Close Menu
  • Berita Tekno
  • Trending
  • Gadget
  • Elektronik
  • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Ngeri! 7 Bahaya Mikroplastik Air Minum: Sampai Otak dan Jantung

29 Oktober 2025 | 19:39

4 Pengakuan Mengejutkan Bill Gates: 2 Penyesalan Terbesar dalam Hidupnya

29 Oktober 2025 | 17:38

5 Keunggulan Utama Update Bluetooth Sistem Xiaomi Terbaru 2024

29 Oktober 2025 | 15:39
Facebook X (Twitter) Instagram
Trending
  • Ngeri! 7 Bahaya Mikroplastik Air Minum: Sampai Otak dan Jantung
  • 4 Pengakuan Mengejutkan Bill Gates: 2 Penyesalan Terbesar dalam Hidupnya
  • 5 Keunggulan Utama Update Bluetooth Sistem Xiaomi Terbaru 2024
  • 5 Strategi Xiaomi Eksklusif China: Mengapa HP Terbaik Belum Global?
  • 5 Fakta Pelanggaran Privasi Microsoft dari Fitur Gaming Copilot
  • 5 Detail Kunci Spesifikasi Motorola Edge 70: HP Tipis 5.99mm Siap Rilis Global
  • 3 Kota Sukses! Canon EOS R Masterclass 2025 Jangkau 150+ Fotografer
  • Revolusi Layar Lipat: Samsung Pamer 7 Keunggulan Prototipe Tri-Fold 10 Inci Terbaru
Rabu, Oktober 29
Facebook Instagram YouTube TikTok WhatsApp X (Twitter) LinkedIn
TechnoNesia.IDTechnoNesia.ID
  • Berita Tekno
  • Trending
  • OtoTekno
    • Elektronik
    • Gadget
    • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime
TechnoNesia.IDTechnoNesia.ID
  • Berita Tekno
  • Trending
  • Gadget
  • Elektronik
  • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime
Beranda » Berita Tekno » Terungkap! 5 Alasan Gen Z Susah Dapat Kerja di Era Digital
Berita Tekno

Terungkap! 5 Alasan Gen Z Susah Dapat Kerja di Era Digital

Iphan SIphan S13 September 2025 | 12:30
Bagikan Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Threads Tumblr Email Telegram Pinterest
Alasan Gen Z Susah Dapat Kerja
Alasan Gen Z Susah Dapat Kerja (foto: Istimewa)
Bagikan
Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

Alasan Gen Z susah dapat kerja? Temukan 5 tantangan cari kerja Gen Z di era digital, dari persaingan ketat hingga peran AI dalam rekrutmen.

TechnonesiaID - Kirim ratusan lamaran kerja, namun tak satu pun panggilan wawancara yang datang. Notifikasi email yang masuk hanya penolakan otomatis atau, lebih buruk lagi, hening tanpa kabar. Jika skenario ini terasa akrab, Anda tidak sendirian. Inilah realitas pahit yang dihadapi banyak Gen Z saat ini.

Banyak yang menyebutnya sebagai siklus ‘neraka’ pencarian kerja: mudah untuk melamar, tetapi luar biasa sulit untuk diterima. Fenomena ini bukan hanya terjadi di Indonesia, tetapi menjadi krisis global yang menghantui para lulusan baru dan profesional muda.

Baca Juga

  • Ngeri! 7 Bahaya Mikroplastik Air Minum: Sampai Otak dan Jantung
  • 4 Pengakuan Mengejutkan Bill Gates: 2 Penyesalan Terbesar dalam Hidupnya

Advertisement

Membedah Akar Masalah: Kenapa Pasar Kerja Begitu Sulit?

Penyebabnya sangat kompleks dan berlapis. Kita tidak bisa hanya menyalahkan satu faktor. Kombinasi dari ketidakpastian ekonomi global, gelombang PHK di sektor teknologi, hingga disrupsi kecerdasan buatan (AI) menciptakan sebuah “badai sempurna” di pasar tenaga kerja.

Perusahaan menjadi lebih berhati-hati dalam merekrut, sementara jumlah pencari kerja terus membludak. Hasilnya? Sebuah kompetisi yang sangat ketat di mana CV terbaik pun bisa dengan mudah tenggelam. Mari kita bedah lebih dalam apa saja penyebab susah dapat kerja yang paling relevan bagi Gen Z.

Terungkap! 5 Tantangan Cari Kerja Gen Z di Era Digital

Memahami tantangan adalah langkah pertama untuk mengatasinya. Berikut adalah lima rintangan utama yang sering kali tidak disadari oleh para pencari kerja muda.

Baca Juga

  • 5 Keunggulan Utama Update Bluetooth Sistem Xiaomi Terbaru 2024
  • 5 Detail Kunci Spesifikasi Motorola Edge 70: HP Tipis 5.99mm Siap Rilis Global

Advertisement

Technonesia Ad Banner

1. Paradoks ‘Easy Apply’ dan Banjir Lamaran

Fitur “Lamar dengan Mudah” atau “Easy Apply” di platform seperti LinkedIn dan Jobstreet memang praktis. Namun, kemudahan ini menjadi pedang bermata dua. Satu posisi entry-level di perusahaan ternama kini bisa menerima ribuan lamaran hanya dalam hitungan hari.

