Close Menu
  • Berita Tekno
  • Trending
  • Gadget
  • Elektronik
  • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

5 Peringatan Google Android yang Sering Diabaikan, Bahaya Data!

12 November 2025 | 23:39

7 Pilar Transformasi Digital Aksi Hijau Sumpah Pemuda 4.0

12 November 2025 | 21:38

5 Fakta Terbaru Harga MacBook Murah 2026 Setara Chromebook

12 November 2025 | 19:39
Facebook X (Twitter) Instagram
Trending
  • 5 Peringatan Google Android yang Sering Diabaikan, Bahaya Data!
  • 7 Pilar Transformasi Digital Aksi Hijau Sumpah Pemuda 4.0
  • 5 Fakta Terbaru Harga MacBook Murah 2026 Setara Chromebook
  • 5 Fitur Rahasia iPhone Satelit Tanpa Internet: Tak Cuma Buat Chatting
  • Wacana Pembatasan PUBG: Tokoh Esport Angkat Bicara, 5 Fakta Harus Tahu
  • 3 Alasan Kenapa Sam Altman Minta Bantuan Trump Soal Masa Depan AI
  • 7 Alasan Vivo Y500 Pro Jadi Pembunuh Flagship: Layar 5000 Nits & Baterai 7000 mAh
  • 7 Poin Penting Regulasi AI Indonesia & Solusi Kesenjangan Digital
Kamis, November 13
Facebook Instagram YouTube TikTok WhatsApp X (Twitter) LinkedIn
TechnoNesia.IDTechnoNesia.ID
  • Berita Tekno
  • Trending
  • OtoTekno
    • Elektronik
    • Gadget
    • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime
TechnoNesia.IDTechnoNesia.ID
  • Berita Tekno
  • Trending
  • Gadget
  • Elektronik
  • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime
Beranda » Berita Tekno » Lebih Dari 14 Juta Upaya Bruteforce Targetkan Bisnis di Indonesia Tahun Lalu
Berita Tekno

Lebih Dari 14 Juta Upaya Bruteforce Targetkan Bisnis di Indonesia Tahun Lalu

Jundi AmrullahJundi Amrullah13 Mei 2025 | 14:13
Bagikan Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Threads Tumblr Email Telegram Pinterest
Sepanjang tahun 2024, perusahaan keamanan siber global ini mencatat lebih dari 53 juta upaya serangan brute-force terhadap bisnis di wilayah tersebut.
Bagikan
Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

Sepanjang tahun 2024, perusahaan keamanan siber global ini mencatat lebih dari 53 juta upaya serangan brute-force terhadap bisnis di wilayah tersebut.

TechnonesiaID - Penjahat siber di Asia Tenggara terus mengandalkan metode pembobolan kata sandi untuk menyusup ke sistem perusahaan, menurut laporan terbaru dari Kaspersky.

Metode yang paling sering digunakan adalah Bruteforce.Generic.RDP, yang menyerang sistem dengan mencoba berbagai kombinasi kata sandi hingga menemukan yang benar. Bila serangan ini berhasil, penyerang dapat memperoleh kredensial pengguna dan mengakses sistem secara sah.

Baca Juga

  • 7 Pilar Transformasi Digital Aksi Hijau Sumpah Pemuda 4.0
  • 5 Fakta Terbaru Harga MacBook Murah 2026 Setara Chromebook

Advertisement

Protokol yang diserang, yaitu Remote Desktop Protocol (RDP) milik Microsoft, umum digunakan oleh administrator dan pengguna untuk mengakses komputer dari jarak jauh. Namun, celah ini juga dimanfaatkan oleh peretas untuk membobol sistem penting perusahaan, terutama ketika perangkat berada di luar jangkauan pengamanan jaringan internal.

Kaspersky mencatat bahwa secara rata-rata, lebih dari 145.000 serangan dilakukan setiap hari terhadap perusahaan dan UMKM di Asia Tenggara. Hal ini mengkhawatirkan mengingat kekurangan tenaga profesional di bidang keamanan siber yang masih menjadi tantangan di kawasan ini.

Di Indonesia, serangan RDP meningkat drastis sebesar 25%, dari 11,7 juta pada 2023 menjadi hampir 14,7 juta pada 2024. Malaysia juga mengalami peningkatan sebesar 14%. Negara dengan serangan terbanyak adalah Vietnam, mencatat hampir 20 juta serangan, diikuti oleh Indonesia dan Thailand.

