Komdigi serius terapkan Sanksi Rating Usia Game! Pengembang wajib patuh mulai Januari tahun depan, atau game Anda bisa di takedown permanen. Cek detail IGRS di sini.
TechnonesiaID - Dunia game Indonesia saat ini tengah dihadapkan pada angin perubahan regulasi yang cukup signifikan. Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) telah mengeluarkan peringatan tegas yang ditujukan langsung kepada para pengembang game, baik lokal maupun internasional yang beroperasi di Indonesia.
Peringatan ini bukan main-main. Komdigi mengancam akan memberikan sanksi rating usia game yang tidak sesuai, bahkan hingga tahap takedown permanen. Ini adalah babak baru dalam upaya pemerintah untuk memastikan ekosistem digital yang sehat dan aman, khususnya bagi pengguna di bawah umur.
Baca Juga
Advertisement
Langkah tegas ini merupakan bagian integral dari penerapan Indonesia Game Rating System (IGRS), sebuah sistem klasifikasi usia yang akan mulai diberlakukan secara resmi pada bulan Januari tahun depan.
Regulasi ini bukan sekadar formalitas, melainkan fondasi penting untuk melindungi anak-anak dari konten yang belum sesuai dengan tahap perkembangan mereka. Lantas, seberapa serius Komdigi dalam menjalankan regulasi ini, dan apa saja konsekuensi fatal yang harus dihadapi pengembang?
Menilik Indonesia Game Rating System (IGRS): Visi dan Implementasi
Indonesia Game Rating System (IGRS) sejatinya bukan hal baru. Namun, Komdigi kini meningkatkan urgensi dan ketegasan dalam implementasinya. IGRS bertujuan untuk memastikan bahwa setiap game yang beredar di Indonesia memiliki label usia yang jujur dan akurat.
Baca Juga
Advertisement
Direktur Jenderal Ekosistem Digital Komdigi, Edwin Hidayat Abdullah, menegaskan bahwa kepatuhan terhadap rating usia merupakan kewajiban. Pemalsuan atau pencantuman rating yang keliru akan memicu respons cepat dari pihak berwenang.
Penerapan IGRS ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk mewujudkan lingkungan digital yang bertanggung jawab. Dengan adanya klasifikasi yang jelas, orang tua dan pendidik dapat membuat keputusan yang lebih tepat mengenai game apa yang boleh dimainkan oleh anak-anak mereka.
Komdigi menyatakan bahwa sistem ini dirancang untuk bekerja sama dengan industri, namun tetap mengedepankan kepentingan publik, terutama perlindungan terhadap anak-anak.
Baca Juga
Advertisement
Prinsip Dasar Rating yang Wajib Diketahui
IGRS mengklasifikasikan game berdasarkan konten yang dimilikinya, termasuk kekerasan, bahasa kasar, unsur seksual, penggunaan narkoba, dan lain-lain. Klasifikasi rating usia yang umum digunakan dalam Indonesia Game Rating System meliputi:
- Semua Usia (SU): Aman dimainkan oleh siapa pun.
- 7+: Cocok untuk usia 7 tahun ke atas.
- 13+: Cocok untuk usia 13 tahun ke atas (remaja).
- 18+: Khusus untuk usia 18 tahun ke atas (dewasa).
Kesalahan dalam menentukan salah satu kategori ini bisa berakibat fatal.
5 Konsekuensi Fatal Sanksi Rating Usia Game dari Komdigi
Saat Komdigi mulai memberlakukan sistem Sanksi Rating Usia Game pada Januari mendatang, pengembang harus bersiap menghadapi dua kemungkinan sanksi utama jika ditemukan ketidaksesuaian rating. Namun, jika ditelaah lebih dalam, konsekuensinya jauh lebih luas daripada sekadar sanksi administratif.
Baca Juga
Advertisement
1. Ancaman Takedown Permanen
Ini adalah sanksi terberat yang paling ditakuti. Edwin Hidayat Abdullah menyebutkan bahwa jika ditemukan adanya pelanggaran serius, game yang bersangkutan berpotensi untuk di-takedown secara permanen dari semua platform distribusi di Indonesia. Hal ini berarti hilangnya seluruh basis pengguna di pasar terbesar Asia Tenggara.
Takedown permanen
Baca Juga
Advertisement
bukan hanya menghapus kehadiran game, tetapi juga menghentikan pendapatan, dukungan, dan pengembangan di masa depan.
