Close Menu
  • Berita Tekno
  • Trending
  • Gadget
  • Elektronik
  • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

5 Alasan Huawei MatePad 11.5S PaperMatte Jadi Tablet Setara Laptop

29 Desember 2025 | 20:00

6 Poin Penting Evaluasi Kinerja Oppo 2025: Find X9 Pro Terbaik?

29 Desember 2025 | 18:00

5 Fitur Terbaik HyperOS 3 untuk Redmi Note 13 Pro & POCO M6 Pro

29 Desember 2025 | 16:00
Facebook X (Twitter) Instagram
Trending
  • 5 Alasan Huawei MatePad 11.5S PaperMatte Jadi Tablet Setara Laptop
  • 6 Poin Penting Evaluasi Kinerja Oppo 2025: Find X9 Pro Terbaik?
  • 5 Fitur Terbaik HyperOS 3 untuk Redmi Note 13 Pro & POCO M6 Pro
  • 5 Fitur Keren POCO Launcher HyperOS 3: Update Terbaru Wajib Coba!
  • 5 Penemuan Bawah Laut Sulut di 4.500 M: Hasil Riset BRIN Tak Terduga
  • 5 Fakta: 16.600 Jejak Kaki Dinosaurus Bolivia, Situs Terbesar Dunia
  • Top 5 Strategi Pemasaran Xiaomi Kontroversial yang Bikin Pengguna Kesal
  • 8 Trik Rahasia Cara Mempercepat HP Xiaomi, Redmi, dan POCO
Senin, Desember 29
Facebook Instagram YouTube TikTok WhatsApp X (Twitter) LinkedIn
TechnoNesia.IDTechnoNesia.ID
  • Berita Tekno
  • Trending
  • OtoTekno
    • Elektronik
    • Gadget
    • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime
TechnoNesia.IDTechnoNesia.ID
  • Berita Tekno
  • Trending
  • Gadget
  • Elektronik
  • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime
Beranda » Berita Tekno » Serangan Ransomware Melonjak 126% di Q1 2025
Berita Tekno

Serangan Ransomware Melonjak 126% di Q1 2025

Jundi AmrullahJundi Amrullah28 April 2025 | 12:54
Bagikan Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Threads Tumblr Email Telegram Pinterest
Serangan Ransomware Melonjak 126% di Q1 2025
Bagikan
Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

Pada kuartal pertama 2025, serangan ransomware mencapai tingkat tertinggi yang pernah tercatat, menurut laporan dari Check Point Research. Tercatat ada 2.289 korban dari 74 kelompok ransomware, yang mencerminkan kenaikan 126% dibandingkan tahun sebelumnya.

TechnonesiaID - Berbeda dari pendekatan menyeluruh sebelumnya, para pelaku ransomware kini menjalankan serangan secara lebih terarah berdasarkan kondisi hukum lokal, struktur jaringan, dan potensi keuntungan. Menariknya, meski jumlah korban meningkat, nilai pembayaran tebusan justru menurun 35% menurut data Chainalysis.

Bentuk serangan ransomware pun mulai bergeser dari penguncian data menuju pemerasan berbasis ancaman reputasi. Banyak kelompok kini memalsukan serangan dengan menggunakan data lama atau publik, menjadikan pelacakan ancaman dan penilaian risiko menjadi semakin sulit bagi pihak berwenang dan analis keamanan.

Baca Juga

  • 6 Poin Penting Evaluasi Kinerja Oppo 2025: Find X9 Pro Terbaik?
  • 5 Penemuan Bawah Laut Sulut di 4.500 M: Hasil Riset BRIN Tak Terduga

Advertisement

Sergey Shykevich dari Check Point menyebutkan bahwa tren ini menandai fase baru dalam evolusi ransomware. Penggunaan kecerdasan buatan dan manipulasi korban menunjukkan bahwa pendekatan keamanan harus lebih proaktif dan berbasis intelijen, bukan lagi hanya reaktif.

Kelompok Cl0p kembali menjadi aktor dominan dalam kuartal ini setelah mengeksploitasi kerentanan pada sistem transfer file seperti Cleo Harmony dan VLTrader. Sebagian besar korbannya berada di Amerika Utara, dengan sektor Barang & Jasa Konsumen menjadi target utama mereka.

Beberapa kelompok seperti Babuk-Bjorka dan FunkSec juga diketahui menyebarkan klaim palsu atau mendaur ulang data lama, sebuah strategi yang sebelumnya digunakan oleh Lockbit. Hal ini menambah tantangan dalam mengidentifikasi dan memahami pola serangan yang sebenarnya.

Baca Juga

  • 5 Fakta: 16.600 Jejak Kaki Dinosaurus Bolivia, Situs Terbesar Dunia
  • Bocoran 1,8 Juta Skor AnTuTu OnePlus Turbo: Siap Gempur Kelas Gaming?

