Close Menu
  • Berita Tekno
  • Trending
  • Gadget
  • Elektronik
  • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

3 Alasan Apple Membuat Casing Sentuh iPhone Pro Masa Depan

18 November 2025 | 15:39

Perjuangan Selamatkan Laut dengan Teknologi Samsung Oleh Aktivis Muda [Interview]

18 November 2025 | 14:16

7 Alasan RedMagic 11 Pro Jadi Raja Gaming Android 2025

18 November 2025 | 13:38
Facebook X (Twitter) Instagram
Trending
  • 3 Alasan Apple Membuat Casing Sentuh iPhone Pro Masa Depan
  • Perjuangan Selamatkan Laut dengan Teknologi Samsung Oleh Aktivis Muda [Interview]
  • 7 Alasan RedMagic 11 Pro Jadi Raja Gaming Android 2025
  • Bocoran 5 Spesifikasi Ganas Honor 500 Pro dan Honor 500 Terbaru
  • 5 Fakta Xiaomi HyperOS 3 Global: AI Canggih dan Jadwal Rilis Resmi Terungkap
  • 5 Bocoran Fitur Gila Spesifikasi OnePlus Ace 6T: 165Hz dan Baterai Tangguh
  • 5 Fakta Bocoran Spesifikasi Samsung Galaxy S26: Lebih Ramping!
  • Samsung Galaxy vs iPad Pro M4: Tablet Flagship Ultra Premium 2025
Selasa, November 18
Facebook Instagram YouTube TikTok WhatsApp X (Twitter) LinkedIn
TechnoNesia.IDTechnoNesia.ID
  • Berita Tekno
  • Trending
  • OtoTekno
    • Elektronik
    • Gadget
    • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime
TechnoNesia.IDTechnoNesia.ID
  • Berita Tekno
  • Trending
  • Gadget
  • Elektronik
  • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime
Beranda » Tech » 5 Fakta Mengejutkan Akuisisi Electronic Arts oleh Dana Arab Saudi PIF Rp 917 T
Tech

5 Fakta Mengejutkan Akuisisi Electronic Arts oleh Dana Arab Saudi PIF Rp 917 T

Olin SianturiOlin Sianturi3 Oktober 2025 | 12:19
Bagikan Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Threads Tumblr Email Telegram Pinterest
Akuisisi Electronic Arts oleh Dana Arab Saudi PIF Rp 917 T
Akuisisi Electronic Arts oleh Dana Arab Saudi PIF Rp 917 T (foto: Getty Images)
Bagikan
Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

Terungkap! Akuisisi Electronic Arts (EA) senilai Rp 917 T oleh Dana Arab Saudi PIF dan menantu Trump guncang industri game. Cari tahu detail perubahan besar ini!

TechnonesiaID - Kabar mengejutkan datang dari industri hiburan digital global. Electronic Arts (EA), raksasa di balik franchise game legendaris seperti FIFA, The Sims, dan Apex Legends, baru saja berganti kepemilikan. Transaksi ini bukan hanya sekadar jual beli biasa; ini adalah mega-akuisisi yang melibatkan dana fantastis, mencapai US$ 55 miliar atau setara Rp 917 triliun.

Besarnya nilai transaksi ini menempatkannya sebagai salah satu akuisisi terbesar dalam sejarah industri game dan teknologi. Yang lebih menarik, di balik konsorsium pembeli terdapat nama-nama besar yang memiliki pengaruh geopolitik dan investasi global, dipimpin oleh Dana Arab Saudi PIF.

Baca Juga

  • 7 Alasan RedMagic 11 Pro Jadi Raja Gaming Android 2025
  • 3 Kota Jadi Saksi: Ancaman Driver Online Global Meluas Lewat Ekspansi Robotaxi Waymo

Advertisement

Lalu, mengapa Arab Saudi tertarik membeli salah satu penerbit game paling ikonik di dunia? Dan apa dampaknya bagi para gamer di seluruh dunia? Mari kita telusuri detail di balik guncangan investasi senilai hampir seribu triliun rupiah ini.

Megatransaksi Rp 917 Triliun: Siapa di Balik Akuisisi Electronic Arts?

