Ada gunung berapi yang “memuntahkan” debu emas! Temukan fakta mengejutkan Gunung Berapi Penghasil Emas, Erebus di Antartika, yang hasilkan 80 gram emas per hari.
TechnonesiaID - Siapa yang menyangka bahwa di tengah suhu ekstrem dan lanskap putih abadi Antartika, terdapat salah satu sumber kekayaan alam yang paling unik di dunia? Bukan dalam bentuk tambang, melainkan dari letusan gunung berapi yang aktif.
Ya, fenomena luar biasa ini terjadi di Gunung Berapi Penghasil Emas bernama Erebus. Gunung ini tidak hanya mengeluarkan lava dan asap seperti gunung pada umumnya, tetapi juga secara konsisten menyemburkan partikel-partikel emas murni ke udara.
Baca Juga
Advertisement
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa jumlah emas yang dimuntahkan setiap harinya bukanlah angka main-main. Ini adalah temuan geologis dan ekonomis yang sangat mengejutkan.
Fenomena Unik Gunung Berapi Penghasil Emas di Antartika
Gunung Erebus, yang terletak di Pulau Ross, Antartika, bukanlah gunung berapi biasa. Ia termasuk dalam kategori gunung berapi yang sangat aktif dan memiliki sejarah letusan yang panjang. Namun, keunikan terbesarnya terletak pada komposisi material yang dilepaskannya.
Erebus dilaporkan memuntahkan sekitar 80 gram debu emas setiap hari. Meskipun angka 80 gram terdengar kecil jika dibandingkan dengan hasil tambang skala besar, ini adalah jumlah yang sangat signifikan dari proses alamiah yang berkelanjutan.
Baca Juga
Advertisement
Secara nilai moneter, 80 gram emas per hari setara dengan sekitar US$ 6.000, atau jika dikonversikan ke Rupiah Indonesia, nilainya mencapai sekitar Rp 94 juta (berdasarkan kurs dan harga emas saat data penelitian dirilis).
Para ilmuwan geologi dan vulkanologi telah lama tertarik dengan fenomena ini. Pertanyaannya, bagaimana proses alam dapat menghasilkan jumlah emas sebanyak itu dan melepaskannya ke atmosfer?
Menurut para ahli, emas yang dilepaskan Erebus berasal dari gas yang keluar dari magma jauh di bawah kawah. Emas dan mineral volatil lainnya terperangkap dalam gas magma. Ketika gas-gas ini mencapai permukaan dan dilepaskan ke udara dingin, mereka mengembun dan mengendap sebagai partikel debu halus.
Baca Juga
Advertisement
Bagaimana Emas Bisa Keluar dari Magma?
Proses pembentukan dan pelepasan Emas Debu Gunung Berapi ini adalah hasil interaksi kompleks antara panas ekstrem, tekanan tinggi, dan komposisi kimiawi magma di kedalaman bumi.
Ketika magma naik ke permukaan, gas seperti sulfur dioksida, uap air, dan karbon dioksida membawa serta elemen-elemen mineral, termasuk emas. Emas yang terperangkap dalam bentuk gas klorida atau sulfida akan dilepaskan saat tekanan menurun drastis pada saat erupsi.
Berikut adalah rincian fakta menarik mengenai jumlah emas yang dikeluarkan oleh Gunung Erebus:
Baca Juga
Advertisement
- Output Harian: Gunung Erebus melepaskan rata-rata 80 gram emas setiap 24 jam.
- Nilai Rupiah: Total nilai emas yang dilepaskan per hari mencapai sekitar Rp 94 juta.
- Mekanisme Pelepasan: Emas dilepaskan dalam bentuk partikel debu halus atau aerosol yang terikat pada gas vulkanik.
Meskipun jumlah ini sangat menarik, perlu diingat bahwa proses pengumpulan debu emas ini di lingkungan ekstrem Antartika adalah hal yang mustahil untuk dilakukan secara ekonomis atau praktis.
3 Fakta Mengejutkan Mengenai Gunung Berapi Penghasil Emas
Gunung Erebus memiliki sejumlah karakteristik yang menjadikannya tidak hanya unik karena emasnya, tetapi juga karena peranannya sebagai salah satu gunung berapi paling ekstrem di dunia.
