NASA akhirnya mengumumkan rencana Misi Artemis II NASA untuk Kembali ke Bulan 50 Tahun setelah Apollo 17. Ketahui siapa 4 astronaut yang akan memimpin sejarah baru ini!
TechnonesiaID - Setelah lima dekade penantian, umat manusia kembali menyaksikan babak baru eksplorasi antariksa. NASA, lembaga antariksa Amerika Serikat, telah membuat pengumuman yang menggemparkan dunia, secara resmi menyatakan kesiapan mereka untuk membawa manusia kembali ke satelit alami Bumi, Bulan.
Momen ini sangat bersejarah. Terakhir kali manusia menginjakkan kaki di Bulan adalah pada tahun 1972, melalui misi Apollo 17. Sekarang, melalui program Artemis, NASA bertekad tidak hanya sekadar berkunjung, melainkan membangun kehadiran permanen di Bulan.
Baca Juga
Advertisement
Pengumuman terbaru ini berfokus pada Artemis II, sebuah misi krusial yang dijadwalkan meluncur pada tahun 2026. Misi ini akan menjadi penanda definitif Kembali ke Bulan 50 Tahun setelah era Apollo.
Artemis II: Mengapa Misi Ini Sangat Penting bagi Umat Manusia?
Artemis II bukanlah misi pendaratan, melainkan misi uji coba berawak yang sangat penting. Tujuan utamanya adalah memastikan semua sistem bekerja sempurna sebelum misi pendaratan yang sebenarnya (Artemis III) dilakukan.
Artemis II akan membawa empat astronaut mengelilingi Bulan dan kembali ke Bumi, menguji coba kapsul Orion, sistem pendukung kehidupan, serta berbagai prosedur vital lainnya. Misi ini menjadi jembatan antara eksplorasi robotik dan kehadiran manusia jangka panjang.
Baca Juga
Advertisement
Durasi misi ini cukup ambisius. Diperkirakan, para astronaut akan menghabiskan waktu sekitar 10 hari dalam perjalanan mereka. Angka ini jauh berbeda dibandingkan dengan misi Apollo 17, di mana astronaut menghabiskan sekitar tiga hari di permukaan Bulan untuk eksplorasi dan pengumpulan sampel.
Fokus Sejarah: Perbandingan Misi Artemis II NASA dan Apollo
Perbedaan paling signifikan antara program Apollo dan program Artemis terletak pada tujuan jangka panjang. Apollo adalah upaya “perlombaan” yang bertujuan mendaratkan manusia di Bulan secepat mungkin dan memenangkan persaingan Perang Dingin.
Sebaliknya, Misi Artemis II NASA dan program Artemis secara keseluruhan memiliki visi yang jauh lebih besar: keberlanjutan. NASA ingin membangun Lunar Gateway, stasiun ruang angkasa yang mengorbit Bulan, sebagai pos terdepan untuk misi masa depan ke Mars.
Baca Juga
Advertisement
Berikut adalah perbandingan kunci yang menjadikan Artemis II unik:
- Waktu Jeda: Artemis II menutup kesenjangan eksplorasi manusia selama lebih dari 50 tahun (1972 hingga perkiraan peluncuran 2026).
- Durasi Misi: Misi Artemis II dirancang untuk 10 hari perjalanan, fokus pada orbit dan pengujian sistem Orion.
- Tujuan Akhir: Apollo berorientasi pada pendaratan pertama; Artemis berorientasi pada pembangunan pangkalan dan persiapan misi ke Mars.
- Astronaut: Misi Apollo terbatas pada astronaut AS, sementara Artemis membawa komposisi kru yang lebih internasional dan inklusif.
Empat Pionir yang Menjadi Saksi Sejarah Baru
Pengumuman besar ini juga mencakup identitas empat astronaut terpilih yang akan memimpin misi bersejarah ini. Meskipun nama-nama spesifik dalam kru tersebut sering kali menjadi subjek perhatian global, yang paling penting adalah peran yang mereka bawa.
Keempat astronaut ini tidak hanya bertugas mengemudikan kapsul Orion. Mereka adalah pionir yang akan menguji batas kemampuan teknologi dan daya tahan manusia di luar orbit Bumi yang rendah (LEO) untuk pertama kalinya sejak era 70-an.
Baca Juga
Advertisement
Para kru ini mencerminkan komitmen NASA terhadap keragaman dan kolaborasi internasional. Seringkali, misi Artemis dirancang untuk membawa representasi yang lebih luas, termasuk kemungkinan astronaut wanita pertama dan/atau astronaut non-Amerika pertama yang melakukan perjalanan mengelilingi Bulan.
