Waspada! Ini 3 modus baru Pemerintah lacak HP warga non-stop 24 jam. Dari aplikasi wajib hingga Sistem Pelacakan Lokasi HP. Ketahui risiko privasi data Anda sekarang!
TechnonesiaID - Kekhawatiran global mengenai privasi data dan pengawasan digital kembali mencuat setelah munculnya beberapa proposal kontroversial dari pemerintah suatu negara besar di Asia. Negara tersebut, yang sebelumnya memicu protes massal, kini terlihat tidak kehabisan akal untuk mencari celah baru demi mengawasi aktivitas digital masyarakatnya.
Isu mengenai Modus Pemerintah Lacak HP warga secara 24 jam penuh ini bukan sekadar fiksi ilmiah, melainkan rencana nyata yang sempat dan sedang digodok di meja pemerintahan. Rencana ini melibatkan penggunaan teknologi yang terpasang langsung di perangkat seluler yang kita gunakan sehari-hari, baik itu iPhone, Samsung, maupun merek lainnya.
Baca Juga
Advertisement
3 Modus Baru Pemerintah Lacak HP Warga
Berikut adalah rincian tiga modus utama yang digunakan pemerintah untuk berpotensi melacak pergerakan dan aktivitas digital warganya secara non-stop, serta bagaimana upaya ini memicu perdebatan sengit antara keamanan nasional dan hak privasi individu.
Modus 1: Memaksa Aplikasi Keamanan Siber Wajib Terinstal
Upaya pertama dan yang paling baru-baru ini terjadi adalah memaksa pabrikan ponsel pintar global untuk menginstal aplikasi keamanan siber buatan pemerintah secara wajib (mandatory pre-installation). Aplikasi ini, yang diklaim bertujuan untuk menjaga keamanan siber negara, ternyata memiliki potensi besar sebagai alat pengawasan.
Pada awalnya, pemerintah negara tersebut mengeluarkan rancangan aturan yang mewajibkan perusahaan raksasa seperti Apple (untuk iPhone) dan Samsung untuk menyisipkan aplikasi ini di semua perangkat yang dijual kepada masyarakat. Bayangkan, sebuah aplikasi yang tidak bisa Anda hapus, dikendalikan oleh otoritas, dan memiliki akses mendalam ke sistem operasi ponsel Anda.
Baca Juga
Advertisement
Reaksi keras langsung datang dari berbagai pihak. Para ahli keamanan siber khawatir aplikasi semacam ini bisa menjadi ‘pintu belakang’ atau backdoor yang rentan disalahgunakan, bukan hanya oleh pemerintah itu sendiri, tetapi juga oleh pihak ketiga yang berhasil meretasnya. Untungnya, setelah gelombang protes besar-besaran, rencana pemberlakuan aplikasi wajib ini akhirnya dibatalkan.
Namun, pembatalan tersebut hanya bersifat sementara. Pemerintah seolah mencari cara lain yang lebih halus untuk mendapatkan akses terhadap data masyarakat, yang membawa kita pada modus kedua.
Modus 2: Mengaktifkan Sistem Pelacakan Lokasi HP Wajib E-911 Style
Setelah rencana aplikasi wajib gagal, perhatian kini beralih pada proposal dari industri telekomunikasi yang tengah dikaji serius oleh pemerintah. Proposal ini secara fundamental bertujuan untuk memaksa semua produsen HP mengaktifkan Sistem Pelacakan Lokasi HP di perangkat seluler mereka secara permanen.
Baca Juga
Advertisement
Konsep yang digunakan menyerupai sistem pelacakan darurat E-911 di Amerika Serikat atau E-112 di Eropa, di mana lokasi pengguna dapat diketahui dengan cepat saat terjadi keadaan darurat. Namun, niat penerapan di negara tersebut diduga melampaui kebutuhan darurat sederhana.
Dikutip dari laporan Reuters, proposal ini akan memastikan pemerintah memiliki mekanisme untuk melacak lokasi fisik masyarakat secara presisi. Meskipun pemerintah berdalih ini adalah langkah keamanan (seperti pelacakan kriminal atau teroris), para kritikus melihatnya sebagai upaya sistematis untuk membangun infrastruktur pengawasan massal (mass surveillance) yang jauh lebih sulit dibatalkan di masa depan.
Bagaimana Sistem Pelacakan Lokasi HP Bekerja di Smartphone Kita?
Baca Juga
Advertisement
Untuk memahami bahaya Sistem Pelacakan Lokasi HP wajib ini, kita perlu tahu bagaimana pelacakan lokasi bekerja di ponsel modern. Ada tiga metode utama yang digunakan ponsel untuk menentukan lokasi Anda:
- GPS (Global Positioning System): Paling akurat, menggunakan satelit.
- Cell Tower Triangulation: Mengukur sinyal dari menara seluler terdekat. Kurang akurat, tetapi selalu aktif selama ponsel terhubung ke jaringan.
- Wi-Fi dan Bluetooth: Menggunakan database lokasi hotspot Wi-Fi untuk menentukan posisi.
Jika sistem ini diwajibkan, maka ponsel tidak lagi memberikan opsi kepada pengguna untuk mematikan pelacakan lokasi. Bahkan jika Anda menonaktifkannya di pengaturan aplikasi, sistem internal yang terintegrasi di level pabrikan (firmware) akan tetap melaporkan koordinat Anda ke pihak otoritas telekomunikasi.
Baca Juga
Advertisement