Close Menu
  • Berita Tekno
  • Trending
  • Gadget
  • Elektronik
  • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

5 Laptop 14 Inci Rp2 Jutaan Merek Lokal Terbaik 2024

1 Desember 2025 | 07:18

Samsung Galaxy S25 FE untuk Editing Foto Instan dan Profesional Berkat Gemini AI

1 Desember 2025 | 06:29

8 Kesalahan Fatal yang Langsung Hilangkan Garansi Xiaomi Anda Selamanya

1 Desember 2025 | 05:18
Facebook X (Twitter) Instagram
Trending
  • 5 Laptop 14 Inci Rp2 Jutaan Merek Lokal Terbaik 2024
  • Samsung Galaxy S25 FE untuk Editing Foto Instan dan Profesional Berkat Gemini AI
  • 8 Kesalahan Fatal yang Langsung Hilangkan Garansi Xiaomi Anda Selamanya
  • 5 Fakta Penting Fitur Ekstensi Memori Xiaomi: Benarkah Tingkatkan Performa?
  • 5 Alasan Utama Layar Melengkung Smartphone Hilang dari Tren
  • Momoshiki Otsutsuki Resmi Hadir di Naruto to Boruto: Shinobi Striker (DLC #46)
  • Naruto Ultimate Ninja Storm+ Hadir di Apple Arcade, Termasuk Zabuza dan Haku!
  • Website dan Logo Baru Naruto Ultimate Ninja Storm Resmi Diluncurkan
Senin, Desember 1
Facebook Instagram YouTube TikTok WhatsApp X (Twitter) LinkedIn
TechnoNesia.IDTechnoNesia.ID
  • Berita Tekno
  • Trending
  • OtoTekno
    • Elektronik
    • Gadget
    • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime
TechnoNesia.IDTechnoNesia.ID
  • Berita Tekno
  • Trending
  • Gadget
  • Elektronik
  • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime
Beranda » Berita Tekno » 7 Alasan Utama Pembatalan Samsung Galaxy S26 Edge
Berita Tekno

7 Alasan Utama Pembatalan Samsung Galaxy S26 Edge

Olin SianturiOlin Sianturi17 Oktober 2025 | 02:08
Bagikan Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Threads Tumblr Email Telegram Pinterest
Pembatalan Samsung Galaxy S26 Edge, Masa depan lini Galaxy Edge
Bagikan
Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

Mengejutkan! Kabar terbaru mengonfirmasi pembatalan Samsung Galaxy S26 Edge. Apa penyebab penjualan S25 Edge sepi? Simak analisis mendalam masa depan lini Galaxy Edge.

TechnonesiaID - Dalam dunia persaingan smartphone premium, Samsung sering dianggap sebagai pionir yang berani mengambil risiko. Salah satu risiko terbaru mereka adalah peluncuran lini “Edge” yang berfokus pada desain super tipis dan ringan, dimulai dengan Galaxy S25 Edge.

Lini Edge ini diposisikan untuk menantang tren yang didominasi oleh perangkat berat dengan baterai besar, menawarkan ergonomi yang superior. Namun, harapan Samsung untuk menguasai pasar smartphone super ramping nampaknya harus pupus.

Baca Juga

  • Awan Pintar Optimalkan AI dan Machine Learning untuk Tangkal Serangan Siber di Indonesia
  • Festival Nyasar ke Dimensi Facebook: Bawa Keseruan Komedi dan Horor, Anak Muda Auto Nyasar!

Advertisement

Berdasarkan laporan terbaru dari Korea Selatan, khususnya NewsPim, masa depan lini Edge ini berada di ujung tanduk. Alih-alih melanjutkan kesuksesan yang diharapkan, Samsung dilaporkan telah memutuskan untuk membatalkan penerusnya: Samsung Galaxy S26 Edge.

Babak Akhir Lini Tipis: Konfirmasi Pembatalan Samsung Galaxy S26 Edge

Kabar mengenai pembatalan Samsung Galaxy S26 Edge muncul setelah data penjualan menunjukkan angka yang sangat mengecewakan bagi Galaxy S25 Edge. Meskipun secara desain, perangkat ini menawarkan estetika yang sangat menarik dan bobot yang ringan, pasar tampaknya tidak merespons positif.

