Ingin tahu Nasib Pesaing TikTok YouTube? Bos Google Indonesia buka-bukaan soal Strategi Video YouTube 2024, membuktikan format panjang dan Shorts sama-sama untung!
TechnonesiaID - Isu mengenai ‘perang format’ di dunia video daring telah menjadi perbincangan hangat sejak YouTube meluncurkan Shorts pada tahun 2020.
Kemunculan format video pendek yang menyerupai TikTok ini sempat memunculkan kekhawatiran di kalangan kreator dan pengamat industri. Banyak yang bertanya, apakah Shorts akan menggerus popularitas konten YouTube berdurasi panjang yang telah mapan?
Baca Juga
Advertisement
Kini, empat tahun setelah peluncurannya secara global (dan sejak hadir di Indonesia pada 2021), petunjuk mengenai bagaimana platform tersebut menyeimbangkan kedua format ini mulai terungkap jelas.
Country Director Google Indonesia, Veronica Utami, memberikan pandangan resmi mengenai bagaimana kedua format—pendek dan panjang—sebenarnya tidak saling mematikan, melainkan justru saling mendukung dalam ekosistem YouTube.
Menilik Strategi Video YouTube 2024: Apakah Shorts Menggerus Konten Panjang?
Dalam beberapa tahun terakhir, tren konsumsi video YouTube memang menunjukkan pola yang menarik. Di satu sisi, video berdurasi panjang, bahkan yang mencapai 40 menit hingga 1 jam, terus bermunculan dan sukses meraih ratusan ribu hingga jutaan penonton.
Baca Juga
Advertisement
Ini membuktikan bahwa minat publik terhadap konten mendalam dan informatif tidak pudar.
Di sisi lain, YouTube Shorts, yang diposisikan sebagai Nasib Pesaing TikTok YouTube, mengalami pertumbuhan pengguna yang eksplosif.
Veronica Utami menjelaskan bahwa berdasarkan data global, baik format video pendek maupun panjang secara bersamaan mengalami peningkatan signifikan. Ini adalah kunci utama dari Strategi Video YouTube 2024.
Baca Juga
Advertisement
“Shorts ini secara global, yang kita bisa share angka-angka global ya. Setahun terakhir pertumbuhannya cukup signifikan. Tapi yang menarik adalah, di saat Shorts ini makin tinggi penontonnya, konten durasi panjang pun ternyata juga sama, malah makin tinggi viewers-nya,” ujar Veronica.
Pernyataan ini secara langsung membantah teori kanibalisasi yang sempat ditakutkan oleh komunitas kreator.
Data Global: Pertumbuhan Shorts yang Masif
Meskipun data spesifik di Indonesia dirahasiakan, angka global YouTube menunjukkan betapa pentingnya Shorts dalam menarik audiens baru dan mempertahankan pengguna.
Baca Juga
Advertisement
Pada kuartal terakhir tahun lalu, Shorts berhasil mencatatkan lebih dari 50 miliar penayangan harian secara global. Angka ini mencerminkan betapa efektifnya format pendek dalam memenuhi kebutuhan pengguna akan konten yang cepat, mudah dicerna, dan menghibur.
Menurut Veronica, pertumbuhan ini disebabkan oleh kemudahan akses dan fitur yang terus dikembangkan YouTube untuk integrasi yang lebih baik antara Shorts dan video panjang.
Salah satu fitur penting adalah ‘Shelf’ atau rak Shorts yang muncul di halaman utama YouTube, memastikan format pendek ini mendapatkan visibilitas yang optimal.
Baca Juga
Advertisement
Mengapa Keduanya Bisa Tumbuh Bersamaan? 3 Kunci Keberhasilan
Keberhasilan YouTube dalam menumbuhkan kedua format secara paralel bukanlah kebetulan, melainkan hasil dari arsitektur platform yang sengaja dirancang untuk memaksimalkan pengalaman pengguna dan pendapatan kreator. Terdapat tiga kunci utama dalam memahami fenomena ini:
1. Pola Konsumsi yang Berbeda (Fungsi Complementary)
Video pendek dan panjang melayani kebutuhan pengguna yang berbeda dan komplementer (saling melengkapi).
- Shorts: Berfungsi sebagai entry point atau pintu masuk. Pengguna mencari kesenangan instan, berita kilat, atau cuplikan menarik saat mereka memiliki waktu senggang yang sangat terbatas.
- Video Panjang: Digunakan untuk pendalaman topik, tutorial komprehensif, hiburan yang mendalam, atau vlog dengan penceritaan yang detail. Ketika seseorang benar-benar tertarik pada suatu subjek, mereka akan beralih ke format yang lebih panjang.
