Close Menu
  • Berita Tekno
  • Trending
  • Gadget
  • Elektronik
  • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

5 Fakta Wajib Tahu Soal Indonesia Game Rating System (IGRS) 2026

11 Oktober 2025 | 23:08

5 Konsekuensi Fatal Pengembang Jika Abaikan Indonesia Game Rating System

11 Oktober 2025 | 21:08

5 Langkah Mudah Cara Scan Dokumen Lewat WhatsApp, Tak Perlu Aplikasi Lain

11 Oktober 2025 | 19:08
Facebook X (Twitter) Instagram
Trending
  • 5 Fakta Wajib Tahu Soal Indonesia Game Rating System (IGRS) 2026
  • 5 Konsekuensi Fatal Pengembang Jika Abaikan Indonesia Game Rating System
  • 5 Langkah Mudah Cara Scan Dokumen Lewat WhatsApp, Tak Perlu Aplikasi Lain
  • 3 Peringatan Bahaya Kecerdasan Buatan dari Eks CEO Google
  • 5 Fakta Satelit Starlink Jatuh ke Bumi, Ancaman Elon Musk Mengintai!
  • 4 Faktor Utama Bencana Chernobyl: Pelajaran Tragedi Nuklir Paling Penting
  • 5 Fakta Serangan Hacker Oracle Fatal, Ratusan Perusahaan Terkena Dampak
  • 5 Fakta Skandal Diskon Palsu: Denda E-Commerce Terbesar Triliunan!
Sabtu, Oktober 11
Facebook Instagram YouTube TikTok WhatsApp X (Twitter) LinkedIn
TechnoNesia.IDTechnoNesia.ID
  • Berita Tekno
  • Trending
  • OtoTekno
    • Elektronik
    • Gadget
    • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime
TechnoNesia.IDTechnoNesia.ID
  • Berita Tekno
  • Trending
  • Gadget
  • Elektronik
  • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime
Beranda » Berita Tekno » 5 Fakta Wajib Tahu Soal Indonesia Game Rating System (IGRS) 2026
Berita Tekno

5 Fakta Wajib Tahu Soal Indonesia Game Rating System (IGRS) 2026

Olin SianturiOlin Sianturi11 Oktober 2025 | 23:08
Bagikan Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Threads Tumblr Email Telegram Pinterest
Indonesia Game Rating System, Klasifikasi Usia Gim Indonesia
Bagikan
Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

Siap-siap 2026! Kebijakan Klasifikasi Usia Gim Indonesia segera diterapkan. Ketahui 5 poin penting tentang Indonesia Game Rating System, dampaknya bagi gamer & developer.

TechnonesiaID - Kabar penting datang dari sektor teknologi dan hiburan digital di Tanah Air. Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) sedang mempersiapkan aturan yang akan mengubah wajah industri gim di Indonesia secara fundamental.

Mulai Januari 2026, penerapan Klasifikasi Usia Gim Indonesia akan menjadi kewajiban mutlak bagi semua gim yang beredar di Indonesia. Ini bukan sekadar regulasi baru, melainkan upaya serius negara untuk memastikan lingkungan bermain yang aman dan sesuai untuk semua kalangan, terutama anak-anak.

Baca Juga

  • 5 Konsekuensi Fatal Pengembang Jika Abaikan Indonesia Game Rating System
  • 3 Peringatan Bahaya Kecerdasan Buatan dari Eks CEO Google

Advertisement

Langkah ini merupakan bagian dari penguatan ekosistem digital yang sehat. Dengan adanya sistem rating yang jelas, orang tua dan pengguna bisa mendapatkan informasi akurat mengenai konten apa yang mereka konsumsi atau izinkan untuk dikonsumsi anak-anak mereka.

Mengapa Klasifikasi Usia Gim Indonesia Begitu Mendesak?

Fenomena gim digital telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern. Data menunjukkan bahwa Indonesia memiliki salah satu basis pemain gim terbesar di Asia Tenggara. Namun, besarnya pasar ini juga membawa risiko terkait konten yang tidak sesuai.

Banyak gim yang beredar memiliki elemen kekerasan, bahasa kasar, atau tema dewasa yang seharusnya tidak diakses oleh anak di bawah umur. Dalam konteks inilah Komdigi melihat perlunya intervensi regulatif.

