Benarkah teknologi Apple ketinggalan jauh dari pesaingnya? Seorang karyawan ungkap 3 alasan mengejutkan di balik lambatnya inovasi AI Apple.
TechnonesiaID - Apple selalu identik dengan inovasi terdepan, desain premium, dan ekosistem yang solid. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, muncul anggapan bahwa raksasa teknologi dari Cupertino ini mulai kehilangan taringnya, terutama di arena kecerdasan buatan (AI) yang sedang panas-panasnya.
Ketika para kompetitor seperti Google dan Samsung sudah lebih dulu mengintegrasikan fitur-fitur AI canggih ke dalam perangkat mereka, Apple terkesan “telat panas”.
Baca Juga
Advertisement
Peluncuran Apple Intelligence pada WWDC 2024 menjadi jawaban resmi mereka, namun sekaligus mengonfirmasi bahwa mereka memang sedang dalam posisi mengejar. Lantas, apa yang sebenarnya terjadi di balik tirai?
Mengapa Teknologi Apple Ketinggalan? Ini Jawabannya

Persepsi bahwa teknologi Apple ketinggalan bukanlah tanpa dasar. Keterlambatan dalam adopsi generative AI yang masif menjadi salah satu bukti paling nyata.
Menurut penuturan seorang karyawan Apple, masalah ini tidak berasal dari kurangnya talenta atau sumber daya, melainkan berakar pada budaya dan filosofi perusahaan yang sudah mendarah daging.
Baca Juga
Advertisement
Bukan rahasia lagi jika Apple beroperasi dengan cara yang sangat berbeda dibandingkan perusahaan teknologi lainnya. Kultur kerahasiaan yang ekstrem dan fokus pada kesempurnaan produk menjadi dua pilar utama. Namun, di era AI yang berkembang pesat, filosofi ini justru bisa menjadi pedang bermata dua.

3 Penyebab Utama Apple Tertinggal di Era AI
Berdasarkan berbagai laporan dan analisis internal, setidaknya ada tiga faktor fundamental yang menjadi penyebab Apple tertinggal AI dibandingkan para rivalnya. Faktor-faktor ini saling berkaitan dan membentuk sebuah tantangan besar bagi laju inovasi Apple.
1. Filosofi “Sempurna, Bukan yang Pertama”
Apple hampir tidak pernah menjadi yang pertama dalam meluncurkan sebuah teknologi. MP3 player sudah ada sebelum iPod, smartphone sudah ada sebelum iPhone, dan smartwatch sudah ada sebelum Apple Watch. Strategi Apple adalah menunggu, mengamati pasar, lalu masuk dengan produk yang jauh lebih matang, terintegrasi, dan user-friendly.
Baca Juga
Advertisement
Filosofi ini juga diterapkan pada AI. Alih-alih merilis fitur AI eksperimental secara bertahap seperti yang dilakukan kompetitor, Apple memilih menunggu hingga mereka bisa menyajikan sebuah paket lengkap bernama Apple Intelligence.
Tujuannya adalah untuk menghindari kesalahan dan memberikan pengalaman yang sempurna sejak awal. Namun, di dunia AI yang bergerak secepat kilat, strategi menunggu ini membuat mereka terlihat lamban dan tertinggal.
Baca Juga
Advertisement