Close Menu
  • Berita Tekno
  • Trending
  • Gadget
  • Elektronik
  • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

7 Sektor Kunci Dominasi Teknologi China, AS Tertinggal Jauh

16 Desember 2025 | 07:27

5 Alasan Regulasi AI Nasional AS dari Trump Ancam Perpecahan Negara

16 Desember 2025 | 05:27

Galaxy S25 Ultra dengan Google Gemini Hadirkan Cara Baru Menikmati Liburan Akhir Tahun

14 Desember 2025 | 14:13
Facebook X (Twitter) Instagram
Trending
  • 7 Sektor Kunci Dominasi Teknologi China, AS Tertinggal Jauh
  • 5 Alasan Regulasi AI Nasional AS dari Trump Ancam Perpecahan Negara
  • Galaxy S25 Ultra dengan Google Gemini Hadirkan Cara Baru Menikmati Liburan Akhir Tahun
  • Olahraga di Rumah Makin Seru dengan TV Samsung dan Audio Samsung yang Canggih!
  • 7 Fitur Terbaru One UI 8.5, HP Samsung Berubah Total!
  • QRIS Tap myBCA Hadir di Samsung Galaxy Watch, Bertransaksi Makin Praktis
  • Awas! 3 Taktik Penipuan Nomor Telepon Palsu di Google, Rekening Ludes
  • 5 Poin Kunci Aturan AI Trump Terbaru: Regulasi AI Federal Picu Kontroversi
Selasa, Desember 16
Facebook Instagram YouTube TikTok WhatsApp X (Twitter) LinkedIn
TechnoNesia.IDTechnoNesia.ID
  • Berita Tekno
  • Trending
  • OtoTekno
    • Elektronik
    • Gadget
    • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime
TechnoNesia.IDTechnoNesia.ID
  • Berita Tekno
  • Trending
  • Gadget
  • Elektronik
  • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime
Beranda » Berita Tekno » 7 Sektor Kunci Dominasi Teknologi China, AS Tertinggal Jauh
Berita Tekno

7 Sektor Kunci Dominasi Teknologi China, AS Tertinggal Jauh

Olin SianturiOlin Sianturi16 Desember 2025 | 07:27
Bagikan Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Threads Tumblr Email Telegram Pinterest
Dominasi teknologi China, Kunci teknologi kritis dunia
Bagikan
Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

Laporan ASPI mengejutkan! Simak 7 sektor utama yang menunjukkan dominasi teknologi China atas AS di kunci teknologi kritis dunia. Amerika kini kalah jauh.

TechnonesiaID - Pergeseran kekuatan global di arena teknologi bukan lagi sekadar prediksi, melainkan kenyataan yang terkuak dalam data. Laporan terbaru dari Australian Strategic Policy Institute (ASPI) melalui Critical Technology Tracker-nya, menunjukkan bahwa dominasi teknologi China saat ini sudah tak terbantahkan, bahkan meninggalkan Amerika Serikat (AS) jauh di belakang.

Kajian yang dikutip oleh jurnal ilmiah bergengsi, Nature, ini mengidentifikasi 74 teknologi krusial yang berhubungan langsung dengan kekuatan nasional dan ekonomi masa depan. Hasilnya? Tiongkok unggul di 66 dari 74 teknologi utama tersebut selama periode pemantauan 2020 hingga 2024.

Baca Juga

  • 5 Alasan Regulasi AI Nasional AS dari Trump Ancam Perpecahan Negara
  • 5 Poin Kunci Aturan AI Trump Terbaru: Regulasi AI Federal Picu Kontroversi

Advertisement

Pencapaian ini menempatkan Beijing pada posisi yang sangat strategis. Bukan hanya dalam hal manufaktur, tetapi juga dalam inovasi fundamental yang mendasari masa depan global.

Mengapa Dominasi Teknologi China Begitu Signifikan?

Ketika berbicara tentang teknologi kritis, kita tidak hanya membicarakan smartphone atau media sosial. Ini adalah teknologi yang memengaruhi keamanan, pertahanan, energi, kesehatan, dan infrastruktur global.

