Close Menu
  • Berita Tekno
  • Trending
  • Gadget
  • Elektronik
  • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

5 Fakta Xiaomi HyperOS 3 Global: AI Canggih dan Jadwal Rilis Resmi Terungkap

18 November 2025 | 09:38

5 Bocoran Fitur Gila Spesifikasi OnePlus Ace 6T: 165Hz dan Baterai Tangguh

18 November 2025 | 07:39

5 Fakta Bocoran Spesifikasi Samsung Galaxy S26: Lebih Ramping!

18 November 2025 | 05:38
Facebook X (Twitter) Instagram
Trending
  • 5 Fakta Xiaomi HyperOS 3 Global: AI Canggih dan Jadwal Rilis Resmi Terungkap
  • 5 Bocoran Fitur Gila Spesifikasi OnePlus Ace 6T: 165Hz dan Baterai Tangguh
  • 5 Fakta Bocoran Spesifikasi Samsung Galaxy S26: Lebih Ramping!
  • Samsung Galaxy vs iPad Pro M4: Tablet Flagship Ultra Premium 2025
  • 5 HP Murah Tahan Banting untuk Ojol 2024: Rugged Standar Militer
  • 7 Aplikasi E-Wallet Gratis Transfer Bank yang Kian Diminati
  • 3 Rahasia Strategi Xiaomi Premium: Keunggulan Xiaomi 17 Pro Max di Pasar Rp13 Jutaan
  • 7 Alasan POCO F8 Ultra dan F8 Pro Wajib Ditunggu: Bocoran Spesifikasi Resmi
Selasa, November 18
Facebook Instagram YouTube TikTok WhatsApp X (Twitter) LinkedIn
TechnoNesia.IDTechnoNesia.ID
  • Berita Tekno
  • Trending
  • OtoTekno
    • Elektronik
    • Gadget
    • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime
TechnoNesia.IDTechnoNesia.ID
  • Berita Tekno
  • Trending
  • Gadget
  • Elektronik
  • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime
Beranda » Berita Tekno » Serangan Ransomware Melonjak 126% di Q1 2025
Berita Tekno

Serangan Ransomware Melonjak 126% di Q1 2025

Jundi AmrullahJundi Amrullah28 April 2025 | 12:54
Bagikan Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Threads Tumblr Email Telegram Pinterest
Serangan Ransomware Melonjak 126% di Q1 2025
Bagikan
Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

Pada kuartal pertama 2025, serangan ransomware mencapai tingkat tertinggi yang pernah tercatat, menurut laporan dari Check Point Research. Tercatat ada 2.289 korban dari 74 kelompok ransomware, yang mencerminkan kenaikan 126% dibandingkan tahun sebelumnya.

TechnonesiaID - Berbeda dari pendekatan menyeluruh sebelumnya, para pelaku ransomware kini menjalankan serangan secara lebih terarah berdasarkan kondisi hukum lokal, struktur jaringan, dan potensi keuntungan. Menariknya, meski jumlah korban meningkat, nilai pembayaran tebusan justru menurun 35% menurut data Chainalysis.

Bentuk serangan ransomware pun mulai bergeser dari penguncian data menuju pemerasan berbasis ancaman reputasi. Banyak kelompok kini memalsukan serangan dengan menggunakan data lama atau publik, menjadikan pelacakan ancaman dan penilaian risiko menjadi semakin sulit bagi pihak berwenang dan analis keamanan.

Baca Juga

  • 5 Fakta Xiaomi HyperOS 3 Global: AI Canggih dan Jadwal Rilis Resmi Terungkap
  • 5 Bocoran Fitur Gila Spesifikasi OnePlus Ace 6T: 165Hz dan Baterai Tangguh

Advertisement

Sergey Shykevich dari Check Point menyebutkan bahwa tren ini menandai fase baru dalam evolusi ransomware. Penggunaan kecerdasan buatan dan manipulasi korban menunjukkan bahwa pendekatan keamanan harus lebih proaktif dan berbasis intelijen, bukan lagi hanya reaktif.

Kelompok Cl0p kembali menjadi aktor dominan dalam kuartal ini setelah mengeksploitasi kerentanan pada sistem transfer file seperti Cleo Harmony dan VLTrader. Sebagian besar korbannya berada di Amerika Utara, dengan sektor Barang & Jasa Konsumen menjadi target utama mereka.

Beberapa kelompok seperti Babuk-Bjorka dan FunkSec juga diketahui menyebarkan klaim palsu atau mendaur ulang data lama, sebuah strategi yang sebelumnya digunakan oleh Lockbit. Hal ini menambah tantangan dalam mengidentifikasi dan memahami pola serangan yang sebenarnya.

