Close Menu
  • Berita Tekno
  • Trending
  • Gadget
  • Elektronik
  • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

5 Langkah Sukses Integrasi Sakelar Xiaomi Home & Stop Kontak Pintar

19 November 2025 | 17:38

7 Alasan Redmi 13 5G Wajib Update HyperOS 3: Peningkatan Utama!

19 November 2025 | 15:38

5 Fakta Tes Internal HyperOS 3 Xiaomi 12T Pro Dimulai

19 November 2025 | 13:38
Facebook X (Twitter) Instagram
Trending
  • 5 Langkah Sukses Integrasi Sakelar Xiaomi Home & Stop Kontak Pintar
  • 7 Alasan Redmi 13 5G Wajib Update HyperOS 3: Peningkatan Utama!
  • 5 Fakta Tes Internal HyperOS 3 Xiaomi 12T Pro Dimulai
  • Multi Window di Galaxy Z Fold7: Wujud Semangat Pahlawan Masa Kini Lewat Produktivitas Cerdas
  • 5 Alasan Mengapa Dampak Cloudflare Down Melumpuhkan Situs Populer Dunia
  • 2 Kabar Baik! Samsung Galaxy S26 Exynos Dapat Diskon Harga US$20
  • Meluncur di India! Cek 5 Keunggulan dan Harga Oppo Find X9 Pro 16/512GB
  • 3 Bocoran Spesifikasi Kamera Galaxy S26 Ultra: Aperture f/1.4 Lebih Canggih
Rabu, November 19
Facebook Instagram YouTube TikTok WhatsApp X (Twitter) LinkedIn
TechnoNesia.IDTechnoNesia.ID
  • Berita Tekno
  • Trending
  • OtoTekno
    • Elektronik
    • Gadget
    • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime
TechnoNesia.IDTechnoNesia.ID
  • Berita Tekno
  • Trending
  • Gadget
  • Elektronik
  • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime
Beranda » Berita Tekno » Kaspersky Ungkap 35 Persen Serangan Siber di Tahun 2024 Berlangsung Lebih dari Sebulan
Berita Tekno

Kaspersky Ungkap 35 Persen Serangan Siber di Tahun 2024 Berlangsung Lebih dari Sebulan

Jundi AmrullahJundi Amrullah21 April 2025 | 17:19
Bagikan Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Threads Tumblr Email Telegram Pinterest
Kaspersky Ungkap 35 Persen Serangan Siber di Tahun 2024
Bagikan
Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

Laporan terbaru dari analis Kaspersky Incident Response menunjukkan bahwa lebih dari sepertiga serangan siber sepanjang 2024 merupakan serangan jangka panjang. Tepatnya, 35,2% dari serangan yang ditangani berlangsung lebih dari satu bulan, menandakan bahwa pelaku semakin mampu bertahan di sistem korban dalam waktu lama.

TechnonesiaID - Rata-rata waktu serangan siber tersebut, berdasarkan pengukuran median, mencapai 253 hari. Ini menunjukkan bahwa banyak serangan terjadi secara diam-diam dalam jangka panjang, membuatnya sulit terdeteksi sejak awal oleh sistem keamanan organisasi.

Sementara itu, durasi rata-rata yang dibutuhkan untuk merespons insiden tercatat sekitar 50 jam. Angka ini menggambarkan tantangan yang dihadapi tim keamanan siber dalam menangani serangan kompleks yang membutuhkan analisis mendalam dan penanganan menyeluruh.

Baca Juga

  • 7 Alasan Redmi 13 5G Wajib Update HyperOS 3: Peningkatan Utama!
  • 5 Fakta Tes Internal HyperOS 3 Xiaomi 12T Pro Dimulai

Advertisement

Kerusakan utama yang ditimbulkan oleh serangan jangka panjang umumnya berupa enkripsi data dan kebocoran informasi sensitif. Kedua dampak ini bisa menyebabkan kerugian besar bagi organisasi, baik secara finansial maupun reputasi.

Dalam sebagian besar kasus, titik masuk awal serangan dilakukan melalui eksploitasi celah pada aplikasi publik, penyalahgunaan hubungan kepercayaan, serta pemanfaatan akun pengguna yang sah. Teknik-teknik ini semakin mempersulit deteksi dini terhadap serangan.

Kepala Tim Tanggap Darurat Global Kaspersky, Konstantin Sapronov, menyatakan bahwa ketahanan para pelaku siber semakin meningkat seiring kemajuan teknologi. Oleh karena itu, perusahaan tidak cukup hanya dengan merespons, tapi juga harus mengambil langkah preventif untuk menghadapi ancaman yang terus berkembang.

