Close Menu
  • Berita Tekno
  • Trending
  • Gadget
  • Elektronik
  • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

3 Nasib Astronaut China Terdampar di Antariksa: 5 Fakta Krusial

22 November 2025 | 01:38

5 Alasan Mengapa Ajang Film Pendek Telkomsel SISI 2024 Wajib Diikuti

21 November 2025 | 23:39

5 Motor Listrik Terbaik 2025: Desain Keren dan Harga Murah Anti Rugi!

21 November 2025 | 23:17
Facebook X (Twitter) Instagram
Trending
  • 3 Nasib Astronaut China Terdampar di Antariksa: 5 Fakta Krusial
  • 5 Alasan Mengapa Ajang Film Pendek Telkomsel SISI 2024 Wajib Diikuti
  • 5 Motor Listrik Terbaik 2025: Desain Keren dan Harga Murah Anti Rugi!
  • 5 Pelajaran Utama Luhut soal AI & Masa Depan Manusia di Vatikan
  • OPPO Reno 15 Resmi Meluncur di Indonesia: Cek Keunggulan dan Spesifikasinya
  • 4 Rekomendasi Tablet RAM 8GB Terbaru 2025 dari Berbagai Brand Populer
  • 5 Fakta Makhluk Misterius Bawah Laut, Ternyata Bukan Alien!
  • 5 Fakta Penting Becak Listrik Untuk Rakyat dari Program Bantuan Prabowo
Sabtu, November 22
Facebook Instagram YouTube TikTok WhatsApp X (Twitter) LinkedIn
TechnoNesia.IDTechnoNesia.ID
  • Berita Tekno
  • Trending
  • OtoTekno
    • Elektronik
    • Gadget
    • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime
TechnoNesia.IDTechnoNesia.ID
  • Berita Tekno
  • Trending
  • Gadget
  • Elektronik
  • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime
Beranda » Tech » 3 Nasib Astronaut China Terdampar di Antariksa: 5 Fakta Krusial
Tech

3 Nasib Astronaut China Terdampar di Antariksa: 5 Fakta Krusial

Olin SianturiOlin Sianturi22 November 2025 | 01:38
Bagikan Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Threads Tumblr Email Telegram Pinterest
Nasib Astronaut China, Terdampar di Antariksa
Bagikan
Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

Nasib astronaut China terdampar di antariksa menjadi sorotan. Cari tahu bagaimana 3 taikonaut ini bertahan di Stasiun Tiangong & 5 fakta krusial biang keroknya!

TechnonesiaID - Kisah ketegangan di luar angkasa kembali menghiasi berita global. Tiga awak luar angkasa (taikonaut) China yang sedang bertugas di stasiun luar angkasa Tiangong dilaporkan terpaksa menunda kepulangan mereka ke Bumi.

Penundaan ini bukan disebabkan oleh cuaca buruk di Bumi atau masalah teknis sepele. Biang keroknya adalah hantaman sampah luar angkasa atau space debris yang merusak wahana kepulangan mereka, pesawat Shenzhou.

Baca Juga

  • 3 Langkah Mudah Pendaftaran Internet Rakyat 100 Mbps Rp100.000
  • 3 Alasan Trump Tunda Kebijakan Tarif Chip: Takut Balasan Xi Jinping?

Advertisement

Insiden ini sontak memicu kekhawatiran besar. Meskipun taikonaut dalam keadaan aman di dalam Stasiun Tiangong yang kokoh, ketidakpastian kapan mereka bisa kembali menimbulkan pertanyaan serius tentang keamanan misi luar angkasa jangka panjang, khususnya ancaman dari sampah antariksa.

Nasib 3 Astronaut China Terdampar di Antariksa: Kronologi Insiden

Tiga taikonaut yang kini berada di orbit Bumi adalah bagian dari misi Shenzhou 21. Mereka telah menjalankan tugas rutin mereka di stasiun Tiangong, yang merupakan kebanggaan program luar angkasa China.

Menurut laporan dari Lembaga Antariksa China (CMSA), rencana kepulangan mereka yang seharusnya dilaksanakan awal November 2025 harus dibatalkan. Wahana antariksa Shenzhou yang berfungsi sebagai “sekoci” kembali ke Bumi mengalami kerusakan signifikan.