Nilai US$ 55 miliar yang disepakati dalam Akuisisi Electronic Arts ini bukanlah jumlah yang main-main. Angka tersebut terdiri dari kombinasi dana tunai sebesar US$ 36 miliar dan sisanya dalam bentuk saham. Setelah proses akuisisi selesai, EA akan delisting (dihapus) dari bursa saham untuk kembali menjadi perusahaan privat (tertutup).

Keputusan untuk kembali menjadi perusahaan tertutup seringkali memberikan keleluasaan manajemen untuk fokus pada strategi jangka panjang tanpa tekanan kuartalan dari pemegang saham publik. Ini bisa menjadi berita baik bagi inovasi game EA ke depannya.

Baca Juga

  • Cara Menghilangkan Iklan di HP OPPO: Panduan Lengkap Hapus Pop-Up dan Rekomendasi Aplikasi
  • 7 Alasan Honor Magic8 Pro Jadi Raja Kamera Flagship 2025

Advertisement

Kelompok investor yang memimpin konsorsium akuisisi ini dipimpin oleh tiga entitas utama yang memiliki kapitalisasi dan visi investasi global yang luar biasa.

  • Public Investment Fund (PIF) Arab Saudi: Ini adalah dana kekayaan kedaulatan (sovereign wealth fund) milik Kerajaan Arab Saudi. PIF saat ini menjadi pemain paling agresif dalam investasi global, khususnya di sektor teknologi, olahraga, dan hiburan.
  • Affinity Partners: Perusahaan investasi ini dimiliki oleh Jared Kushner, yang dikenal sebagai menantu mantan Presiden AS Donald Trump. Keterlibatan Kushner menunjukkan adanya dimensi politik dan koneksi tingkat tinggi dalam transaksi ini.
  • Silver Lake: Salah satu perusahaan ekuitas swasta terkemuka yang fokus pada investasi teknologi besar-besaran.

Keterlibatan trio ini, terutama kolaborasi antara Dana Arab Saudi PIF dan figur politik AS seperti Kushner, menandakan pergeseran signifikan dalam lanskap investasi global, di mana batas antara modal negara dan kepentingan swasta semakin kabur.

Mengapa Dana Arab Saudi PIF Tertarik pada IP Electronic Arts?

Keputusan PIF untuk memimpin Akuisisi Electronic Arts ini selaras dengan program Visi 2030 Saudi Arabia. Program ini bertujuan mendiversifikasi ekonomi negara agar tidak lagi bergantung pada minyak, dengan fokus besar pada sektor hiburan, pariwisata, dan teknologi.

Baca Juga

  • 7 Peningkatan Utama Spesifikasi OnePlus 15, Bikin Flagship Lain Minder!
  • 5 Teknologi yang Diam-diam Dihapus dari Evolusi HP Xiaomi

Advertisement

Industri game adalah salah satu sektor yang paling cepat tumbuh, dan EA memiliki portofolio kekayaan intelektual (IP) yang sangat kuat dan abadi.

  • FIFA (Kini EA Sports FC): Meskipun nama FIFA tidak akan digunakan lagi, franchise sepak bola ini adalah mesin uang global dengan basis pemain masif.
  • The Sims: Salah satu game simulasi paling sukses sepanjang masa, menjangkau audiens yang sangat luas, terutama wanita.
  • Apex Legends & Battlefield: IP besar di segmen first-person shooter yang menjamin relevansi di pasar game kompetitif.

Investasi ini bukan yang pertama bagi PIF. Mereka telah menanamkan modal miliaran dolar di perusahaan game lain, termasuk kepemilikan saham yang substansial di Nintendo, Activision Blizzard (sebelum diakuisisi Microsoft), dan Take-Two Interactive. Dengan mengakuisisi EA secara penuh, PIF kini memiliki kendali langsung atas salah satu pilar utama industri game.

Implikasi Besar Akuisisi Electronic Arts terhadap Industri Game Global

Perubahan kepemilikan ini diperkirakan akan membawa sejumlah perubahan mendasar pada strategi EA. Ketika sebuah perusahaan beralih dari publik menjadi privat di bawah kendali investor kuat seperti PIF, ada beberapa implikasi penting.

