Close Menu
  • Berita Tekno
  • Trending
  • Gadget
  • Elektronik
  • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

5 Fakta Laba Nvidia per Detik: Panen Rp 67 Juta Tiap Kedipan Mata

22 November 2025 | 11:39

5 Fakta Kamera 200MP Redmi Flagship: Siap Gemparkan Dunia Fotografi Mobile

22 November 2025 | 09:38

7 Promo Black Friday Gadget Terbaik 2024: Diskon Tablet Laptop Smartwatch Paling Menggiurkan

22 November 2025 | 07:39
Facebook X (Twitter) Instagram
Trending
  • 5 Fakta Laba Nvidia per Detik: Panen Rp 67 Juta Tiap Kedipan Mata
  • 5 Fakta Kamera 200MP Redmi Flagship: Siap Gemparkan Dunia Fotografi Mobile
  • 7 Promo Black Friday Gadget Terbaik 2024: Diskon Tablet Laptop Smartwatch Paling Menggiurkan
  • 3 Alasan Layar iPhone 17 Pro Terbaru Gagal Dipasok BOE & Apple Pindah ke Samsung
  • 4 Masalah Besar Kebijakan Penebusan Ijazah KDM yang Diprotes DPRD
  • 3 Nasib Astronaut China Terdampar di Antariksa: 5 Fakta Krusial
  • 5 Alasan Mengapa Ajang Film Pendek Telkomsel SISI 2024 Wajib Diikuti
  • 5 Motor Listrik Terbaik 2025: Desain Keren dan Harga Murah Anti Rugi!
Sabtu, November 22
Facebook Instagram YouTube TikTok WhatsApp X (Twitter) LinkedIn
TechnoNesia.IDTechnoNesia.ID
  • Berita Tekno
  • Trending
  • OtoTekno
    • Elektronik
    • Gadget
    • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime
TechnoNesia.IDTechnoNesia.ID
  • Berita Tekno
  • Trending
  • Gadget
  • Elektronik
  • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime
Beranda » Tech » 5 Fakta Laba Nvidia per Detik: Panen Rp 67 Juta Tiap Kedipan Mata
Tech

5 Fakta Laba Nvidia per Detik: Panen Rp 67 Juta Tiap Kedipan Mata

Olin SianturiOlin Sianturi22 November 2025 | 11:39
Bagikan Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Threads Tumblr Email Telegram Pinterest
Laba Nvidia per detik, Bisnis Pusat Data Nvidia
Bagikan
Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

Terungkap! Bagaimana Bisnis Pusat Data Nvidia mendorong Laba Nvidia per detik hingga Rp 67 juta. Pelajari strategi Jensen Huang dan rekor pendapatan kuartal terbaru.

TechnonesiaID - Di tengah pesatnya revolusi kecerdasan buatan (AI), satu nama terus mendominasi pemberitaan global: Nvidia. Perusahaan semikonduktor yang didirikan oleh Jensen Huang ini bukan hanya mencatatkan pertumbuhan, melainkan ledakan finansial yang fantastis.

Bagaimana tidak, laporan terbaru menunjukkan bahwa sang “Manusia Rp 2.600 Triliun” (mengacu pada kekayaan bersih CEO Jensen Huang) ini berhasil memanen keuntungan bersih sebesar US$4.000 atau setara dengan Rp 67 juta setiap detiknya. Angka ini sungguh melampaui imajinasi bisnis konvensional.

Baca Juga

  • 3 Nasib Astronaut China Terdampar di Antariksa: 5 Fakta Krusial
  • 3 Langkah Mudah Pendaftaran Internet Rakyat 100 Mbps Rp100.000

Advertisement

Kinerja gila-gilaan ini didorong oleh satu segmen kunci yang kini menjadi tulang punggung perusahaan: Bisnis Pusat Data. Artikel ini akan mengupas tuntas mengapa Nvidia menjadi mesin pencetak uang tercepat di dunia teknologi saat ini, serta 5 fakta kunci di balik kesuksesan yang tak tertandingi ini.