Advertisement

Secara keseluruhan, peningkatan serangan ini mencerminkan skala ancaman ransomware yang semakin besar. Bahkan tanpa menghitung lebih dari 300 korban Cl0p dari satu insiden di Februari, rata-rata bulanan korban tetap tinggi, mencapai lebih dari 650 kasus, naik dari sekitar 450 per bulan pada 2024.

Wilayah yang paling terdampak tetap konsisten dengan tren sebelumnya, dengan negara-negara Barat seperti Amerika Serikat mendominasi jumlah korban. Hal ini mencerminkan preferensi kelompok ransomware terhadap target yang dianggap memiliki kemampuan finansial untuk membayar tebusan tinggi.

Baca Juga

  • Terekam: 5 Fakta Tumbukan Objek Kecepatan Tinggi di Bulan 2025
  • Pemulihan Jaringan Pasca Banjir: 100 Genset Telkomsel Tiba di Aceh

Advertisement


Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Elektronik, Anime, Game, Tech dan Berita Tekno lainnya setiap hari melalui social media TechnoNesia. Ikuti kami di :
  • Instagram : @technonesia_id
  • Facebook : Technonesia ID
  • X (Twitter) : @technonesia_id
  • Whatsapp Channel : Technonesia.ID
  • Google News : TECHNONESIA
Headline Ransomware Siber
Share. Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Threads Telegram Email Pinterest
Previous ArticleBikin Emosi! Ternyata 6 Kebiasaan Sepele Ini Bikin Baterai HP Jebol
Next Article Meta Umumkan LlamaCon 2025, Konferensi Generatif AI Perdana!
Jundi Amrullah
  • Website

Artikel Terkait

6 Poin Penting Evaluasi Kinerja Oppo 2025: Find X9 Pro Terbaik?

Olin Sianturi29 Desember 2025 | 18:00

5 Penemuan Bawah Laut Sulut di 4.500 M: Hasil Riset BRIN Tak Terduga

Olin Sianturi29 Desember 2025 | 12:00

5 Fakta: 16.600 Jejak Kaki Dinosaurus Bolivia, Situs Terbesar Dunia

Olin Sianturi29 Desember 2025 | 10:00

Bocoran 1,8 Juta Skor AnTuTu OnePlus Turbo: Siap Gempur Kelas Gaming?

Olin Sianturi24 Desember 2025 | 06:43

Terekam: 5 Fakta Tumbukan Objek Kecepatan Tinggi di Bulan 2025

Olin Sianturi24 Desember 2025 | 02:43

Pemulihan Jaringan Pasca Banjir: 100 Genset Telkomsel Tiba di Aceh

Olin Sianturi23 Desember 2025 | 20:43
Pilihan Redaksi

Samsung Galaxy Tab A11 Resmi Meluncur: 5 Keunggulan Tablet 8 Inci Murah

Olin Sianturi23 Desember 2025 | 10:43

Cari tablet 8 inci terjangkau? Simak ulasan lengkap Harga Samsung Galaxy Tab A11 dan Spesifikasi…

5 Keunggulan Realme C85: Smartphone Baterai Ultra Tahan Air yang Lagi Diskon

22 Desember 2025 | 18:27

5 Detail Bocoran Xiaomi 17 Ultra Kamera: Sensor 1-Inci & Branding Baru

17 Desember 2025 | 23:27

5 Alasan Strategi Xiaomi Leitz Phone Kembali & Masa Depan Leica

20 Desember 2025 | 08:27

Moto Pad 60 Pro vs iPad Gen 11: 7 Perbedaan Kunci Tablet Menggambar Presisi

24 Desember 2025 | 22:43
Terbaru

6 Poin Penting Evaluasi Kinerja Oppo 2025: Find X9 Pro Terbaik?

Olin Sianturi29 Desember 2025 | 18:00

5 Penemuan Bawah Laut Sulut di 4.500 M: Hasil Riset BRIN Tak Terduga

Olin Sianturi29 Desember 2025 | 12:00

5 Fakta: 16.600 Jejak Kaki Dinosaurus Bolivia, Situs Terbesar Dunia

Olin Sianturi29 Desember 2025 | 10:00

Bocoran 1,8 Juta Skor AnTuTu OnePlus Turbo: Siap Gempur Kelas Gaming?

Olin Sianturi24 Desember 2025 | 06:43

Terekam: 5 Fakta Tumbukan Objek Kecepatan Tinggi di Bulan 2025

Olin Sianturi24 Desember 2025 | 02:43
technonesia-ads
TechnoNesia.ID
Member Of : Media Publica
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
Terhubung Dengan Kami
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp LinkedIn
www.technonesia.id © 2025 | All Rights Reserved

Media Publica Networks :

UpToDai Media Bekasi GadgetDiva Ronde Aktual

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.