Baca Juga

  • 5 Fakta Keamanan Xiaomi HyperCharge & Teknologi Baterai Jinshajiang
  • 7 Alasan RedMagic 11 Pro Jadi Raja Gaming Android 2025

Advertisement

Misi Shenzhou 21 dan Kendala Kepulangan

Setiap misi jangka panjang ke stasiun luar angkasa selalu dilengkapi dengan kapal atau kapsul darurat yang disiapkan untuk evakuasi cepat. Dalam kasus Tiangong, kapsul Shenzhou ini selalu ditambatkan dan siap digunakan.

Namun, sebuah fragmen sampah luar angkasa berkecepatan tinggi menghantam bagian penting dari kapsul Shenzhou yang ditambatkan. Meskipun ukuran fragmennya mungkin kecil, kecepatan ekstrem di orbit membuat tabrakan tersebut fatal bagi fungsi kendaraan untuk masuk kembali ke atmosfer.

Para taikonaut saat ini dilaporkan dalam kondisi baik dan memiliki persediaan makanan serta oksigen yang cukup di Tiangong. Prioritas utama CMSA adalah memastikan keselamatan mereka sembari mencari solusi terbaik untuk membawa mereka pulang.

Baca Juga

  • 3 Kota Jadi Saksi: Ancaman Driver Online Global Meluas Lewat Ekspansi Robotaxi Waymo
  • Cara Menghilangkan Iklan di HP OPPO: Panduan Lengkap Hapus Pop-Up dan Rekomendasi Aplikasi

Advertisement

Biang Kerok Utama: Ancaman Sampah Antariksa

Insiden yang membuat nasib astronaut China terdampar di antariksa ini kembali menyoroti isu global yang semakin mendesak: kepadatan sampah antariksa.

Sampah antariksa adalah segala puing buatan manusia di orbit Bumi yang tidak lagi berfungsi, mulai dari pecahan satelit, bagian roket bekas, hingga peralatan yang hilang. Jumlahnya diperkirakan mencapai jutaan, dan mereka bergerak dengan kecepatan fantastis—mencapai puluhan ribu kilometer per jam.

Benda sekecil cat saja sudah mampu menembus pakaian antariksa, apalagi benda yang lebih besar yang mampu merusak badan kapsul antariksa. Keadaan ini menunjukkan betapa rentannya infrastruktur luar angkasa kita terhadap ancaman yang tak terlihat ini.

Baca Juga

  • 7 Alasan Honor Magic8 Pro Jadi Raja Kamera Flagship 2025
  • 7 Peningkatan Utama Spesifikasi OnePlus 15, Bikin Flagship Lain Minder!

Advertisement

Strategi Darurat China dan Misi Penyelamat (Shenzhou 22)

Menanggapi situasi darurat ini, CMSA langsung bergerak cepat. Mereka mengumumkan rencana untuk mengirimkan wahana antariksa pengganti sebagai misi penyelamat. Wahana ini adalah kapsul Shenzhou berikutnya, yang diperkirakan akan menjadi Shenzhou 22.

Misi pengganti ini membawa tantangan logistik dan teknis yang besar. Pesawat harus dipersiapkan, diluncurkan, dan berlabuh di Tiangong dengan presisi tinggi, semuanya dilakukan di bawah tekanan waktu.

Peluncuran Pesawat Pengganti

CMSA menjadwalkan peluncuran pesawat pengganti pada 25 November 2025. Proses ini melibatkan pengamanan jalur peluncuran dan penyesuaian orbit yang rumit agar dapat bertemu dengan Stasiun Tiangong di orbit Bumi.

Baca Juga

  • 5 Teknologi yang Diam-diam Dihapus dari Evolusi HP Xiaomi
  • 5 Alasan Mengapa Komputer Android Snapdragon X Akan Mengubah Pasar PC

Advertisement

Jika peluncuran berjalan sesuai rencana, pertanyaan selanjutnya adalah kapan taikonaut tersebut dapat pulang. Setelah Shenzhou pengganti berlabuh, para taikonaut perlu melakukan persiapan transfer dan pengecekan akhir sebelum memulai perjalanan pulang yang berbahaya.

Meskipun tanggal pasti kepulangan belum diumumkan, targetnya adalah sebelum akhir tahun. Keberhasilan misi ini akan menjadi demonstrasi penting dari kemampuan tanggap darurat China dalam program luar angkasa mereka yang ambisius.