Mengupas Tuntas Laba Nvidia per Detik yang Fantastis

Nvidia, yang dikenal luas sebagai produsen kartu grafis (GPU) untuk gaming, telah bertransformasi menjadi penyedia infrastruktur utama bagi era AI. Perubahan fokus ini terbukti menghasilkan pendapatan yang spektakuler.

Dalam laporan kuartal III tahun fiskal terbaru, Nvidia mencatat rekor pendapatan yang mencapai US$57 miliar, atau sekitar Rp 954 triliun. Angka ini jauh melampaui ekspektasi pasar dan memecahkan rekor internal perusahaan.

Baca Juga

  • 3 Alasan Trump Tunda Kebijakan Tarif Chip: Takut Balasan Xi Jinping?
  • 5 Fakta Keamanan Xiaomi HyperCharge & Teknologi Baterai Jinshajiang

Advertisement

Laba murni yang dihasilkan dari pendapatan masif ini kemudian diterjemahkan menjadi perhitungan yang lebih mencengangkan. Jika dihitung per detik, Laba Nvidia per detik menyentuh Rp 67 juta. Ini berarti, dalam waktu kurang dari satu jam, perusahaan sudah bisa menghasilkan laba bersih miliaran rupiah.

Kenaikan laba yang dramatis ini menegaskan posisi Nvidia sebagai pemain yang tak tergantikan dalam rantai pasok teknologi AI global.

Pilar Utama: Ledakan Bisnis Pusat Data Nvidia

Kunci dari perolehan laba yang gila ini terletak pada performa unit Pusat Data (Data Center). Unit ini bertanggung jawab memasok GPU berperforma tinggi—yang kini sangat dibutuhkan oleh raksasa teknologi, perusahaan rintisan AI, dan layanan cloud computing—untuk melatih model bahasa besar (LLM).

Baca Juga

  • 7 Alasan RedMagic 11 Pro Jadi Raja Gaming Android 2025
  • 3 Kota Jadi Saksi: Ancaman Driver Online Global Meluas Lewat Ekspansi Robotaxi Waymo

Advertisement

Pertumbuhan unit Bisnis Pusat Data Nvidia benar-benar tak masuk akal. Dalam satu kuartal saja, pendapatan dari segmen ini melonjak hingga US$10 miliar, atau sekitar Rp 167 triliun.

Secara tahunan, pendapatan dari pusat data berhasil menembus US$51,2 miliar (Rp 856,9 triliun). Angka ini menunjukkan lompatan sebesar 66% dibandingkan dengan kinerja tahun fiskal sebelumnya.

Pendapatan pusat data kini menjadi penyumbang terbesar dan paling signifikan bagi keseluruhan pendapatan Nvidia. Ini membuktikan bahwa investasi perusahaan dalam teknologi AI, yang dimulai jauh sebelum tren ini meledak, kini membuahkan hasil luar biasa.

Baca Juga

  • Cara Menghilangkan Iklan di HP OPPO: Panduan Lengkap Hapus Pop-Up dan Rekomendasi Aplikasi
  • 7 Alasan Honor Magic8 Pro Jadi Raja Kamera Flagship 2025

Advertisement

Mengapa GPU Blackwell Menjadi Kunci Sukses Laba Nvidia per Detik?

Produk terbaru yang menjadi primadona dan pendorong utama pertumbuhan adalah arsitektur GPU terbaru Nvidia, terutama seri Blackwell. GPU ini dirancang secara spesifik untuk menangani beban kerja AI yang sangat intensif, seperti pelatihan model AI generatif.

CEO Jensen Huang secara eksplisit menyatakan bahwa permintaan terhadap GPU terbaru mereka sangatlah tinggi. “Penjualan Blackwell sangat tinggi, dan GPU cloud terjual habis,” ungkap Huang.

Fakta bahwa produk ini “terjual habis” menunjukkan adanya jurang yang lebar antara penawaran dan permintaan di pasar AI global. Hampir semua perusahaan yang ingin serius mengembangkan AI harus mengantre untuk mendapatkan chip dari Nvidia.

