Mitos iPhone ganjil lebih bagus ternyata tak sepenuhnya benar. Simak fakta, sejarah, dan bukti inovasi iPhone 16 yang mematahkan anggapan ini.
TechnonesiaID - Banyak pengguna Apple percaya dengan mitos iPhone ganjil. Anggapannya, seri iPhone bernomor ganjil seperti iPhone 11, iPhone 13, dan iPhone 15 selalu lebih unggul dibanding seri genap. Pandangan ini sering dibahas di forum teknologi, media sosial, hingga review YouTube. Namun, benarkah demikian?
Mari kita bongkar fakta di balik mitos ini, termasuk bagaimana iPhone 16 series menantang persepsi tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Asal Usul Mitos iPhone Ganjil
Mitos ini tidak muncul begitu saja. Beberapa seri ganjil memang menawarkan lompatan besar dalam inovasi:
- iPhone 11 (2019): hadir dengan kamera ultrawide dan mode malam.
- iPhone 13 (2021): membawa layar ProMotion 120Hz di model Pro dan baterai lebih awet.
- iPhone 15 (2023): mengusung USB-C, titanium frame, dan kamera 5x telephoto di Pro Max.
Sementara itu, seri genap seperti iPhone 12 dan iPhone 14 dianggap hanya sebagai minor upgrade. Dari sinilah persepsi “iPhone ganjil lebih menarik” terbentuk.
Fakta: Seri Genap Juga Punya Inovasi Besar
Meski mitos ini populer, sejarah Apple menunjukkan hal sebaliknya. Beberapa seri genap justru menghadirkan gebrakan penting:
Baca Juga
Advertisement
- iPhone 4 (2010): memperkenalkan desain revolusioner dengan layar Retina.
- iPhone 6 (2014): menjadi pionir ukuran layar lebih besar sekaligus iPhone terlaris sepanjang masa.
- iPhone 12 (2020): menjadi iPhone pertama dengan dukungan jaringan 5G.
Fakta ini menunjukkan bahwa klaim iPhone ganjil selalu lebih bagus tidak sepenuhnya benar.
Mengapa Mitos iPhone Ganjil Bisa Terbentuk?
Ada beberapa faktor yang memperkuat keyakinan konsumen terhadap mitos ini:
Lonjakan Fitur di Seri Ganjil
Kebetulan, beberapa inovasi mencolok hadir pada seri ganjil, membuatnya lebih mudah diingat oleh pengguna.
Baca Juga
Advertisement
Efek Psikologis Konsumen
Secara alami, manusia lebih mengingat pengalaman positif yang istimewa ketimbang hal yang biasa-biasa saja.
Pengaruh Media & Influencer
Review awal yang heboh di YouTube dan media sosial membentuk citra jangka panjang terhadap suatu seri.
Baca Juga
Advertisement