Close Menu
  • Berita Tekno
  • Trending
  • Gadget
  • Elektronik
  • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

5 Cara Mengatasi Kecanduan HP ala Jepang, Terbukti Ampuh!

30 September 2025 | 23:14

Waspada! 4 Ciri Modus Penipuan OTP Terbaru & Cara Cegahnya dari Google

30 September 2025 | 22:45

7 Aplikasi Kamera HP Terbaik: Jepretan Auto Mirip DSLR!

30 September 2025 | 21:44
Facebook X (Twitter) Instagram
Trending
  • 5 Cara Mengatasi Kecanduan HP ala Jepang, Terbukti Ampuh!
  • Waspada! 4 Ciri Modus Penipuan OTP Terbaru & Cara Cegahnya dari Google
  • 7 Aplikasi Kamera HP Terbaik: Jepretan Auto Mirip DSLR!
  • 4 Alasan Daging Hiu Berbahaya, Bukan Cuma Merkuri Tinggi!
  • Waspada! Ini 5 Bahaya Jarang Update Software HP di iPhone & Android
  • Monitor Gaming Samsung Odyssey OLED G5 Hadir dengan Fitur Spektakuler
  • 2 Minggu Lumpuh! Ini 5 Dampak Kebakaran Data Center Pemerintah Korsel
  • HP Mahal Laku Keras di 2025? Ini 5 Alasan Utamanya!
Rabu, Oktober 1
Facebook Instagram YouTube TikTok WhatsApp X (Twitter) LinkedIn
TechnoNesia.IDTechnoNesia.ID
  • Berita Tekno
  • Trending
  • OtoTekno
    • Elektronik
    • Gadget
    • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime
TechnoNesia.IDTechnoNesia.ID
  • Berita Tekno
  • Trending
  • Gadget
  • Elektronik
  • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime
Beranda » Trending » 4 Alasan Daging Hiu Berbahaya, Bukan Cuma Merkuri Tinggi!
Trending

4 Alasan Daging Hiu Berbahaya, Bukan Cuma Merkuri Tinggi!

Olin SianturiOlin Sianturi30 September 2025 | 21:15
Bagikan Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Threads Tumblr Email Telegram Pinterest
Alasan Daging Hiu Berbahaya
Alasan Daging Hiu Berbahaya
Bagikan
Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

Penasaran kenapa daging hiu tidak boleh dimakan? Temukan 4 alasan daging hiu berbahaya, dari kadar merkuri tinggi hingga racun lain yang mengintai.

TechnonesiaID - Belakangan ini, publik dihebohkan oleh kasus dugaan keracunan massal yang menimpa ratusan siswa di Kalimantan Barat. Salah satu menu yang menjadi sorotan adalah daging ikan hiu. Insiden ini kembali menyadarkan kita tentang risiko yang tersembunyi di balik konsumsi daging predator puncak lautan ini.

Mungkin sebagian orang menganggap daging hiu sebagai hidangan eksotis atau bahkan berkhasiat. Namun, di balik itu semua, ada sederet alasan ilmiah yang kuat mengapa kita sebaiknya menghindarinya. Ini bukan sekadar mitos, melainkan fakta yang didukung oleh sains.

Baca Juga

  • Jadwal Pencairan KJP Plus Tahap 2 Mulai 10 September 2025, Begini Cara Cek Penerima
  • Samsung Peduli Bali, Hadir Bantu Warga Pulih Pasca Banjir dengan Layanan Gratis

Advertisement

Ancaman Tersembunyi di Puncak Rantai Makanan

Untuk memahami bahaya mengonsumsi daging hiu, kita perlu tahu posisi mereka di ekosistem laut. Hiu adalah predator puncak, artinya mereka berada di posisi teratas dalam rantai makanan. Mereka memangsa ikan-ikan yang lebih kecil, yang juga memangsa organisme lain di bawahnya.

Proses ini menyebabkan sebuah fenomena yang disebut biomagnifikasi. Sederhananya, racun dan logam berat seperti merkuri yang ada di laut akan terakumulasi. Ikan kecil menyerap sedikit, ikan sedang yang memakannya akan mengakumulasi lebih banyak, dan hiu yang memangsa semuanya akan menjadi “gudang” penyimpanan konsentrasi tertinggi dari racun-racun tersebut.

4 Alasan Daging Hiu Berbahaya untuk Dikonsumsi

Insiden keracunan bukanlah satu-satunya alasan untuk waspada. Berikut adalah empat alasan utama mengapa daging hiu sangat tidak direkomendasikan untuk masuk ke piring makan Anda.

