Close Menu
  • Berita Tekno
  • Trending
  • Gadget
  • Elektronik
  • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Bocoran Honor 500 Pro Hadir dengan Kamera 200MP dan Periskop 50MP

17 November 2025 | 02:39

Studi Harvard: Indonesia Nomor 1 Dunia Kalahkan AS! Ini 7 Faktor Utamanya

17 November 2025 | 01:38

3 Fakta Gunung Berapi Penghasil Emas: Muntahkan 80 Gram Emas per Hari

16 November 2025 | 23:38
Facebook X (Twitter) Instagram
Trending
  • Bocoran Honor 500 Pro Hadir dengan Kamera 200MP dan Periskop 50MP
  • Studi Harvard: Indonesia Nomor 1 Dunia Kalahkan AS! Ini 7 Faktor Utamanya
  • 3 Fakta Gunung Berapi Penghasil Emas: Muntahkan 80 Gram Emas per Hari
  • Cara Menghilangkan Iklan di HP OPPO: Panduan Lengkap Hapus Pop-Up dan Rekomendasi Aplikasi
  • Bocoran POCO F8 Pro Usung Audio BOSE, Layar OLED dan Box Tanpa Charger
  • Poco F8 Series Siap Meluncur: Bocoran Mengejutkan Miliki Performa Gahar!
  • 2 Smartwatch Terbaik dengan Fitur Pembayaran QRIS Praktis
  • 5 Bocoran Kunci Mengenai Samsung Galaxy A27 Terbaru & Jadwal Rilisnya
Senin, November 17
Facebook Instagram YouTube TikTok WhatsApp X (Twitter) LinkedIn
TechnoNesia.IDTechnoNesia.ID
  • Berita Tekno
  • Trending
  • OtoTekno
    • Elektronik
    • Gadget
    • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime
TechnoNesia.IDTechnoNesia.ID
  • Berita Tekno
  • Trending
  • Gadget
  • Elektronik
  • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime
Beranda » Trending » Studi Harvard: Indonesia Nomor 1 Dunia Kalahkan AS! Ini 7 Faktor Utamanya
Trending

Studi Harvard: Indonesia Nomor 1 Dunia Kalahkan AS! Ini 7 Faktor Utamanya

Olin SianturiOlin Sianturi17 November 2025 | 01:38
Bagikan Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Threads Tumblr Email Telegram Pinterest
Studi Harvard Indonesia Nomor 1, Global Flourishing Study
Bagikan
Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

Mengejutkan! Studi Harvard Indonesia Nomor 1 dalam Global Flourishing Study, melampaui AS dan Jepang. Simak 7 pilar kesejahteraan psikologis yang membuat RI unggul.

TechnonesiaID - Kabar gembira datang dari panggung global, menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya unggul dalam ekonomi digital, tetapi juga dalam aspek yang jauh lebih mendasar: kesejahteraan psikologis dan kualitas hidup.

Sebuah riset prestisius yang digagas oleh para peneliti di Universitas Harvard, bertajuk Global Flourishing Study, menempatkan Indonesia pada peringkat teratas di antara 22 negara yang disurvei. Indonesia dinilai memiliki tingkat flourishing atau perkembangan diri tertinggi di dunia.

Baca Juga

  • 3 Fakta Gunung Berapi Penghasil Emas: Muntahkan 80 Gram Emas per Hari
  • Bocoran Trailer Elden Ring Nightreign: 5 Hal Baru DLC The Forsaken Hollows

Advertisement

Posisi ini berhasil mengalahkan negara-negara maju yang selama ini dianggap sebagai kiblat kemakmuran, seperti Amerika Serikat (AS) dan Jepang. Tentu, hasil dari

Studi Harvard Indonesia Nomor 1 ini menimbulkan pertanyaan besar: faktor apa yang membuat kita unggul?

Mengapa Global Flourishing Study Begitu Penting?

Riset yang dimuat dalam jurnal ilmiah bergengsi, Nature Mental Health, ini bukanlah survei kebahagiaan biasa. Studi ini melibatkan lebih dari 203.000 responden di 22 negara, menjadikannya salah satu penelitian longitudinal terbesar mengenai kualitas hidup.

