Xiaomi telah mengatasi Bug Auto Restart HyperOS yang mengganggu koneksi Wi-Fi/data. Dapatkan 5 detail utama bagaimana Xiaomi HyperOS Terbaru memperbaiki masalah ini!
TechnonesiaID - Kabar gembira datang bagi para pengguna perangkat Xiaomi, Redmi, dan POCO yang telah beralih ke sistem operasi baru HyperOS. Xiaomi secara resmi telah mengonfirmasi dan menuntaskan sebuah masalah krusial yang sempat mengganggu kenyamanan pengguna: yaitu bug restart otomatis yang terjadi pada kondisi tertentu.
Bug ini memang sangat mengganggu karena dapat memutus aktivitas digital pengguna secara tiba-tiba. Namun, berkat respons cepat dari tim pengembang Xiaomi, perbaikan stabil kini telah diluncurkan melalui pembaruan sistem terbaru.
Baca Juga
Advertisement
Lalu, apa sebenarnya yang menyebabkan perangkat tiba-tiba restart? Dan bagaimana cara Xiaomi HyperOS Terbaru mengatasi persoalan stabilitas ini? Mari kita telusuri lebih dalam.
Memahami Akar Masalah: Mengapa Perangkat Restart Otomatis?

HyperOS, sebagai penerus MIUI, menjanjikan peningkatan performa dan stabilitas yang signifikan. Meskipun demikian, dalam setiap peluncuran perangkat lunak skala besar, wajar jika muncul beberapa isu minor atau bahkan kritis—salah satunya adalah masalah restart otomatis ini.
Menurut laporan internal Xiaomi dan umpan balik yang dikumpulkan dari komunitas pengguna di berbagai platform, masalah ini memiliki pemicu yang sangat spesifik: konektivitas.
Baca Juga
Advertisement
Perangkat yang terpengaruh akan mengalami restart secara tiba-tiba ketika pengguna mengaktifkan atau sedang menggunakan salah satu dari dua koneksi utama:
- Mengaktifkan Jaringan Seluler (Data Mobile).
- Mengaktifkan koneksi Wi-Fi.
Kondisi ini menunjukkan adanya konflik atau ketidakstabilan pada modul perangkat lunak yang mengatur manajemen jaringan dalam sistem operasi. Misalnya, ketika sistem berusaha menetapkan koneksi jaringan baru atau beralih antara data seluler dan Wi-Fi, terjadi kegagalan yang menyebabkan sistem inti terpaksa melakukan reboot untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
Tim pengembang Xiaomi langsung mengambil tindakan serius. Mereka menganalisis kode yang terlibat dalam proses konektivitas ini, memetakan interaksi antara driver jaringan dan kernel HyperOS, hingga akhirnya berhasil mengidentifikasi akar penyebab yang memicu Bug Auto Restart HyperOS.
Baca Juga
Advertisement
5 Fakta Penting Solusi Bug Auto Restart HyperOS Xiaomi

Kecepatan Xiaomi dalam menangani masalah ini patut diacungi jempol. Perbaikan ini tidak hanya dilakukan secara sembunyi-sembunyi, tetapi melalui proses yang transparan dan terstruktur. Berikut adalah 5 fakta penting mengenai resolusi bug auto restart ini:
- Identifikasi melalui Jalur Resmi dan Komunitas
Masalah ini pertama kali ditandai melalui program pelacakan bug internal Xiaomi sendiri. Namun, laporan dari komunitas di HyperOSUpdates.com dan XiaomiTime.com mempercepat proses prioritas penanganan. Ini membuktikan bahwa mekanisme umpan balik pengguna sangat dihargai dalam ekosistem HyperOS.
- Fokus pada Analisis Data Konektivitas
Para pengembang segera memfokuskan analisis mereka pada modul yang berhubungan dengan modem dan manajemen koneksi nirkabel. Perbaikan yang diberikan berpusat pada optimalisasi kode tersebut, memastikan bahwa transisi atau aktivasi jaringan tidak memicu konflik pada tingkat kernel.
Baca Juga
Advertisement
- Solusi Hadir dalam Bentuk Build Sistem Baru
Perbaikan yang stabil dan permanen tidak didistribusikan melalui pembaruan aplikasi kecil, melainkan melalui rilis build sistem yang baru. Ini menunjukkan bahwa perbaikan tersebut bersifat fundamental dan membutuhkan pembaruan inti OS.
- Peningkatan Keandalan Jaringan
Selain mengatasi restart, pembaruan ini secara tidak langsung meningkatkan keandalan jaringan secara keseluruhan. Setelah perbaikan diterapkan, pengguna akan merasakan koneksi Wi-Fi dan data seluler yang lebih stabil tanpa gangguan tiba-tiba.
- Komitmen Terhadap Pemeliharaan Perangkat Lunak Berkelanjutan
Xiaomi menegaskan bahwa perbaikan ini adalah bagian dari komitmen mereka untuk meningkatkan keandalan sistem melalui pemeliharaan perangkat lunak rutin. Mereka terus menjalankan program pengujian yang digerakkan oleh pengguna untuk menangkap masalah lain sebelum meluas.
Baca Juga
Advertisement