Laporan ASPI mengejutkan! Simak 7 sektor utama yang menunjukkan dominasi teknologi China atas AS di kunci teknologi kritis dunia. Amerika kini kalah jauh.
TechnonesiaID - Pergeseran kekuatan global di arena teknologi bukan lagi sekadar prediksi, melainkan kenyataan yang terkuak dalam data. Laporan terbaru dari Australian Strategic Policy Institute (ASPI) melalui Critical Technology Tracker-nya, menunjukkan bahwa dominasi teknologi China saat ini sudah tak terbantahkan, bahkan meninggalkan Amerika Serikat (AS) jauh di belakang.
Kajian yang dikutip oleh jurnal ilmiah bergengsi, Nature, ini mengidentifikasi 74 teknologi krusial yang berhubungan langsung dengan kekuatan nasional dan ekonomi masa depan. Hasilnya? Tiongkok unggul di 66 dari 74 teknologi utama tersebut selama periode pemantauan 2020 hingga 2024.
Baca Juga
Advertisement
Pencapaian ini menempatkan Beijing pada posisi yang sangat strategis. Bukan hanya dalam hal manufaktur, tetapi juga dalam inovasi fundamental yang mendasari masa depan global.
Mengapa Dominasi Teknologi China Begitu Signifikan?
Ketika berbicara tentang teknologi kritis, kita tidak hanya membicarakan smartphone atau media sosial. Ini adalah teknologi yang memengaruhi keamanan, pertahanan, energi, kesehatan, dan infrastruktur global.
Laporan ASPI menyoroti bahwa keunggulan Tiongkok sering kali didasarkan pada volume dan kualitas penelitian. Mereka memimpin dalam 10% publikasi penelitian paling berpengaruh di dunia, yang merupakan indikator kuat kemampuan inovasi jangka panjang.
Baca Juga
Advertisement
Keunggulan ini sangat penting karena teknologi-teknologi tersebut merupakan kunci teknologi kritis dunia. Siapa pun yang menguasai penelitian dan pengembangan di area ini akan memegang kendali atas rantai pasokan dan standar global di masa depan.
AS, yang secara tradisional dianggap sebagai pemimpin global, kini hanya mendominasi di segelintir area, seperti vaksin generasi berikutnya dan sistem kuantum penuh (full-scale quantum systems).
7 Kunci Teknologi Kritis Dunia yang Dikuasai Beijing
Data menunjukkan bahwa dominasi teknologi China merata di berbagai sektor, mencakup area yang sangat sensitif bagi kekuatan geopolitik. Berikut adalah 7 area utama di mana Tiongkok telah mengukuhkan kepemimpinannya, berdasarkan temuan ASPI dan implikasinya:
Baca Juga
Advertisement
- Energi Nuklir Generasi Berikutnya: Tiongkok memimpin dalam pengembangan reaktor canggih dan modular kecil (SMR), yang merupakan masa depan energi bersih dan berkelanjutan.
- Biologi Sintetis (Synthetic Biology): Keunggulan dalam rekayasa organisme untuk tujuan industri, pertanian, dan kesehatan. Ini adalah sektor yang memiliki potensi ekonomi triliunan dolar.
- Teknologi Satelit Kecil (Small Satellite Technology): Penting untuk komunikasi, pengawasan, dan militer. Keunggulan ini memperkuat posisi Tiongkok di ruang angkasa, terutama dalam konstelasi satelit berbiaya rendah.
- Kecerdasan Buatan (AI) & Machine Learning: Meskipun AS memiliki perusahaan raksasa AI, Tiongkok unggul dalam volume publikasi penelitian terdepan, terutama yang berkaitan dengan pengawasan dan penggunaan militer.
- Bahan dan Manufaktur Kritis: Termasuk pengembangan material canggih seperti graphene, serta teknik manufaktur yang presisi untuk kebutuhan semikonduktor.
- Otonomi dan Robotika: Beijing menunjukkan kepemimpinan kuat dalam drone, kendaraan otonom, dan sistem robotika untuk aplikasi industri dan logistik.
- Komputasi Quantum: Selain sistem kuantum penuh yang masih dipimpin AS, Tiongkok memimpin dalam aspek kriptografi dan komunikasi kuantum, yang fundamental bagi keamanan data di masa depan.