Baca Juga

  • 5 Strategi Jitu Bikin Anak Muda Melek Investasi Syariah 2024
  • BMKG Beri 5 Peringatan Utama Puncak Musim Hujan Indonesia, Waspada Bencana!

Advertisement

Konsep ‘flourishing’ yang digunakan oleh Harvard jauh lebih dalam daripada sekadar ‘merasa bahagia’. Istilah ini mencakup dimensi kesejahteraan psikologis yang holistik, menilai seberapa baik seseorang menjalani hidupnya dalam berbagai aspek kritis.

Penelitian ini dilakukan oleh Human Flourishing Program di Harvard University, yang bertujuan untuk mengukur faktor-faktor yang benar-benar membuat hidup menjadi layak dijalani, bukan hanya soal pendapatan per kapita.

Dalam konteks Studi Harvard Indonesia Nomor 1, keunggulan Indonesia menunjukkan bahwa kekayaan materiil tidak selalu berkorelasi langsung dengan rasa damai, makna hidup, atau kualitas hubungan sosial.

Baca Juga

  • Menguak Misteri 4 Fakta Fenomena Gunung Baru Grobogan
  • BMKG Umumkan 4 Fakta Puncak Musim Hujan Indonesia 2026

Advertisement

Tujuh Pilar Kesejahteraan Psikologis: Kunci Keunggulan RI

Para peneliti Harvard menggunakan tujuh domain utama sebagai pilar untuk mengukur tingkat flourishing. Indonesia berhasil mencetak skor tinggi di hampir semua domain, menunjukkan keseimbangan hidup yang unik.

Berikut adalah 7 pilar utama yang dinilai dalam Global Flourishing Study dan bagaimana faktor-faktor ini relevan dengan masyarakat Indonesia:

  • Kesehatan (Fisik dan Mental): Ini mencakup kesehatan fisik yang baik dan kondisi mental yang stabil. Tingkat kepuasan masyarakat Indonesia terhadap kesehatan sering kali dipengaruhi oleh dukungan komunal.
  • Kebahagiaan dan Kepuasan Hidup: Meskipun tantangan ekonomi masih ada, tingkat kepuasan umum masyarakat Indonesia terhadap hidup mereka secara keseluruhan cenderung tinggi. Hal ini sering dikaitkan dengan pandangan hidup yang optimistis.
  • Makna dan Tujuan Hidup: Banyak responden di Indonesia melaporkan memiliki rasa tujuan hidup yang kuat, seringkali berakar pada nilai-nilai agama, keluarga, dan kontribusi terhadap komunitas.
  • Karakter dan Kebajikan (Moralitas): Pilar ini menilai seberapa jauh seseorang mengembangkan karakter moral yang baik, seperti kejujuran, kebaikan, dan pengampunan. Nilai-nilai ketimuran dan budaya gotong royong sangat berperan di sini.
  • Hubungan Sosial yang Kuat: Ini adalah salah satu kekuatan terbesar Indonesia. Ikatan keluarga, persahabatan, dan komunitas yang erat menjadi fondasi utama dukungan emosional dan sosial, mengurangi risiko isolasi.
  • Keamanan Finansial: Meskipun bukan negara terkaya, persepsi keamanan finansial di Indonesia seringkali didukung oleh sistem dukungan sosial informal yang kuat, di mana keluarga besar atau komunitas saling membantu dalam kesulitan.
  • Spiritualitas: Kehidupan spiritual atau religius yang kuat diyakini menjadi jangkar bagi banyak masyarakat Indonesia. Pilar ini memberikan kerangka untuk mengatasi kesulitan dan menemukan kedamaian batin.

Dampak Hubungan Sosial yang Erat pada Global Flourishing Study

Salah satu pembeda utama yang terlihat dalam Studi Harvard Indonesia Nomor 1 adalah kualitas hubungan sosial. Para peneliti menemukan bahwa di negara-negara Barat yang maju, tingkat isolasi sosial dan kesepian (loneliness) meningkat drastis seiring dengan kemajuan teknologi dan individualisme.