Baca Juga

  • 3 Rahasia Strategi Xiaomi Premium: Keunggulan Xiaomi 17 Pro Max di Pasar Rp13 Jutaan
  • 5 Fakta Poco F8 Ultra: Rilis Global 26 November di Bali!

Advertisement

Secara keseluruhan, peningkatan serangan ini mencerminkan skala ancaman ransomware yang semakin besar. Bahkan tanpa menghitung lebih dari 300 korban Cl0p dari satu insiden di Februari, rata-rata bulanan korban tetap tinggi, mencapai lebih dari 650 kasus, naik dari sekitar 450 per bulan pada 2024.

Wilayah yang paling terdampak tetap konsisten dengan tren sebelumnya, dengan negara-negara Barat seperti Amerika Serikat mendominasi jumlah korban. Hal ini mencerminkan preferensi kelompok ransomware terhadap target yang dianggap memiliki kemampuan finansial untuk membayar tebusan tinggi.

Baca Juga

  • 7 Bocoran Samsung Galaxy Buds 4: Desain Lebih Ramping & Fitur Baru Canggih
  • 4 Driver Uber Jadi Karyawan: 5 Dampak Putusan Pengadilan Selandia Baru

Advertisement


Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Elektronik, Anime, Game, Tech dan Berita Tekno lainnya setiap hari melalui social media TechnoNesia. Ikuti kami di :
  • Instagram : @technonesia_id
  • Facebook : Technonesia ID
  • X (Twitter) : @technonesia_id
  • Whatsapp Channel : Technonesia.ID
  • Google News : TECHNONESIA
Headline Ransomware Siber
Share. Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Threads Telegram Email Pinterest
Previous ArticleBikin Emosi! Ternyata 6 Kebiasaan Sepele Ini Bikin Baterai HP Jebol
Next Article Meta Umumkan LlamaCon 2025, Konferensi Generatif AI Perdana!
Jundi Amrullah
  • Website

Artikel Terkait

5 Fakta Xiaomi HyperOS 3 Global: AI Canggih dan Jadwal Rilis Resmi Terungkap

Olin Sianturi18 November 2025 | 09:38

5 Bocoran Fitur Gila Spesifikasi OnePlus Ace 6T: 165Hz dan Baterai Tangguh

Olin Sianturi18 November 2025 | 07:39

3 Rahasia Strategi Xiaomi Premium: Keunggulan Xiaomi 17 Pro Max di Pasar Rp13 Jutaan

Olin Sianturi18 November 2025 | 01:38

5 Fakta Poco F8 Ultra: Rilis Global 26 November di Bali!

Olin Sianturi17 November 2025 | 21:38

7 Bocoran Samsung Galaxy Buds 4: Desain Lebih Ramping & Fitur Baru Canggih

Olin Sianturi17 November 2025 | 19:38

4 Driver Uber Jadi Karyawan: 5 Dampak Putusan Pengadilan Selandia Baru

Olin Sianturi17 November 2025 | 17:38
Pilihan Redaksi
Trending

4 Fakta Menarik The Blackman Family Sebelum Berpisah, Keluarga Viral yang Bikin Heboh!

Olin Sianturi25 Februari 2025 | 07:50

Mengungkap 4 fakta menarik The Blackman Family tentang perjalanan mereka sebagai keluarga viral. Simak selengkapnya…

Jepang vs OpenAI: 3 Kontroversi Sora 2 Ancam Perlindungan Hak Cipta Anime

16 Oktober 2025 | 08:08

Indonesia Gadget Award 2025: Dominasi AI dan OPPO Find X9 Pro Jadi Gadget Terbaik

15 November 2025 | 16:28

7 November 2025: Tanggal Rilis Resmi Game Sword of Justice Lintas Platform

23 Oktober 2025 | 23:38

14 Cara Merawat Mesin Cuci Agar Awet dan Tidak Cepat Rusak

28 Agustus 2025 | 12:19
Terbaru

5 Fakta Xiaomi HyperOS 3 Global: AI Canggih dan Jadwal Rilis Resmi Terungkap

Olin Sianturi18 November 2025 | 09:38

5 Bocoran Fitur Gila Spesifikasi OnePlus Ace 6T: 165Hz dan Baterai Tangguh

Olin Sianturi18 November 2025 | 07:39

3 Rahasia Strategi Xiaomi Premium: Keunggulan Xiaomi 17 Pro Max di Pasar Rp13 Jutaan

Olin Sianturi18 November 2025 | 01:38

5 Fakta Poco F8 Ultra: Rilis Global 26 November di Bali!

Olin Sianturi17 November 2025 | 21:38

7 Bocoran Samsung Galaxy Buds 4: Desain Lebih Ramping & Fitur Baru Canggih

Olin Sianturi17 November 2025 | 19:38
technonesia-ads
TechnoNesia.ID
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp LinkedIn
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
© TechnoNesia.ID 2025 | All Rights Reserved

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.