Jaringan telekomunikasi lumpuh di Aceh! Ketahui strategi Komdigi dan Telkomsel kerahkan 100 genset untuk percepatan pemulihan jaringan pasca banjir di Sumatra.
TechnonesiaID - Bencana alam, khususnya banjir dan longsor yang melanda wilayah Sumatra, telah menimbulkan dampak signifikan terhadap berbagai sektor, termasuk infrastruktur telekomunikasi. Ketika air bah surut, masalah baru muncul: terputusnya konektivitas yang sangat vital bagi upaya penyelamatan dan koordinasi bantuan.
Merespons situasi darurat ini, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) bekerja sama erat dengan PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) bergerak cepat. Fokus utama operasi mereka saat ini adalah Provinsi Aceh, yang menjadi salah satu titik terparah terdampak bencana.
Baca Juga
Advertisement
Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media Komdigi, Fifi Aleyda Yahya, menegaskan komitmen pemerintah dan Telkomsel dalam memastikan bahwa warga dan tim penyelamat dapat kembali terhubung secepat mungkin. Langkah konkret dan masif telah diambil untuk mengembalikan layanan komunikasi.
Dampak Luas Bencana Terhadap Infrastruktur Digital
Banjir dan longsor tidak hanya merusak rumah dan jalan, tetapi juga melumpuhkan tiang utama penyedia layanan telekomunikasi. Kegagalan utama yang sering terjadi adalah padamnya sumber daya listrik. Banyak Base Transceiver Station (BTS) yang menjadi titik koneksi utama menjadi tidak berfungsi karena pasokan listrik PLN terputus atau gardu terendam air.
Selain masalah listrik, kerentanan infrastruktur digital juga meliputi:
Baca Juga
Advertisement
- Kerusakan fisik pada menara BTS akibat longsor atau arus air yang deras.
- Putusnya jaringan serat optik (fiber optic) yang tertanam di bawah tanah akibat pergeseran tanah.
- Akses jalan menuju lokasi BTS terisolasi, sehingga sulit dilakukan perbaikan cepat.
Kondisi ini menciptakan ‘zona hitam’ komunikasi, di mana masyarakat tidak bisa menghubungi siapa pun, menghambat penyebaran informasi penting, dan memperlambat koordinasi bantuan logistik.
Strategi Darurat Pemulihan Jaringan Pasca Banjir
Untuk menanggulangi kondisi darurat tersebut, Komdigi dan Telkomsel mengaktifkan Protokol Respons Bencana. Protokol ini memprioritaskan penyediaan sumber daya listrik alternatif dan pengerahan tim teknisi spesialis untuk wilayah terisolasi.
Fifi Aleyda Yahya menjelaskan bahwa upaya kali ini dilakukan secara terkoordinasi dan berfokus pada kecepatan. Mereka tidak hanya mengandalkan perbaikan jalur listrik yang ada, melainkan menggunakan solusi independen untuk menghidupkan kembali BTS-BTS vital.
Baca Juga
Advertisement
Telkomsel Kerahkan 100 Genset: Langkah Taktis Pemulihan
Langkah paling signifikan dalam strategi pemulihan jaringan pasca banjir adalah pengerahan besar-besaran unit Generator Set (Genset). Pihak Telkomsel dan Komdigi secara bersama-sama telah mengirimkan bantuan berupa 100 genset baru menuju Aceh.
Ratusan unit genset ini merupakan ‘nyawa sementara’ bagi BTS yang mati. Dengan adanya genset, BTS dapat berfungsi kembali tanpa menunggu normalisasi pasokan listrik dari PLN. Ini adalah langkah taktis untuk mempercepat kembalinya konektivitas.
Pengiriman unit genset sebanyak ini menunjukkan skala kerusakan yang dihadapi dan betapa seriusnya pemerintah dan operator dalam menangani krisis komunikasi ini. Proses pengiriman logistik sebesar ini tentu bukanlah hal yang mudah. Tim harus menghadapi tantangan lapangan yang ekstrem, termasuk jalanan berlumpur dan akses jembatan yang mungkin rusak.
