Close Menu
  • Berita Tekno
  • Trending
  • Gadget
  • Elektronik
  • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

5 Fakta Kenapa Kebijakan Wajib Preinstall Aplikasi Sanchar Saathi India Batal

4 Desember 2025 | 17:18

5 Peningkatan Utama Spesifikasi Sony a7 V: Sensor 33MP dan AF Revolusioner

4 Desember 2025 | 15:18

64% Pangsa Pasar! Samsung Pecahkan Rekor Pengiriman Smartphone Lipat Q3 2025

4 Desember 2025 | 13:18
Facebook X (Twitter) Instagram
Trending
  • 5 Fakta Kenapa Kebijakan Wajib Preinstall Aplikasi Sanchar Saathi India Batal
  • 5 Peningkatan Utama Spesifikasi Sony a7 V: Sensor 33MP dan AF Revolusioner
  • 64% Pangsa Pasar! Samsung Pecahkan Rekor Pengiriman Smartphone Lipat Q3 2025
  • 5 Fitur Kunci Bocoran One UI 8.5 Terbaru: Upgrade Baterai dan DeX
  • Penurunan Pengiriman HP Lipat Xiaomi 54%: 3 Fakta Pasar Foldable Q3 2025
  • OnePlus 11 Kebagian Update Android 16: Cek 7 Pembaharuan OxygenOS 16 Ini
  • 3 Perubahan Kebijakan Pengisian Daya Xiaomi Mengguncang Standar Pasar
  • Spesifikasi Poco C85 5G: 5 Hal Wajib Tahu Sebelum Resmi Rilis
Kamis, Desember 4
Facebook Instagram YouTube TikTok WhatsApp X (Twitter) LinkedIn
TechnoNesia.IDTechnoNesia.ID
  • Berita Tekno
  • Trending
  • OtoTekno
    • Elektronik
    • Gadget
    • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime
TechnoNesia.IDTechnoNesia.ID
  • Berita Tekno
  • Trending
  • Gadget
  • Elektronik
  • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime
Beranda » Berita Tekno » 5 Fakta Kenapa Kebijakan Wajib Preinstall Aplikasi Sanchar Saathi India Batal
Berita Tekno

5 Fakta Kenapa Kebijakan Wajib Preinstall Aplikasi Sanchar Saathi India Batal

Olin SianturiOlin Sianturi4 Desember 2025 | 17:18
Bagikan Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Threads Tumblr Email Telegram Pinterest
Kebijakan wajib preinstall aplikasi, Sanchar Saathi India batal
Bagikan
Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

Kabar besar! Pelajari 5 alasan utama kenapa Kebijakan wajib preinstall aplikasi Sanchar Saathi India batal. Produsen smartphone, termasuk Apple, kini lega.

TechnonesiaID - Pekan lalu, jagat teknologi di India digemparkan oleh sebuah keputusan kontroversial dari pemerintah. Kementerian Telekomunikasi India mengumumkan kebijakan yang mengharuskan semua produsen smartphone untuk melakukan preinstall (instalasi wajib dari pabrik) sebuah aplikasi milik negara, yang dikenal dengan nama Sanchar Saathi.

Keputusan ini datang dengan tenggat waktu 90 hari, memicu kehebohan besar di antara raksasa teknologi, regulator, hingga konsumen. Namun, dalam perkembangan yang sangat cepat, pemerintah India mengambil langkah mundur yang mengejutkan.

Baca Juga

  • 64% Pangsa Pasar! Samsung Pecahkan Rekor Pengiriman Smartphone Lipat Q3 2025
  • Penurunan Pengiriman HP Lipat Xiaomi 54%: 3 Fakta Pasar Foldable Q3 2025

Advertisement

Pada hari ini, tuntutan wajib tersebut secara resmi dicabut. Aplikasi Sanchar Saathi akan tetap ada, tetapi statusnya dikembalikan menjadi sukarela. Ini adalah kemenangan besar bagi privasi pengguna dan juga kelegaan bagi para produsen perangkat global.

Latar Belakang Kontroversi: Mengapa Aplikasi Wajib Menjadi Masalah Besar?

Kewajiban untuk memasukkan perangkat lunak tertentu di dalam sistem operasi, terutama yang dikembangkan dan dijalankan oleh negara, selalu menjadi isu sensitif. Di India, isu ini segera menjadi “skandal minggu ini” karena melibatkan aspek privasi, keamanan, dan otonomi produsen perangkat.

Keputusan awal untuk mewajibkan preinstall ini dianggap sebagai langkah yang terlalu intrusif. Banyak pihak yang langsung mengajukan keberatan, mulai dari perusahaan teknologi yang khawatir ekosistem mereka terganggu, hingga aktivis hak digital yang menyuarakan kekhawatiran terkait potensi pengawasan data.

