Close Menu
  • Berita Tekno
  • Trending
  • Gadget
  • Elektronik
  • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

3 Perubahan Kebijakan Pengisian Daya Xiaomi Mengguncang Standar Pasar

4 Desember 2025 | 05:18

Spesifikasi Poco C85 5G: 5 Hal Wajib Tahu Sebelum Resmi Rilis

4 Desember 2025 | 03:18

Kenapa Pembeli Galaxy Z TriFold Dapat Diskon Perbaikan Layar 50%?

4 Desember 2025 | 01:18
Facebook X (Twitter) Instagram
Trending
  • 3 Perubahan Kebijakan Pengisian Daya Xiaomi Mengguncang Standar Pasar
  • Spesifikasi Poco C85 5G: 5 Hal Wajib Tahu Sebelum Resmi Rilis
  • Kenapa Pembeli Galaxy Z TriFold Dapat Diskon Perbaikan Layar 50%?
  • Review Nothing Phone (3a) Lite: 7 Poin Penting Sebelum Beli
  • 5 Inovasi Teknologi AI HP China yang Bikin iPhone Tertinggal
  • Apple Tolak India! 3 Alasan Kenapa Ogah Tanam Aplikasi Pemerintah ke iPhone
  • 3 Fakta Mencengangkan Investasi Intel Malaysia Rp3,46 T, Jadi Pusat Chip Global
  • 7 Poin Utama Belanja Infrastruktur Data Center AI Rp 46.000 T
Kamis, Desember 4
Facebook Instagram YouTube TikTok WhatsApp X (Twitter) LinkedIn
TechnoNesia.IDTechnoNesia.ID
  • Berita Tekno
  • Trending
  • OtoTekno
    • Elektronik
    • Gadget
    • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime
TechnoNesia.IDTechnoNesia.ID
  • Berita Tekno
  • Trending
  • Gadget
  • Elektronik
  • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime
Beranda » Berita Tekno » Serangan Ransomware Melonjak 126% di Q1 2025
Berita Tekno

Serangan Ransomware Melonjak 126% di Q1 2025

Jundi AmrullahJundi Amrullah28 April 2025 | 12:54
Bagikan Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Threads Tumblr Email Telegram Pinterest
Serangan Ransomware Melonjak 126% di Q1 2025
Bagikan
Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

Pada kuartal pertama 2025, serangan ransomware mencapai tingkat tertinggi yang pernah tercatat, menurut laporan dari Check Point Research. Tercatat ada 2.289 korban dari 74 kelompok ransomware, yang mencerminkan kenaikan 126% dibandingkan tahun sebelumnya.

TechnonesiaID - Berbeda dari pendekatan menyeluruh sebelumnya, para pelaku ransomware kini menjalankan serangan secara lebih terarah berdasarkan kondisi hukum lokal, struktur jaringan, dan potensi keuntungan. Menariknya, meski jumlah korban meningkat, nilai pembayaran tebusan justru menurun 35% menurut data Chainalysis.

Bentuk serangan ransomware pun mulai bergeser dari penguncian data menuju pemerasan berbasis ancaman reputasi. Banyak kelompok kini memalsukan serangan dengan menggunakan data lama atau publik, menjadikan pelacakan ancaman dan penilaian risiko menjadi semakin sulit bagi pihak berwenang dan analis keamanan.

Baca Juga

  • 3 Perubahan Kebijakan Pengisian Daya Xiaomi Mengguncang Standar Pasar
  • Kenapa Pembeli Galaxy Z TriFold Dapat Diskon Perbaikan Layar 50%?

Advertisement

Sergey Shykevich dari Check Point menyebutkan bahwa tren ini menandai fase baru dalam evolusi ransomware. Penggunaan kecerdasan buatan dan manipulasi korban menunjukkan bahwa pendekatan keamanan harus lebih proaktif dan berbasis intelijen, bukan lagi hanya reaktif.

Kelompok Cl0p kembali menjadi aktor dominan dalam kuartal ini setelah mengeksploitasi kerentanan pada sistem transfer file seperti Cleo Harmony dan VLTrader. Sebagian besar korbannya berada di Amerika Utara, dengan sektor Barang & Jasa Konsumen menjadi target utama mereka.

Beberapa kelompok seperti Babuk-Bjorka dan FunkSec juga diketahui menyebarkan klaim palsu atau mendaur ulang data lama, sebuah strategi yang sebelumnya digunakan oleh Lockbit. Hal ini menambah tantangan dalam mengidentifikasi dan memahami pola serangan yang sebenarnya.

Baca Juga

  • 3 Fakta Mencengangkan Investasi Intel Malaysia Rp3,46 T, Jadi Pusat Chip Global
  • 33 Juta Data Konsumen Bocor, Ini 5 Fakta Berat Kebocoran Data Coupang

Advertisement

Secara keseluruhan, peningkatan serangan ini mencerminkan skala ancaman ransomware yang semakin besar. Bahkan tanpa menghitung lebih dari 300 korban Cl0p dari satu insiden di Februari, rata-rata bulanan korban tetap tinggi, mencapai lebih dari 650 kasus, naik dari sekitar 450 per bulan pada 2024.

