Close Menu
  • Berita Tekno
  • Trending
  • Gadget
  • Elektronik
  • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

4 Masalah Besar Kebijakan Penebusan Ijazah KDM yang Diprotes DPRD

22 November 2025 | 03:39

3 Nasib Astronaut China Terdampar di Antariksa: 5 Fakta Krusial

22 November 2025 | 01:38

5 Alasan Mengapa Ajang Film Pendek Telkomsel SISI 2024 Wajib Diikuti

21 November 2025 | 23:39
Facebook X (Twitter) Instagram
Trending
  • 4 Masalah Besar Kebijakan Penebusan Ijazah KDM yang Diprotes DPRD
  • 3 Nasib Astronaut China Terdampar di Antariksa: 5 Fakta Krusial
  • 5 Alasan Mengapa Ajang Film Pendek Telkomsel SISI 2024 Wajib Diikuti
  • 5 Motor Listrik Terbaik 2025: Desain Keren dan Harga Murah Anti Rugi!
  • 5 Pelajaran Utama Luhut soal AI & Masa Depan Manusia di Vatikan
  • OPPO Reno 15 Resmi Meluncur di Indonesia: Cek Keunggulan dan Spesifikasinya
  • 4 Rekomendasi Tablet RAM 8GB Terbaru 2025 dari Berbagai Brand Populer
  • 5 Fakta Makhluk Misterius Bawah Laut, Ternyata Bukan Alien!
Sabtu, November 22
Facebook Instagram YouTube TikTok WhatsApp X (Twitter) LinkedIn
TechnoNesia.IDTechnoNesia.ID
  • Berita Tekno
  • Trending
  • OtoTekno
    • Elektronik
    • Gadget
    • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime
TechnoNesia.IDTechnoNesia.ID
  • Berita Tekno
  • Trending
  • Gadget
  • Elektronik
  • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime
Beranda » Trending » 4 Masalah Besar Kebijakan Penebusan Ijazah KDM yang Diprotes DPRD
Trending

4 Masalah Besar Kebijakan Penebusan Ijazah KDM yang Diprotes DPRD

Olin SianturiOlin Sianturi22 November 2025 | 03:39
Bagikan Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Threads Tumblr Email Telegram Pinterest
Kebijakan penebusan ijazah, Pembayaran ijazah Pemprov Jabar
Bagikan
Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

Anggota DPRD Jabar kritik keras kebijakan penebusan ijazah karena Pemprov tak kunjung melakukan pembayaran ijazah Pemprov Jabar. Kenapa bisa macet?

TechnonesiaID - Ijazah adalah dokumen krusial bagi setiap lulusan sekolah, sebagai tiket masuk ke dunia kerja atau jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Di Jawa Barat, janji pemerintah provinsi (Pemprov) untuk memastikan ijazah dapat diterima siswa tanpa harus terbebani biaya ternyata masih menyisakan masalah besar yang belum terselesaikan hingga saat ini.

Kontroversi ini kembali mencuat setelah Anggota DPRD Jawa Barat menyoroti macetnya pembayaran dana yang seharusnya menggantikan biaya penebusan ijazah. Program yang digagas di masa kepemimpinan Gubernur Dedi Mulyadi (KDM) ini bertujuan mulia, namun realisasinya di lapangan jauh dari harapan.

Baca Juga

  • 4 Alasan Gamer Indonesia Juarai Kompetisi Minecraft MrBeast
  • Studi Harvard: Indonesia Nomor 1 Dunia Kalahkan AS! Ini 7 Faktor Utamanya

Advertisement

Kami akan mengulas secara mendalam bagaimana program bantuan pendidikan senilai Rp600 miliar ini justru memicu kritik tajam dari perwakilan rakyat di Gedung Parlemen Jawa Barat.

Latar Belakang Kontroversi: Mengapa Ijazah Jadi Masalah?

Pada awalnya, kebijakan penebusan ijazah muncul sebagai respons atas keluhan masyarakat mengenai biaya ijazah yang sering kali membebani orang tua siswa, terutama di jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Sekolah Menengah Atas (SMA).

Untuk mengatasi masalah ini, Pemprov Jabar melalui kebijakan KDM menggulirkan skema pembayaran ijazah yang diintegrasikan dengan program Bantuan Pendidikan Menengah Universal (BPMU). Anggaran yang disiapkan pun tidak main-main, mencapai kisaran Rp600 miliar.

