Mengejutkan! Fenomena Rotasi Bumi Akibat Bendungan raksasa China ternyata nyata. Simak 3 penjelasan ilmiah dari Proyek Raksasa China NASA yang viral ini.
TechnonesiaID - Isu mengenai sebuah proyek konstruksi manusia yang saking besarnya hingga mampu mengubah pergerakan planet Bumi mungkin terdengar seperti plot film fiksi ilmiah. Namun, faktanya, hal ini benar-benar terjadi, berdasarkan penelitian serius dari Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA.
Fenomena ini berpusat pada Bendungan Tiga Ngarai (Three Gorges Dam) di China, sebuah struktur hidroelektrik terbesar di dunia. Para ilmuwan NASA menemukan bahwa proyek raksasa ini memang dapat memengaruhi distribusi massa Bumi, yang pada gilirannya berdampak kecil pada rotasi planet kita. Lantas, bagaimana mekanisme ilmiah di baliknya?
Baca Juga
Advertisement
Mari kita telaah lebih dalam mengenai penemuan menakjubkan ini, dampak ilmiahnya, dan mengapa temuan Proyek Raksasa China NASA ini menjadi sangat penting dalam studi geofisika global.
3 Dampak Ilmiah Rotasi Bumi Akibat Bendungan China
Penelitian yang dilakukan pada tahun 2025 (berdasarkan data penelitian saat itu) menunjukkan bahwa pergerakan massa air dalam jumlah kolosal yang ditahan oleh Bendungan Three Gorges memiliki efek terukur pada sumbu rotasi Bumi. Ini adalah konsep fisika murni yang diimplementasikan pada skala planet.
Efek ini dikategorikan menjadi beberapa poin utama yang menjelaskan hubungan antara konstruksi raksasa di darat dan pergerakan kosmik planet.
Baca Juga
Advertisement
1. Fenomena Perubahan Distribusi Massa Planet
Inti dari penemuan ini adalah perubahan distribusi massa. Bumi berputar pada porosnya dengan kecepatan yang sangat stabil. Namun, ketika ada pergeseran massa yang signifikan di permukaan, momen inersia planet ikut berubah.
Momen inersia adalah konsep fisika yang menjelaskan seberapa sulitnya memutar suatu objek pada sumbu tertentu. Bayangkan seorang atlet seluncur es yang merapatkan tangan ke tubuh untuk berputar lebih cepat. Ketika massa Bumi didistribusikan ulang, ini mirip dengan “merapatkan” atau “merenggangkan” massa planet.
Dalam kasus Bendungan Three Gorges, jutaan ton air dipindahkan dari aliran sungai aslinya dan dikumpulkan di satu titik waduk. Perubahan signifikan inilah yang memicu adanya efek pada rotasi.
Baca Juga
Advertisement
2. Peran Bendungan Raksasa China dalam Perubahan Momen Inersia
Bendungan Tiga Ngarai menampung sekitar 42 miliar meter kubik air saat waduknya penuh. Angka ini setara dengan lebih dari 42 triliun kilogram air. Dengan volume sebesar ini, air tersebut memiliki massa yang terkonsentrasi di wilayah tertentu.
Ketika waduk penuh, massa air tersebut mendistorsi bentuk geometris massa Bumi. Meskipun perubahannya sangat kecil, NASA mampu mendeteksinya. Efek spesifik dari bendungan ini mencakup:
- Pergeseran Sumbu Rotasi: Bendungan menyebabkan pergeseran kecil pada sumbu kutub Bumi, meskipun hanya dalam hitungan sentimeter.
- Percepatan Rotasi: Secara teori, ketika massa bergerak mendekat ke ekuator (atau dalam kasus ini, pergeseran massa di sekitar sumbu), hal itu dapat mempercepat atau memperlambat rotasi.
- Dampak Waktu Hari: Penelitian menunjukkan bahwa penampungan air di bendungan raksasa ini dapat memperlambat rotasi Bumi hanya sekitar 0,06 mikrodetik. Meskipun tidak signifikan bagi kehidupan sehari-hari, ini membuktikan dampak intervensi manusia.
Fenomena Rotasi Bumi Akibat Bendungan ini menjadi studi kasus sempurna bagaimana rekayasa sipil terbesar dapat memiliki efek geofisika skala global, meski dalam dimensi yang sangat mikro.