1. Salah Satu Gunung Berapi Paling Aktif di Dunia
Erebus bukan sekadar gunung berapi mati yang sesekali mengeluarkan asap. Ia termasuk dalam deretan gunung berapi paling aktif di benua Antartika. Gunung ini memiliki danau lava permanen yang langka—kolam magma cair yang terpapar ke atmosfer dalam jangka waktu yang lama.
Baca Juga
Advertisement
Keberadaan danau lava permanen inilah yang memungkinkan pelepasan gas dan material mineral, termasuk emas, terjadi secara berkelanjutan dan stabil setiap hari. Aktivitas ini membuat Erebus menjadi tempat penelitian geofisika yang tak ternilai.
Para peneliti terus memantau aktivitas Erebus untuk memahami bagaimana gunung berapi di bawah lapisan es dapat tetap “liar” dan aktif meskipun berada di lingkungan yang sangat dingin.
2. Penyebaran Emas Mencapai Ribuan Kilometer
Salah satu temuan paling mengejutkan dari penelitian mengenai Gunung Berapi Penghasil Emas ini adalah sejauh mana partikel-partikel emas tersebut tersebar. Karena ukurannya yang sangat kecil (debu), partikel tersebut dapat dibawa oleh angin dengan sangat jauh.
Baca Juga
Advertisement
Tim peneliti di Antartika mendapati bahwa artikel emas yang beterbangan tersebar hingga sejauh 1.000 kilometer dari pusat erupsi kawah Erebus. Ini menunjukkan betapa kuatnya sistem angin di kawasan tersebut dalam mendistribusikan material vulkanik.
Penyebaran emas hingga jarak sejauh itu membuktikan bahwa material yang dikeluarkan oleh gunung berapi tidak hanya berdampak lokal, tetapi memiliki efek terhadap atmosfer regional dan bahkan global, meskipun dalam konsentrasi yang sangat rendah.
3. Danau Lava Emas yang Langka
Danau lava permanen yang dimiliki Erebus adalah fenomena geologis yang sangat langka. Hanya ada beberapa danau lava permanen di dunia, dan Erebus adalah salah satunya.
Baca Juga
Advertisement
Danau lava ini berfungsi sebagai jendela langsung ke dapur magma bumi. Kehadirannya memungkinkan para ilmuwan mempelajari proses degassing (pelepasan gas) dari magma secara langsung. Studi mengenai gas yang dilepaskan dari danau inilah yang mengkonfirmasi adanya konsentrasi emas dan mineral berharga lainnya.
Ini bukan hanya tentang emas; penelitian ini membuka pemahaman baru tentang bagaimana mineral berharga terperangkap, diangkut, dan akhirnya dilepaskan dari perut bumi. Para peneliti kini dapat membandingkan Erebus dengan gunung berapi lain untuk melihat apakah ada korelasi antara jenis aktivitas vulkanik dan kandungan mineral yang dilepaskan.
Dampak Debu Emas Terhadap Lingkungan
Meskipun mendengar kata “emas” selalu identik dengan kekayaan, pelepasan Emas Debu Gunung Berapi ini lebih penting dari sudut pandang lingkungan dan geologi.
Baca Juga
Advertisement
Partikel emas dan mineral lain yang dilepaskan Erebus berkontribusi pada komposisi aerosol atmosfer di kawasan Antartika. Meskipun dalam jumlah kecil, partikel-partikel ini dapat memengaruhi siklus biogeokimia regional.
Fakta menariknya, debu emas ini sendiri tidak dianggap berbahaya bagi lingkungan. Namun, studi mengenai sebaran mineral dari Erebus membantu para ilmuwan melacak pergerakan material dari gunung berapi aktif lainnya, termasuk sulfur dioksida yang dapat berdampak pada iklim.
Secara keseluruhan, Gunung Erebus adalah bukti nyata betapa menakjubkannya kekuatan alam. Gunung berapi di Antartika ini telah mengubah persepsi kita tentang di mana dan bagaimana kekayaan alam yang paling didambakan, yaitu emas, dapat ditemukan. Dari 80 gram emas per hari, Erebus memberikan pelajaran berharga bagi ilmu pengetahuan geologi.
Baca Juga
Advertisement
Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Elektronik, Anime, Game, Tech dan Berita Tekno lainnya setiap hari melalui social media TechnoNesia. Ikuti kami di :
- Instagram : @technonesia_id
- Facebook : Technonesia ID
- X (Twitter) : @technonesia_id
- Whatsapp Channel : Technonesia.ID
- Google News : TECHNONESIA