Baca Juga

  • Link dan Cara Cek BSU BPJS 2025 Pakai NIK, Resmi Pemerintah
  • Gerhana Matahari Parsial 21 September 2025: Catat! Negara-Negara yang Bisa Menyaksikan

Advertisement

1. Kontaminasi Merkuri yang Sangat Tinggi

Ini adalah alasan paling terkenal dan paling berbahaya. Akibat proses biomagnifikasi tadi, daging hiu mengandung kadar merkuri, terutama dalam bentuk metilmerkuri, yang sangat tinggi. Metilmerkuri adalah neurotoksin kuat, yang berarti racun ini secara spesifik menyerang sistem saraf.

Dampak keracunan merkuri bagi kesehatan manusia sangat serius, di antaranya:

  • Kerusakan otak dan sistem saraf permanen.
  • Gangguan perkembangan janin pada ibu hamil, yang bisa menyebabkan cacat lahir.
  • Masalah pada fungsi kognitif, memori, dan koordinasi motorik.
  • Kerusakan pada ginjal dan organ vital lainnya.

Anak-anak dan wanita hamil adalah kelompok yang paling rentan terhadap bahaya ini, bahkan dalam paparan tingkat rendah sekalipun.

Baca Juga

  • 5 Fakta Robot Hamil di China yang Viral, Real atau Hoaks?
  • PKN STAN 2025 Resmi Buka Pendaftaran, Ini Jadwal dan Link Lengkapnya!

Advertisement

2. Kandungan Arsenik yang Tak Bisa Diabaikan

Selain merkuri, daging hiu juga diketahui mengandung kadar arsenik yang signifikan. Arsenik adalah logam berat lain yang sangat beracun bagi tubuh manusia. Paparan arsenik dalam jangka panjang, bahkan dalam dosis kecil, dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis.

Technonesia Ad Banner

Beberapa risiko kesehatan akibat kontaminasi arsenik meliputi peningkatan risiko kanker kulit, paru-paru, dan kandung kemih, serta masalah pada sistem kardiovaskular. Mengonsumsi daging yang terkontaminasi arsenik sama saja seperti memasukkan racun secara perlahan ke dalam tubuh.

3. Bau Pesing? Itu Karena Urea dan Amonia!

Pernahkah Anda mencium aroma pesing atau amonia yang tajam dari daging hiu? Ini bukan karena proses penyimpanan yang salah. Bau ini berasal dari urea yang secara alami terkandung dalam darah dan jaringan tubuh hiu.

Baca Juga

  • Terungkap! Indonesia Pemuncak Langganan Layanan Streaming di ASEAN, Ini 5 Faktanya
  • Mengejutkan! Ini 5 Penyebab PHK di Indonesia Ancam Jutaan Pekerja

Advertisement

Hiu menggunakan urea untuk proses osmoregulasi, yaitu menyeimbangkan kadar garam di tubuhnya dengan air laut di sekitarnya. Saat hiu mati, urea ini akan terurai menjadi amonia. Amonia inilah yang menghasilkan bau pesing yang khas dan merupakan zat yang berbahaya jika dikonsumsi dalam jumlah banyak.

4. Dampak Ekologis yang Merusak

Alasan terakhir mungkin tidak berhubungan langsung dengan kesehatan tubuh, tetapi sangat krusial bagi kesehatan planet kita. Hiu memegang peranan vital dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut. Sebagai predator puncak, mereka mengontrol populasi ikan lain dan menjaga kesehatan terumbu karang.

Permintaan akan sirip dan daging hiu telah mendorong perburuan besar-besaran, yang membuat banyak spesies hiu kini berada di ambang kepunahan. Dengan tidak mengonsumsi daging hiu, kita turut serta dalam upaya konservasi dan menjaga kelestarian laut untuk generasi mendatang.

Baca Juga

  • Penting! Ini 5 Rahasia Sukses Pendaftaran Beasiswa Unggulan 2025
  • 10 Daftar Rudal ICBM Paling Mematikan: Jangkauan Ribuan Km

Advertisement

Jadi, Apakah Daging Hiu Layak Diambil Risikonya?

Melihat berbagai fakta di atas, jawaban tegasnya adalah tidak. Risiko kesehatan dari paparan logam berat seperti merkuri dan arsenik, ditambah dengan kandungan amonia, jelas jauh lebih besar daripada manfaat gizinya yang sebenarnya bisa didapatkan dari sumber protein lain yang lebih aman.