Baca Juga

  • 5 Fakta Satelit Starlink Jatuh ke Bumi, Ancaman Elon Musk Mengintai!
  • 5 Fakta Serangan Hacker Oracle Fatal, Ratusan Perusahaan Terkena Dampak

Advertisement

Dirjen Ekosistem Digital Komdigi, Edwin Hidayat Abdullah, menegaskan bahwa tujuan utama dari kebijakan ini adalah perlindungan anak. Anak-anak rentan terpapar konten yang dapat mempengaruhi perkembangan mental dan emosional mereka jika tidak ada batasan usia yang jelas.

Penerapan standar rating ini juga sebenarnya sudah jamak dilakukan di negara-negara maju lain, seperti sistem ESRB di Amerika Utara atau PEGI di Eropa. Indonesia kini bergerak maju untuk memiliki standar lokal yang spesifik dan mengikat.

Indonesia Game Rating System (IGRS): Mekanisme dan Tujuan Utama

Sistem rating yang akan diterapkan disebut Indonesia Game Rating System (IGRS). IGRS dirancang untuk menjadi pedoman bagi pengembang, penerbit, distributor, dan yang paling penting, bagi konsumen di Indonesia.

Baca Juga

  • 5 Fakta Skandal Diskon Palsu: Denda E-Commerce Terbesar Triliunan!
  • 5 Fakta Terbaru Masalah Temu di Eropa: Raja Ecommerce China Diperiksa Jerman

Advertisement

Sistem ini mewajibkan setiap pengembang untuk mencantumkan kategori usia pemain yang disarankan sesuai dengan konten spesifik dalam gim mereka. Ini mencakup penilaian terhadap elemen seperti tingkat kekerasan, bahasa, penggunaan obat-obatan terlarang, konten seksual, hingga mekanisme pembelian dalam aplikasi (in-app purchases).

IGRS bertujuan ganda. Pertama, memastikan Klasifikasi Usia Gim Indonesia berjalan efektif demi perlindungan konsumen. Kedua, memberikan kejelasan hukum bagi para pelaku industri, sehingga mereka tahu batasan dan standar yang harus dipenuhi saat merilis produk di pasar nasional.

5 Fakta Kunci yang Harus Diketahui Gamer dan Developer

Kebijakan IGRS ini membawa implikasi besar. Berikut adalah lima poin utama yang wajib diketahui oleh komunitas gamer, orang tua, dan terutama para pengembang gim:

Baca Juga

  • 5 Fakta Mengejutkan Omar Yaghi, Peraih Nobel Keturunan Pengungsi Palestina
  • 7 Alasan NextDev Telkomsel Tahun Ke-11 Jadi Inkubator Technopreneur AI

Advertisement

  • Wajib Berlaku untuk Semua Gim yang Beredar di RI

    Aturan ini tidak hanya menyasar pengembang lokal, tetapi juga gim-gim global yang didistribusikan di Indonesia, baik melalui toko aplikasi (seperti Google Play atau App Store) maupun platform konsol. Semua pihak yang ingin mengakses pasar Indonesia harus mematuhi standar IGRS.

  • Implementasi Efektif Dimulai Januari 2026

    Batas waktu penerapan sistem ini adalah awal tahun 2026. Ini memberikan waktu yang cukup bagi Komdigi untuk menyelesaikan regulasi pendukung, melakukan sosialisasi intensif, dan bagi para pengembang untuk menyesuaikan produk mereka dengan persyaratan rating yang baru.

    Technonesia Ad Banner
  • Kategori Usia yang Jelas dan Terstruktur

    Meskipun detail final kategori usia mungkin masih disempurnakan, sistem rating umumnya akan mengikuti standar umum seperti: Usia 3+, 7+, 13+, 16+, dan 18+. Setiap kategori menunjukkan kesesuaian konten spesifik, misalnya gim 18+ mungkin mengandung kekerasan eksplisit atau tema dewasa yang kompleks.

    Baca Juga

    • 5 Fakta Terbaru Registrasi Biometrik Telkomsel: Solusi Keamanan Data Pelanggan
    • 7 Alasan Mengapa Netizen China Bikin Amerika Parno: Blokir ChatGPT!