Mereka adalah orang-orang yang menjalani pelatihan ekstensif dan harus siap menghadapi tantangan terbesar yang ditawarkan antariksa, termasuk paparan radiasi yang lebih tinggi dan isolasi total dari Bumi.
Bagaimana Misi Artemis II NASA Akan Berjalan?
Artemis II adalah misi orbit. Artinya, para astronaut tidak akan mendarat di permukaan Bulan, melainkan melakukan manuver yang mengelilingi Bulan sebelum kembali. Fokus utama adalah menguji coba kendaraan peluncur canggih, Space Launch System (SLS), dan modul kru Orion.
Baca Juga
Advertisement
SLS adalah roket terkuat yang pernah dibuat NASA, dirancang untuk membawa muatan berat dan jauh. Sementara Orion adalah kapsul yang akan menjadi rumah bagi keempat astronaut tersebut selama 10 hari.
Rute perjalanan Misi Artemis II NASA ini akan sangat spesifik. Setelah diluncurkan dari Kennedy Space Center di Florida, kapsul Orion akan melakukan manuver yang membawanya melalui perjalanan trans-lunar, mengelilingi sisi jauh Bulan, dan kemudian kembali ke Bumi untuk pendaratan di Samudra Pasifik.
Setiap detail misi harus berjalan tanpa cela. Keberhasilan Artemis II adalah lampu hijau mutlak bagi Artemis III, yang merupakan misi pendaratan manusia di Bulan yang dijadwalkan beberapa tahun setelahnya.
Baca Juga
Advertisement
Visi Jangka Panjang: Bukan Hanya Kembali ke Bulan 50 Tahun, Tapi Menetap
Pengumuman ini bukan sekadar nostalgia atau perayaan Kembali ke Bulan 50 Tahun setelah Apollo. Ini adalah investasi besar untuk masa depan eksplorasi ruang angkasa.
Program Artemis memiliki tiga fase utama:
- Artemis I (Sudah Selesai): Penerbangan tanpa awak ke orbit Bulan untuk menguji coba SLS dan Orion secara keseluruhan.
- Artemis II (Mendatang 2026): Misi berawak pertama yang mengelilingi Bulan, menguji sistem pendukung kehidupan dan prosedur awak.
- Artemis III (Selanjutnya): Misi pendaratan manusia pertama di Bulan sejak 1972, dengan fokus pada wilayah kutub selatan Bulan yang diyakini menyimpan cadangan es air.
Dengan adanya es air di Kutub Selatan Bulan, para ilmuwan percaya bahwa Bulan dapat menjadi pos pengisian bahan bakar (propelan roket) dan sumber air minum, menjadikannya batu loncatan ideal sebelum perjalanan panjang menuju Planet Merah, Mars.
Baca Juga
Advertisement
Oleh karena itu, empat astronaut yang terlibat dalam Artemis II tidak hanya membuat sejarah sebagai yang pertama Kembali ke Bulan 50 Tahun kemudian, tetapi mereka juga meletakkan dasar bagi kehidupan antarplanet umat manusia.
Kesimpulan
Pengumuman NASA tentang jadwal dan kru untuk Artemis II adalah titik balik yang ditunggu-tunggu. Ini menandai akhir dari masa jeda eksplorasi manusia ke Bulan dan awal dari era eksplorasi ruang angkasa yang berkelanjutan.
Keberhasilan Misi Artemis II NASA tidak hanya membuktikan kemampuan teknis, tetapi juga menginspirasi generasi baru untuk berani bermimpi melampaui batas-batas Bumi. Dunia menanti dengan napas tertahan saat keempat astronaut pemberani ini memulai perjalanan 10 hari yang akan mengubah sejarah.
Baca Juga
Advertisement
Tahun 2026 dipastikan akan menjadi tahun yang monumental bagi ilmu pengetahuan dan teknologi, ketika manusia sekali lagi mengukir jejaknya di sekitar satelit Bumi yang setia.
Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Elektronik, Anime, Game, Tech dan Berita Tekno lainnya setiap hari melalui social media TechnoNesia. Ikuti kami di :
- Instagram : @technonesia_id
- Facebook : Technonesia ID
- X (Twitter) : @technonesia_id
- Whatsapp Channel : Technonesia.ID
- Google News : TECHNONESIA