Ada banyak sekali pilihan ikan laut lain yang lebih aman dikonsumsi, seperti sarden, makarel, atau ikan kembung, yang justru kaya akan omega-3 dan rendah kontaminan. Memilih untuk tidak makan daging hiu adalah keputusan cerdas, baik untuk kesehatan diri sendiri maupun untuk keberlangsungan planet kita.

Baca Juga

  • Gagal Total? 3 Alasan Mengejutkan Elon Musk Mundur dari Pemerintahan Trump
  • Nasib Avengers The Kang Dynasty: 5 Update Krusial Film Ini!

Advertisement


Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Elektronik, Anime, Game, Tech dan Berita Tekno lainnya setiap hari melalui social media TechnoNesia. Ikuti kami di :
  • Instagram : @technonesia_id
  • Facebook : Technonesia ID
  • X (Twitter) : @technonesia_id
  • Whatsapp Channel : Technonesia.ID
  • Google News : TECHNONESIA

bahaya merkuri daging hiu keracunan makanan Kesehatan satwa dilindungi
Share. Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Threads Telegram Email Pinterest
Previous ArticleWaspada! Ini 5 Bahaya Jarang Update Software HP di iPhone & Android
Next Article 7 Aplikasi Kamera HP Terbaik: Jepretan Auto Mirip DSLR!
Olin Sianturi
  • Website

Olin Sianturi adalah seorang Content Writer di Media TechnoNesia dan GadgetVIVA, berpengalaman dalam menulis artikel informatif dan SEO-friendly. Spesialisasinya mencakup teknologi, gadget, elektronik, game. Dengan gaya penulisan yang menarik dan mudah dipahami, Olin mampu menghadirkan konten berkualitas yang relevan dan bernilai bagi pembaca.

Artikel Terkait

Jadwal Pencairan KJP Plus Tahap 2 Mulai 10 September 2025, Begini Cara Cek Penerima

Olin Sianturi19 September 2025 | 13:00

Samsung Peduli Bali, Hadir Bantu Warga Pulih Pasca Banjir dengan Layanan Gratis

Iphan S19 September 2025 | 10:30

Link dan Cara Cek BSU BPJS 2025 Pakai NIK, Resmi Pemerintah

Iphan S19 September 2025 | 10:00

Gerhana Matahari Parsial 21 September 2025: Catat! Negara-Negara yang Bisa Menyaksikan

Iphan S16 September 2025 | 15:15

5 Fakta Robot Hamil di China yang Viral, Real atau Hoaks?

Ana Octarin25 Agustus 2025 | 06:46

PKN STAN 2025 Resmi Buka Pendaftaran, Ini Jadwal dan Link Lengkapnya!

Olin Sianturi26 Juni 2025 | 09:17
Pilihan Redaksi
Gadget

Xiaomi 17 Series Pecahkan Rekor Penjualan dalam 5 Menit

Olin Sianturi29 September 2025 | 19:35

Xiaomi 17 Series pecahkan rekor penjualan hanya dalam 5 menit di China, membawa Snapdragon 8…

Suzuki Access 125 Resmi Debut di IMOS 2025, Spek Bikin Kaget!

25 September 2025 | 18:30

5 Fakta Mengejutkan Desain Resmi OnePlus 15 Terungkap!

30 September 2025 | 05:04

Redmi Pad 2 Pro Resmi Rilis: Tablet Xiaomi dengan Layar 2.5K dan Baterai 12000mAh

25 September 2025 | 00:31

iQOO 15 Resmi Hadir dengan Kamera Periskop 50MP

29 September 2025 | 19:47
Terbaru

Jadwal Pencairan KJP Plus Tahap 2 Mulai 10 September 2025, Begini Cara Cek Penerima

Olin Sianturi19 September 2025 | 13:00

Samsung Peduli Bali, Hadir Bantu Warga Pulih Pasca Banjir dengan Layanan Gratis

Iphan S19 September 2025 | 10:30

Link dan Cara Cek BSU BPJS 2025 Pakai NIK, Resmi Pemerintah

Iphan S19 September 2025 | 10:00

Gerhana Matahari Parsial 21 September 2025: Catat! Negara-Negara yang Bisa Menyaksikan

Iphan S16 September 2025 | 15:15

5 Fakta Robot Hamil di China yang Viral, Real atau Hoaks?

Ana Octarin25 Agustus 2025 | 06:46
technonesia-ads
TechnoNesia.ID Logo
Member Of : Media Publica Logo
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp LinkedIn
© TechnoNesia.ID 2025 | All Rights Reserved

Media Publica Networks :

UpToDai Logo Media Bekasi Logo GadgetDiva Logo Ronde Aktual Logo

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

Advertisement