Wilayah yang paling terdampak tetap konsisten dengan tren sebelumnya, dengan negara-negara Barat seperti Amerika Serikat mendominasi jumlah korban. Hal ini mencerminkan preferensi kelompok ransomware terhadap target yang dianggap memiliki kemampuan finansial untuk membayar tebusan tinggi.

Baca Juga

  • Siapa 1 Tokoh Kunci Joko Widodo Pimpin Task Force BRIN? Ini Fakta Ilmiahnya
  • 4 Fakta Mengejutkan! Harimau Jawa Dikira Punah, BRIN Ungkap Bukti Baru

Advertisement


Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Elektronik, Anime, Game, Tech dan Berita Tekno lainnya setiap hari melalui social media TechnoNesia. Ikuti kami di :
  • Instagram : @technonesia_id
  • Facebook : Technonesia ID
  • X (Twitter) : @technonesia_id
  • Whatsapp Channel : Technonesia.ID
  • Google News : TECHNONESIA
Headline Ransomware Siber
Share. Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Threads Telegram Email Pinterest
Previous ArticleBikin Emosi! Ternyata 6 Kebiasaan Sepele Ini Bikin Baterai HP Jebol
Next Article Meta Umumkan LlamaCon 2025, Konferensi Generatif AI Perdana!
Jundi Amrullah
  • Website

Artikel Terkait

3 Perubahan Kebijakan Pengisian Daya Xiaomi Mengguncang Standar Pasar

Olin Sianturi4 Desember 2025 | 05:18

Kenapa Pembeli Galaxy Z TriFold Dapat Diskon Perbaikan Layar 50%?

Olin Sianturi4 Desember 2025 | 01:18

3 Fakta Mencengangkan Investasi Intel Malaysia Rp3,46 T, Jadi Pusat Chip Global

Olin Sianturi3 Desember 2025 | 17:18

33 Juta Data Konsumen Bocor, Ini 5 Fakta Berat Kebocoran Data Coupang

Olin Sianturi3 Desember 2025 | 09:18

Siapa 1 Tokoh Kunci Joko Widodo Pimpin Task Force BRIN? Ini Fakta Ilmiahnya

Olin Sianturi3 Desember 2025 | 05:18

4 Fakta Mengejutkan! Harimau Jawa Dikira Punah, BRIN Ungkap Bukti Baru

Olin Sianturi2 Desember 2025 | 23:18
Pilihan Redaksi
Elektronik

The Frame dan Music Frame Samsung: Inovasi Aesthetic yang Bikin Ruangan Naik Kelas ala Naura Ayu

Olin Sianturi28 November 2025 | 22:38

Nikmati pengalaman imersif dengan The Frame dan Music Frame Samsung yang aesthetic, cerdas, dan selaras…

4 Fakta Menarik The Blackman Family Sebelum Berpisah, Keluarga Viral yang Bikin Heboh!

25 Februari 2025 | 07:50

Awan Pintar Optimalkan AI dan Machine Learning untuk Tangkal Serangan Siber di Indonesia

28 November 2025 | 23:27

Festival Nyasar ke Dimensi Facebook: Bawa Keseruan Komedi dan Horor, Anak Muda Auto Nyasar!

28 November 2025 | 22:05

Momoshiki Otsutsuki Resmi Hadir di Naruto to Boruto: Shinobi Striker (DLC #46)

1 Desember 2025 | 00:49
Terbaru

3 Perubahan Kebijakan Pengisian Daya Xiaomi Mengguncang Standar Pasar

Olin Sianturi4 Desember 2025 | 05:18

Kenapa Pembeli Galaxy Z TriFold Dapat Diskon Perbaikan Layar 50%?

Olin Sianturi4 Desember 2025 | 01:18

3 Fakta Mencengangkan Investasi Intel Malaysia Rp3,46 T, Jadi Pusat Chip Global

Olin Sianturi3 Desember 2025 | 17:18

33 Juta Data Konsumen Bocor, Ini 5 Fakta Berat Kebocoran Data Coupang

Olin Sianturi3 Desember 2025 | 09:18

Siapa 1 Tokoh Kunci Joko Widodo Pimpin Task Force BRIN? Ini Fakta Ilmiahnya

Olin Sianturi3 Desember 2025 | 05:18
technonesia-ads
TechnoNesia.ID
Member Of : Media Publica
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
Terhubung Dengan Kami
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp LinkedIn
www.technonesia.id © 2025 | All Rights Reserved

Media Publica Networks :

UpToDai Media Bekasi GadgetDiva Ronde Aktual

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.