Mengapa Penjualan HP China Anjlok 2% di Q3 2024? Temukan 5 fakta terbaru di balik penurunan vivo, Xiaomi, dan merek yang dominan di Pasar Smartphone China Terbaru.
TechnonesiaID - Kabar mengejutkan datang dari salah satu pasar smartphone terbesar di dunia: China. Selama ini dikenal sebagai basis kuat bagi merek-merek lokal, data terbaru menunjukkan adanya pergeseran minat konsumen yang dramatis.
Laporan dari Counterpoint Research mencatat bahwa Penjualan HP China Anjlok signifikan, yaitu sebesar 2% dalam delapan minggu pertama (W1-8) di kuartal-III (Q3) tahun 2024.
Baca Juga
Advertisement
Penurunan ini terasa pahit bagi para pedagang dan produsen, terutama karena beberapa merek lokal kawakan yang selama ini mendominasi, kini tercatat mengalami penurunan penjualan yang cukup dalam.
Siapa saja yang terdampak dan merek apa yang justru menjadi incaran utama konsumen, hingga membuat pedagang lain merasa ‘miris’ karena barang dagangannya tak laku?
Mengapa Penjualan HP China Anjlok 2%? Analisis Mendalam
Penurunan 2% mungkin terdengar kecil, namun ini mencerminkan tantangan besar yang dihadapi oleh raksasa teknologi China di kandang mereka sendiri. Beberapa nama besar seperti vivo, Honor, dan Xiaomi termasuk dalam daftar merek yang mengalami kemerosotan.
Baca Juga
Advertisement
Kondisi ini dipicu oleh berbagai faktor, mulai dari jenuhnya pasar hingga perubahan perilaku konsumen yang semakin selektif dalam memilih perangkat.
Salah satu faktor terbesar adalah siklus penggantian perangkat (replacement cycle) yang semakin panjang. Konsumen kini cenderung menggunakan HP mereka lebih dari dua tahun sebelum mempertimbangkan untuk membeli yang baru, terutama untuk model flagship.
Selain itu, persaingan harga di segmen menengah (mid-range) semakin ketat. Merek-merek kesulitan menawarkan inovasi yang signifikan tanpa harus menaikkan harga jual.
Baca Juga
Advertisement
Dampak Penurunan Penjualan HP China pada Pemain Lokal
Meskipun penurunan 2% adalah rata-rata pasar, dampak yang dirasakan setiap merek berbeda. Berikut adalah merek-merek yang merasakan pukulan terberat di awal Q3 2024:
- vivo: Merek ini sangat bergantung pada segmen menengah. Ketika daya beli konsumen di segmen ini melemah atau mereka memilih menunda pembelian, vivo langsung merasakan dampaknya.
- Honor: Setelah berhasil bangkit dari perpisahan dengan Huawei, Honor kini harus berjuang melawan tekanan persaingan yang meningkat, khususnya dari merek yang fokus pada ekosistem premium.
- Xiaomi: Meskipun kuat secara global, Xiaomi di pasar domestik China harus bersaing keras dengan merek yang lebih fokus pada lini premium, membuat model entry-level dan mid-range-nya kurang diminati.
Fenomena ini menunjukkan bahwa konsumen China tidak lagi hanya mencari harga murah, melainkan nilai tambah, inovasi sejati, atau status yang ditawarkan oleh segmen yang lebih tinggi.
5 Fakta Kunci yang Mengubah Peta Pasar Smartphone China Terbaru
Meskipun banyak merek lokal yang anjlok, laporan tersebut mengindikasikan bahwa ada satu atau beberapa merek yang justru ‘diserbu’ oleh pembeli, menciptakan kesenjangan performa yang mencolok.
Baca Juga
Advertisement
Lalu, apa yang sebenarnya terjadi di balik layar pasar yang volatil ini? Berikut adalah lima fakta kunci yang membentuk lanskap Pasar Smartphone China Terbaru.
-
Pergeseran Fokus ke Segmen Premium:
Penurunan terbesar terjadi pada segmen menengah ke bawah. Sebaliknya, segmen premium (ponsel dengan harga di atas US$600) menunjukkan ketahanan yang lebih baik. Konsumen yang memiliki daya beli tinggi tetap membeli, dan mereka mencari perangkat yang menawarkan inovasi signifikan, seperti kemampuan AI generatif atau desain lipat terbaru.