Baca Juga

  • 3 Fakta Gunung Berapi Penghasil Emas: Muntahkan 80 Gram Emas per Hari
  • Bocoran Trailer Elden Ring Nightreign: 5 Hal Baru DLC The Forsaken Hollows

Advertisement

Konsepnya sederhana: sekolah tidak perlu lagi menahan ijazah karena alasan administrasi atau biaya, sebab semua biaya yang berkaitan dengan ijazah akan ditanggung dan dibayarkan oleh Pemprov melalui BPMU.

Namun, harapan tersebut kandas. Implementasi yang tidak jelas dan proses birokrasi yang panjang menyebabkan dana yang dijanjikan tak kunjung cair sepenuhnya. Inilah yang kemudian memantik protes keras dari legislatif.

4 Poin Krusial Kritik Anggota DPRD Jabar Terhadap Pemprov

Dede Chandra Sasmita, Anggota DPRD Jawa Barat dari Fraksi Partai Demokrat, menjadi salah satu pihak yang paling vokal menyuarakan permasalahan ini. Ia menjelaskan bahwa permasalahan pembayaran ijazah Pemprov Jabar ini sudah berlangsung cukup lama dan menimbulkan kebingungan di tingkat sekolah.

Baca Juga

  • 5 Strategi Jitu Bikin Anak Muda Melek Investasi Syariah 2024
  • BMKG Beri 5 Peringatan Utama Puncak Musim Hujan Indonesia, Waspada Bencana!

Advertisement

Berikut adalah empat masalah besar yang disoroti oleh DPRD terkait program penebusan ijazah dan BPMU:

  • Janji Tak Terealisasi: Pemprov Jabar dianggap tidak menepati janji untuk segera membayarkan biaya ijazah yang telah dikeluarkan oleh pihak sekolah.
  • Ketidakjelasan Mekanisme Penyaluran: Banyak sekolah tidak memahami prosedur baku pencairan dana BPMU yang diklaim sebagai pengganti biaya ijazah tersebut.
  • Dampak terhadap Keuangan Sekolah: Penundaan pembayaran berdampak langsung pada operasional sekolah, yang pada akhirnya bisa mengganggu kualitas layanan pendidikan.
  • Tumpang Tindih Anggaran: Adanya kerancuan antara alokasi anggaran BPMU untuk operasional umum dan alokasi khusus untuk penebusan ijazah.

1. Janji Tak Terealisasi: Penantian Panjang Sekolah

Dede Chandra menyampaikan, banyak sekolah yang sudah telanjur mengeluarkan ijazah mentah kepada siswa, dengan harapan dana pengganti dari Pemprov akan segera cair. Kenyataannya, penantian pembayaran itu berlangsung berbulan-bulan, bahkan ada yang sampai tahunan.

Masalah ini menciptakan dilema. Di satu sisi, sekolah harus patuh pada kebijakan penebusan ijazah agar tidak menahan hak siswa. Di sisi lain, mereka mengalami kerugian finansial karena dana operasional yang seharusnya ditutup oleh pembayaran ijazah tersebut terpakai untuk keperluan lain.

Baca Juga

  • Menguak Misteri 4 Fakta Fenomena Gunung Baru Grobogan
  • BMKG Umumkan 4 Fakta Puncak Musim Hujan Indonesia 2026

Advertisement

“Saat ijazah sudah diberikan, seharusnya kewajiban Pemprov untuk segera membayar lunas. Tetapi ini mandek, dan banyak sekolah yang akhirnya menalangi biaya tersebut menggunakan dana internal,” ujar Dede Chandra.

2. Ketidakjelasan Mekanisme Pembayaran Ijazah Pemprov Jabar

Salah satu poin penting yang membuat program ini terhambat adalah masalah birokrasi dan mekanisme pencairan dana yang tidak efektif. Program BPMU seharusnya menjadi jembatan untuk pembayaran ijazah Pemprov Jabar, tetapi alih-alih mempermudah, sistem ini justru memperumit.

Dana BPMU yang dialokasikan sebesar Rp600 miliar adalah jumlah yang besar. Namun, jika tidak disertai petunjuk teknis (Juknis) yang jelas dan mekanisme verifikasi yang cepat, dana tersebut hanya akan terdiam di kas daerah. Sekolah membutuhkan kepastian kapan dan bagaimana dana ini akan sampai ke tangan mereka.

Baca Juga

  • 5 Fakta Ningen, Makhluk Misterius Antartika yang Hebohkan Dunia
  • 7 Hal Penting Pendaftaran Program Magang Nasional Batch 2 Kemenaker

Advertisement

Ketidakjelasan ini bukan hanya soal administrasi, tetapi juga menyangkut kepercayaan publik dan lembaga pendidikan terhadap janji pemerintah.