Baca Juga

  • OnePlus 11 Kebagian Update Android 16: Cek 7 Pembaharuan OxygenOS 16 Ini
  • 3 Perubahan Kebijakan Pengisian Daya Xiaomi Mengguncang Standar Pasar

Advertisement

Pemerintah India mengklaim bahwa tujuan utama aplikasi ini adalah mulia. Namun, niat baik tidak selalu sejalan dengan implementasi teknis, terutama ketika hal itu menyentuh miliaran perangkat yang digunakan di salah satu pasar smartphone terbesar di dunia.

Apa Itu Sanchar Saathi? Tujuan Mulia di Balik Kontroversi

Sebelum membahas pembatalan, penting untuk memahami fungsi dari aplikasi yang dipermasalahkan ini. Sanchar Saathi adalah aplikasi yang dikembangkan oleh negara di bawah Kementerian Telekomunikasi India.

Fungsi utama dari Sanchar Saathi adalah untuk membantu pengguna melacak dan memblokir perangkat smartphone mereka yang hilang atau dicuri. Ini adalah bagian dari inisiatif yang lebih besar untuk melawan pencurian identitas dan penipuan yang marak terjadi melalui kartu SIM dan perangkat seluler.

Baca Juga

  • Kenapa Pembeli Galaxy Z TriFold Dapat Diskon Perbaikan Layar 50%?
  • 3 Fakta Mencengangkan Investasi Intel Malaysia Rp3,46 T, Jadi Pusat Chip Global

Advertisement

Dengan kata lain, aplikasi ini berfungsi sebagai alat keamanan publik, sebuah repositori pusat yang memungkinkan pelacakan perangkat. Namun, sifatnya yang terpusat inilah yang menimbulkan keraguan mendalam mengenai potensi penyalahgunaan data atau pengawasan tanpa izin, meskipun tujuannya baik.

Keputusan Balik: Kenapa Kebijakan wajib preinstall aplikasi Dibatalkan?

Mundurnya pemerintah India dari kebijakan ini bukanlah tanpa alasan kuat. Pembatalan ini terjadi setelah gelombang penolakan yang sangat besar dan terkoordinasi. Ada setidaknya lima faktor utama yang mendorong pemerintah untuk segera membatalkan aturan tersebut.

Keputusan untuk mencabut kewajiban tersebut menunjukkan bahwa pemerintah peka terhadap kritik, terutama yang datang dari produsen perangkat global yang memiliki pengaruh besar di pasar India.

Baca Juga

  • 33 Juta Data Konsumen Bocor, Ini 5 Fakta Berat Kebocoran Data Coupang
  • Siapa 1 Tokoh Kunci Joko Widodo Pimpin Task Force BRIN? Ini Fakta Ilmiahnya

Advertisement

Berikut adalah beberapa alasan kunci di balik pembatalan kebijakan wajib preinstall aplikasi Sanchar Saathi:

  • Isu Privasi dan Keamanan Data: Kekhawatiran terbesar adalah mengenai bagaimana data yang dikumpulkan oleh aplikasi pemerintah akan disimpan dan digunakan. Masyarakat dan aktivis khawatir data lokasi atau penggunaan perangkat dapat dipantau oleh otoritas tanpa jaminan privasi yang ketat.
  • Resistensi dari Produsen Global: Perusahaan teknologi besar seperti Apple dan Samsung memiliki kebijakan yang sangat ketat mengenai perangkat lunak apa yang boleh diinstal secara permanen di perangkat mereka. Memaksa mereka untuk menginstal aplikasi pihak ketiga (terutama milik negara) melanggar prinsip otonomi sistem operasi mereka.
  • Masalah Teknis dan UX (User Experience): Aplikasi yang diinstal secara paksa, yang mungkin tidak dibutuhkan atau diinginkan oleh pengguna, dapat membebani penyimpanan perangkat dan mengurangi kualitas pengalaman pengguna (UX). Produsen tidak ingin perangkat baru mereka dinilai buruk karena bloatware wajib.
  • Ancaman terhadap Bisnis Internasional: Keputusan wajib ini berpotensi merusak iklim investasi di India. Perusahaan global mungkin berpikir dua kali untuk beroperasi atau merakit perangkat di India jika mereka dipaksa melanggar standar global mereka sendiri.