Dampak Nyata Keunggulan Teknologi China di Masa Depan
Keunggulan di kunci teknologi kritis dunia ini bukan hanya tentang jumlah publikasi, tetapi tentang kemampuan untuk mengubah penelitian menjadi produk yang dapat diekspor dan sistem yang dapat diimplementasikan secara global.
Sebagai contoh, memimpin di Biologi Sintetis berarti Tiongkok akan memiliki kontrol lebih besar atas produksi obat-obatan baru atau bahan bakar biologis di masa depan. Memimpin dalam Satelit Kecil berarti dominasi dalam menyediakan layanan internet global dan pengawasan yang komprehensif.
Strong>Pemerintah Tiongkok telah secara masif menginvestasikan triliunan dolar melalui kebijakan seperti “Made in China 2025” untuk memastikan bahwa setiap penemuan diubah menjadi keunggulan industri dan strategis.
Baca Juga
Advertisement
Perbandingan Kekuatan: Apa yang Membuat AS Tertinggal?
Meskipun Amerika Serikat masih memiliki inovator dan universitas terbaik di dunia, laporan ASPI mengindikasikan bahwa sistem inovasi AS mungkin terlalu terfragmentasi dibandingkan dengan pendekatan terpusat dan terarah yang dianut oleh Beijing.
Tiongkok mampu memobilisasi sumber daya nasional dalam skala besar untuk menargetkan sektor-sektor tertentu. Pendekatan ini memastikan bahwa penelitian akademis segera mendapat dukungan pendanaan dan diarahkan untuk memenuhi tujuan negara.
Di sisi lain, AS sering kali mengandalkan inovasi yang didorong oleh pasar. Sementara ini menghasilkan terobosan brilian, prosesnya bisa lebih lambat dan kurang terstruktur dibandingkan dengan perencanaan lima tahunan ala Tiongkok.
Baca Juga
Advertisement
Selain itu, Tiongkok juga menunjukkan keunggulan luar biasa dalam menarik dan melatih talenta. Mereka menghasilkan lebih banyak lulusan STEM (Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika) setiap tahunnya dibandingkan gabungan negara-negara Barat lainnya.
Strategi Beijing: Dari Meniru Menjadi Menentukan Standar
Lama dianggap sebagai peniru teknologi, Tiongkok kini berfokus pada inovasi fundamental, berusaha menjadi negara yang menciptakan standar, bukan hanya mengikutinya.
Pergeseran ini terlihat jelas dalam investasi besar-besaran pada infrastruktur R&D (Penelitian dan Pengembangan). Beijing tidak hanya ingin menguasai pasar domestik, tetapi juga memastikan bahwa dominasi teknologi China menjadi basis bagi industri global.
Baca Juga
Advertisement
Untuk negara-negara lain, termasuk Indonesia, laporan ini menjadi pengingat penting. Ketergantungan pada teknologi dari satu negara superpower (seperti AS di masa lalu) kini berpotensi bergeser menjadi ketergantungan pada Tiongkok di berbagai sektor krusial.
Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap negara untuk mengembangkan kemampuan riset dan teknologi domestik agar tidak tertinggal dalam persaingan global yang semakin ketat ini.
Kesimpulan: Masa Depan Teknologi di Bawah Bayang-Bayang Tiongkok
Temuan ASPI ini mengirimkan sinyal yang jelas: era dominasi teknologi tunggal telah berakhir. Tiongkok telah memposisikan dirinya sebagai kekuatan teknologi global utama, unggul dalam hampir 90% kunci teknologi kritis dunia yang diidentifikasi.
Baca Juga
Advertisement
Ketika AS dan sekutunya mulai menyadari perlunya mengejar ketertinggalan, Beijing terus melaju kencang. Dalam beberapa tahun ke depan, kita mungkin akan melihat bagaimana produk dan standar yang dikembangkan di Tiongkok menjadi norma global, mulai dari teknologi medis hingga energi nuklir.
Pergeseran ini akan memiliki implikasi besar terhadap geopolitik, ekonomi, dan cara kita semua hidup dan bekerja. Inilah waktunya bagi dunia untuk memahami dan merespons realitas baru ini.
Baca Juga
Advertisement
Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Elektronik, Anime, Game, Tech dan Berita Tekno lainnya setiap hari melalui social media TechnoNesia. Ikuti kami di :
- Instagram : @technonesia_id
- Facebook : Technonesia ID
- X (Twitter) : @technonesia_id
- Whatsapp Channel : Technonesia.ID
- Google News : TECHNONESIA