3. Dampak Finansial Langsung pada Sekolah dan Siswa

Penundaan pembayaran ijazah memiliki efek domino. Bagi sekolah, ini berarti berkurangnya likuiditas untuk menutup kebutuhan operasional vital, seperti honor guru honorer, pembelian ATK, atau perawatan fasilitas. Sekolah swasta, khususnya, sangat terpukul karena mereka lebih bergantung pada dana mandiri.

Meskipun ijazah sudah berada di tangan siswa, kegagalan Pemprov memenuhi kewajiban pembayaran tepat waktu memberikan sinyal negatif bahwa program pendidikan yang ambisius ini tidak didukung oleh manajemen keuangan yang matang.

Baca Juga

  • 5 Fakta Mengejutkan Fenomena Kumpul Kebo: Wilayah Ini Paling Banyak di RI
  • 7 Fakta Batu Amber Terbesar Rp17 Miliar: Ditemukan Jadi Ganjal Pintu

Advertisement

4. Evaluasi Program BPMU vs. Kebijakan Penebusan Ijazah

Kritik dari DPRD juga menyentuh aspek evaluasi program. Pertanyaannya, apakah BPMU benar-benar efektif menjadi pengganti biaya ijazah, ataukah tumpang tindih dengan kebutuhan sekolah lainnya? Fraksi Demokrat mendesak Pemprov untuk melakukan audit menyeluruh.

Tujuan utama dari kebijakan penebusan ijazah adalah menghilangkan beban biaya dari pundak orang tua siswa. Jika dana pengganti macet, maka tujuan tersebut terancam gagal, dan potensi praktik penahanan ijazah oleh sekolah bisa kembali terjadi di masa mendatang jika masalah ini tidak diselesaikan secara fundamental.

Solusi Jangka Pendek dan Harapan untuk Pendidikan Jabar

Untuk mengatasi krisis kepercayaan dan memastikan ijazah siswa terjamin, Pemprov Jabar harus mengambil langkah cepat dan transparan. Langkah ini tidak bisa hanya sebatas janji manis, tetapi harus berupa tindakan nyata dalam bentuk pencairan dana.

Baca Juga

  • 3 Skenario Mencekam MPL ID S16 Pekan Terakhir: Nasib RRQ Hoshi Playoff
  • 5 Fakta Gudang Kiamat Longyearbyen: 4 Bulan Gelap Total!

Advertisement

Ada beberapa langkah yang diharapkan dapat dilakukan oleh Pemprov Jabar:

  1. Verifikasi Cepat: Membentuk tim khusus untuk mempercepat proses verifikasi data sekolah yang berhak menerima pembayaran ijazah Pemprov Jabar yang tertunda.
  2. Skema Pembayaran Prioritas: Mengutamakan pembayaran kepada sekolah-sekolah yang paling terdampak oleh penundaan ini, terutama sekolah swasta yang memiliki keterbatasan dana operasional.
  3. Sosialisasi Juknis Baru: Menyusun dan mensosialisasikan petunjuk teknis yang jauh lebih sederhana dan mudah dipahami oleh pihak sekolah mengenai mekanisme pencairan BPMU atau dana ijazah.
  4. Audit Keuangan: Melakukan audit internal untuk memastikan tidak ada penyalahgunaan atau penghambatan anggaran yang menyebabkan dana Rp600 miliar tersebut macet di birokrasi.

Keberhasilan program pendidikan, khususnya yang menyentuh ranah biaya sekolah, sangat bergantung pada komitmen dan ketepatan waktu Pemprov dalam memenuhi kewajibannya. Janji untuk mewujudkan pendidikan gratis dan berkualitas tidak akan pernah tercapai jika urusan administrasi dasar seperti ijazah saja masih menimbulkan polemik.

Kesimpulan

Kritik yang dilancarkan oleh Anggota DPRD Jabar, Dede Chandra Sasmita, merupakan alarm keras bagi Pemprov. Kebijakan penebusan ijazah yang seharusnya menjadi solusi unggulan kini malah menjadi pekerjaan rumah yang menumpuk. Kejelasan mengenai status pembayaran ijazah Pemprov Jabar wajib segera disampaikan kepada publik dan pihak sekolah.

