Close Menu
  • Berita Tekno
  • Trending
  • Gadget
  • Elektronik
  • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Terungkap! 99% Emas Bumi Terkubur di Satu Lokasi, Ini 3 Faktanya

4 Oktober 2025 | 02:18

7 Fakta Instant Checkout ChatGPT: Revolusi Belanja Langsung dari Chat

4 Oktober 2025 | 01:19

5 Fakta Potongan Komisi Ojol: Lebih Untung Pilih 20%?

4 Oktober 2025 | 00:19
Facebook X (Twitter) Instagram
Trending
  • Terungkap! 99% Emas Bumi Terkubur di Satu Lokasi, Ini 3 Faktanya
  • 7 Fakta Instant Checkout ChatGPT: Revolusi Belanja Langsung dari Chat
  • 5 Fakta Potongan Komisi Ojol: Lebih Untung Pilih 20%?
  • 3 Cara Melihat Tanggal Pembuatan Akun Facebook, Auto Nostalgia
  • 5 Bocoran Spesifikasi Redmi K90 Terbaru Ungkap Chipset Snapdragon 8 Elite
  • 3 Bukti Paling Jelas Tanda Kehidupan di Mars dari Penemuan NASA Perseverance
  • vivo V60e Meluncur: 5 Keunggulan Utama Spesifikasi vivo V60e 200MP
  • 5 Dampak Mengerikan Internet Diblokir Total, Afghanistan Gelap Gulita
Sabtu, Oktober 4
Facebook Instagram YouTube TikTok WhatsApp X (Twitter) LinkedIn
TechnoNesia.IDTechnoNesia.ID
  • Berita Tekno
  • Trending
  • OtoTekno
    • Elektronik
    • Gadget
    • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime
TechnoNesia.IDTechnoNesia.ID
  • Berita Tekno
  • Trending
  • Gadget
  • Elektronik
  • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime
Beranda » Berita Tekno » Terungkap! 99% Emas Bumi Terkubur di Satu Lokasi, Ini 3 Faktanya
Berita Tekno

Terungkap! 99% Emas Bumi Terkubur di Satu Lokasi, Ini 3 Faktanya

Olin SianturiOlin Sianturi4 Oktober 2025 | 02:18
Bagikan Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Threads Tumblr Email Telegram Pinterest
Emas Bumi Terkubur di Satu Lokasi
Emas Bumi Terkubur di Satu Lokasi
Bagikan
Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

Mengejutkan! Peneliti mengungkap 99% emas terkubur di inti Bumi, jauh di bawah permukaan. Ketahui fakta ilmiah lokasi 99% emas Bumi yang tak terjangkau ini.

TechnonesiaID - Emas, logam mulia yang nilainya stabil, sering dianggap sebagai instrumen investasi paling aman saat gejolak ekonomi melanda. Kelangkaannya di permukaan Bumi menjadikannya harta karun yang sangat berharga dan dicari-cari oleh manusia selama ribuan tahun.

Namun, bagaimana jika kelangkaan tersebut hanya ilusi? Ilmuwan geofisika baru-baru ini membuat pernyataan yang mengejutkan: mayoritas emas di planet kita ternyata tidak langka sama sekali. Sebaliknya, 99% emas tersebut terkumpul di satu lokasi tunggal.

Baca Juga

  • 3 Bukti Paling Jelas Tanda Kehidupan di Mars dari Penemuan NASA Perseverance
  • 5 Dampak Mengerikan Internet Diblokir Total, Afghanistan Gelap Gulita

Advertisement

Masalahnya, lokasi tersebut berada jauh di bawah jangkauan teknologi manusia. Penemuan ini mengubah cara pandang kita terhadap sumber daya Bumi, tetapi juga menggarisbawahi tantangan geologis yang mustahil diatasi.

Mengapa Emas Begitu Berharga dan Sulit Ditemukan?

Sebelum kita membahas tentang lokasi 99% emas Bumi, penting untuk memahami mengapa emas (Au) dan kelompok elemen siderofil lainnya sangat sulit ditemukan di kerak (crust) tempat kita tinggal.

Emas berharga karena dua alasan utama: daya tahan (tidak berkarat) dan kelangkaan akses. Meskipun ada miliaran ton emas di Bumi, jumlah yang tersedia untuk ditambang sangat kecil. Selama ini, para penambang hanya berburu sisa-sisa yang tersisa di permukaan dan lapisan dangkal planet.

