4. Nothing Phone: Desain Unik Tapi Belum Masuk Pasar Lokal

Nothing, yang dipimpin oleh Carl Pei, sukses mencuri perhatian dengan desain minimalis dan fitur Glyph Interface, membuat tampilannya berbeda dari HP lain. Antarmuka yang ringan, desain futuristik, dan pengalaman software yang mulus membuatnya populer di pasar global.
Sayangnya, sampai 2025, Nothing Phone belum masuk secara resmi ke Indonesia. Fokus distribusi mereka masih pada pasar yang dianggap lebih strategis dan memiliki infrastruktur penjualan yang lebih matang.
Karena itu, unit Nothing Phone yang beredar di Indonesia umumnya berasal dari jalur non-resmi sehingga pengguna harus mempertimbangkan risiko seperti ketersediaan sparepart, garansi terbatas, dan legalitas IMEI.
Baca Juga
Advertisement
5. Sony Xperia: Legenda Kamera yang Tak Lagi Bersinar di Indonesia
Sony Xperia dahulu dikenal sebagai salah satu seri smartphone paling inovatif. Berbekal teknologi kamera dari lini Alpha dan Cyber-shot, Xperia menjadi pilihan utama bagi para penggemar fotografi mobile. Layarnya pun selalu menawarkan kualitas kelas atas dengan pendekatan sinematik.
Namun, sejak 2016, Sony menarik diri dari pasar Indonesia akibat persaingan yang ketat dan penjualan yang kurang memuaskan. Kini, mereka hanya fokus pada pasar tertentu seperti Jepang, Eropa, dan Amerika Serikat.
Meski beberapa model Xperia terbaru masih banyak dibicarakan secara global, pengguna Indonesia harus membeli unit global dengan garansi internasional. Tentu saja, risiko layanan purna jual dan jaringan tetap ada.
Baca Juga
Advertisement
6. Oukitel: HP Tangguh yang Belum Menganggap Indonesia sebagai Pasar Utama
Oukitel dikenal sebagai produsen HP rugged yang dibuat untuk kebutuhan ekstrem. Dengan desain tahan banting, baterai super besar, serta ketahanan sertifikasi militer, Oukitel cocok untuk aktivitas outdoor seperti hiking, konstruksi, hingga pekerjaan lapangan berat.
Meski punya keunggulan spesifik, Oukitel belum masuk ke Indonesia secara resmi. Kemungkinan besar karena produk mereka sangat niche dan tidak cocok untuk mayoritas pengguna Indonesia yang lebih memilih HP stylish, ringan, dan nyaman digunakan sehari-hari.
Meskipun begitu, beberapa model rugged Oukitel tetap beredar di pasar non-resmi bagi mereka yang membutuhkan HP supertahan banting.
Baca Juga
Advertisement
7. HMD Global (Nokia): Fokus ke Feature Phone, Bukan Smartphone
HMD Global yang sempat membangkitkan kembali nama besar Nokia kini sudah mengubah strategi bisnisnya. Pada awal peluncuran, smartphone Nokia dikenal lewat desain sederhana, Android murni, dan dukungan update yang stabil.
Namun dalam beberapa tahun terakhir, kehadiran HMD di Indonesia semakin pudar. Persaingan yang berat dan produk yang kurang menonjol membuat mereka lebih fokus menjual feature phone daripada smartphone.
Alhasil, smartphone HMD atau Nokia versi terbaru jarang terlihat di pasar lokal, dan pengguna yang masih tertarik harus mencari unit dari luar negeri.
Baca Juga
Advertisement
Banyak Diminati, Tapi Tidak Semua Masuk Indonesia
Itulah daftar merek HP yang tidak dijual resmi di Indonesia pada 2025. Keberadaan mereka yang absen dari pasar lokal membuat banyak pengguna harus membeli lewat jalur non-resmi, meski risikonya cukup besar.
Mulai dari IMEI yang rawan diblokir, tidak adanya garansi resmi, hingga kemungkinan jaringan tidak kompatibel, semuanya perlu dipertimbangkan sebelum membeli perangkat dari merek-merek di atas.
Jika Anda menginginkan smartphone yang aman, resmi, dan bergaransi jelas, pilihan terbaik tetap membeli perangkat yang sudah masuk pasar Indonesia secara legal.
Baca Juga
Advertisement
Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Elektronik, Anime, Game, Tech dan Berita Tekno lainnya setiap hari melalui social media TechnoNesia. Ikuti kami di :
- Instagram : @technonesia_id
- Facebook : Technonesia ID
- X (Twitter) : @technonesia_id
- Whatsapp Channel : Technonesia.ID
- Google News : TECHNONESIA