Close Menu
  • Berita Tekno
  • Trending
  • Gadget
  • Elektronik
  • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

5 Fakta Terbaru Masalah Temu di Eropa: Raja Ecommerce China Diperiksa Jerman

11 Oktober 2025 | 07:08

4 Langkah Cara Lacak Lokasi Google Maps Teman dengan Nomor HP

11 Oktober 2025 | 05:08

5 Fakta Mengejutkan Omar Yaghi, Peraih Nobel Keturunan Pengungsi Palestina

11 Oktober 2025 | 03:08
Facebook X (Twitter) Instagram
Trending
  • 5 Fakta Terbaru Masalah Temu di Eropa: Raja Ecommerce China Diperiksa Jerman
  • 4 Langkah Cara Lacak Lokasi Google Maps Teman dengan Nomor HP
  • 5 Fakta Mengejutkan Omar Yaghi, Peraih Nobel Keturunan Pengungsi Palestina
  • 7 Tanda Kiamat di Nasi dan Susu: Kontaminasi Bakteri Mengancam Pangan
  • 7 Alasan NextDev Telkomsel Tahun Ke-11 Jadi Inkubator Technopreneur AI
  • Rilis di RI! Intip 5 Fitur Terbaik dan Harga HUAWEI WATCH GT 6 serta Pura 80 Series
  • 10 Alat Elektronik Penyedot Listrik Ini Bikin Boros! Hemat Tagihan Listrik Rumah
  • Moto G06 Power Resmi: Harga Rp 1,5 Juta, HP Baterai 3 Hari Terbaik
Sabtu, Oktober 11
Facebook Instagram YouTube TikTok WhatsApp X (Twitter) LinkedIn
TechnoNesia.IDTechnoNesia.ID
  • Berita Tekno
  • Trending
  • OtoTekno
    • Elektronik
    • Gadget
    • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime
TechnoNesia.IDTechnoNesia.ID
  • Berita Tekno
  • Trending
  • Gadget
  • Elektronik
  • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime
Beranda » Berita Tekno » Serangan Ransomware Melonjak 126% di Q1 2025
Berita Tekno

Serangan Ransomware Melonjak 126% di Q1 2025

Jundi AmrullahJundi Amrullah28 April 2025 | 12:54
Bagikan Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Threads Tumblr Email Telegram Pinterest
Serangan Ransomware Melonjak 126% di Q1 2025
Bagikan
Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

Pada kuartal pertama 2025, serangan ransomware mencapai tingkat tertinggi yang pernah tercatat, menurut laporan dari Check Point Research. Tercatat ada 2.289 korban dari 74 kelompok ransomware, yang mencerminkan kenaikan 126% dibandingkan tahun sebelumnya.

TechnonesiaID - Berbeda dari pendekatan menyeluruh sebelumnya, para pelaku ransomware kini menjalankan serangan secara lebih terarah berdasarkan kondisi hukum lokal, struktur jaringan, dan potensi keuntungan. Menariknya, meski jumlah korban meningkat, nilai pembayaran tebusan justru menurun 35% menurut data Chainalysis.

Bentuk serangan ransomware pun mulai bergeser dari penguncian data menuju pemerasan berbasis ancaman reputasi. Banyak kelompok kini memalsukan serangan dengan menggunakan data lama atau publik, menjadikan pelacakan ancaman dan penilaian risiko menjadi semakin sulit bagi pihak berwenang dan analis keamanan.

Baca Juga

  • 5 Fakta Terbaru Masalah Temu di Eropa: Raja Ecommerce China Diperiksa Jerman
  • 5 Fakta Mengejutkan Omar Yaghi, Peraih Nobel Keturunan Pengungsi Palestina

Advertisement

Sergey Shykevich dari Check Point menyebutkan bahwa tren ini menandai fase baru dalam evolusi ransomware. Penggunaan kecerdasan buatan dan manipulasi korban menunjukkan bahwa pendekatan keamanan harus lebih proaktif dan berbasis intelijen, bukan lagi hanya reaktif.

Kelompok Cl0p kembali menjadi aktor dominan dalam kuartal ini setelah mengeksploitasi kerentanan pada sistem transfer file seperti Cleo Harmony dan VLTrader. Sebagian besar korbannya berada di Amerika Utara, dengan sektor Barang & Jasa Konsumen menjadi target utama mereka.

Beberapa kelompok seperti Babuk-Bjorka dan FunkSec juga diketahui menyebarkan klaim palsu atau mendaur ulang data lama, sebuah strategi yang sebelumnya digunakan oleh Lockbit. Hal ini menambah tantangan dalam mengidentifikasi dan memahami pola serangan yang sebenarnya.