Baca Juga

  • Realme GT 8 Pro Bawa 5 Inovasi Kamera Modular Paling Gila
  • 5 Poin Penting Penundaan PPh Pedagang Online: Angin Segar UMKM

Advertisement

Penemuan ilmiah mengenai potensi cadangan emas ini pertama kali disampaikan oleh peneliti terkemuka, termasuk Bernard Wood dari Macquarie University, yang menyatakan bahwa sebagian besar cadangan logam mulia Bumi tersembunyi jauh di pusat planet.

“Apa yang bisa kami simpulkan adalah 99% dari kandungan emas Bumi ada di intinya,” kata Bernard Wood.

Pernyataan ini bukan sekadar perkiraan, melainkan hasil dari pemodelan geokimia mendalam yang mencoba menjelaskan komposisi interior Bumi. Hasil penelitian ini menjelaskan mengapa operasi penambangan emas selalu menjadi perjuangan mahal dan berisiko.

Baca Juga

  • 5 Fakta Kontroversi Akuisisi TikTok Tokopedia, KPPU Turun Tangan
  • 5 Modus Penjualan Rokok Ilegal di E-commerce, Disamarkan Jadi Pakaian Dalam

Advertisement

Terungkap: Lokasi 99% Emas Terkubur Bumi yang Tak Terjamah

Jadi, di manakah sebenarnya 99% emas terkubur itu? Jawabannya sederhana, namun skalanya monumental: inti (core) Bumi.

Inti Bumi adalah lapisan paling dalam dan terpanas, terdiri dari logam padat (inti dalam) dan cairan yang bergerak cepat (inti luar). Inti ini sangat kaya akan besi dan nikel.

Pada tahap awal pembentukan Bumi, sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu, planet kita adalah bola magma yang panas. Elemen-elemen dengan kepadatan tinggi (disebut elemen siderofil atau ‘pecinta besi’), termasuk emas, platinum, dan paladium, dengan cepat tenggelam melalui lautan magma.

Baca Juga

  • 5 Fakta Mengejutkan Aplikasi AI Internal Apple ‘Veritas’ untuk Siri Generasi Berikutnya
  • 4 Alasan Kenapa Kebutuhan Internet 5 Mbps Cukup untuk Pemula di RI

Advertisement

Proses ini, yang dikenal sebagai diferensiasi planet, menyebabkan elemen-elemen berat ini tertarik ke pusat gravitasi dan larut bersama besi dan nikel yang membentuk inti.

Inti Bumi bertindak seperti brankas raksasa yang mengunci hampir seluruh cadangan emas planet, jauh di bawah mantel (mantle) dan kerak Bumi. Diperkirakan, jika seluruh emas ini ditarik ke permukaan, jumlahnya akan cukup untuk menutupi seluruh permukaan Bumi dengan lapisan setebal setengah meter!

Technonesia Ad Banner

Bagaimana Emas Bisa Terperangkap Permanen di Inti Bumi?

Sangat sulit bagi logam berat untuk “melarikan diri” dari inti setelah proses diferensiasi selesai. Berikut adalah tiga fakta geologis penting yang menjelaskan mengapa lokasi 99% emas Bumi ini bersifat permanen:

Baca Juga

  • 5 Hal Wajib Tahu: OnePlus 15 Rilis Global dan Fitur Warna Sand Storm
  • 5 Alasan Utama Warga AS Pindah ke HP Android, iOS Menurun

Advertisement

  1. Sifat Siderofil: Emas memiliki afinitas yang kuat terhadap besi. Karena inti Bumi didominasi oleh besi dan nikel cair, emas dan logam mulia lainnya larut sempurna di dalamnya selama tahap awal pendinginan planet.
  2. Perbedaan Kepadatan: Inti Bumi memiliki kepadatan yang jauh lebih tinggi daripada mantel dan kerak. Setelah elemen berat tenggelam ke sana, mereka tidak mungkin kembali ke permukaan secara alami.
  3. Jarak dan Temperatur Ekstrem: Inti luar terletak sekitar 2.900 km di bawah permukaan. Temperatur di sana mencapai ribuan derajat Celsius, dan tekanannya sangat besar, menjadikannya mustahil untuk dijangkau dengan teknologi pengeboran saat ini maupun di masa depan yang dapat dibayangkan.