Dengan demikian, Shorts menjadi umpan yang efektif untuk menarik perhatian, sementara video panjang adalah penahan yang membuat pengguna tetap berada di dalam ekosistem YouTube.
Baca Juga
Advertisement
2. Ekosistem Kreator yang Terintegrasi
YouTube telah berhasil mendorong kreator untuk menggunakan kedua format sebagai bagian dari strategi pemasaran konten mereka.
Seorang kreator dapat menggunakan Shorts untuk mempromosikan cuplikan terbaik dari video panjang mereka, atau menggunakan Shorts sebagai teaser untuk peluncuran konten utama.
“Kreator yang memanfaatkan kedua format ini, baik Shorts maupun video panjang, cenderung mengalami pertumbuhan yang lebih cepat dan lebih besar dibandingkan yang hanya fokus pada satu format saja,” jelas Veronica.
Baca Juga
Advertisement
Integrasi ini menciptakan apa yang disebut “creator funnel” yang sangat efisien.
3. Monetisasi yang Mendukung Strategi Video YouTube 2024
Dulu, salah satu kekhawatiran terbesar kreator adalah kurangnya opsi monetisasi yang setara pada Shorts dibandingkan video panjang.
Namun, dengan hadirnya program kemitraan YouTube Partner Program (YPP) untuk Shorts, kreator kini memiliki insentif yang kuat untuk memproduksi konten pendek.
Baca Juga
Advertisement
Faktor monetisasi yang semakin merata ini menghilangkan hambatan bagi kreator, memastikan mereka dapat menghasilkan pendapatan dari setiap format yang mereka kuasai.
Nasib Pesaing TikTok YouTube: Fokus pada Ekosistem Konten
Berbicara tentang Nasib Pesaing TikTok YouTube, tampaknya strategi YouTube bukanlah untuk mengalahkan TikTok secara langsung di ranah video pendek, tetapi untuk mengintegrasikan format tersebut sebagai bagian tak terpisahkan dari ekosistem mereka yang sudah besar.
YouTube berinvestasi pada konsep bahwa pengguna yang datang untuk melihat video pendek melalui Shorts akan menemukan alasan untuk tetap tinggal dan menonton video panjang, berkat rekomendasi yang cerdas dan penawaran konten yang beragam.
Baca Juga
Advertisement
Fenomena ini sangat jelas terlihat pada peningkatan jumlah penonton pada video berdurasi 40 hingga 60 menit.
Peningkatan penayangan video panjang ini adalah bukti bahwa Shorts tidak mengambil alih, melainkan memperkaya ekosistem konten.
Baca Juga
Advertisement
Implikasi Bagi Konten Kreator di Indonesia
Bagi konten kreator di Indonesia, kesuksesan bersama antara Shorts dan format panjang ini harus menjadi cetak biru strategi mereka ke depan. Fokus tidak boleh lagi hanya pada satu format, melainkan pada bagaimana memanfaatkan keduanya.
Beberapa strategi yang dapat diterapkan meliputi:
Baca Juga
Advertisement
- Recycling Konten: Mengubah klip terbaik dari video panjang menjadi Shorts yang menarik untuk memicu rasa ingin tahu.
- Konsistensi Format: Memastikan identitas dan topik konten tetap konsisten, terlepas dari durasinya, sehingga audiens dari Shorts mudah mengenali dan mengikuti video panjang Anda.
- Eksperimen Niche: Menggunakan Shorts untuk menguji topik atau ide konten baru sebelum berinvestasi waktu membuat video panjang.
Kesimpulan dari Bos Google Indonesia sangat jelas: masa depan YouTube tidak didominasi oleh satu durasi, melainkan oleh platform yang dapat menawarkan apa pun yang dibutuhkan pengguna, kapan pun mereka membutuhkannya.
Maka, daripada mencemaskan Nasib Pesaing TikTok YouTube, kreator sebaiknya berfokus pada diversifikasi konten. Data membuktikan bahwa audiens siap menyerap keduanya, asalkan konten yang disajikan berkualitas dan relevan.
Baca Juga
Advertisement
Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Elektronik, Anime, Game, Tech dan Berita Tekno lainnya setiap hari melalui social media TechnoNesia. Ikuti kami di :
- Instagram : @technonesia_id
- Facebook : Technonesia ID
- X (Twitter) : @technonesia_id
- Whatsapp Channel : Technonesia.ID
- Google News : TECHNONESIA