Technonesia Ad Banner

Baca Juga

  • 7 Alasan NextDev Telkomsel Tahun Ke-11 Jadi Inkubator Technopreneur AI
  • 5 Fakta Terbaru Registrasi Biometrik Telkomsel: Solusi Keamanan Data Pelanggan

Advertisement

Secara keseluruhan, peningkatan serangan ini mencerminkan skala ancaman ransomware yang semakin besar. Bahkan tanpa menghitung lebih dari 300 korban Cl0p dari satu insiden di Februari, rata-rata bulanan korban tetap tinggi, mencapai lebih dari 650 kasus, naik dari sekitar 450 per bulan pada 2024.

Wilayah yang paling terdampak tetap konsisten dengan tren sebelumnya, dengan negara-negara Barat seperti Amerika Serikat mendominasi jumlah korban. Hal ini mencerminkan preferensi kelompok ransomware terhadap target yang dianggap memiliki kemampuan finansial untuk membayar tebusan tinggi.

Baca Juga

  • 7 Alasan Mengapa Netizen China Bikin Amerika Parno: Blokir ChatGPT!
  • 5 Fakta Temuan HP Ilegal di Bea Cukai Soetta, Cek Dampak IMEI Ponsel!

Advertisement


Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Elektronik, Anime, Game, Tech dan Berita Tekno lainnya setiap hari melalui social media TechnoNesia. Ikuti kami di :
  • Instagram : @technonesia_id
  • Facebook : Technonesia ID
  • X (Twitter) : @technonesia_id
  • Whatsapp Channel : Technonesia.ID
  • Google News : TECHNONESIA

Headline Ransomware Siber
Share. Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Threads Telegram Email Pinterest
Previous ArticleBikin Emosi! Ternyata 6 Kebiasaan Sepele Ini Bikin Baterai HP Jebol
Next Article Meta Umumkan LlamaCon 2025, Konferensi Generatif AI Perdana!
Jundi Amrullah
  • Website

Artikel Terkait

5 Fakta Terbaru Masalah Temu di Eropa: Raja Ecommerce China Diperiksa Jerman

Olin Sianturi11 Oktober 2025 | 07:08

5 Fakta Mengejutkan Omar Yaghi, Peraih Nobel Keturunan Pengungsi Palestina

Olin Sianturi11 Oktober 2025 | 03:08

7 Alasan NextDev Telkomsel Tahun Ke-11 Jadi Inkubator Technopreneur AI

Olin Sianturi10 Oktober 2025 | 23:08

5 Fakta Terbaru Registrasi Biometrik Telkomsel: Solusi Keamanan Data Pelanggan

Olin Sianturi9 Oktober 2025 | 21:08

7 Alasan Mengapa Netizen China Bikin Amerika Parno: Blokir ChatGPT!

Olin Sianturi9 Oktober 2025 | 17:08

5 Fakta Temuan HP Ilegal di Bea Cukai Soetta, Cek Dampak IMEI Ponsel!

Olin Sianturi9 Oktober 2025 | 11:08
Pilihan Redaksi
Gadget

Waspada! Ini 5 Bahaya Jarang Update Software HP di iPhone & Android

Iphan S30 September 2025 | 20:04

Sering menunda update? Ketahui 5 bahaya jarang update software HP, dari ancaman hacker hingga HP…

Motorola Moto G06 Power Rilis 7 Oktober: Baterai 7000mAh Tahan Hingga 3 Hari!

6 Oktober 2025 | 01:33

9 Modus Penipuan WhatsApp Terbaru 2025: Waspada Jebakan APK!

8 Oktober 2025 | 03:08

Samsung Resmi Rilis SSD 9100 PRO 8TB: Super Cepat untuk Gamer dan Kreator

2 Oktober 2025 | 14:25

5 Alasan Mengapa Perbandingan Xiaomi 15T Pro vs 15T Begitu Ketat

6 Oktober 2025 | 05:37
Terbaru

5 Fakta Terbaru Masalah Temu di Eropa: Raja Ecommerce China Diperiksa Jerman

Olin Sianturi11 Oktober 2025 | 07:08

5 Fakta Mengejutkan Omar Yaghi, Peraih Nobel Keturunan Pengungsi Palestina

Olin Sianturi11 Oktober 2025 | 03:08

7 Alasan NextDev Telkomsel Tahun Ke-11 Jadi Inkubator Technopreneur AI

Olin Sianturi10 Oktober 2025 | 23:08

5 Fakta Terbaru Registrasi Biometrik Telkomsel: Solusi Keamanan Data Pelanggan

Olin Sianturi9 Oktober 2025 | 21:08

7 Alasan Mengapa Netizen China Bikin Amerika Parno: Blokir ChatGPT!

Olin Sianturi9 Oktober 2025 | 17:08
technonesia-ads
TechnoNesia.ID Logo
Member Of : Media Publica Logo
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp LinkedIn
© TechnoNesia.ID 2025 | All Rights Reserved

Media Publica Networks :

UpToDai Logo Media Bekasi Logo GadgetDiva Logo Ronde Aktual Logo

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

Advertisement