Krisis Emas dan Hipotesis Late Veneer

Jika 99% emas terkubur di inti, lantas dari mana semua emas yang kita tambang dan investasikan saat ini berasal?

Inilah yang disebut ilmuwan sebagai “Krisis Emas” di awal pemodelan geologis. Berdasarkan perhitungan model, kerak Bumi seharusnya memiliki jumlah emas yang jauh, jauh lebih sedikit—praktis nol—daripada yang sebenarnya kita temukan. Perbedaan ini memunculkan hipotesis penting yang menjelaskan sumber emas di permukaan.

Para ilmuwan meyakini bahwa emas dan logam mulia yang kita akses saat ini berasal dari peristiwa geologis yang dikenal sebagai “Late Veneer” (Lapisan Akhir).

Baca Juga

  • 5 Cara Mengatasi Kecanduan HP ala Jepang, Terbukti Ampuh!
  • Waspada! 4 Ciri Modus Penipuan OTP Terbaru & Cara Cegahnya dari Google

Advertisement

Late Veneer adalah periode setelah diferensiasi inti selesai, sekitar 3,8 miliar tahun yang lalu, di mana Bumi dibombardir oleh hujan meteorit raksasa. Meteorit-meteorit ini, yang kaya akan emas dan platinum, tidak tenggelam sepenuhnya ke inti karena inti sudah memadat atau proses diferensiasi sudah melambat drastis.

Sebaliknya, meteorit-meteorit ini menabrak permukaan dan “mengisi ulang” mantel dan kerak Bumi dengan elemen-elemen siderofil. Inilah yang menjadi sumber dari seluruh cadangan emas, perak, dan platinum yang dapat ditambang manusia sampai hari ini.

Secara matematis, jumlah emas dari Late Veneer hanya menyumbang sekitar 1% dari total emas yang ada di Bumi. Namun, 1% ini sudah merupakan jumlah yang sangat besar dan tersebar di lokasi-lokasi strategis yang bisa kita gali, seperti deposit di Afrika Selatan, Australia, atau Indonesia.

Baca Juga

  • 2 Minggu Lumpuh! Ini 5 Dampak Kebakaran Data Center Pemerintah Korsel
  • 5 Penyebab Internet Lambat di Indonesia, Bos Telko Buka Suara!

Advertisement

Implikasi Ilmiah dan Investasi dari Penemuan Ini

Penemuan mengenai lokasi 99% emas Bumi ini memiliki implikasi besar, baik dari sudut pandang ilmiah maupun ekonomi global.

Secara ilmiah, ini memvalidasi model pembentukan planet dan evolusi geokimia Bumi. Ini membantu para geolog memahami pergerakan elemen selama pembentukan inti. Selain itu, temuan ini juga menjadi pengingat akan seberapa berbedanya komposisi planet kita di berbagai lapisan.

Dari sisi investasi dan ekonomi, berikut adalah beberapa poin penting yang perlu dipertimbangkan:

Baca Juga

  • Internet Lemot? 5 Fakta Mengejutkan Tanggung Jawab Platform OTT
  • 5 Fakta Mengejutkan Denda TikTok Akuisisi Tokopedia dari KPPU

Advertisement

  • Kelangkaan Tetap Terjaga: Meskipun total cadangan emas Bumi melimpah, kelangkaan yang kita rasakan di permukaan tetap berlaku. Tidak ada teknologi yang memungkinkan penambangan inti Bumi dalam waktu dekat, sehingga pasokan yang dapat ditambang akan terus terbatas.
  • Emas sebagai Aset Aman: Fakta bahwa pasokan emas di permukaan adalah hasil dari peristiwa geologis unik (Late Veneer) mengukuhkan status emas sebagai aset yang secara inheren langka dan sulit digantikan. Nilainya cenderung stabil karena penemuan deposit baru sangat jarang terjadi.
  • Fokus pada 1%: Perusahaan pertambangan akan terus fokus pada penelitian geologi yang sangat spesifik, mencari sisa-sisa kecil dari 1% emas yang diyakini masih tersebar di kerak dan mantel atas Bumi.

