Penasaran dengan 5 teknologi krusial yang lenyap dari Fitur Xiaomi yang Hilang? Simak bagaimana Evolusi Teknologi HP Xiaomi membentuk strateginya kini.
TechnonesiaID - Xiaomi dikenal sebagai raksasa teknologi yang sangat agresif dalam melakukan eksperimen. Sejak awal perjalanannya, dari perusahaan yang fokus pada perangkat lunak (MIUI) hingga menjadi produsen ponsel pintar dan AIoT global terkemuka, Xiaomi selalu menerapkan strategi inovasi yang cepat.
Strategi ini melibatkan pengenalan fitur baru yang inovatif, namun juga memiliki keberanian untuk menonaktifkan atau menghapus teknologi lama yang dianggap tidak lagi sejalan dengan ambisi ekosistem yang lebih luas.
Baca Juga
Advertisement
Pensiunnya beberapa fitur perangkat keras maupun lunak ini adalah bagian tak terpisahkan dari modernisasi platform mereka.
Keputusan ini sering kali dilakukan secara “diam-diam” atau hanya disadari oleh pengguna setia yang telah mengikuti merek ini selama bertahun-tahun. Penghapusan fitur tersebut biasanya didasarkan pada biaya produksi, pergeseran tren pasar, atau kebutuhan untuk menyederhanakan rantai pasok.
Mengapa Xiaomi Menghapus Fitur Lama?
Dalam dunia teknologi yang bergerak sangat cepat, stagnasi adalah kemunduran. Untuk menjaga daya saing dan menekan harga, produsen harus terus meninjau elemen perangkat keras dan lunak yang mereka gunakan.
Baca Juga
Advertisement
Keputusan Xiaomi untuk merombak atau menghilangkan fitur tertentu bukan sekadar penghematan, melainkan langkah strategis yang didasari beberapa pertimbangan utama.
- Standardisasi Global: Mengurangi fitur proprietary demi standar industri yang lebih diterima secara luas (misalnya, beralih dari pengisian daya khusus ke standar USB Power Delivery).
- Desain Minimalis: Meningkatkan rasio layar ke bodi (screen-to-body ratio) dan menciptakan desain yang lebih ramping dan modern.
- Fokus Ekosistem: Mengalokasikan sumber daya pengembangan ke area yang lebih menguntungkan, seperti AIoT atau fitur kamera berbasis AI.
- Keamanan & Stabilitas: Menghapus fitur perangkat lunak yang kompleks dan rentan terhadap bug untuk meningkatkan stabilitas sistem secara keseluruhan.
Mari kita ulas lebih dalam mengenai 5 teknologi kunci yang tidak lagi digunakan oleh perusahaan, serta bagaimana setiap keputusan tersebut membentuk Evolusi Teknologi HP Xiaomi hingga saat ini.
5 Fitur Xiaomi yang Hilang: Mengulas Evolusi Teknologi HP Xiaomi
Beberapa dari teknologi yang hilang ini mungkin masih terasa di model-model tertentu di kelas sangat rendah. Namun, secara umum, fitur-fitur ini telah ditarik dari lini utama, terutama di seri flagship dan mid-range premium.
Baca Juga
Advertisement
1. Tombol Navigasi Kapasitif Fisik
Pada model-model awal, terutama sebelum era bezel-less (layar penuh) mendominasi, Xiaomi—seperti banyak produsen Android lainnya—mengandalkan tombol kapasitif yang diletakkan di bawah layar. Tombol ini mencakup tombol Home, Back, dan Multitasking.
Pergeseran besar terjadi ketika Xiaomi, melalui MIUI, sepenuhnya mengadopsi navigasi berbasis gerakan (gesture navigation).
Baca Juga
Advertisement
Dampak Evolusi: Penghapusan tombol kapasitif ini memungkinkan Xiaomi untuk memperluas tampilan layar hingga ke tepi bawah perangkat, menciptakan estetika yang jauh lebih premium dan modern. Meskipun tombol fisik memberikan umpan balik taktil yang jelas, gestur dianggap lebih efisien dan intuitif bagi pengguna baru.
2. Pemindai Sidik Jari di Bagian Belakang
Ada masa ketika pemindai sidik jari di bagian belakang (rear-mounted fingerprint sensor) adalah standar emas untuk kecepatan dan keandalan. Xiaomi menggunakannya secara luas di seri Redmi dan Mi sebelum 2019.
Dengan perkembangan teknologi layar AMOLED dan OLED, Xiaomi dengan cepat beralih ke teknologi Pemindai Sidik Jari Dalam Layar (In-Display Fingerprint Sensor) untuk lini ponsel kelas atas dan menengah.
Baca Juga
Advertisement
Fitur yang hilang di sini adalah sensor fisik di belakang. Meskipun beberapa model entry-level masih menggunakan sensor di samping (terintegrasi dengan tombol daya), pemindai di belakang kini hampir sepenuhnya lenyap dari katalog utama mereka.