Keputusan untuk membatalkan S26 Edge bukanlah sekadar penundaan, melainkan indikasi kuat bahwa Samsung mungkin akan menghentikan seluruh seri Edge tipis ini. Seorang pejabat Samsung anonim bahkan dikutip mengatakan, “Saya tidak yakin apakah lini tipis (lini Edge) akan kembali. Untuk saat ini, itu sepertinya tidak mungkin. Secara praktis, lini ini sudah hilang.”

Baca Juga

  • 4 Alasan Penting Telkom Raih Sertifikasi ISO 14001 untuk Bisnis Berkelanjutan
  • 3 Fakta Kondisi Sinyal XLSMART Terkini Pasca Banjir Sumbar Sumut Aceh

Advertisement

Pernyataan ini memberikan konfirmasi yang cukup definitif bahwa eksperimen Samsung dalam membuat perangkat yang sangat tipis, di tengah fokus industri pada baterai raksasa dan fitur kamera yang kompleks, telah menemui kegagalan komersial.

Mengapa Konsep Edge “Tipis dan Ringan” Gagal di Pasar?

Meskipun Galaxy S25 Edge berhasil memenangkan pujian untuk desainnya yang ergonomis dan elegan—bahkan mengalahkan Apple dalam hal ketipisan—beberapa pengorbanan desain yang harus dilakukan ternyata menjadi bumerang fatal di mata konsumen.

Keseimbangan Antara Desain dan Daya Tahan

Saat ini, konsumen premium tidak hanya mencari desain yang cantik, tetapi juga perangkat yang dapat diandalkan sepanjang hari. Desain yang sangat tipis dan ringan seringkali berbanding lurus dengan kapasitas baterai yang lebih kecil. Ini menjadi poin krusial yang membuat lini Edge sulit bersaing.

Baca Juga

  • 5 Fakta Serangan Siber Sistem Peringatan Darurat AS yang Gegerkan Publik
  • 5 Fakta Cloudflare: Mengapa Layanan Ini Jadi Penyebab Situs Down Global?

Advertisement

Selain itu, desain yang terlalu ramping juga menimbulkan kekhawatiran tentang daya tahan (durability) perangkat. Dalam lingkungan penggunaan sehari-hari, pengguna khawatir perangkat premium mereka akan mudah melengkung atau rusak.

Fokus Konsumen Bergeser ke Fitur Ultra

Lini unggulan Samsung, seperti S23 Ultra dan S24 Ultra, telah menetapkan standar baru di mana fitur seperti kamera 200MP, S Pen terintegrasi, dan kapasitas baterai besar menjadi daya tarik utama. S25 Edge, dengan fokusnya yang sempit pada ketipisan, terasa kurang premium dalam hal spesifikasi inti dibandingkan saudara-saudaranya.

Pada akhirnya, konsumen bersedia membayar lebih untuk mendapatkan semua fitur terbaik—bukan hanya yang paling tipis. Hal ini menjelaskan mengapa seri Ultra terus mendominasi penjualan kelas atas Samsung, sementara lini Edge terpaksa menghadapi pembatalan Samsung Galaxy S26 Edge.

Baca Juga

  • 5 Keuntungan WiFi Internet Rakyat Murah & Cek Daftar Wilayah 2024
  • 5 Langkah Daftar WiFi Internet Rakyat Rp100 Ribu Resmi

Advertisement

7 Faktor Utama yang Mendorong Pembatalan Samsung Galaxy S26 Edge

Keputusan strategis untuk mengakhiri lini Edge didasarkan pada analisis mendalam terhadap kekurangan utama yang dimiliki S25 Edge di pasar. Berikut adalah 7 alasan utama yang dipercaya menjadi pemicu utama pembatalan Samsung Galaxy S26 Edge dan potensi akhir dari seri Edge:

  • Kapasitas Baterai Terbatas: Desain super tipis memaksa Samsung menggunakan baterai yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan seri S standar atau Ultra, mengakibatkan daya tahan yang jauh lebih pendek, fitur yang sangat dicari oleh pengguna modern.
  • Kompromi Pendinginan: Ruang internal yang terbatas menyulitkan implementasi sistem pendingin canggih, yang diperlukan untuk performa tinggi, terutama saat bermain game berat.
  • Kurangnya Diferensiasi Fitur: Selain bobotnya, S25 Edge tidak menawarkan fitur unggulan yang unik atau revolusioner yang tidak dimiliki seri S standar.
  • Harga Premium yang Tidak Sebanding: S25 Edge diposisikan di harga yang cukup tinggi, namun minimnya fitur “Ultra” membuat konsumen merasa tidak mendapatkan nilai terbaik dari uang yang mereka keluarkan.
  • Persaingan Internal yang Sengit: Seri Galaxy S Ultra dan lini lipat (Fold/Flip) secara efektif merebut perhatian konsumen yang mencari inovasi sejati, meninggalkan Edge di tengah-tengah.
  • Masalah Ergonomi Jangka Panjang: Meskipun terasa ringan, desain yang terlalu tipis mungkin kurang nyaman digenggam oleh sebagian besar pengguna yang terbiasa dengan desain yang lebih berbobot dan berisi.
  • Fokus pada Foldable sebagai Inovasi Utama: Samsung telah mengalihkan sumber daya R&D utamanya ke perangkat lipat. Lini Edge dianggap sebagai gangguan yang menghabiskan sumber daya tanpa menghasilkan keuntungan signifikan.

Masa Depan Lini Galaxy Edge: Akan Benar-Benar Hilang?

Dengan adanya pembatalan Samsung Galaxy S26 Edge, pertanyaan besar yang tersisa adalah bagaimana masa depan lini Galaxy Edge secara keseluruhan. Istilah “Edge” awalnya mengacu pada layar melengkung, tetapi dalam konteks seri S25 dan S26, itu merujuk pada lini desain yang ramping.

Kemungkinan besar, Samsung akan secara tegas menghentikan lini desain “tipis dan ringan” ini. Sumber anonim menyatakan bahwa perusahaan akan menghabiskan seluruh stok S25 Edge, setelah itu lini tersebut mungkin akan dihentikan secara permanen.

Baca Juga

  • Bocoran Spesial! 2 Desain Poco F8 Ultra dan F8 Pro Terungkap Lebih Awal
  • 14 Segmen Baru Gempa Megathrust Indonesia: Siapkah Anda Menghadapinya?

Advertisement

Penghentian lini Edge ini memperkuat strategi Samsung untuk berfokus pada dua pilar utama di pasar premium:

Pilar Pertama: Perangkat Ultra. Ini adalah perangkat dengan spesifikasi paling gahar, kamera terbaik, dan daya tahan paling lama. Ini adalah lini “tanpa kompromi” yang sangat diminati. Samsung akan terus memperkuat posisi ini untuk bersaing langsung dengan iPhone Pro Max.

Pilar Kedua: Perangkat Lipat (Foldables). Seri Galaxy Z Fold dan Z Flip mewakili inovasi dan teknologi futuristik yang menjadi daya tarik utama Samsung. Investasi besar-besaran akan terus dilakukan di segmen ini.

Baca Juga

  • 5 Fakta Mengejutkan Sarang Penipu Online Myanmar Dibongkar
  • 3 Misteri Besar Kenapa Aliran Sungai Amazon Berbalik Arah

Advertisement

Oleh karena itu, ruang untuk lini Edge yang menawarkan desain tipis dengan berbagai kompromi di spesifikasi tampaknya sudah tidak ada lagi dalam peta jalan (roadmap) Samsung.

Pembatalan Samsung Galaxy S26 Edge adalah pengingat bahwa di pasar teknologi yang bergerak cepat, desain yang cantik saja tidak cukup. Performa, fitur, dan daya tahan tetap menjadi faktor penentu utama bagi konsumen yang bersedia mengeluarkan dana besar untuk sebuah smartphone premium.

Samsung kini harus membersihkan stok sisa S25 Edge dan fokus sepenuhnya pada pengembangan seri S26 dan generasi berikutnya dari perangkat lipat mereka. Bagi penggemar desain tipis, ini mungkin kabar buruk, tetapi bagi strategi bisnis Samsung, ini adalah langkah yang logis untuk memastikan profitabilitas dan dominasi pasar di masa depan.