Baca Juga
Advertisement
-
Fenomena “Apple Effect” dan iPhone 17:
Meskipun iPhone sempat membukukan penurunan penjualan secara berkelanjutan di China sebelum Q3 2024, lonjakan besar terjadi menjelang peluncuran seri terbaru. Laporan Reuters mencatat adanya peningkatan pemesanan (pre-order) yang signifikan untuk seri iPhone 17 yang baru dirilis secara global. Hal ini membuktikan bahwa loyalitas terhadap merek premium global masih sangat kuat, bahkan mampu mengalahkan merek lokal.
-
Kebangkitan Kompetitor Lokal Kategori Ultra-Premium:
Baca Juga
Advertisement
Pihak yang benar-benar ‘diserbu’ pedagang Tiongkok, selain seri terbaru Apple, adalah merek domestik yang berhasil mendongkrak citra ultra-premium mereka. Kami merujuk pada kebangkitan kembali Huawei, yang dengan seri flagship terbarunya yang ditenagai oleh chip domestik, berhasil memikat konsumen yang mencari perpaduan antara teknologi canggih dan dukungan nasionalis. Merek ini berhasil menciptakan tren yang membedakannya dari vivo dan Xiaomi.
-
Inovasi yang Tak Tertandingi Menjadi Kunci:
Merek-merek yang sukses di tengah krisis penjualan ini adalah mereka yang berani berinvestasi besar pada Research and Development (R&D). Misalnya, pengembangan teknologi kamera revolusioner, kecepatan pengisian daya super cepat, atau integrasi AI yang mendalam ke dalam sistem operasi.
Baca Juga
Advertisement
Konsumen tidak lagi terkesan hanya dengan peningkatan spesifikasi minor; mereka menuntut fitur yang benar-benar mengubah cara mereka berinteraksi dengan ponsel.
-
Strategi Distribusi yang Selektif:
Pedagang yang ‘miris’ umumnya menjual model-model lama atau stok yang menumpuk. Sementara itu, merek yang sukses menguasai pasar memastikan bahwa perangkat premium terbaru mereka memiliki ketersediaan terbatas di awal (strategi kelangkaan), sehingga memicu hype dan permintaan yang besar di toko-toko terpilih.
Baca Juga
Advertisement
Implikasi Jangka Panjang bagi Persaingan HP China
Kondisi Penjualan HP China Anjlok ini memberikan pelajaran penting: bertahan di segmen pasar menengah saja sudah tidak cukup. Untuk bisa bersaing di Pasar Smartphone China Terbaru, merek harus memegang kendali atas rantai pasokan dan inovasi premium.
Vivo dan Xiaomi, meskipun mengalami penurunan di pasar domestik, harus segera merevisi strategi mereka untuk bisa merebut kembali hati konsumen yang kini beralih ke perangkat yang lebih mahal dan inovatif.
Para produsen HP China harus menghadapi realitas bahwa konsumen di negara tersebut kini memiliki ekspektasi yang tinggi. Mereka bersedia membayar lebih mahal untuk kualitas dan status, sebuah tren yang sebelumnya hanya dikuasai oleh Apple.
Baca Juga
Advertisement
Kesuksesan merek yang ‘diserbu’ menunjukkan bahwa ada ceruk pasar yang haus akan teknologi terdepan dan eksklusivitas. Merek lokal harus segera mengisi kekosongan ini, atau mereka akan terus tergerus oleh dominasi perangkat ultra-premium, baik dari dalam maupun luar negeri.
Ke depannya, pertarungan sengit bukan lagi pada harga, melainkan pada siapa yang paling cepat mengintegrasikan teknologi masa depan—seperti AI generatif yang matang—ke dalam perangkat genggam mereka.
Baca Juga
Advertisement
Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Elektronik, Anime, Game, Tech dan Berita Tekno lainnya setiap hari melalui social media TechnoNesia. Ikuti kami di :
- Instagram : @technonesia_id
- Facebook : Technonesia ID
- X (Twitter) : @technonesia_id
- Whatsapp Channel : Technonesia.ID
- Google News : TECHNONESIA