Laporan ASPI menyoroti bahwa keunggulan Tiongkok sering kali didasarkan pada volume dan kualitas penelitian. Mereka memimpin dalam 10% publikasi penelitian paling berpengaruh di dunia, yang merupakan indikator kuat kemampuan inovasi jangka panjang.

Baca Juga

  • 5 Fakta Pangsa Pasar HP Indonesia Q3 2025: Samsung Rajanya, Merek China Tak Terduga Melejit
  • Meta Indonesia Ungkap Tren Digital 2026 yang Siap Mengubah Arah Bisnis

Advertisement

Keunggulan ini sangat penting karena teknologi-teknologi tersebut merupakan kunci teknologi kritis dunia. Siapa pun yang menguasai penelitian dan pengembangan di area ini akan memegang kendali atas rantai pasokan dan standar global di masa depan.

AS, yang secara tradisional dianggap sebagai pemimpin global, kini hanya mendominasi di segelintir area, seperti vaksin generasi berikutnya dan sistem kuantum penuh (full-scale quantum systems).

7 Kunci Teknologi Kritis Dunia yang Dikuasai Beijing

Data menunjukkan bahwa dominasi teknologi China merata di berbagai sektor, mencakup area yang sangat sensitif bagi kekuatan geopolitik. Berikut adalah 7 area utama di mana Tiongkok telah mengukuhkan kepemimpinannya, berdasarkan temuan ASPI dan implikasinya:

Baca Juga

  • One UI 8.5 Beta Resmi Diluncurkan: Upgrade Besar untuk Pengguna Samsung Galaxy
  • XLSMART Siap Sambut Nataru 2026: 3 Strategi Hadapi Lonjakan Trafik

Advertisement

  • Energi Nuklir Generasi Berikutnya: Tiongkok memimpin dalam pengembangan reaktor canggih dan modular kecil (SMR), yang merupakan masa depan energi bersih dan berkelanjutan.
  • Biologi Sintetis (Synthetic Biology): Keunggulan dalam rekayasa organisme untuk tujuan industri, pertanian, dan kesehatan. Ini adalah sektor yang memiliki potensi ekonomi triliunan dolar.
  • Teknologi Satelit Kecil (Small Satellite Technology): Penting untuk komunikasi, pengawasan, dan militer. Keunggulan ini memperkuat posisi Tiongkok di ruang angkasa, terutama dalam konstelasi satelit berbiaya rendah.
  • Kecerdasan Buatan (AI) & Machine Learning: Meskipun AS memiliki perusahaan raksasa AI, Tiongkok unggul dalam volume publikasi penelitian terdepan, terutama yang berkaitan dengan pengawasan dan penggunaan militer.
  • Bahan dan Manufaktur Kritis: Termasuk pengembangan material canggih seperti graphene, serta teknik manufaktur yang presisi untuk kebutuhan semikonduktor.
  • Otonomi dan Robotika: Beijing menunjukkan kepemimpinan kuat dalam drone, kendaraan otonom, dan sistem robotika untuk aplikasi industri dan logistik.
  • Komputasi Quantum: Selain sistem kuantum penuh yang masih dipimpin AS, Tiongkok memimpin dalam aspek kriptografi dan komunikasi kuantum, yang fundamental bagi keamanan data di masa depan.

Dampak Nyata Keunggulan Teknologi China di Masa Depan

Keunggulan di kunci teknologi kritis dunia ini bukan hanya tentang jumlah publikasi, tetapi tentang kemampuan untuk mengubah penelitian menjadi produk yang dapat diekspor dan sistem yang dapat diimplementasikan secara global.

Sebagai contoh, memimpin di Biologi Sintetis berarti Tiongkok akan memiliki kontrol lebih besar atas produksi obat-obatan baru atau bahan bakar biologis di masa depan. Memimpin dalam Satelit Kecil berarti dominasi dalam menyediakan layanan internet global dan pengawasan yang komprehensif.

Strong>Pemerintah Tiongkok telah secara masif menginvestasikan triliunan dolar melalui kebijakan seperti “Made in China 2025” untuk memastikan bahwa setiap penemuan diubah menjadi keunggulan industri dan strategis.

Baca Juga

  • 5 Program Penghijauan China Ubah Total Wajah Negara Raksasa
  • 5 Titik Strategis Bantuan Pegadaian Sediakan Akses Internet Starlink Gratis

Advertisement

Perbandingan Kekuatan: Apa yang Membuat AS Tertinggal?