Baca Juga

  • 5 Fakta Mengejutkan Evolusi Ciuman Pertama: Jauh Lebih Awal dari Manusia
  • 3 Pelajaran Pahit dari Valuasi Startup Byju’s Nol: Nasib CEO Byju Raveendran

Advertisement


Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Elektronik, Anime, Game, Tech dan Berita Tekno lainnya setiap hari melalui social media TechnoNesia. Ikuti kami di :
  • Instagram : @technonesia_id
  • Facebook : Technonesia ID
  • X (Twitter) : @technonesia_id
  • Whatsapp Channel : Technonesia.ID
  • Google News : TECHNONESIA
Berita Teknologi Galaxy Edge HP tipis Samsung Galaxy S26 Edge Samsung terbaru
Share. Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Threads Telegram Email Pinterest
Previous Article5 Alasan Kenapa Spesifikasi Oppo Pad 5 Terbaru Ganas di Kelasnya
Next Article SmartSens Rilis Sensor 200MP: 4 Alasan Xiaomi Flagship Masa Depan Memilihnya
Olin Sianturi
  • Website

Olin Sianturi adalah seorang Content Writer di Media TechnoNesia dan GadgetVIVA, berpengalaman dalam menulis artikel informatif dan SEO-friendly. Spesialisasinya mencakup teknologi, gadget, elektronik, game. Dengan gaya penulisan yang menarik dan mudah dipahami, Olin mampu menghadirkan konten berkualitas yang relevan dan bernilai bagi pembaca.

Artikel Terkait

Awan Pintar Optimalkan AI dan Machine Learning untuk Tangkal Serangan Siber di Indonesia

Olin Sianturi28 November 2025 | 23:27

Festival Nyasar ke Dimensi Facebook: Bawa Keseruan Komedi dan Horor, Anak Muda Auto Nyasar!

Olin Sianturi28 November 2025 | 22:05

4 Alasan Penting Telkom Raih Sertifikasi ISO 14001 untuk Bisnis Berkelanjutan

Olin Sianturi28 November 2025 | 19:38

3 Fakta Kondisi Sinyal XLSMART Terkini Pasca Banjir Sumbar Sumut Aceh

Olin Sianturi28 November 2025 | 13:38

5 Fakta Serangan Siber Sistem Peringatan Darurat AS yang Gegerkan Publik

Olin Sianturi28 November 2025 | 11:38

5 Fakta Cloudflare: Mengapa Layanan Ini Jadi Penyebab Situs Down Global?

Olin Sianturi28 November 2025 | 01:38
Pilihan Redaksi
Trending

4 Fakta Menarik The Blackman Family Sebelum Berpisah, Keluarga Viral yang Bikin Heboh!

Olin Sianturi25 Februari 2025 | 07:50

Mengungkap 4 fakta menarik The Blackman Family tentang perjalanan mereka sebagai keluarga viral. Simak selengkapnya…

The Frame dan Music Frame Samsung: Inovasi Aesthetic yang Bikin Ruangan Naik Kelas ala Naura Ayu

28 November 2025 | 22:38

Awan Pintar Optimalkan AI dan Machine Learning untuk Tangkal Serangan Siber di Indonesia

28 November 2025 | 23:27

Galaxy Z Fold7 Mengubah Cara Riset dan Eksekusi Bisnis, Lebih Cepat dan Cerdas

25 November 2025 | 16:13

Festival Nyasar ke Dimensi Facebook: Bawa Keseruan Komedi dan Horor, Anak Muda Auto Nyasar!

28 November 2025 | 22:05
Terbaru

Awan Pintar Optimalkan AI dan Machine Learning untuk Tangkal Serangan Siber di Indonesia

Olin Sianturi28 November 2025 | 23:27

Festival Nyasar ke Dimensi Facebook: Bawa Keseruan Komedi dan Horor, Anak Muda Auto Nyasar!

Olin Sianturi28 November 2025 | 22:05

4 Alasan Penting Telkom Raih Sertifikasi ISO 14001 untuk Bisnis Berkelanjutan

Olin Sianturi28 November 2025 | 19:38

3 Fakta Kondisi Sinyal XLSMART Terkini Pasca Banjir Sumbar Sumut Aceh

Olin Sianturi28 November 2025 | 13:38

5 Fakta Serangan Siber Sistem Peringatan Darurat AS yang Gegerkan Publik

Olin Sianturi28 November 2025 | 11:38
technonesia-ads
TechnoNesia.ID
Member Of : Media Publica
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
Terhubung Dengan Kami
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp LinkedIn
www.technonesia.id © 2025 | All Rights Reserved

Media Publica Networks :

UpToDai Media Bekasi GadgetDiva Ronde Aktual

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.