Baca Juga

  • 7 Peningkatan Utama Spesifikasi OnePlus 15, Bikin Flagship Lain Minder!
  • 5 Teknologi yang Diam-diam Dihapus dari Evolusi HP Xiaomi

Advertisement

  • Blackwell menawarkan peningkatan kinerja dan efisiensi energi yang signifikan dibandingkan pendahulunya.
  • Chip ini menjadi standar emas bagi infrastruktur AI modern.
  • Dominasi Nvidia di pasar ini membuat mereka bisa menentukan harga jual yang premium, secara langsung mendongkrak margin keuntungan dan Laba Nvidia per detik.

Kekuatan di Balik Sang Manusia Rp 2.600 Triliun

Di balik angka-angka fantastis perusahaan, ada sosok Jensen Huang, CEO yang dikenal dengan jaket kulit hitam ikoniknya. Kekayaan Huang sendiri kini diperkirakan mencapai sekitar US$160 miliar, menjadikannya salah satu individu terkaya di dunia, atau yang kami sebut sebagai “Manusia Rp 2.600 Triliun.”

Huang bukan hanya seorang manajer, tapi juga seorang visioner teknologi yang melihat potensi besar komputasi paralel dan AI sejak awal 2010-an. Keputusannya untuk mengarahkan sumber daya perusahaan dari pasar gaming ke komputasi data center adalah pertaruhan terbesar yang kini terbayar lunas.

Kepemimpinan yang berani ini memastikan bahwa ketika ledakan AI melanda, Nvidia sudah siap dengan solusi terbaik, yaitu GPU yang tak tertandingi oleh kompetitor mana pun.

Baca Juga

  • 5 Alasan Mengapa Komputer Android Snapdragon X Akan Mengubah Pasar PC
  • 5 Poin Kunci Danantara Sumber Dana Riset: Sinergi BRIN Dorong Inovasi RI

Advertisement

5 Poin Kunci yang Membuat Bisnis Pusat Data Nvidia Tak Tertandingi

Mengapa perusahaan lain kesulitan mengejar dominasi Nvidia, terutama dalam segmen pusat data? Ada beberapa faktor strategis dan teknis yang memperkuat posisi mereka sebagai pemimpin pasar.

Berikut adalah 5 poin kunci di balik dominasi luar biasa ini:

  1. Ekosistem CUDA yang Tak Tergantikan: Nvidia memiliki platform perangkat lunak bernama CUDA yang telah menjadi standar industri. Ribuan ilmuwan data dan pengembang AI telah terikat pada ekosistem ini, membuatnya sangat sulit bagi mereka untuk beralih ke perangkat keras pesaing.
  2. Inovasi Chip Blackwell: Seperti yang sudah disinggung, Blackwell adalah mahakarya rekayasa yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan AI masa depan, memberikan keunggulan performa mutlak.
  3. Skalabilitas dan Kemitraan Cloud: Nvidia telah membangun kemitraan erat dengan raksasa cloud seperti Amazon (AWS), Google Cloud, dan Microsoft Azure, memastikan bahwa produk mereka terintegrasi langsung dalam layanan komputasi global.
  4. Data Center Full Stack: Nvidia tidak hanya menjual chip. Mereka menjual solusi lengkap—hardware, software, dan jaringan (Infiniband)—yang semuanya optimal untuk AI, menjamin kinerja terbaik.
  5. Permintaan yang Terus Meningkat: Adopsi AI generatif (seperti ChatGPT dan DALL-E) oleh hampir semua sektor industri memastikan bahwa permintaan terhadap GPU pusat data akan terus melonjak, menjaga Laba Nvidia per detik tetap tinggi.

Kesimpulan: Masa Depan Laba Nvidia

Kinerja kuartalan Nvidia mengirimkan pesan yang jelas: era komputasi berbasis AI telah tiba, dan Nvidia adalah raja yang tak terbantahkan. Dengan rekor pendapatan yang nyaris menyentuh Rp 1.000 triliun dalam satu kuartal, serta keuntungan Rp 67 juta setiap detiknya, perusahaan ini tidak menunjukkan tanda-tanda perlambatan.

Baca Juga

  • 5 Urgensi Regulasi AI Indonesia: Siapkah Industri Tanah Air?
  • 5 Peringatan Google Android yang Sering Diabaikan, Bahaya Data!