Akibatnya, perekrut (HRD) kewalahan dan tidak mungkin meninjau setiap CV secara manual. Di sinilah banyak lamaran berkualitas hilang di tengah keramaian, bahkan sebelum sempat dilihat oleh mata manusia. Ini adalah salah satu tantangan cari kerja Gen Z yang paling fundamental.

2. Tembok Bernama AI dan Applicant Tracking System (ATS)

Untuk mengatasi banjir lamaran, banyak perusahaan mengandalkan Applicant Tracking System (ATS). Ini adalah perangkat lunak yang memindai dan menyaring CV berdasarkan kata kunci (keywords) yang relevan dengan deskripsi pekerjaan.

Baca Juga

  • 3 Kota Sukses! Canon EOS R Masterclass 2025 Jangkau 150+ Fotografer
  • Revolusi Layar Lipat: Samsung Pamer 7 Keunggulan Prototipe Tri-Fold 10 Inci Terbaru

Advertisement

Jika CV Anda tidak menggunakan kata kunci yang tepat atau formatnya tidak ramah ATS, lamaran Anda akan otomatis ditolak oleh robot bahkan sebelum sampai ke meja HRD. AI kini bertindak sebagai ‘penjaga gerbang’ pertama, dan banyak Gen Z yang belum sadar cara menaklukkannya.

  • Contoh Kasus: Lowongan mencari “Digital Marketing Specialist” dengan keyword “SEO” dan “SEM”. Jika CV Anda hanya menulis “Ahli Pemasaran Online” tanpa menyebutkan “SEO” secara eksplisit, kemungkinan besar akan tersingkir.

1 2
AI rekrutmen cari kerja Gen Z karier lowongan kerja
Share. Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Threads Telegram Email Pinterest
Previous Article4 Pilar Kunci Masa Depan Teknologi Digital Indonesia, AI Termasuk?
Next Article 15 Pekerjaan Paling Diincar Perusahaan: Simak Panduan Mempersiapkannya di 2025!
Iphan S
  • Website

Artikel Terkait

Ngeri! 7 Bahaya Mikroplastik Air Minum: Sampai Otak dan Jantung

Olin Sianturi29 Oktober 2025 | 19:39

4 Pengakuan Mengejutkan Bill Gates: 2 Penyesalan Terbesar dalam Hidupnya

Olin Sianturi29 Oktober 2025 | 17:38

5 Keunggulan Utama Update Bluetooth Sistem Xiaomi Terbaru 2024

Olin Sianturi29 Oktober 2025 | 15:39

5 Detail Kunci Spesifikasi Motorola Edge 70: HP Tipis 5.99mm Siap Rilis Global

Olin Sianturi29 Oktober 2025 | 05:38

3 Kota Sukses! Canon EOS R Masterclass 2025 Jangkau 150+ Fotografer

Olin Sianturi29 Oktober 2025 | 03:39

Revolusi Layar Lipat: Samsung Pamer 7 Keunggulan Prototipe Tri-Fold 10 Inci Terbaru

Olin Sianturi29 Oktober 2025 | 01:38
Pilihan Redaksi
Gadget

Peran Gemilang Galaxy AI dan Gemini di Galaxy Z Series, Efisiensi Bisnis Melonjak 30%

Olin Sianturi23 Oktober 2025 | 17:56

Dengan Galaxy AI dan Gemini di Galaxy Z Series, efisiensi bisnis naik 30% berkat riset…

5 Pilihan Terbaik Tema iOS Xiaomi HyperOS, Gratis! Tampilan Jadi Mirip iPhone

26 Februari 2025 | 06:29

Jepang vs OpenAI: 3 Kontroversi Sora 2 Ancam Perlindungan Hak Cipta Anime

16 Oktober 2025 | 08:08

5 Bocoran Spesifikasi Poco Pad M1: Tablet Terbaru Poco yang Siap Menggempur Pasar

22 Oktober 2025 | 19:39

Galaxy Z Series: Galaxy AI dan Google Gemini Tingkatkan Produktivitas Semua Generasi

21 Oktober 2025 | 17:46
Terbaru

Ngeri! 7 Bahaya Mikroplastik Air Minum: Sampai Otak dan Jantung

Olin Sianturi29 Oktober 2025 | 19:39

4 Pengakuan Mengejutkan Bill Gates: 2 Penyesalan Terbesar dalam Hidupnya

Olin Sianturi29 Oktober 2025 | 17:38

5 Keunggulan Utama Update Bluetooth Sistem Xiaomi Terbaru 2024

Olin Sianturi29 Oktober 2025 | 15:39

5 Detail Kunci Spesifikasi Motorola Edge 70: HP Tipis 5.99mm Siap Rilis Global

Olin Sianturi29 Oktober 2025 | 05:38

3 Kota Sukses! Canon EOS R Masterclass 2025 Jangkau 150+ Fotografer

Olin Sianturi29 Oktober 2025 | 03:39
technonesia-ads
TechnoNesia.ID Logo
Member Of : Media Publica Logo
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp LinkedIn
© TechnoNesia.ID 2025 | All Rights Reserved

Media Publica Networks :

UpToDai Logo Media Bekasi Logo GadgetDiva Logo Ronde Aktual Logo

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

Advertisement