Navigasi Lebih Akurat dengan Sunflower Positioning System
Bagi pendaki dan pelari lintas alam, akurasi GPS adalah segalanya. Huawei Watch Ultimate 2 menghadirkan sistem positioning terbaru bernama Sunflower Positioning System, yang mendukung dual-band lima sistem satelit: GPS, Glonass, Galileo, QZSS, dan BeiDou.
Dalam uji coba saya saat mendaki Gunung Wutong di Shenzhen yang memiliki ketinggian 943 meter, hasil pengukuran jam ini menunjukkan 940,1 meter, dengan margin kesalahan kurang dari 5 meter. Akurasi ini luar biasa mengingat banyak smartwatch lain sering mengalami GPS drift di area dengan sinyal lemah.
Selain itu, tersedia juga mode ekspedisi yang memungkinkan pengguna menandai titik-titik penting di jalur pendakian, sehingga mempermudah perjalanan pulang. Fitur ini jelas sangat membantu para penjelajah yang sering menghadapi jalur kompleks.
Baca Juga
Advertisement
Performa untuk Olahraga dan Aktivitas Sehari-hari
Selain fitur khusus untuk petualangan, Huawei Watch Ultimate 2 juga sangat mendukung olahraga sehari-hari. Ada mode golf dengan kemampuan melacak lintasan bola dan berbagi data ayunan, mode berlari dengan statistik mendetail, hingga kontrol kamera aksi untuk vlogging outdoor.
Jam ini juga dilengkapi deteksi jatuh otomatis, pembayaran digital melalui NFC, dan akses ke AppGallery untuk mengunduh aplikasi tambahan. Semua fitur tersebut menjadikan smartwatch ini bukan hanya perangkat olahraga, tetapi juga alat pendukung gaya hidup modern.
Baterai Huawei Watch Ultimate 2: Tahan Lama untuk Ekspedisi
Soal baterai, Huawei Watch Ultimate 2 menawarkan performa impresif. Dalam penggunaan normal, baterainya bisa bertahan 5 hingga 6 hari. Jika hanya digunakan ringan, daya tahannya bisa mencapai 11 hari.
Baca Juga
Advertisement
Namun, untuk penggunaan intensif seperti olahraga harian lebih dari satu jam, perangkat ini perlu diisi ulang setiap 4 hari sekali. Dalam mode ekspedisi, baterai bisa bertahan lebih dari 30 jam, sementara di mode selam atau golf, daya tahannya mencapai 12–24 jam.
Jika dipasangkan dengan iOS, konsumsi baterainya sedikit lebih boros dibanding Android, namun tetap dalam kategori cukup baik untuk kelas smartwatch premium.
Kekurangan Huawei Watch Ultimate 2
Meski banyak keunggulan, Huawei Watch Ultimate 2 tetap memiliki beberapa kekurangan. Salah satunya adalah keterbatasan software. Misalnya, saat mengimpor beberapa rute, pengguna tidak bisa menampilkan semua rute sekaligus di peta atau berpindah jalur tanpa menghentikan navigasi.
Baca Juga
Advertisement
Selain itu, integrasi dengan aplikasi fitness pihak ketiga masih terbatas. Data olahraga memang bisa disinkronkan ke Strava melalui aplikasi tambahan seperti Health Sync, namun proses ini kurang praktis jika dibandingkan smartwatch lain yang langsung kompatibel dengan berbagai platform populer.
Huawei Watch Ultimate 2, Penjaga dan Pemberi Keberanian
Setelah beberapa minggu menggunakan Huawei Watch Ultimate 2, saya bisa menyimpulkan bahwa ini adalah salah satu smartwatch paling serbaguna di pasaran. Desain premium, ketahanan ekstrem, fitur selam 150 meter, navigasi presisi, hingga sensor X-Tap membuatnya menonjol di antara kompetitor.
Bagi mereka yang gemar berpetualang—baik mendaki gunung, menyelam, bersepeda, maupun sekadar jogging—Huawei Watch Ultimate 2 bisa menjadi perangkat andalan. Lebih dari sekadar alat pemantau kesehatan, jam tangan ini memberikan rasa aman dan keberanian untuk menantang batas diri.
Baca Juga
Advertisement
Memang ada keterbatasan di sisi software, namun jika dibandingkan dengan paket lengkap yang ditawarkan, Huawei Watch Ultimate 2 tetap layak disebut sebagai salah satu smartwatch premium terbaik di tahun 2025.
Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Elektronik, Anime, Game, Tech dan Berita Tekno lainnya setiap hari melalui social media TechnoNesia. Ikuti kami di :
- Instagram : @technonesia_id
- Facebook : Technonesia ID
- X (Twitter) : @technonesia_id
- Whatsapp Channel : Technonesia.ID
- Google News : TECHNONESIA