2. Klasifikasi Rating Dinaikkan Mendadak
Alternatif sanksi yang lebih ringan, namun tetap merugikan, adalah kenaikan klasifikasi rating. Misalnya, game yang diklaim sebagai ’13+’ namun ternyata mengandung unsur kekerasan tinggi dapat langsung dinaikkan menjadi ’18+’.
Kenaikan rating ini akan secara drastis membatasi jangkauan pasar. Game yang semula menargetkan remaja kini hanya bisa diakses oleh orang dewasa, yang tentu saja berdampak langsung pada jumlah unduhan dan potensi monetisasi.
Baca Juga
Advertisement
3. Penurunan Reputasi Pengembang (Trust Issue)
Industri game sangat bergantung pada kepercayaan. Ketika Komdigi mengumumkan bahwa sebuah studio terbukti melanggar ketentuan Sanksi Rating Usia Game, reputasi studio tersebut akan tercoreng. Media dan komunitas game akan cepat menyoroti pelanggaran ini.
Penurunan reputasi dapat mempersulit pengembang untuk mencari mitra bisnis, mendapatkan investasi baru, atau bahkan hanya sekadar mempertahankan loyalitas pemain yang ada.
4. Kerugian Finansial Jangka Panjang
Pelanggaran regulasi selalu berujung pada kerugian finansial. Selain kehilangan pendapatan karena takedown atau pembatasan usia, pengembang juga harus mengeluarkan biaya tambahan untuk proses audit, restrukturisasi konten game, dan potensi denda administrasi yang ditetapkan oleh Komdigi.
Baca Juga
Advertisement
Investasi yang sudah ditanamkan dalam pengembangan dan pemasaran game akan sia-sia jika game tersebut tidak dapat didistribusikan sesuai rencana awal.
5. Penundaan Rilis Game Baru
Pengembang yang telah memiliki catatan buruk terkait ketidakpatuhan terhadap Indonesia Game Rating System kemungkinan akan menghadapi pengawasan yang lebih ketat untuk proyek-proyek mereka di masa depan. Proses verifikasi dan perizinan untuk rilis game baru dapat memakan waktu lebih lama.
Keterlambatan rilis ini secara langsung mengurangi daya saing di pasar yang sangat kompetitif dan cepat berubah.
Baca Juga
Advertisement
Langkah Proaktif Agar Terhindar dari Sanksi Komdigi
Bagi pengembang yang ingin memastikan bisnis mereka aman dan terhindar dari sanksi Komdigi, ada beberapa langkah proaktif yang harus segera diambil sebelum IGRS resmi berlaku penuh di bulan Januari:
- Audit Konten Internal: Lakukan peninjauan menyeluruh terhadap semua konten dalam game, termasuk dialog, adegan kekerasan, dan tema sensitif, lalu bandingkan dengan panduan IGRS yang sudah tersedia.
- Konsultasi Rating Resmi: Jangan berasumsi. Konsultasikan draf rating game Anda dengan pihak berwenang atau lembaga yang ditunjuk Komdigi untuk mendapatkan verifikasi awal.
- Transparansi Informasi: Pastikan informasi rating usia ditampilkan dengan jelas di semua materi promosi dan platform distribusi di Indonesia.
- Siapkan Dokumentasi Lengkap: Dokumentasikan semua proses penentuan rating. Ini akan menjadi bukti kuat jika sewaktu-waktu Komdigi melakukan investigasi atau audit kepatuhan.
Kepatuhan regulasi ini pada akhirnya bukan sekadar tentang menghindari takedown, tetapi tentang membangun industri game yang berkelanjutan dan bertanggung jawab di Indonesia. Komdigi telah mengirimkan sinyal yang sangat jelas:
kepatuhan adalah kunci utama
Baca Juga
Advertisement
untuk bisa beroperasi di ekosistem digital Indonesia.
Para pengembang memiliki waktu yang tersisa untuk menyesuaikan diri dan memastikan semua produk mereka memenuhi standar Sanksi Rating Usia Game yang ketat. Dengan persiapan yang matang, potensi pasar game Indonesia yang besar dapat diakses tanpa risiko ancaman sanksi permanen.
Baca Juga
Advertisement
Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Elektronik, Anime, Game, Tech dan Berita Tekno lainnya setiap hari melalui social media TechnoNesia. Ikuti kami di :
- Instagram : @technonesia_id
- Facebook : Technonesia ID
- X (Twitter) : @technonesia_id
- Whatsapp Channel : Technonesia.ID
- Google News : TECHNONESIA