    Advertisement

  • Penerapan Mandiri (Self-Rating) dengan Pengawasan Ketat

    Sistem IGRS memungkinkan pengembang untuk melakukan penilaian mandiri (self-rating) terhadap gim mereka terlebih dahulu. Namun, Komdigi memiliki hak penuh untuk melakukan audit dan verifikasi. Jika ditemukan ketidaksesuaian rating, otoritas berhak meminta penyesuaian bahkan penarikan produk.

  • Sanksi Administratif Menanti Pelanggar

    Gim yang tidak mencantumkan rating usia atau terbukti melanggar ketentuan IGRS akan menghadapi sanksi. Meskipun sanksi final belum dirinci secara publik, biasanya ini mencakup denda administratif hingga potensi pemblokiran distribusi di wilayah Indonesia. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mengawal kebijakan ini.

Dampak Klasifikasi Usia Terhadap Industri Game Lokal

Bagi industri game lokal, kewajiban penerapan Klasifikasi Usia Gim Indonesia menjadi tantangan sekaligus peluang besar. Di satu sisi, ada biaya dan upaya yang harus dikeluarkan untuk proses sertifikasi dan penyesuaian konten.

Baca Juga

  • 5 Fakta Temuan HP Ilegal di Bea Cukai Soetta, Cek Dampak IMEI Ponsel!
  • 5 Fakta Menarik Penampakan Supermoon 2025: Kapan dan Cara Melihatnya?

Advertisement

Di sisi lain, kebijakan ini meningkatkan kredibilitas produk lokal di mata dunia. Ketika gim Indonesia sudah memiliki rating standar yang diakui dan transparan, kepercayaan konsumen akan meningkat, yang pada akhirnya dapat membuka pintu pasar global lebih lebar.

Bagaimana Komdigi Mempersiapkan Sosialisasi IGRS?

Komdigi menyadari bahwa sosialisasi adalah kunci keberhasilan IGRS. Mereka berencana untuk bekerja sama dengan asosiasi pengembang, penerbit game, dan komunitas orang tua untuk memastikan informasi mengenai rating ini sampai ke seluruh lapisan masyarakat.

Edukasi tidak hanya fokus pada developer, tetapi juga pada orang tua. Sangat penting bagi orang tua untuk memahami arti setiap simbol rating sehingga mereka bisa membuat keputusan yang cerdas saat memilih hiburan digital untuk anak-anak mereka. Transparansi informasi adalah inti dari seluruh sistem ini.

Baca Juga

  • 3 Alasan Kuat Indosat Tak Ikut Pendaftaran Internet 100 Mbps
  • Bos Besar Bocorkan Data: 5 Alasan Pengguna ChatGPT Indonesia Meningkat Drastis!

Advertisement

Penguatan infrastruktur digital juga menjadi fokus, memastikan bahwa platform distribusi dapat menampilkan informasi rating ini secara jelas dan mudah diakses oleh pengguna Indonesia.

Kesimpulan: Masa Depan Gaming yang Lebih Bertanggung Jawab

Penerapan Indonesia Game Rating System (IGRS) pada tahun 2026 menandai era baru dalam ekosistem gim di Indonesia. Ini adalah langkah maju yang menunjukkan komitmen pemerintah dalam menyeimbangkan pertumbuhan industri kreatif dengan tanggung jawab sosial.

Bagi para gamer, ini berarti lingkungan bermain yang lebih aman dan terstruktur. Bagi developer, ini adalah panggilan untuk menciptakan konten yang tidak hanya inovatif tetapi juga bertanggung jawab secara etika dan sosial.

Baca Juga

  • 7 Fakta Mengejutkan Penghargaan Cincin Emas Instagram: Centang Biru Minggir!
  • Peringatan Jensen Huang: 3 Bukti Persaingan Teknologi AS-China Kian Mengerikan

Advertisement

Kesuksesan IGRS bergantung pada kolaborasi semua pihak: pemerintah yang tegas dalam pengawasan, developer yang patuh, dan konsumen yang bijak dalam memilih. Dengan demikian, industri gim Indonesia dapat terus berkembang pesat tanpa mengorbankan perlindungan bagi generasi penerus.


Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Elektronik, Anime, Game, Tech dan Berita Tekno lainnya setiap hari melalui social media TechnoNesia. Ikuti kami di :
  • Instagram : @technonesia_id
  • Facebook : Technonesia ID
  • X (Twitter) : @technonesia_id
  • Whatsapp Channel : Technonesia.ID
  • Google News : TECHNONESIA

Indonesia Game Rating System Industri Game Indonesia Kebijakan Komdigi Klasifikasi Usia Game Perlindungan Anak Digital
Share. Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Threads Telegram Email Pinterest
Previous Article5 Konsekuensi Fatal Pengembang Jika Abaikan Indonesia Game Rating System
Olin Sianturi
  • Website

Olin Sianturi adalah seorang Content Writer di Media TechnoNesia dan GadgetVIVA, berpengalaman dalam menulis artikel informatif dan SEO-friendly. Spesialisasinya mencakup teknologi, gadget, elektronik, game. Dengan gaya penulisan yang menarik dan mudah dipahami, Olin mampu menghadirkan konten berkualitas yang relevan dan bernilai bagi pembaca.

Artikel Terkait

5 Konsekuensi Fatal Pengembang Jika Abaikan Indonesia Game Rating System

Olin Sianturi11 Oktober 2025 | 21:08

3 Peringatan Bahaya Kecerdasan Buatan dari Eks CEO Google

Olin Sianturi11 Oktober 2025 | 17:08

5 Fakta Satelit Starlink Jatuh ke Bumi, Ancaman Elon Musk Mengintai!

Olin Sianturi11 Oktober 2025 | 15:08

5 Fakta Serangan Hacker Oracle Fatal, Ratusan Perusahaan Terkena Dampak

Olin Sianturi11 Oktober 2025 | 11:08

5 Fakta Skandal Diskon Palsu: Denda E-Commerce Terbesar Triliunan!

Olin Sianturi11 Oktober 2025 | 09:08

5 Fakta Terbaru Masalah Temu di Eropa: Raja Ecommerce China Diperiksa Jerman

Olin Sianturi11 Oktober 2025 | 07:08
Pilihan Redaksi
Gadget

Waspada! Ini 5 Bahaya Jarang Update Software HP di iPhone & Android

Iphan S30 September 2025 | 20:04

Sering menunda update? Ketahui 5 bahaya jarang update software HP, dari ancaman hacker hingga HP…

Motorola Moto G06 Power Rilis 7 Oktober: Baterai 7000mAh Tahan Hingga 3 Hari!

6 Oktober 2025 | 01:33

Rilis di RI! Intip 5 Fitur Terbaik dan Harga HUAWEI WATCH GT 6 serta Pura 80 Series

10 Oktober 2025 | 19:08

5 Alasan Mengapa Perbandingan Xiaomi 15T Pro vs 15T Begitu Ketat

6 Oktober 2025 | 05:37

5 Bocoran Spesifikasi Redmi K90 Terbaru Ungkap Chipset Snapdragon 8 Elite

3 Oktober 2025 | 18:18
Terbaru

5 Konsekuensi Fatal Pengembang Jika Abaikan Indonesia Game Rating System

Olin Sianturi11 Oktober 2025 | 21:08

3 Peringatan Bahaya Kecerdasan Buatan dari Eks CEO Google

Olin Sianturi11 Oktober 2025 | 17:08

5 Fakta Satelit Starlink Jatuh ke Bumi, Ancaman Elon Musk Mengintai!

Olin Sianturi11 Oktober 2025 | 15:08

5 Fakta Serangan Hacker Oracle Fatal, Ratusan Perusahaan Terkena Dampak

Olin Sianturi11 Oktober 2025 | 11:08

5 Fakta Skandal Diskon Palsu: Denda E-Commerce Terbesar Triliunan!

Olin Sianturi11 Oktober 2025 | 09:08
technonesia-ads
TechnoNesia.ID Logo
Member Of : Media Publica Logo
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp LinkedIn
© TechnoNesia.ID 2025 | All Rights Reserved

Media Publica Networks :

UpToDai Logo Media Bekasi Logo GadgetDiva Logo Ronde Aktual Logo

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

Advertisement