Meskipun Amerika Serikat masih memiliki inovator dan universitas terbaik di dunia, laporan ASPI mengindikasikan bahwa sistem inovasi AS mungkin terlalu terfragmentasi dibandingkan dengan pendekatan terpusat dan terarah yang dianut oleh Beijing.

Tiongkok mampu memobilisasi sumber daya nasional dalam skala besar untuk menargetkan sektor-sektor tertentu. Pendekatan ini memastikan bahwa penelitian akademis segera mendapat dukungan pendanaan dan diarahkan untuk memenuhi tujuan negara.

Di sisi lain, AS sering kali mengandalkan inovasi yang didorong oleh pasar. Sementara ini menghasilkan terobosan brilian, prosesnya bisa lebih lambat dan kurang terstruktur dibandingkan dengan perencanaan lima tahunan ala Tiongkok.

Baca Juga

  • 3 Modus Baru Pemerintah Lacak HP Warga 24 Jam Penuh
  • 7 Alasan Dukungan Software Xiaomi 15T Pro Sampai Android 20!

Advertisement

Selain itu, Tiongkok juga menunjukkan keunggulan luar biasa dalam menarik dan melatih talenta. Mereka menghasilkan lebih banyak lulusan STEM (Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika) setiap tahunnya dibandingkan gabungan negara-negara Barat lainnya.

Strategi Beijing: Dari Meniru Menjadi Menentukan Standar

Lama dianggap sebagai peniru teknologi, Tiongkok kini berfokus pada inovasi fundamental, berusaha menjadi negara yang menciptakan standar, bukan hanya mengikutinya.

Pergeseran ini terlihat jelas dalam investasi besar-besaran pada infrastruktur R&D (Penelitian dan Pengembangan). Beijing tidak hanya ingin menguasai pasar domestik, tetapi juga memastikan bahwa dominasi teknologi China menjadi basis bagi industri global.

Baca Juga

  • 5 Fakta Perbaikan Bug Auto Restart HyperOS Xiaomi Terbaru
  • 5 Diskon Smartphone Terbaik Minggu Ini: Samsung Galaxy S25 & Pixel 10 Turun Harga

Advertisement

Untuk negara-negara lain, termasuk Indonesia, laporan ini menjadi pengingat penting. Ketergantungan pada teknologi dari satu negara superpower (seperti AS di masa lalu) kini berpotensi bergeser menjadi ketergantungan pada Tiongkok di berbagai sektor krusial.

Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap negara untuk mengembangkan kemampuan riset dan teknologi domestik agar tidak tertinggal dalam persaingan global yang semakin ketat ini.

Kesimpulan: Masa Depan Teknologi di Bawah Bayang-Bayang Tiongkok

Temuan ASPI ini mengirimkan sinyal yang jelas: era dominasi teknologi tunggal telah berakhir. Tiongkok telah memposisikan dirinya sebagai kekuatan teknologi global utama, unggul dalam hampir 90% kunci teknologi kritis dunia yang diidentifikasi.

Baca Juga

  • Waspada! 5 Ciri Modus Baru Penipuan Missed Call yang Harus Anda Tahu
  • 5 Hal Penting Soal Peringatan Banjir Google (SOS Alert) Sumatra di Layar HP

Advertisement

Ketika AS dan sekutunya mulai menyadari perlunya mengejar ketertinggalan, Beijing terus melaju kencang. Dalam beberapa tahun ke depan, kita mungkin akan melihat bagaimana produk dan standar yang dikembangkan di Tiongkok menjadi norma global, mulai dari teknologi medis hingga energi nuklir.

Pergeseran ini akan memiliki implikasi besar terhadap geopolitik, ekonomi, dan cara kita semua hidup dan bekerja. Inilah waktunya bagi dunia untuk memahami dan merespons realitas baru ini.

Baca Juga

  • 3 Kesalahan Fatal Skandal Font Calibri: Kasus Pemalsuan Dokumen yang Menjebak
  • 5 Poin Krusial Aturan Baru Instagram Remaja: Anak di Bawah 16 Tahun Kena Tendang!