Baca Juga

  • 5 Alasan Mengapa Dampak Cloudflare Down Melumpuhkan Situs Populer Dunia
  • 2 Kabar Baik! Samsung Galaxy S26 Exynos Dapat Diskon Harga US$20

Advertisement

Kaspersky menekankan pentingnya implementasi sistem keamanan yang kokoh, serta keterlibatan tenaga profesional berkualifikasi. Penggunaan layanan seperti Managed Detection and Response (MDR) dan Incident Response menjadi solusi untuk menghadapi serangan yang canggih dan sulit diidentifikasi secara manual.

Layanan keamanan ini juga dirancang untuk membantu organisasi dalam seluruh siklus manajemen insiden, mulai dari deteksi awal hingga pemulihan. Selain itu, mereka juga bisa menjadi andalan perusahaan yang masih kekurangan staf keamanan internal, dengan menyediakan keahlian tambahan saat dibutuhkan.

Baca Juga

  • 3 Fakta Terbaru Hak Cipta Karya AI: Siapa Pemilik Karya Berbasis Kecerdasan Buatan?
  • 5 Fakta Uji Coba POCO F5 HyperOS 3 Android 15 Dimulai!

Advertisement


Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Elektronik, Anime, Game, Tech dan Berita Tekno lainnya setiap hari melalui social media TechnoNesia. Ikuti kami di :
  • Instagram : @technonesia_id
  • Facebook : Technonesia ID
  • X (Twitter) : @technonesia_id
  • Whatsapp Channel : Technonesia.ID
  • Google News : TECHNONESIA
Headline Kaspersky RIset Siber
Share. Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Threads Telegram Email Pinterest
Previous ArticleInstagram Reels Makin Seru dengan ‘Blend’, Fitur Baru untuk Kolaborasi Konten!
Next Article Jangan FOMO Emas, Blibli Punya Cara Bijak dengan #IngatVOMO!
Jundi Amrullah
  • Website

Artikel Terkait

7 Alasan Redmi 13 5G Wajib Update HyperOS 3: Peningkatan Utama!

Olin Sianturi19 November 2025 | 15:38

5 Fakta Tes Internal HyperOS 3 Xiaomi 12T Pro Dimulai

Olin Sianturi19 November 2025 | 13:38

5 Alasan Mengapa Dampak Cloudflare Down Melumpuhkan Situs Populer Dunia

Olin Sianturi19 November 2025 | 11:39

2 Kabar Baik! Samsung Galaxy S26 Exynos Dapat Diskon Harga US$20

Olin Sianturi19 November 2025 | 09:38

3 Fakta Terbaru Hak Cipta Karya AI: Siapa Pemilik Karya Berbasis Kecerdasan Buatan?

Olin Sianturi19 November 2025 | 03:38

5 Fakta Uji Coba POCO F5 HyperOS 3 Android 15 Dimulai!

Olin Sianturi19 November 2025 | 01:38
Pilihan Redaksi
Trending

4 Fakta Menarik The Blackman Family Sebelum Berpisah, Keluarga Viral yang Bikin Heboh!

Olin Sianturi25 Februari 2025 | 07:50

Mengungkap 4 fakta menarik The Blackman Family tentang perjalanan mereka sebagai keluarga viral. Simak selengkapnya…

Jepang vs OpenAI: 3 Kontroversi Sora 2 Ancam Perlindungan Hak Cipta Anime

16 Oktober 2025 | 08:08

Indonesia Gadget Award 2025: Dominasi AI dan OPPO Find X9 Pro Jadi Gadget Terbaik

15 November 2025 | 16:28

Perjuangan Selamatkan Laut dengan Teknologi Samsung Oleh Aktivis Muda [Interview]

18 November 2025 | 14:16

14 Cara Merawat Mesin Cuci Agar Awet dan Tidak Cepat Rusak

28 Agustus 2025 | 12:19
Terbaru

7 Alasan Redmi 13 5G Wajib Update HyperOS 3: Peningkatan Utama!

Olin Sianturi19 November 2025 | 15:38

5 Fakta Tes Internal HyperOS 3 Xiaomi 12T Pro Dimulai

Olin Sianturi19 November 2025 | 13:38

5 Alasan Mengapa Dampak Cloudflare Down Melumpuhkan Situs Populer Dunia

Olin Sianturi19 November 2025 | 11:39

2 Kabar Baik! Samsung Galaxy S26 Exynos Dapat Diskon Harga US$20

Olin Sianturi19 November 2025 | 09:38

3 Fakta Terbaru Hak Cipta Karya AI: Siapa Pemilik Karya Berbasis Kecerdasan Buatan?

Olin Sianturi19 November 2025 | 03:38
technonesia-ads
TechnoNesia.ID
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp LinkedIn
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
© TechnoNesia.ID 2025 | All Rights Reserved

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.