Penelitian mendalam seperti yang dilakukan oleh tim Bernard Wood bukan hanya tentang emas, tetapi juga tentang memahami proses yang membuat Bumi menjadi seperti sekarang. Ini menegaskan bahwa sebagian besar harta karun terbesar planet kita akan selamanya tersimpan di bawah lapisan terkuat, menjadikannya misteri geologis yang indah namun tak terjangkan.


Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Elektronik, Anime, Game, Tech dan Berita Tekno lainnya setiap hari melalui social media TechnoNesia. Ikuti kami di :
  • Instagram : @technonesia_id
  • Facebook : Technonesia ID
  • X (Twitter) : @technonesia_id
  • Whatsapp Channel : Technonesia.ID
  • Google News : TECHNONESIA

Emas Geologi Ilmu Pengetahuan Inti Bumi Logam Mulia
Share. Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Threads Telegram Email Pinterest
Previous Article7 Fakta Instant Checkout ChatGPT: Revolusi Belanja Langsung dari Chat
Olin Sianturi
  • Website

Olin Sianturi adalah seorang Content Writer di Media TechnoNesia dan GadgetVIVA, berpengalaman dalam menulis artikel informatif dan SEO-friendly. Spesialisasinya mencakup teknologi, gadget, elektronik, game. Dengan gaya penulisan yang menarik dan mudah dipahami, Olin mampu menghadirkan konten berkualitas yang relevan dan bernilai bagi pembaca.

Artikel Terkait

3 Bukti Paling Jelas Tanda Kehidupan di Mars dari Penemuan NASA Perseverance

Olin Sianturi3 Oktober 2025 | 17:20

5 Dampak Mengerikan Internet Diblokir Total, Afghanistan Gelap Gulita

Olin Sianturi3 Oktober 2025 | 14:19

Realme GT 8 Pro Bawa 5 Inovasi Kamera Modular Paling Gila

Olin Sianturi3 Oktober 2025 | 13:19

5 Poin Penting Penundaan PPh Pedagang Online: Angin Segar UMKM

Olin Sianturi3 Oktober 2025 | 11:19

5 Fakta Kontroversi Akuisisi TikTok Tokopedia, KPPU Turun Tangan

Olin Sianturi3 Oktober 2025 | 08:19

5 Modus Penjualan Rokok Ilegal di E-commerce, Disamarkan Jadi Pakaian Dalam

Olin Sianturi3 Oktober 2025 | 07:19
Pilihan Redaksi
Gadget

Xiaomi 17 Series Pecahkan Rekor Penjualan dalam 5 Menit

Olin Sianturi29 September 2025 | 19:35

Xiaomi 17 Series pecahkan rekor penjualan hanya dalam 5 menit di China, membawa Snapdragon 8…

Waspada! Ini 5 Bahaya Jarang Update Software HP di iPhone & Android

30 September 2025 | 20:04

5 Fakta Mengejutkan Desain Resmi OnePlus 15 Terungkap!

30 September 2025 | 05:04

Hands-On Redmi Pad 2 Pro: 5 Keunggulan Mengejutkan Tablet Ini!

30 September 2025 | 09:05

iQOO 15 Resmi Hadir dengan Kamera Periskop 50MP

29 September 2025 | 19:47
Terbaru

3 Bukti Paling Jelas Tanda Kehidupan di Mars dari Penemuan NASA Perseverance

Olin Sianturi3 Oktober 2025 | 17:20

5 Dampak Mengerikan Internet Diblokir Total, Afghanistan Gelap Gulita

Olin Sianturi3 Oktober 2025 | 14:19

Realme GT 8 Pro Bawa 5 Inovasi Kamera Modular Paling Gila

Olin Sianturi3 Oktober 2025 | 13:19

5 Poin Penting Penundaan PPh Pedagang Online: Angin Segar UMKM

Olin Sianturi3 Oktober 2025 | 11:19

5 Fakta Kontroversi Akuisisi TikTok Tokopedia, KPPU Turun Tangan

Olin Sianturi3 Oktober 2025 | 08:19
technonesia-ads
TechnoNesia.ID Logo
Member Of : Media Publica Logo
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp LinkedIn
© TechnoNesia.ID 2025 | All Rights Reserved

Media Publica Networks :

UpToDai Logo Media Bekasi Logo GadgetDiva Logo Ronde Aktual Logo

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

Advertisement