5 Fakta Krusial Mengapa Sampah Antariksa Sangat Berbahaya

Insiden hantaman sampah yang membuat nasib astronaut China terdampar di antariksa bukan hanya masalah China, melainkan masalah global. Berikut adalah lima fakta krusial tentang bahaya sampah antariksa:

Baca Juga

  • 5 Poin Kunci Danantara Sumber Dana Riset: Sinergi BRIN Dorong Inovasi RI
  • 5 Urgensi Regulasi AI Indonesia: Siapkah Industri Tanah Air?

Advertisement

  • Kecepatan Ekstrem: Di orbit rendah Bumi (LEO), puing-puing bergerak hingga 28.000 km/jam. Pada kecepatan ini, benda kecil seperti kacang dapat memiliki energi kinetik setara dengan granat tangan yang meledak.
  • Ancaman bagi Semua Aset: Sampah ini tidak hanya mengancam Stasiun Tiangong, tetapi juga Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), serta ribuan satelit komunikasi dan navigasi yang kita andalkan sehari-hari.
  • Efek Domino (Sindrom Kessler): Para ilmuwan khawatir tentang skenario yang dikenal sebagai Sindrom Kessler. Ini adalah titik di mana kepadatan puing-puing begitu tinggi sehingga setiap tabrakan menghasilkan lebih banyak puing, memicu serangkaian tabrakan tak terkendali. Jika ini terjadi, orbit tertentu bisa menjadi tidak dapat digunakan selama puluhan tahun.
  • Sulit Dideteksi dan Dihindari: Meskipun lembaga seperti NASA dan ESA melacak puing-puing yang lebih besar, jutaan puing kecil berukuran milimeter sulit dilacak. Ini adalah puing-puing kecil yang dapat menyebabkan kerusakan signifikan pada pesawat luar angkasa, seperti yang terjadi pada kapsul Shenzhou.
  • Biaya Penanggulangan Mahal: Upaya untuk mengurangi atau membersihkan sampah antariksa membutuhkan teknologi yang sangat mahal dan belum sepenuhnya teruji. Saat ini, pencegahan (desain satelit yang lebih baik) adalah strategi utama, namun tidak menyelesaikan masalah puing yang sudah ada.

Oleh karena itu, insiden yang menimpa taikonaut China ini berfungsi sebagai peringatan keras bagi seluruh komunitas antariksa global. Perlindungan aset vital di orbit harus menjadi prioritas utama.

Upaya Global untuk Mengamankan Orbit

Meskipun insiden ini mendebarkan, ini bukanlah kali pertama astronaut menghadapi ancaman serius dari puing luar angkasa. Baik Amerika Serikat, Rusia, Eropa, maupun China, semuanya memiliki prosedur darurat untuk mengatasi tabrakan yang mungkin terjadi.

Penting untuk dicatat bahwa para taikonaut yang terdampar kini berada dalam posisi yang relatif aman di Tiangong. Stasiun ini dirancang untuk menahan dampak kecil dan memiliki modul tambahan untuk tempat berlindung jika terjadi tabrakan yang lebih besar.

Baca Juga

  • 5 Peringatan Google Android yang Sering Diabaikan, Bahaya Data!
  • 5 Fitur Rahasia iPhone Satelit Tanpa Internet: Tak Cuma Buat Chatting

Advertisement

Program luar angkasa China dikenal sangat terukur dan berhati-hati. Fakta bahwa mereka langsung menyiagakan kapal penyelamat menunjukkan kesiapan mereka menghadapi risiko yang melekat pada eksplorasi ruang angkasa.

Insiden ini mempertegas perlunya kerja sama internasional dalam mitigasi sampah antariksa. Langkah-langkah seperti memindahkan satelit yang sudah mati ke orbit kuburan (graveyard orbit) atau deorbiting yang terkendali harus menjadi praktik standar global, tidak hanya untuk melindungi misi masa depan, tetapi juga untuk menjamin keselamatan para pahlawan yang mempertaruhkan hidup mereka di orbit.

Kita semua berharap misi penyelamat Shenzhou 22 dapat berjalan lancar. Keberhasilan operasi ini akan menjadi akhir bahagia bagi kisah mendebarkan tentang tiga astronaut China yang menanti kepulangan mereka dari pinggiran angkasa.