Reaksi Keras dari Raksasa Teknologi, Terutama Apple

Salah satu penentang paling vokal, meskipun tidak secara langsung dan terbuka, adalah Apple. Apple dikenal memiliki kontrol yang sangat ketat terhadap ekosistem perangkat keras dan lunak mereka. Mereka sangat jarang, bahkan hampir tidak pernah, mengizinkan instalasi wajib aplikasi pihak ketiga atau aplikasi pemerintah di perangkat iOS mereka.

Laporan menyebutkan bahwa Apple secara tegas menolak untuk mematuhi aturan preinstall tersebut. Bagi perusahaan sekelas Apple, kebijakan ini bisa menjadi preseden buruk yang membuka pintu bagi pemerintah negara lain untuk menuntut hal yang sama.

Baca Juga

  • 4 Fakta Mengejutkan! Harimau Jawa Dikira Punah, BRIN Ungkap Bukti Baru
  • 5 Fitur Baru HyperOS 3: Update Xiaomi 14 Ultra HyperOS 3 Global Segera Hadir!

Advertisement

Penolakan dari perusahaan kaliber ini memberikan tekanan yang signifikan pada Kementerian Telekomunikasi India. Ketika pasar besar seperti India berhadapan dengan raksasa global yang memegang standar tinggi, seringkali standar global lah yang akhirnya harus diakomodasi.

Dampak Pembatalan Bagi Konsumen dan Produsen Smartphone

Pembatalan kebijakan wajib preinstall aplikasi ini membawa dampak positif bagi semua pihak. Bagi konsumen, ini berarti perangkat yang mereka beli tetap bersih dari bloatware yang tidak diinginkan dan kekhawatiran privasi berkurang.

Bagi produsen, ini adalah jaminan bahwa mereka dapat mempertahankan integritas sistem operasi mereka dan terus menawarkan pengalaman pengguna yang optimal sesuai dengan standar global mereka.

Baca Juga

  • 5 Fakta Spesifikasi Samsung Galaxy Z TriFold: Desain Revolusioner Rilis Cepat!
  • Batasan Casting Netflix Terbaru: 5 Hal Wajib Tahu dari Netflix

Advertisement

Langkah mundur ini juga menjadi sinyal bahwa kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta harus didasarkan pada kesukarelaan dan kepercayaan, bukan paksaan regulasi. Pemerintah India kini menyatakan bahwa aplikasi Sanchar Saathi akan dipromosikan melalui berbagai saluran, tetapi pengguna bebas untuk mengunduh atau tidak.

Pola pikir ini jauh lebih diterima di pasar modern, di mana pengguna menghargai kendali penuh atas perangkat mereka. Berikut adalah beberapa keuntungan utama dari keputusan pembatalan ini:

  • Peningkatan Kepercayaan Konsumen: Pengguna merasa bahwa hak privasi mereka dihargai dan perangkat mereka tidak dimuat dengan program yang tidak mereka pilih.
  • Perangkat Bebas Bloatware: Ponsel baru, terutama yang premium, akan terbebas dari aplikasi wajib yang memakan ruang penyimpanan dan sumber daya sistem.
  • Kepatuhan Global Apple dan Lainnya: Produsen besar dapat melanjutkan operasi mereka tanpa harus melanggar standar internal mereka mengenai integritas sistem.
  • Fokus pada Kualitas Aplikasi: Jika aplikasi seperti Sanchar Saathi ingin diadopsi, mereka harus memenangkan hati pengguna melalui fungsionalitas dan kepercayaan, bukan melalui paksaan.

Masa Depan Aplikasi Pemerintah di India: Menuju Kesukarelaan

Keputusan pembatalan ini mengajarkan pelajaran penting: di era digital, kebijakan teknologi yang bersifat memaksa seringkali bertemu dengan penolakan yang kuat. Pemerintah India telah menunjukkan respons yang cepat dan adaptif terhadap masukan dari pasar dan masyarakat.

Baca Juga

  • 7 Diskon Flagship Smartphone Terbaru: Promo Cyber Monday Paling Gila
  • Awan Pintar Optimalkan AI dan Machine Learning untuk Tangkal Serangan Siber di Indonesia

Advertisement

Kini, fokus akan beralih pada upaya promosi. Sanchar Saathi masih merupakan alat yang berguna, khususnya dalam kasus kehilangan perangkat. Jika pemerintah berhasil mengkomunikasikan nilai keamanan dari aplikasi ini tanpa menghilangkan kepercayaan publik, adopsi sukarela mungkin akan lebih efektif daripada kebijakan wajib.

Meskipun Sanchar Saathi India batal menjadi aplikasi wajib preinstall, kisah ini menyoroti pertempuran berkelanjutan antara kedaulatan digital negara dengan standar global yang dipegang oleh perusahaan teknologi swasta. Dalam kasus ini, pasar dan pengguna lah yang berhasil memenangkan perdebatan.