3. Slot Kartu MicroSD Khusus (Triple Slot)
Bagi banyak pengguna, kemampuan untuk memperluas penyimpanan adalah hal yang krusial. Namun, seiring dengan penurunan harga penyimpanan internal (UFS) dan peningkatan kapasitas penyimpanan dasar (mulai dari 128GB atau 256GB), kebutuhan akan MicroSD mulai menurun.
Xiaomi mulai menghilangkan slot MicroSD sepenuhnya di banyak model kelas premium, atau menggantinya dengan slot hibrida (Hybrid Slot) yang memaksa pengguna memilih antara SIM kedua atau MicroSD.
Baca Juga
Advertisement
Implikasi Strategis: Keputusan ini mendorong pengguna untuk membeli varian penyimpanan internal yang lebih besar (dengan margin keuntungan lebih tinggi bagi Xiaomi) dan juga membantu menjaga kecepatan total sistem karena memori internal modern jauh lebih cepat dibandingkan MicroSD.
4. Slot Earphone 3.5mm pada Lini Flagship
Penghapusan jack audio 3.5mm mungkin adalah salah satu Fitur Xiaomi yang Hilang yang paling kontroversial dan universal di industri ini. Jack 3.5mm telah menjadi standar selama beberapa dekade.
Baca Juga
Advertisement
Xiaomi secara strategis menghapus jack 3.5mm pada hampir semua perangkat flagship dan mid-range premium mereka, dimulai dari beberapa seri Mi awal.
Perusahaan kini memprioritaskan konektivitas nirkabel dan pengisian daya USB-C, yang mengarah pada desain perangkat yang lebih tipis dan peningkatan margin keuntungan di segmen produk audio nirkabel (seperti TWS, True Wireless Stereo) yang merupakan bagian vital dari ekosistem AIoT Xiaomi.
5. MIUI A/B Partition System (Untuk Pembaruan Seamless)
Ini adalah fitur perangkat lunak yang tidak terlihat oleh pengguna sehari-hari, namun sangat penting untuk proses pembaruan sistem. Sistem partisi A/B (dikenal juga sebagai pembaruan seamless) memungkinkan pembaruan dipasang di partisi ‘B’ saat perangkat berjalan pada partisi ‘A’. Jika pembaruan gagal, perangkat dapat kembali ke A dengan aman.
Baca Juga
Advertisement
Meskipun sistem A/B ini standar di Android murni, Xiaomi memilih untuk tidak mengadopsinya secara konsisten di semua perangkat mereka yang menjalankan MIUI, terutama di model lama atau kelas menengah tertentu.
Alasan Penghapusan/Penghindaran: Partisi A/B memerlukan dua kali lipat ruang penyimpanan untuk OS, yang menjadi masalah pada perangkat dengan kapasitas ROM terbatas. Untuk menghemat biaya dan ruang, beberapa perangkat Xiaomi menggunakan pembaruan tradisional, meskipun berisiko mengalami kegagalan boot jika terjadi kesalahan saat instalasi.
Baca Juga
Advertisement
Dampak Jangka Panjang dari Evolusi Teknologi HP Xiaomi
Keputusan untuk menghilangkan fitur-fitur ini sering kali merupakan respons langsung terhadap tren pasar, tetapi juga proaktif dalam membentuk masa depan produk Xiaomi.
Dengan menghapus tombol fisik, sidik jari belakang, dan jack audio, Xiaomi mampu fokus pada peningkatan kualitas material bodi, kapasitas baterai, dan kecepatan pengisian daya. Ini adalah langkah yang diperlukan untuk bersaing di segmen premium.
Perubahan ini tidak hanya tentang perangkat keras. Simplifikasi perangkat keras berarti tim perangkat lunak dapat fokus menyempurnakan fitur-fitur kunci di MIUI, menjadikannya lebih ringan, lebih aman, dan lebih terintegrasi dengan ekosistem perangkat pintar Xiaomi lainnya.
Baca Juga
Advertisement
Evolusi Teknologi HP Xiaomi mencerminkan kedewasaan sebuah merek yang kini tidak lagi hanya fokus pada spesifikasi harga termurah, tetapi juga pada pengalaman pengguna yang holistik dan modern.
Meskipun beberapa pengguna lama mungkin merindukan fitur tertentu—seperti MicroSD atau jack 3.5mm—keputusan strategis ini telah memungkinkan Xiaomi untuk menjaga lini produk mereka tetap relevan, ramping, dan siap untuk menghadapi tantangan teknologi di masa depan.
Baca Juga
Advertisement
Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Elektronik, Anime, Game, Tech dan Berita Tekno lainnya setiap hari melalui social media TechnoNesia. Ikuti kami di :
- Instagram : @technonesia_id
- Facebook : Technonesia ID
- X (Twitter) : @technonesia_id
- Whatsapp Channel : Technonesia.ID
- Google News : TECHNONESIA