Baca Juga

  • 7 Alasan Vivo Y500 Pro Jadi Pembunuh Flagship: Layar 5000 Nits & Baterai 7000 mAh
  • 7 Poin Penting Regulasi AI Indonesia & Solusi Kesenjangan Digital

Advertisement


Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Elektronik, Anime, Game, Tech dan Berita Tekno lainnya setiap hari melalui social media TechnoNesia. Ikuti kami di :
  • Instagram : @technonesia_id
  • Facebook : Technonesia ID
  • X (Twitter) : @technonesia_id
  • Whatsapp Channel : Technonesia.ID
  • Google News : TECHNONESIA
Astronaut China Program Luar Angkasa China Sampah Antariksa Shenzhou Stasiun Tiangong
Share. Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Threads Telegram Email Pinterest
Previous Article5 Alasan Mengapa Ajang Film Pendek Telkomsel SISI 2024 Wajib Diikuti
Olin Sianturi
  • Website

Olin Sianturi adalah seorang Content Writer di Media TechnoNesia dan GadgetVIVA, berpengalaman dalam menulis artikel informatif dan SEO-friendly. Spesialisasinya mencakup teknologi, gadget, elektronik, game. Dengan gaya penulisan yang menarik dan mudah dipahami, Olin mampu menghadirkan konten berkualitas yang relevan dan bernilai bagi pembaca.

Artikel Terkait

3 Langkah Mudah Pendaftaran Internet Rakyat 100 Mbps Rp100.000

Olin Sianturi21 November 2025 | 15:39

3 Alasan Trump Tunda Kebijakan Tarif Chip: Takut Balasan Xi Jinping?

Olin Sianturi21 November 2025 | 09:38

5 Fakta Keamanan Xiaomi HyperCharge & Teknologi Baterai Jinshajiang

Olin Sianturi20 November 2025 | 09:38

7 Alasan RedMagic 11 Pro Jadi Raja Gaming Android 2025

Olin Sianturi18 November 2025 | 13:38

3 Kota Jadi Saksi: Ancaman Driver Online Global Meluas Lewat Ekspansi Robotaxi Waymo

Olin Sianturi17 November 2025 | 05:38

Cara Menghilangkan Iklan di HP OPPO: Panduan Lengkap Hapus Pop-Up dan Rekomendasi Aplikasi

Olin Sianturi16 November 2025 | 22:33
Pilihan Redaksi
Trending

4 Fakta Menarik The Blackman Family Sebelum Berpisah, Keluarga Viral yang Bikin Heboh!

Olin Sianturi25 Februari 2025 | 07:50

Mengungkap 4 fakta menarik The Blackman Family tentang perjalanan mereka sebagai keluarga viral. Simak selengkapnya…

Jepang vs OpenAI: 3 Kontroversi Sora 2 Ancam Perlindungan Hak Cipta Anime

16 Oktober 2025 | 08:08

Samsung Galaxy Z Flip7 dan Gemini AI: Kombinasi Cerdas yang Bikin Bisnismu Makin Melonjak

20 November 2025 | 07:00

5 Pilihan Terbaik Tema iOS Xiaomi HyperOS, Gratis! Tampilan Jadi Mirip iPhone

26 Februari 2025 | 06:29

Perjuangan Selamatkan Laut dengan Teknologi Samsung Oleh Aktivis Muda [Interview]

18 November 2025 | 14:16
Terbaru

3 Langkah Mudah Pendaftaran Internet Rakyat 100 Mbps Rp100.000

Olin Sianturi21 November 2025 | 15:39

3 Alasan Trump Tunda Kebijakan Tarif Chip: Takut Balasan Xi Jinping?

Olin Sianturi21 November 2025 | 09:38

5 Fakta Keamanan Xiaomi HyperCharge & Teknologi Baterai Jinshajiang

Olin Sianturi20 November 2025 | 09:38

7 Alasan RedMagic 11 Pro Jadi Raja Gaming Android 2025

Olin Sianturi18 November 2025 | 13:38

3 Kota Jadi Saksi: Ancaman Driver Online Global Meluas Lewat Ekspansi Robotaxi Waymo

Olin Sianturi17 November 2025 | 05:38
technonesia-ads
TechnoNesia.ID
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp LinkedIn
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
© TechnoNesia.ID 2025 | All Rights Reserved

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.