO Emas, Blibli Punya Cara Bijak dengan #IngatVOMO!
Jundi Amrullah
  • Website

Artikel Terkait

68 Site Telkomsel Aceh Telah ON AIR: 3 Fakta Penting Pemulihan Jaringan Pasca Bencana

Olin Sianturi16 Desember 2025 | 19:27

750 Talenta Disabilitas Mahir Cloud AI Dicetak Telkomsel & AWS

Olin Sianturi16 Desember 2025 | 17:27

7 Sektor Kunci Dominasi Teknologi China, AS Tertinggal Jauh

Olin Sianturi16 Desember 2025 | 07:27

5 Alasan Regulasi AI Nasional AS dari Trump Ancam Perpecahan Negara

Olin Sianturi16 Desember 2025 | 05:27

5 Poin Kunci Aturan AI Trump Terbaru: Regulasi AI Federal Picu Kontroversi

Olin Sianturi11 Desember 2025 | 15:48

5 Fakta Pangsa Pasar HP Indonesia Q3 2025: Samsung Rajanya, Merek China Tak Terduga Melejit

Olin Sianturi11 Desember 2025 | 11:48
Pilihan Redaksi
Aplikasi

QRIS Tap myBCA Hadir di Samsung Galaxy Watch, Bertransaksi Makin Praktis

Olin Sianturi11 Desember 2025 | 18:51

QRIS Tap myBCA hadir di Samsung Galaxy Watch, nikmati kemudahan untuk transaksi cepat, aman, dan…

Olahraga di Rumah Makin Seru dengan TV Samsung dan Audio Samsung yang Canggih!

12 Desember 2025 | 22:05

Galaxy S25 Ultra dengan Google Gemini Hadirkan Cara Baru Menikmati Liburan Akhir Tahun

14 Desember 2025 | 14:13

7 Fitur Terbaru One UI 8.5, HP Samsung Berubah Total!

11 Desember 2025 | 19:48

Samsung Rilis Solusi Laundry Komersial: Mesin Inovasi Baru dan Powerful untuk Bisnis yang Lebih Menguntungkan

10 Desember 2025 | 19:06
Terbaru

68 Site Telkomsel Aceh Telah ON AIR: 3 Fakta Penting Pemulihan Jaringan Pasca Bencana

Olin Sianturi16 Desember 2025 | 19:27

750 Talenta Disabilitas Mahir Cloud AI Dicetak Telkomsel & AWS

Olin Sianturi16 Desember 2025 | 17:27

7 Sektor Kunci Dominasi Teknologi China, AS Tertinggal Jauh

Olin Sianturi16 Desember 2025 | 07:27

5 Alasan Regulasi AI Nasional AS dari Trump Ancam Perpecahan Negara

Olin Sianturi16 Desember 2025 | 05:27

5 Poin Kunci Aturan AI Trump Terbaru: Regulasi AI Federal Picu Kontroversi

Olin Sianturi11 Desember 2025 | 15:48
technonesia-ads
TechnoNesia.ID
Member Of : Media Publica
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
Terhubung Dengan Kami
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp LinkedIn
www.technonesia.id © 2025 | All Rights Reserved

Media Publica Networks :

UpToDai Media Bekasi GadgetDiva Ronde Aktual

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.