Advertisement

Dominasi dalam Bisnis Pusat Data Nvidia, ditambah dengan inovasi berkelanjutan seperti GPU Blackwell, memastikan bahwa margin keuntungan Nvidia akan tetap solid. Selama dunia terus berinvestasi pada pelatihan model AI yang lebih cerdas dan lebih besar, dominasi dan profitabilitas Nvidia akan terus melambung tinggi.


Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Elektronik, Anime, Game, Tech dan Berita Tekno lainnya setiap hari melalui social media TechnoNesia. Ikuti kami di :
  • Instagram : @technonesia_id
  • Facebook : Technonesia ID
  • X (Twitter) : @technonesia_id
  • Whatsapp Channel : Technonesia.ID
  • Google News : TECHNONESIA
Bisnis AI GPU Blackwell Jensen Huang Nvidia Tech
Share. Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Threads Telegram Email Pinterest
Previous Article5 Fakta Kamera 200MP Redmi Flagship: Siap Gemparkan Dunia Fotografi Mobile
Olin Sianturi
  • Website

Olin Sianturi adalah seorang Content Writer di Media TechnoNesia dan GadgetVIVA, berpengalaman dalam menulis artikel informatif dan SEO-friendly. Spesialisasinya mencakup teknologi, gadget, elektronik, game. Dengan gaya penulisan yang menarik dan mudah dipahami, Olin mampu menghadirkan konten berkualitas yang relevan dan bernilai bagi pembaca.

Artikel Terkait

3 Nasib Astronaut China Terdampar di Antariksa: 5 Fakta Krusial

Olin Sianturi22 November 2025 | 01:38

3 Langkah Mudah Pendaftaran Internet Rakyat 100 Mbps Rp100.000

Olin Sianturi21 November 2025 | 15:39

3 Alasan Trump Tunda Kebijakan Tarif Chip: Takut Balasan Xi Jinping?

Olin Sianturi21 November 2025 | 09:38

24 Hadiah Terbaik Kalender Advent Xiaomi 2025: Kejutan Harian Tech

Olin Sianturi21 November 2025 | 05:38

5 Fakta Keamanan Xiaomi HyperCharge & Teknologi Baterai Jinshajiang

Olin Sianturi20 November 2025 | 09:38

7 Alasan RedMagic 11 Pro Jadi Raja Gaming Android 2025

Olin Sianturi18 November 2025 | 13:38
Pilihan Redaksi
Trending

4 Fakta Menarik The Blackman Family Sebelum Berpisah, Keluarga Viral yang Bikin Heboh!

Olin Sianturi25 Februari 2025 | 07:50

Mengungkap 4 fakta menarik The Blackman Family tentang perjalanan mereka sebagai keluarga viral. Simak selengkapnya…

Jepang vs OpenAI: 3 Kontroversi Sora 2 Ancam Perlindungan Hak Cipta Anime

16 Oktober 2025 | 08:08

Samsung Galaxy Z Flip7 dan Gemini AI: Kombinasi Cerdas yang Bikin Bisnismu Makin Melonjak

20 November 2025 | 07:00

5 Pilihan Terbaik Tema iOS Xiaomi HyperOS, Gratis! Tampilan Jadi Mirip iPhone

26 Februari 2025 | 06:29

Indonesia Gadget Award 2025: Dominasi AI dan OPPO Find X9 Pro Jadi Gadget Terbaik

15 November 2025 | 16:28
Terbaru

3 Nasib Astronaut China Terdampar di Antariksa: 5 Fakta Krusial

Olin Sianturi22 November 2025 | 01:38

3 Langkah Mudah Pendaftaran Internet Rakyat 100 Mbps Rp100.000

Olin Sianturi21 November 2025 | 15:39

3 Alasan Trump Tunda Kebijakan Tarif Chip: Takut Balasan Xi Jinping?

Olin Sianturi21 November 2025 | 09:38

24 Hadiah Terbaik Kalender Advent Xiaomi 2025: Kejutan Harian Tech

Olin Sianturi21 November 2025 | 05:38

5 Fakta Keamanan Xiaomi HyperCharge & Teknologi Baterai Jinshajiang

Olin Sianturi20 November 2025 | 09:38
technonesia-ads
TechnoNesia.ID
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp LinkedIn
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
© TechnoNesia.ID 2025 | All Rights Reserved

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.