Pemerintah India mewajibkan pre-load Sanchar Saathi aplikasi wajib di HP baru. Simak 5 fakta penting tentang Aplikasi keamanan siber India ini yang tak bisa dihapus!
TechnonesiaID - India kembali menjadi sorotan dunia teknologi setelah langkah terbarunya yang cukup berani terkait keamanan siber. Departemen Telekomunikasi (DoT) India dikabarkan telah meminta produsen smartphone untuk secara pribadi memasang aplikasi keamanan siber milik negara, Sanchar Saathi aplikasi wajib, di semua perangkat baru yang dijual di India.
Kabar ini, yang dilaporkan oleh Reuters, mengindikasikan adanya perintah rahasia yang memberikan tenggat waktu ketat bagi merek-merek ponsel. Kebijakan ini jelas menimbulkan gelombang diskusi mengenai privasi pengguna dan otonomi perangkat di salah satu pasar smartphone terbesar di dunia.
Baca Juga
Advertisement
Keputusan Kontroversial: Sanchar Saathi Aplikasi Wajib di Semua HP
Menurut laporan yang beredar, perintah ini datang dari DoT India tertanggal 28 November 2025. Perintah tersebut memberi produsen smartphone waktu 90 hari untuk memastikan semua ponsel baru yang dirilis setelah tenggat waktu tersebut sudah terpasang aplikasi Sanchar Saathi. Jika dihitung, kewajiban ini kemungkinan akan mulai berlaku efektif pada kuartal pertama tahun 2026.
Bagian yang paling krusial dan paling disorot dari perintah ini adalah ketentuan bahwa pengguna tidak dapat menonaktifkan aplikasi tersebut. Sanchar Saathi, yang berarti “mitra komunikasi” dalam bahasa Sansekerta, didesain untuk menjadi lapisan perlindungan siber yang permanen bagi warga India.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah yang lebih luas untuk menanggulangi lonjakan tajam dalam kasus kejahatan siber, penipuan telepon, dan peretasan yang terjadi di India belakangan ini. Namun, implementasinya yang bersifat wajib dan permanen memunculkan pertanyaan besar mengenai hak kontrol pengguna atas perangkat pribadi mereka.
Baca Juga
Advertisement
Mengapa Aplikasi keamanan siber India Ini Jadi Mandat?
Pertumbuhan digital yang pesat di India, meski membawa kemajuan, juga dibarengi dengan peningkatan signifikan dalam aktivitas kriminal siber. Para penipu semakin canggih dalam menargetkan korban melalui SMS, panggilan telepon, dan phishing.
Dalam konteks inilah, Aplikasi keamanan siber India yang dikenal sebagai Sanchar Saathi hadir. Aplikasi ini bukan hanya sekadar antivirus biasa, melainkan sebuah platform terpadu yang bertujuan untuk memberdayakan warga negara dalam melawan ancaman digital.
Tujuan utama Sanchar Saathi adalah untuk memverifikasi identitas dan melacak ponsel yang hilang atau dicuri. Ini memungkinkan pengguna untuk memblokir perangkat yang hilang dari jaringan India, sehingga mengurangi peluang penyalahgunaan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Baca Juga
Advertisement
Fitur Utama yang Ditawarkan Sanchar Saathi
Sanchar Saathi telah diperkenalkan ke publik sebelumnya dan memiliki beberapa fitur unggulan yang dirancang untuk melindungi konsumen seluler:
- CEIR (Central Equipment Identity Register): Memungkinkan pengguna untuk memblokir perangkat yang hilang atau dicuri, membuatnya tidak berguna di jaringan India.
- ASTR (Artificial Intelligence and Facial Recognition enabled Solution for Telecom SIM Subscriber Verification): Sistem canggih untuk mendeteksi nomor ponsel yang dikeluarkan dengan identitas palsu atau menggunakan data orang lain.
- Verifikasi Identitas: Membantu pengguna memverifikasi berapa banyak nomor seluler yang terdaftar atas nama mereka, mencegah penyalahgunaan SIM Card.
Dengan mewajibkan aplikasi ini, Pemerintah India berharap dapat menciptakan ekosistem seluler yang jauh lebih aman, di mana setiap perangkat memiliki dasar keamanan yang sama sejak pertama kali diaktifkan.