Baca Juga

  • 5 Alasan Mengapa Komputer Android Snapdragon X Akan Mengubah Pasar PC
  • 5 Poin Kunci Danantara Sumber Dana Riset: Sinergi BRIN Dorong Inovasi RI

Advertisement

Fokus Jangka Panjang vs Keuntungan Kuartalan

Sebagai perusahaan tertutup, EA tidak lagi harus memuaskan Wall Street setiap tiga bulan. Ini memberi tim pengembang dan manajemen ruang untuk mengambil risiko yang lebih besar dan berinvestasi dalam proyek-proyek ambisius yang mungkin membutuhkan waktu peluncuran lebih lama, seperti pengembangan IP baru atau peningkatan besar pada mesin game yang ada.

Dana yang dimiliki Dana Arab Saudi PIF hampir tak terbatas, memastikan bahwa EA memiliki sumber daya untuk mempertahankan dan bahkan meningkatkan dominasinya di pasar game olahraga dan simulasi.

5 Fakta Kunci yang Wajib Diketahui tentang Akuisisi EA

Untuk memahami sepenuhnya skala dan makna dari transaksi Rp 917 triliun ini, berikut adalah lima poin krusial yang perlu Anda ingat:

Baca Juga

  • 5 Urgensi Regulasi AI Indonesia: Siapkah Industri Tanah Air?
  • 5 Peringatan Google Android yang Sering Diabaikan, Bahaya Data!

Advertisement

  1. Nilai Gila-gilaan: Akuisisi ini bernilai total US$ 55 miliar, salah satu akuisisi non-teknologi terbesar yang pernah terjadi, menyoroti betapa berharganya kekayaan intelektual digital saat ini.
  2. Transformasi Status Perusahaan: EA akan kembali menjadi perusahaan privat setelah bertahun-tahun diperdagangkan di bursa saham, memutus ikatan dengan tekanan pasar publik.
  3. PIF Adalah Pemimpin Konsorsium: Public Investment Fund (PIF) Arab Saudi menjadi kekuatan pendorong dan penyedia dana terbesar, mengukuhkan posisi Saudi sebagai pemain utama di arena investasi teknologi global.
  4. Jared Kushner Ikut Patungan: Keterlibatan Affinity Partners milik menantu Donald Trump menambahkan elemen strategis dan koneksi politik yang tak terhindarkan dalam transaksi sebesar ini.
  5. Target Utama: IP Unggulan: Motif utama di balik Akuisisi Electronic Arts ini adalah penguasaan penuh atas IP yang sangat menguntungkan, seperti FIFA (EA Sports FC), The Sims, dan Apex Legends, sebagai bagian dari diversifikasi ekonomi Saudi.

Akuisisi ini juga menyoroti tren investasi global di mana negara-negara kaya minyak menggunakan cadangan kekayaan mereka untuk membeli aset strategis di negara-negara Barat, memastikan mereka tetap relevan dalam ekonomi digital masa depan.

Masa Depan Gaming di Bawah Kendali Dana Arab Saudi PIF

Dengan Akuisisi Electronic Arts, PIF tidak hanya membeli studio game, tetapi mereka membeli pengaruh, pangsa pasar, dan akses ke jutaan konsumen di seluruh dunia. Pertanyaannya, apakah kepemilikan baru ini akan mengubah arah kreatif EA?

Biasanya, investor besar akan membiarkan manajemen operasional tetap berjalan, fokus pada peningkatan efisiensi dan monetisasi. Namun, dengan sumber daya tak terbatas, kita mungkin akan melihat peningkatan dramatis dalam anggaran pengembangan game dan potensi ekspansi ke pasar-pasar baru, termasuk Timur Tengah dan Asia.

Baca Juga

  • 5 Fitur Rahasia iPhone Satelit Tanpa Internet: Tak Cuma Buat Chatting
  • 7 Alasan Vivo Y500 Pro Jadi Pembunuh Flagship: Layar 5000 Nits & Baterai 7000 mAh

Advertisement

Secara keseluruhan, mega-transaksi senilai Rp 917 triliun ini adalah sinyal jelas bahwa industri game telah sepenuhnya diakui sebagai arena investasi strategis kelas dunia. Dan dengan Dana Arab Saudi PIF sebagai pemimpinnya, masa depan Electronic Arts akan sangat menarik—dan sangat didanai.


Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Elektronik, Anime, Game, Tech dan Berita Tekno lainnya setiap hari melalui social media TechnoNesia. Ikuti kami di :
  • Instagram : @technonesia_id
  • Facebook : Technonesia ID
  • X (Twitter) : @technonesia_id
  • Whatsapp Channel : Technonesia.ID
  • Google News : TECHNONESIA
Akuisisi Electronic Arts Electronic Arts Game FIFA investasi teknologi PIF Arab Saudi
Share. Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Threads Telegram Email Pinterest
Previous Article5 Poin Penting Penundaan PPh Pedagang Online: Angin Segar UMKM
Next Article Realme GT 8 Pro Bawa 5 Inovasi Kamera Modular Paling Gila
Olin Sianturi
  • Website

Olin Sianturi adalah seorang Content Writer di Media TechnoNesia dan GadgetVIVA, berpengalaman dalam menulis artikel informatif dan SEO-friendly. Spesialisasinya mencakup teknologi, gadget, elektronik, game. Dengan gaya penulisan yang menarik dan mudah dipahami, Olin mampu menghadirkan konten berkualitas yang relevan dan bernilai bagi pembaca.

Artikel Terkait

7 Alasan RedMagic 11 Pro Jadi Raja Gaming Android 2025

Olin Sianturi18 November 2025 | 13:38

3 Kota Jadi Saksi: Ancaman Driver Online Global Meluas Lewat Ekspansi Robotaxi Waymo

Olin Sianturi17 November 2025 | 05:38

Cara Menghilangkan Iklan di HP OPPO: Panduan Lengkap Hapus Pop-Up dan Rekomendasi Aplikasi

Olin Sianturi16 November 2025 | 22:33

7 Alasan Honor Magic8 Pro Jadi Raja Kamera Flagship 2025

Olin Sianturi16 November 2025 | 11:38

7 Peningkatan Utama Spesifikasi OnePlus 15, Bikin Flagship Lain Minder!

Olin Sianturi16 November 2025 | 09:38

5 Teknologi yang Diam-diam Dihapus dari Evolusi HP Xiaomi

Olin Sianturi16 November 2025 | 01:38
Pilihan Redaksi
Trending

4 Fakta Menarik The Blackman Family Sebelum Berpisah, Keluarga Viral yang Bikin Heboh!

Olin Sianturi25 Februari 2025 | 07:50

Mengungkap 4 fakta menarik The Blackman Family tentang perjalanan mereka sebagai keluarga viral. Simak selengkapnya…

Jepang vs OpenAI: 3 Kontroversi Sora 2 Ancam Perlindungan Hak Cipta Anime

16 Oktober 2025 | 08:08

Indonesia Gadget Award 2025: Dominasi AI dan OPPO Find X9 Pro Jadi Gadget Terbaik

15 November 2025 | 16:28

7 November 2025: Tanggal Rilis Resmi Game Sword of Justice Lintas Platform

23 Oktober 2025 | 23:38

14 Cara Merawat Mesin Cuci Agar Awet dan Tidak Cepat Rusak

28 Agustus 2025 | 12:19
Terbaru

7 Alasan RedMagic 11 Pro Jadi Raja Gaming Android 2025

Olin Sianturi18 November 2025 | 13:38

3 Kota Jadi Saksi: Ancaman Driver Online Global Meluas Lewat Ekspansi Robotaxi Waymo

Olin Sianturi17 November 2025 | 05:38

Cara Menghilangkan Iklan di HP OPPO: Panduan Lengkap Hapus Pop-Up dan Rekomendasi Aplikasi

Olin Sianturi16 November 2025 | 22:33

7 Alasan Honor Magic8 Pro Jadi Raja Kamera Flagship 2025

Olin Sianturi16 November 2025 | 11:38

7 Peningkatan Utama Spesifikasi OnePlus 15, Bikin Flagship Lain Minder!

Olin Sianturi16 November 2025 | 09:38
technonesia-ads
TechnoNesia.ID
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp LinkedIn
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
© TechnoNesia.ID 2025 | All Rights Reserved

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.