Baca Juga
Advertisement
3. Rotasi Bumi Dipengaruhi oleh Bencana Alam (Sebagai Pembanding)
Menariknya, penelitian NASA mengenai bendungan ini bermula dari studi yang lebih besar tentang bagaimana bencana alam memengaruhi rotasi Bumi. Hasil penelitian tahun 2025 awalnya berfokus pada gempa dan tsunami yang terjadi di Samudera Hindia.
Gempa bumi besar, seperti gempa 9,1 SR di Sumatera pada tahun 2004, melepaskan energi yang sangat besar dan benar-benar mengubah distribusi massa internal Bumi secara mendadak. Kekuatan gempa tersebut bahkan mampu memperpendek durasi hari lebih besar dibandingkan dampak Bendungan Three Gorges.
Dibandingkan gempa dahsyat, dampak dari Proyek Raksasa China NASA jauh lebih kecil. Gempa Sumatera dapat mempercepat rotasi hingga 6,8 mikrodetik, menjadikannya pembanding yang jelas bahwa dampak buatan manusia ini sangatlah minor.
Baca Juga
Advertisement
Mengapa Rotasi Bumi Akibat Bendungan Ini Tidak Berbahaya?
Meskipun judul ini terdengar mengkhawatirkan, penting untuk dipahami bahwa perubahan rotasi yang disebabkan oleh Bendungan Three Gorges atau bahkan gempa bumi besar adalah sangat kecil. Perubahan 0,06 mikrodetik per hari tidak akan memengaruhi navigasi, cuaca, atau kehidupan manusia.
Para ilmuwan menekankan bahwa perubahan rotasi yang lebih besar justru berasal dari fenomena alam yang jauh lebih kuat, seperti siklus es dan pergerakan lempeng tektonik. Perubahan distribusi massa di Bumi terjadi secara konstan, misalnya saat gletser mencair di kutub atau saat terjadi El Nino.
Oleh karena itu, temuan ini lebih merupakan pengakuan akan kekuatan teknik manusia dan bukti kepekaan peralatan ilmiah modern, bukan ancaman global.
Baca Juga
Advertisement
Penelitian Proyek Raksasa China NASA dan Sumbu Kutub
Penelitian dari Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA secara khusus menggunakan data gravitasi dan pergerakan untuk melacak bagaimana air dan es bergerak di seluruh planet. Data ini sangat penting untuk memahami pergeseran Sumbu Kutub (Polar Motion).
Sumbu kutub adalah titik di mana Bumi berputar, dan titik ini tidak statis; ia bergerak perlahan dari waktu ke waktu. Penelitian Proyek Raksasa China NASA membantu para ilmuwan memisahkan efek perubahan musiman (seperti salju mencair) dari efek jangka panjang buatan manusia (seperti penahanan air permanen oleh bendungan).
Dengan membandingkan efek Bendungan Three Gorges dengan fenomena alam lainnya, NASA mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang semua faktor yang berkontribusi pada dinamika planet kita. Studi ini menegaskan bahwa setiap pergerakan massa, sekecil apa pun, memiliki dampak fisik yang dapat diukur.
Baca Juga
Advertisement
Kesimpulan: Mengapa Temuan NASA Ini Penting?
Penemuan bahwa proyek rekayasa manusia dapat memengaruhi pergerakan planet bukanlah sesuatu yang harus ditakuti, melainkan sebuah pencapaian ilmiah yang luar biasa. Ini menunjukkan bagaimana teknologi canggih seperti yang dimiliki NASA memungkinkan kita mengukur interaksi kompleks antara aktivitas manusia dan sistem Bumi yang luas.
Meskipun dampak Rotasi Bumi Akibat Bendungan ini minimal, temuan ini membuka jendela baru bagi geofisika. Hal ini menunjukkan bahwa dalam perencanaan proyek berskala sangat besar di masa depan, pertimbangan distribusi massa global mungkin menjadi faktor yang relevan.
Studi mengenai Proyek Raksasa China NASA ini menjadi pengingat bahwa di era modern, jejak kita di planet ini meluas hingga ke sumbu rotasi Bumi itu sendiri. Sungguh sebuah pengetahuan yang mendebarkan!
Baca Juga
Advertisement
Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Elektronik, Anime, Game, Tech dan Berita Tekno lainnya setiap hari melalui social media TechnoNesia. Ikuti kami di :
- Instagram : @technonesia_id
- Facebook : Technonesia ID
- X (Twitter) : @technonesia_id
- Whatsapp Channel : Technonesia.ID
- Google News : TECHNONESIA