Baca Juga

  • 5 Fakta Ningen, Makhluk Misterius Antartika yang Hebohkan Dunia
  • 7 Hal Penting Pendaftaran Program Magang Nasional Batch 2 Kemenaker

Advertisement

Sebaliknya, struktur sosial di Indonesia, yang sangat menekankan kolektivitas dan gotong royong, memberikan jaring pengaman psikologis yang superior. Kehadiran komunitas dan keluarga besar berfungsi sebagai buffer terhadap tekanan modernitas.

Penekanan pada aspek moral dan spiritual juga memberikan fondasi psikologis yang kuat. Ketika individu merasa hidup mereka memiliki makna yang lebih besar (pilar 3), mereka cenderung lebih tangguh menghadapi kesulitan ekonomi atau personal.

Kontras Global: Mengapa AS dan Jepang Kalah Jauh?

Hasil dari Global Flourishing Study ini menjadi pukulan telak bagi negara-negara maju. Amerika Serikat, meskipun unggul dalam ekonomi dan inovasi, seringkali menderita akibat kesenjangan sosial yang parah, tingkat stres yang tinggi, dan isolasi sosial.

Baca Juga

  • 5 Fakta Mengejutkan Fenomena Kumpul Kebo: Wilayah Ini Paling Banyak di RI
  • 7 Fakta Batu Amber Terbesar Rp17 Miliar: Ditemukan Jadi Ganjal Pintu

Advertisement

Di negara-negara yang sangat maju dan berorientasi pada kinerja, seperti Jepang, tekanan untuk mencapai kesuksesan finansial yang tinggi sering kali mengorbankan pilar-pilar penting lainnya, seperti kesehatan mental dan hubungan sosial yang intim.

Data menunjukkan bahwa fokus yang berlebihan pada kekayaan materiil (pilar 6) tanpa didukung oleh pilar 5 (hubungan sosial) dan pilar 3 (makna hidup) justru menciptakan ketidakseimbangan yang merusak kesejahteraan psikologis secara keseluruhan.

Indonesia, dalam hal ini, menunjukkan bahwa keseimbangan antara pilar materiil dan non-materiil adalah kunci utama untuk mencapai flourishing. Kita mungkin belum menjadi negara terdepan dalam PDB, namun kita adalah negara terdepan dalam hal menjalani hidup dengan penuh makna dan dukungan.

Baca Juga

  • 3 Skenario Mencekam MPL ID S16 Pekan Terakhir: Nasib RRQ Hoshi Playoff
  • 5 Fakta Gudang Kiamat Longyearbyen: 4 Bulan Gelap Total!

Advertisement

Langkah Ke Depan: Mempertahankan Keunggulan Ini

Pengakuan dari Harvard ini harus menjadi dorongan bagi Indonesia untuk tidak hanya bangga, tetapi juga untuk menjaga nilai-nilai budaya yang telah terbukti menopang kesejahteraan psikologis.

Pemerintah dan masyarakat perlu memastikan bahwa dalam upaya mengejar modernisasi dan pertumbuhan ekonomi, kita tidak mengorbankan fondasi sosial dan spiritual yang telah menempatkan kita di posisi nomor 1 dunia.

Mempertahankan kualitas hubungan sosial, memperkuat nilai-nilai keluarga, dan menyediakan ruang aman bagi perkembangan spiritualitas adalah investasi jangka panjang yang terbukti jauh lebih berharga daripada sekadar pembangunan infrastruktur fisik.

Baca Juga

  • 5 Bukti Transaksi Emas Berjangka Melonjak 2x Lipat, Investor Cerdas Untung Besar
  • Bukan di Arab, 5 Bukti Mengejutkan Taman Eden Lokasi Asli di Afrika

Advertisement

Secara keseluruhan, temuan dari Global Flourishing Study oleh Harvard ini memberikan validasi ilmiah terhadap apa yang mungkin sudah kita rasakan: bahwa kekayaan sejati sebuah bangsa tidak diukur dari gedung pencakar langitnya, tetapi dari kedalaman hubungan, makna hidup, dan kesejahteraan psikologis warganya.

Indonesia telah membuktikan kepada dunia bahwa kita adalah negara yang paling ‘berkembang’ secara holistik. Ini adalah gelar yang patut kita jaga dengan sungguh-sungguh.