Baca Juga

  • Festival Nyasar ke Dimensi Facebook: Bawa Keseruan Komedi dan Horor, Anak Muda Auto Nyasar!
  • 4 Alasan Penting Telkom Raih Sertifikasi ISO 14001 untuk Bisnis Berkelanjutan

Advertisement


Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Elektronik, Anime, Game, Tech dan Berita Tekno lainnya setiap hari melalui social media TechnoNesia. Ikuti kami di :
  • Instagram : @technonesia_id
  • Facebook : Technonesia ID
  • X (Twitter) : @technonesia_id
  • Whatsapp Channel : Technonesia.ID
  • Google News : TECHNONESIA
Aplikasi Wajib Apple India kebijakan smartphone Sanchar Saathi
Share. Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Threads Telegram Email Pinterest
Previous Article5 Peningkatan Utama Spesifikasi Sony a7 V: Sensor 33MP dan AF Revolusioner
Olin Sianturi
  • Website

Olin Sianturi adalah seorang Content Writer di Media TechnoNesia dan GadgetVIVA, berpengalaman dalam menulis artikel informatif dan SEO-friendly. Spesialisasinya mencakup teknologi, gadget, elektronik, game. Dengan gaya penulisan yang menarik dan mudah dipahami, Olin mampu menghadirkan konten berkualitas yang relevan dan bernilai bagi pembaca.

Artikel Terkait

64% Pangsa Pasar! Samsung Pecahkan Rekor Pengiriman Smartphone Lipat Q3 2025

Olin Sianturi4 Desember 2025 | 13:18

Penurunan Pengiriman HP Lipat Xiaomi 54%: 3 Fakta Pasar Foldable Q3 2025

Olin Sianturi4 Desember 2025 | 09:18

OnePlus 11 Kebagian Update Android 16: Cek 7 Pembaharuan OxygenOS 16 Ini

Olin Sianturi4 Desember 2025 | 07:18

3 Perubahan Kebijakan Pengisian Daya Xiaomi Mengguncang Standar Pasar

Olin Sianturi4 Desember 2025 | 05:18

Kenapa Pembeli Galaxy Z TriFold Dapat Diskon Perbaikan Layar 50%?

Olin Sianturi4 Desember 2025 | 01:18

Apple Tolak India! 3 Alasan Kenapa Ogah Tanam Aplikasi Pemerintah ke iPhone

Olin Sianturi3 Desember 2025 | 19:18
Pilihan Redaksi
Elektronik

The Frame dan Music Frame Samsung: Inovasi Aesthetic yang Bikin Ruangan Naik Kelas ala Naura Ayu

Olin Sianturi28 November 2025 | 22:38

Nikmati pengalaman imersif dengan The Frame dan Music Frame Samsung yang aesthetic, cerdas, dan selaras…

4 Fakta Menarik The Blackman Family Sebelum Berpisah, Keluarga Viral yang Bikin Heboh!

25 Februari 2025 | 07:50

Awan Pintar Optimalkan AI dan Machine Learning untuk Tangkal Serangan Siber di Indonesia

28 November 2025 | 23:27

Momoshiki Otsutsuki Resmi Hadir di Naruto to Boruto: Shinobi Striker (DLC #46)

1 Desember 2025 | 00:49

Festival Nyasar ke Dimensi Facebook: Bawa Keseruan Komedi dan Horor, Anak Muda Auto Nyasar!

28 November 2025 | 22:05
Terbaru

64% Pangsa Pasar! Samsung Pecahkan Rekor Pengiriman Smartphone Lipat Q3 2025

Olin Sianturi4 Desember 2025 | 13:18

Penurunan Pengiriman HP Lipat Xiaomi 54%: 3 Fakta Pasar Foldable Q3 2025

Olin Sianturi4 Desember 2025 | 09:18

OnePlus 11 Kebagian Update Android 16: Cek 7 Pembaharuan OxygenOS 16 Ini

Olin Sianturi4 Desember 2025 | 07:18

3 Perubahan Kebijakan Pengisian Daya Xiaomi Mengguncang Standar Pasar

Olin Sianturi4 Desember 2025 | 05:18

Kenapa Pembeli Galaxy Z TriFold Dapat Diskon Perbaikan Layar 50%?

Olin Sianturi4 Desember 2025 | 01:18
technonesia-ads
TechnoNesia.ID
Member Of : Media Publica
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
Terhubung Dengan Kami
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp LinkedIn
www.technonesia.id © 2025 | All Rights Reserved

Media Publica Networks :

UpToDai Media Bekasi GadgetDiva Ronde Aktual

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.