Baca Juga

  • 5 Bukti Transaksi Emas Berjangka Melonjak 2x Lipat, Investor Cerdas Untung Besar
  • Bukan di Arab, 5 Bukti Mengejutkan Taman Eden Lokasi Asli di Afrika

Advertisement

Memastikan setiap siswa mendapatkan haknya tanpa terbebani biaya, sekaligus memastikan sekolah dapat beroperasi secara sehat adalah tugas utama pemerintah daerah. Diharapkan, polemik ini segera berakhir agar fokus pendidikan di Jawa Barat dapat kembali diarahkan pada peningkatan kualitas, bukan hanya berkutat pada masalah birokrasi dan pembayaran yang macet.


Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Elektronik, Anime, Game, Tech dan Berita Tekno lainnya setiap hari melalui social media TechnoNesia. Ikuti kami di :
  • Instagram : @technonesia_id
  • Facebook : Technonesia ID
  • X (Twitter) : @technonesia_id
  • Whatsapp Channel : Technonesia.ID
  • Google News : TECHNONESIA
BPMU Dedi Mulyadi DPRD Jabar Ijazah Kebijakan pendidikan
Share. Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Threads Telegram Email Pinterest
Previous Article3 Nasib Astronaut China Terdampar di Antariksa: 5 Fakta Krusial
Olin Sianturi
  • Website

Olin Sianturi adalah seorang Content Writer di Media TechnoNesia dan GadgetVIVA, berpengalaman dalam menulis artikel informatif dan SEO-friendly. Spesialisasinya mencakup teknologi, gadget, elektronik, game. Dengan gaya penulisan yang menarik dan mudah dipahami, Olin mampu menghadirkan konten berkualitas yang relevan dan bernilai bagi pembaca.

Artikel Terkait

4 Alasan Gamer Indonesia Juarai Kompetisi Minecraft MrBeast

Olin Sianturi21 November 2025 | 13:38

Studi Harvard: Indonesia Nomor 1 Dunia Kalahkan AS! Ini 7 Faktor Utamanya

Olin Sianturi17 November 2025 | 01:38

3 Fakta Gunung Berapi Penghasil Emas: Muntahkan 80 Gram Emas per Hari

Olin Sianturi16 November 2025 | 23:38

Bocoran Trailer Elden Ring Nightreign: 5 Hal Baru DLC The Forsaken Hollows

Olin Sianturi13 November 2025 | 21:38

5 Strategi Jitu Bikin Anak Muda Melek Investasi Syariah 2024

Olin Sianturi4 November 2025 | 05:38

BMKG Beri 5 Peringatan Utama Puncak Musim Hujan Indonesia, Waspada Bencana!

Olin Sianturi3 November 2025 | 05:08
Pilihan Redaksi
Trending

4 Fakta Menarik The Blackman Family Sebelum Berpisah, Keluarga Viral yang Bikin Heboh!

Olin Sianturi25 Februari 2025 | 07:50

Mengungkap 4 fakta menarik The Blackman Family tentang perjalanan mereka sebagai keluarga viral. Simak selengkapnya…

Jepang vs OpenAI: 3 Kontroversi Sora 2 Ancam Perlindungan Hak Cipta Anime

16 Oktober 2025 | 08:08

Samsung Galaxy Z Flip7 dan Gemini AI: Kombinasi Cerdas yang Bikin Bisnismu Makin Melonjak

20 November 2025 | 07:00

5 Pilihan Terbaik Tema iOS Xiaomi HyperOS, Gratis! Tampilan Jadi Mirip iPhone

26 Februari 2025 | 06:29

Perjuangan Selamatkan Laut dengan Teknologi Samsung Oleh Aktivis Muda [Interview]

18 November 2025 | 14:16
Terbaru

4 Alasan Gamer Indonesia Juarai Kompetisi Minecraft MrBeast

Olin Sianturi21 November 2025 | 13:38

Studi Harvard: Indonesia Nomor 1 Dunia Kalahkan AS! Ini 7 Faktor Utamanya

Olin Sianturi17 November 2025 | 01:38

3 Fakta Gunung Berapi Penghasil Emas: Muntahkan 80 Gram Emas per Hari

Olin Sianturi16 November 2025 | 23:38

Bocoran Trailer Elden Ring Nightreign: 5 Hal Baru DLC The Forsaken Hollows

Olin Sianturi13 November 2025 | 21:38

5 Strategi Jitu Bikin Anak Muda Melek Investasi Syariah 2024

Olin Sianturi4 November 2025 | 05:38
technonesia-ads
TechnoNesia.ID
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp LinkedIn
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
© TechnoNesia.ID 2025 | All Rights Reserved

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.