Baca Juga

  • 7 Tanda Kiamat di Nasi dan Susu: Kontaminasi Bakteri Mengancam Pangan
  • 7 Alasan Mengapa Perempuan Lebih Panjang Umur Diungkap Penelitian

Advertisement


Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Elektronik, Anime, Game, Tech dan Berita Tekno lainnya setiap hari melalui social media TechnoNesia. Ikuti kami di :
  • Instagram : @technonesia_id
  • Facebook : Technonesia ID
  • X (Twitter) : @technonesia_id
  • Whatsapp Channel : Technonesia.ID
  • Google News : TECHNONESIA
Global Flourishing Study kesehatan mental Kesejahteraan Psikologis Rank Dunia Studi Harvard Indonesia Nomor 1
Share. Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Threads Telegram Email Pinterest
Previous Article3 Fakta Gunung Berapi Penghasil Emas: Muntahkan 80 Gram Emas per Hari
Next Article Bocoran Honor 500 Pro Hadir dengan Kamera 200MP dan Periskop 50MP
Olin Sianturi
  • Website

Olin Sianturi adalah seorang Content Writer di Media TechnoNesia dan GadgetVIVA, berpengalaman dalam menulis artikel informatif dan SEO-friendly. Spesialisasinya mencakup teknologi, gadget, elektronik, game. Dengan gaya penulisan yang menarik dan mudah dipahami, Olin mampu menghadirkan konten berkualitas yang relevan dan bernilai bagi pembaca.

Artikel Terkait

3 Fakta Gunung Berapi Penghasil Emas: Muntahkan 80 Gram Emas per Hari

Olin Sianturi16 November 2025 | 23:38

Bocoran Trailer Elden Ring Nightreign: 5 Hal Baru DLC The Forsaken Hollows

Olin Sianturi13 November 2025 | 21:38

5 Strategi Jitu Bikin Anak Muda Melek Investasi Syariah 2024

Olin Sianturi4 November 2025 | 05:38

BMKG Beri 5 Peringatan Utama Puncak Musim Hujan Indonesia, Waspada Bencana!

Olin Sianturi3 November 2025 | 05:08

Menguak Misteri 4 Fakta Fenomena Gunung Baru Grobogan

Olin Sianturi3 November 2025 | 03:08

BMKG Umumkan 4 Fakta Puncak Musim Hujan Indonesia 2026

Olin Sianturi2 November 2025 | 23:08
Pilihan Redaksi
Trending

4 Fakta Menarik The Blackman Family Sebelum Berpisah, Keluarga Viral yang Bikin Heboh!

Olin Sianturi25 Februari 2025 | 07:50

Mengungkap 4 fakta menarik The Blackman Family tentang perjalanan mereka sebagai keluarga viral. Simak selengkapnya…

Jepang vs OpenAI: 3 Kontroversi Sora 2 Ancam Perlindungan Hak Cipta Anime

16 Oktober 2025 | 08:08

5 Alasan Update HyperOS 3 di POCO F6 Pro Sangat Dinantikan

11 November 2025 | 05:38

7 November 2025: Tanggal Rilis Resmi Game Sword of Justice Lintas Platform

23 Oktober 2025 | 23:38

Indonesia Gadget Award 2025: Dominasi AI dan OPPO Find X9 Pro Jadi Gadget Terbaik

15 November 2025 | 16:28
Terbaru

3 Fakta Gunung Berapi Penghasil Emas: Muntahkan 80 Gram Emas per Hari

Olin Sianturi16 November 2025 | 23:38

Bocoran Trailer Elden Ring Nightreign: 5 Hal Baru DLC The Forsaken Hollows

Olin Sianturi13 November 2025 | 21:38

5 Strategi Jitu Bikin Anak Muda Melek Investasi Syariah 2024

Olin Sianturi4 November 2025 | 05:38

BMKG Beri 5 Peringatan Utama Puncak Musim Hujan Indonesia, Waspada Bencana!

Olin Sianturi3 November 2025 | 05:08

Menguak Misteri 4 Fakta Fenomena Gunung Baru Grobogan

Olin Sianturi3 November 2025 | 03:08
technonesia-ads
TechnoNesia.ID
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp LinkedIn
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
© TechnoNesia.ID 2025 | All Rights Reserved

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.