Baca Juga
Advertisement
Pengerahan 100 genset ini memiliki misi ganda:
- Memastikan operasional BTS di lokasi-lokasi penting seperti pusat komando bencana, rumah sakit, dan posko pengungsian.
- Memberikan dukungan daya sementara di wilayah padat penduduk yang layanan jaringannya terputus total.
- Memungkinkan teknisi Telkomsel melakukan perbaikan pada infrastruktur fisik jaringan lainnya tanpa terhambat masalah daya.
Peran Vital Konektivitas di Masa Krisis
Mengapa pemulihan jaringan telekomunikasi harus menjadi prioritas utama, bahkan di tengah penanganan logistik dan pengungsian? Alasannya sederhana: informasi adalah kunci kelangsungan hidup.
Di masa-masa sulit seperti pasca-bencana, telepon genggam bukan lagi sekadar alat komunikasi, melainkan sarana bertahan hidup. Koneksi seluler yang stabil memungkinkan:
Baca Juga
Advertisement
1. Koordinasi Tim Penyelamat: Tim SAR, militer, dan relawan sangat bergantung pada komunikasi data untuk berbagi peta lokasi korban, informasi jalur evakuasi, dan koordinasi medis darurat.
2. Akses Informasi Bantuan: Warga yang terisolasi membutuhkan informasi mengenai distribusi makanan, air bersih, dan layanan kesehatan yang disediakan pemerintah.
3. Kesejahteraan Mental: Kemampuan untuk menghubungi keluarga dan memastikan keselamatan mereka adalah faktor krusial dalam mengurangi trauma psikologis korban bencana.
Baca Juga
Advertisement
Oleh karena itu, setiap jam pemulihan yang bisa dihemat berkat Telkomsel kerahkan 100 genset ini memiliki nilai yang tak terhingga.
Antisipasi Jangka Panjang dan Ketahanan Jaringan
Upaya tanggap darurat yang dilakukan saat ini memang patut diapresiasi, namun Komdigi juga menekankan pentingnya mitigasi dan peningkatan ketahanan infrastruktur di masa depan. Peristiwa banjir yang berulang di Sumatra menjadi pelajaran penting.
Beberapa langkah yang sedang dipertimbangkan untuk meningkatkan ketahanan jaringan mencakup:
Baca Juga
Advertisement
Peningkatan standar penempatan BTS di wilayah rawan banjir. Idealnya, menara dan peralatan utama harus diletakkan pada ketinggian yang lebih aman atau dibangun dengan material yang lebih tahan air.
Penyediaan solusi konektivitas cadangan yang lebih portabel. Selain genset, penggunaan Mobile BTS (Combat) atau perangkat komunikasi satelit dapat menjadi alternatif ketika jaringan terestrial benar-benar lumpuh.
Fifi Aleyda Yahya menambahkan bahwa koordinasi lintas sektor antara pemerintah daerah, PLN, dan operator telekomunikasi harus diperkuat. Ini penting agar respons terhadap krisis dapat dilakukan lebih terstruktur dan cepat di masa depan.
Baca Juga
Advertisement
Pemulihan jaringan pasca banjir di Aceh dan wilayah Sumatra lainnya adalah tugas yang kompleks dan membutuhkan sinergi penuh. Dengan dukungan logistik masif, seperti pengiriman 100 genset, Komdigi dan Telkomsel menunjukkan keseriusan mereka untuk mengembalikan konektivitas sebagai hak dasar masyarakat, bahkan di tengah situasi bencana paling ekstrem sekalipun.
Diharapkan, dalam beberapa hari ke depan, dengan beroperasinya ratusan genset tersebut, sebagian besar wilayah terdampak di Aceh dapat merasakan sinyal telekomunikasi yang normal kembali, memungkinkan kehidupan dan upaya pemulihan bergerak maju.
Baca Juga
Advertisement
Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Elektronik, Anime, Game, Tech dan Berita Tekno lainnya setiap hari melalui social media TechnoNesia. Ikuti kami di :
- Instagram : @technonesia_id
- Facebook : Technonesia ID
- X (Twitter) : @technonesia_id
- Whatsapp Channel : Technonesia.ID
- Google News : TECHNONESIA