Advertisement


Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Elektronik, Anime, Game, Tech dan Berita Tekno lainnya setiap hari melalui social media TechnoNesia. Ikuti kami di :
  • Instagram : @technonesia_id
  • Facebook : Technonesia ID
  • X (Twitter) : @technonesia_id
  • Whatsapp Channel : Technonesia.ID
  • Google News : TECHNONESIA
Amerika Serikat Geopolitik Inovasi teknologi China teknologi kritis
Share. Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Threads Telegram Email Pinterest
Previous Article5 Alasan Regulasi AI Nasional AS dari Trump Ancam Perpecahan Negara
Olin Sianturi
  • Website

Olin Sianturi adalah seorang Content Writer di Media TechnoNesia dan GadgetVIVA, berpengalaman dalam menulis artikel informatif dan SEO-friendly. Spesialisasinya mencakup teknologi, gadget, elektronik, game. Dengan gaya penulisan yang menarik dan mudah dipahami, Olin mampu menghadirkan konten berkualitas yang relevan dan bernilai bagi pembaca.

Artikel Terkait

5 Alasan Regulasi AI Nasional AS dari Trump Ancam Perpecahan Negara

Olin Sianturi16 Desember 2025 | 05:27

5 Poin Kunci Aturan AI Trump Terbaru: Regulasi AI Federal Picu Kontroversi

Olin Sianturi11 Desember 2025 | 15:48

5 Fakta Pangsa Pasar HP Indonesia Q3 2025: Samsung Rajanya, Merek China Tak Terduga Melejit

Olin Sianturi11 Desember 2025 | 11:48

Meta Indonesia Ungkap Tren Digital 2026 yang Siap Mengubah Arah Bisnis

Olin Sianturi10 Desember 2025 | 19:31

One UI 8.5 Beta Resmi Diluncurkan: Upgrade Besar untuk Pengguna Samsung Galaxy

Olin Sianturi10 Desember 2025 | 18:34

XLSMART Siap Sambut Nataru 2026: 3 Strategi Hadapi Lonjakan Trafik

Olin Sianturi10 Desember 2025 | 17:48
Pilihan Redaksi
Elektronik

Samsung Rilis Solusi Laundry Komersial: Mesin Inovasi Baru dan Powerful untuk Bisnis yang Lebih Menguntungkan

Olin Sianturi10 Desember 2025 | 19:06

Samsung rilis solusi laundry komersial dengan mesin cuci 18kg dan dryer LPG yang powerful. Solusi…

QRIS Tap myBCA Hadir di Samsung Galaxy Watch, Bertransaksi Makin Praktis

11 Desember 2025 | 18:51

Olahraga di Rumah Makin Seru dengan TV Samsung dan Audio Samsung yang Canggih!

12 Desember 2025 | 22:05

One UI 8.5 Beta Resmi Diluncurkan: Upgrade Besar untuk Pengguna Samsung Galaxy

10 Desember 2025 | 18:34

Top 10: Daftar HP Radiasi Tertinggi 2025, Ada Ponsel Favorit Anda?

7 Desember 2025 | 15:18
Terbaru

5 Alasan Regulasi AI Nasional AS dari Trump Ancam Perpecahan Negara

Olin Sianturi16 Desember 2025 | 05:27

5 Poin Kunci Aturan AI Trump Terbaru: Regulasi AI Federal Picu Kontroversi

Olin Sianturi11 Desember 2025 | 15:48

5 Fakta Pangsa Pasar HP Indonesia Q3 2025: Samsung Rajanya, Merek China Tak Terduga Melejit

Olin Sianturi11 Desember 2025 | 11:48

Meta Indonesia Ungkap Tren Digital 2026 yang Siap Mengubah Arah Bisnis

Olin Sianturi10 Desember 2025 | 19:31

One UI 8.5 Beta Resmi Diluncurkan: Upgrade Besar untuk Pengguna Samsung Galaxy

Olin Sianturi10 Desember 2025 | 18:34
technonesia-ads
TechnoNesia.ID
Member Of : Media Publica
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
Terhubung Dengan Kami
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp LinkedIn
www.technonesia.id © 2025 | All Rights Reserved

Media Publica Networks :

UpToDai Media Bekasi GadgetDiva Ronde Aktual

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.