Baca Juga

  • Wacana Pembatasan PUBG: Tokoh Esport Angkat Bicara, 5 Fakta Harus Tahu
  • 3 Alasan Kenapa Sam Altman Minta Bantuan Trump Soal Masa Depan AI

Advertisement

Meningkatnya kecanggihan kecerdasan buatan (AI) turut memperparah situasi, karena AI kini dapat membantu penyerang dalam menebak kata sandi dan memecahkan enkripsi lebih cepat. Serangan yang berhasil dapat membuka akses penuh ke sistem korban, mengancam data dan operasional bisnis secara signifikan.

Untuk itu, Kaspersky menekankan pentingnya memperkuat sistem keamanan, khususnya bagi pengguna RDP. Penggunaan kata sandi yang kuat, otentikasi dua faktor, serta membatasi akses hanya melalui jaringan privat seperti VPN merupakan langkah awal yang penting.

Bagi organisasi yang tidak memerlukan RDP, disarankan untuk menonaktifkan fitur ini dan menutup port 3389. Selain itu, Kaspersky menyarankan penggunaan solusi keamanan seperti Kaspersky Next EDR Optimum untuk memberikan perlindungan lebih lanjut terhadap serangan siber yang semakin canggih.

Baca Juga

  • 5 Fakta Pembatasan Game Online PUBG: Respons Komdigi dan Arahan Presiden
  • 5 Fakta Mengejutkan Uji Baterai iPhone 17 Pro eSIM-Only

Advertisement


Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Elektronik, Anime, Game, Tech dan Berita Tekno lainnya setiap hari melalui social media TechnoNesia. Ikuti kami di :
  • Instagram : @technonesia_id
  • Facebook : Technonesia ID
  • X (Twitter) : @technonesia_id
  • Whatsapp Channel : Technonesia.ID
  • Google News : TECHNONESIA
Bisnis Bruteforce Headline Siber
Share. Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Threads Telegram Email Pinterest
Previous ArticleGemini AI Akan Hadirkan Kemampuan Ubah Foto Statis Jadi Video Dinamis
Next Article PlayUp by Langit Musik Hadirkan Solusi Musik Berlisensi di Ruang Publik
Jundi Amrullah
  • Website

Artikel Terkait

7 Pilar Transformasi Digital Aksi Hijau Sumpah Pemuda 4.0

Olin Sianturi12 November 2025 | 21:38

5 Fakta Terbaru Harga MacBook Murah 2026 Setara Chromebook

Olin Sianturi12 November 2025 | 19:39

Wacana Pembatasan PUBG: Tokoh Esport Angkat Bicara, 5 Fakta Harus Tahu

Olin Sianturi12 November 2025 | 15:39

3 Alasan Kenapa Sam Altman Minta Bantuan Trump Soal Masa Depan AI

Olin Sianturi12 November 2025 | 11:38

5 Fakta Pembatasan Game Online PUBG: Respons Komdigi dan Arahan Presiden

Olin Sianturi11 November 2025 | 23:39

5 Fakta Mengejutkan Uji Baterai iPhone 17 Pro eSIM-Only

Olin Sianturi11 November 2025 | 13:38
Pilihan Redaksi
Trending

4 Fakta Menarik The Blackman Family Sebelum Berpisah, Keluarga Viral yang Bikin Heboh!

Olin Sianturi25 Februari 2025 | 07:50

Mengungkap 4 fakta menarik The Blackman Family tentang perjalanan mereka sebagai keluarga viral. Simak selengkapnya…

Jepang vs OpenAI: 3 Kontroversi Sora 2 Ancam Perlindungan Hak Cipta Anime

16 Oktober 2025 | 08:08

7 Rekomendasi Tablet RAM Besar, Pilihan Terbaik 2025

9 November 2025 | 23:26

5 Alasan Update HyperOS 3 di POCO F6 Pro Sangat Dinantikan

11 November 2025 | 05:38

TV Samsung Layar Besar: Solusi Hiburan Maksimal untuk Rumah Anda

5 November 2025 | 18:05
Terbaru

7 Pilar Transformasi Digital Aksi Hijau Sumpah Pemuda 4.0

Olin Sianturi12 November 2025 | 21:38

5 Fakta Terbaru Harga MacBook Murah 2026 Setara Chromebook

Olin Sianturi12 November 2025 | 19:39

Wacana Pembatasan PUBG: Tokoh Esport Angkat Bicara, 5 Fakta Harus Tahu

Olin Sianturi12 November 2025 | 15:39

3 Alasan Kenapa Sam Altman Minta Bantuan Trump Soal Masa Depan AI

Olin Sianturi12 November 2025 | 11:38

5 Fakta Pembatasan Game Online PUBG: Respons Komdigi dan Arahan Presiden

Olin Sianturi11 November 2025 | 23:39
technonesia-ads
TechnoNesia.ID
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp LinkedIn
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
© TechnoNesia.ID 2025 | All Rights Reserved

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.