Kontroversi dan Dampak bagi Produsen Smartphone
Kewajiban pre-load ini tentu saja menjadi beban tambahan bagi produsen smartphone, baik global maupun lokal. Mereka kini harus menyesuaikan lini produksi mereka dan proses software loading dalam waktu yang relatif singkat. Dampaknya juga meluas ke area:
Baca Juga
Advertisement
1. Kepatuhan Waktu: Batas waktu 90 hari setelah perintah diumumkan (yang jatuh pada awal 2026) sangatlah ketat untuk rantai pasok global yang besar.
2. Isu Privasi Pengguna: Meskipun DoT menyatakan tujuan Sanchar Saathi adalah murni keamanan, ketentuan bahwa aplikasi tidak dapat dinonaktifkan memicu kekhawatiran dari aktivis privasi. Mereka khawatir aplikasi ini bisa menjadi pintu gerbang bagi pengawasan negara, meskipun klaim ini dibantah keras oleh pemerintah.
3. Pengalaman Pengguna (UX): Produsen smartphone selalu berhati-hati dalam menambahkan aplikasi pihak ketiga atau bloatware karena dapat memengaruhi kinerja dan pengalaman pengguna. Memasang aplikasi yang tidak bisa dihapus ini dapat menimbulkan keluhan dari konsumen yang mengutamakan kontrol penuh atas perangkat mereka.
Baca Juga
Advertisement
5 Fakta Penting Mengenai Sanchar Saathi aplikasi wajib
Untuk memahami kebijakan ini sepenuhnya, penting untuk meninjau beberapa poin krusial yang membuat Sanchar Saathi menjadi topik hangat:
Fakta 1: Status Wajib dan Permanen
Sanchar Saathi harus di-pre-load pada semua ponsel baru dan yang terpenting, pengguna tidak diizinkan untuk menghapus atau menonaktifkannya. Ini adalah perbedaan mendasar dari aplikasi bawaan (bloatware) lainnya yang biasanya bisa dihapus.
Fakta 2: Target Implementasi Cepat
Merek smartphone memiliki waktu yang sangat singkat, sekitar 90 hari, dari akhir November 2025 untuk mematuhi perintah ini, yang artinya perangkat yang dijual mulai awal 2026 akan terdampak.
Baca Juga
Advertisement
Fakta 3: Misi Anti-Kejahatan Siber
Kebijakan ini adalah respons langsung terhadap peningkatan tajam penipuan digital. Tujuannya adalah untuk menciptakan jaringan yang lebih bersih dan memblokir perangkat yang teridentifikasi sebagai sumber kejahatan.
Fakta 4: Arti Nama Aplikasi
Nama Sanchar Saathi (diucapkan: sun-chaar saa-thi) secara harfiah berarti “Mitra Komunikasi”. Hal ini menekankan perannya sebagai pendamping keamanan bagi pengguna telepon seluler.
Fakta 5: Upaya Distribusi Tambahan
Selain kewajiban pre-load, DoT juga meminta produsen untuk mendorong instalasi Aplikasi keamanan siber India ini melalui pembaruan sistem operasi (OTA) bagi perangkat lama. Ini memastikan jangkauan yang sangat luas di seluruh populasi pengguna.
Baca Juga
Advertisement
Kesimpulan: Masa Depan Otonomi Smartphone
Langkah India untuk menjadikan Sanchar Saathi aplikasi wajib adalah contoh ekstrem bagaimana pemerintah dapat campur tangan dalam ekosistem perangkat keras demi tujuan keamanan nasional. Meskipun niatnya baik—melindungi warga dari penipuan dan kejahatan siber—implementasi yang tidak memberikan opsi penonaktifan pasti akan memicu debat global mengenai keseimbangan antara keamanan dan privasi individual.
Bagi konsumen di India, ini berarti lapisan keamanan tambahan yang didukung negara, tetapi dengan biaya kontrol penuh atas perangkat mereka. Perkembangan ini akan menjadi studi kasus penting bagi negara-negara lain yang menghadapi tantangan kejahatan siber serupa. Kita tunggu bagaimana pasar smartphone, khususnya produsen besar, akan merespons tuntutan baru dari DoT India ini.
Bagaimana menurut Anda? Apakah Aplikasi keamanan siber India yang wajib dan tidak bisa dihapus ini adalah langkah yang tepat?
Baca Juga
Advertisement
Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Elektronik, Anime, Game, Tech dan Berita Tekno lainnya setiap hari melalui social media TechnoNesia. Ikuti kami di :
- Instagram : @technonesia_id
- Facebook : Technonesia ID
- X (Twitter) : @technonesia_id
- Whatsapp Channel : Technonesia.ID
- Google News : TECHNONESIA