Close Menu
  • Berita Tekno
  • Trending
  • Gadget
  • Elektronik
  • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

3 Alasan Penting Apple Ancam Keluar dari Eropa, Mengejutkan!

30 September 2025 | 10:34

5 Fakta Mengejutkan Lomba Balap Sperma Unik, Raih Dana Rp 166 M!

30 September 2025 | 10:04

5 Tanda Mengejutkan Masa Depan Profesi Sopir Truk Terancam

30 September 2025 | 09:34
Facebook X (Twitter) Instagram
Trending
  • 3 Alasan Penting Apple Ancam Keluar dari Eropa, Mengejutkan!
  • 5 Fakta Mengejutkan Lomba Balap Sperma Unik, Raih Dana Rp 166 M!
  • 5 Tanda Mengejutkan Masa Depan Profesi Sopir Truk Terancam
  • Hands-On Redmi Pad 2 Pro: 5 Keunggulan Mengejutkan Tablet Ini!
  • Perbandingan Xiaomi 15 Series: 3 Pilihan Ultimate, Pilih Mana?
  • Top 3 Diskon Gadget Terbaru 2024 yang Mengejutkan!
  • 5 Fakta Ultimate Snapdragon 8 Elite Gen 5 & Bocoran Xiaomi 17!
  • 5 Alasan Penting Xiaomi Watch S4 41mm Terbaik untuk Pergelangan Kecil
Selasa, September 30
Facebook Instagram YouTube TikTok WhatsApp X (Twitter) LinkedIn
TechnoNesia.IDTechnoNesia.ID
  • Berita Tekno
  • Trending
  • OtoTekno
    • Elektronik
    • Gadget
    • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime
TechnoNesia.IDTechnoNesia.ID
  • Berita Tekno
  • Trending
  • Gadget
  • Elektronik
  • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime
Beranda » Berita Tekno » 3 Alasan Penting Apple Ancam Keluar dari Eropa, Mengejutkan!
Berita Tekno

3 Alasan Penting Apple Ancam Keluar dari Eropa, Mengejutkan!

Olin SianturiOlin Sianturi30 September 2025 | 10:34
Bagikan Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Threads Tumblr Email Telegram Pinterest
Apple ancam keluar dari Eropa, Aturan Digital Markets Act
Bagikan
Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

Mengejutkan! Apple ancam keluar dari Eropa karena aturan baru. Apa dampak aturan Digital Markets Act bagi pengguna iPhone? Temukan 3 alasan utamanya.

TechnonesiaID - Dunia teknologi sedang diguncang oleh berita besar. Apple, raksasa teknologi asal Cupertino, secara terbuka menyatakan kemungkinan untuk menghentikan penjualan seluruh produknya, termasuk iPhone, di 27 negara Uni Eropa. Ini bukan gertakan biasa, melainkan respons keras terhadap regulasi baru yang mereka anggap mengancam pondasi bisnis dan keamanan penggunanya.

Ancaman ini menjadi puncak dari ketegangan yang sudah lama membara antara perusahaan teknologi besar dan regulator Eropa. Di pusat perseteruan ini adalah sebuah aturan bernama Digital Markets Act (DMA). Mari kita bedah lebih dalam apa sebenarnya aturan ini dan mengapa Apple rela mempertaruhkan pasar sebesar Eropa.

Baca Juga

  • 5 Fakta Mengejutkan Lomba Balap Sperma Unik, Raih Dana Rp 166 M!
  • 5 Fakta Ultimate Snapdragon 8 Elite Gen 5 & Bocoran Xiaomi 17!

Advertisement

Apa Itu Aturan Digital Markets Act (DMA)? Biang Keladi Masalah

Sebelum memahami kemarahan Apple, kita perlu tahu apa itu Digital Markets Act. Sederhananya, DMA adalah seperangkat aturan yang dibuat oleh Komisi Eropa untuk mengendalikan kekuatan perusahaan teknologi raksasa yang mereka sebut sebagai “gatekeeper” atau “penjaga gerbang”.

Tujuan utama DMA adalah menciptakan ekosistem digital yang lebih adil dan terbuka. Regulasi ini memaksa para gatekeeper untuk mengubah cara mereka beroperasi di Eropa. Beberapa poin kunci yang diwajibkan oleh DMA antara lain:

  • Mengizinkan App Store Pihak Ketiga: Pengguna iPhone harus diizinkan untuk mengunduh aplikasi dari luar App Store resmi Apple, sebuah praktik yang dikenal sebagai sideloading.
  • Sistem Pembayaran Alternatif: Developer harus diberi kebebasan untuk menggunakan sistem pembayaran mereka sendiri, tidak hanya terpaku pada sistem pembayaran milik Apple yang memotong komisi hingga 30%.
  • Interoperabilitas Layanan Pesan: Layanan seperti iMessage harus bisa berinteraksi dengan platform pesan lain seperti WhatsApp atau Telegram.
  • Akses Data untuk Pesaing: Memberikan akses data yang lebih adil kepada para pesaing bisnis yang beroperasi di platform mereka.

Bagi Uni Eropa, ini adalah langkah penting untuk mendorong inovasi dan kompetisi. Namun bagi Apple, ini adalah mimpi buruk yang mengancam segala hal yang telah mereka bangun.

Baca Juga

  • 3 Deal Esensial: Promo Xiaomi 15T & Diskon Mengejutkan Galaxy Watch8!
  • 3 Hal Penting YouTube Premium Lite yang Wajib Anda Tahu Sebelum Rilis!

Advertisement

3 Alasan Utama Kenapa Apple Ancam Keluar dari Eropa

Sikap keras Apple bukan tanpa alasan. Mereka percaya bahwa pemaksaan aturan Digital Markets Act akan membawa lebih banyak kerugian daripada keuntungan, terutama bagi konsumen setia mereka. Berikut adalah tiga pilar utama argumen mereka.

1. Mengorbankan Keamanan dan Privasi Pengguna

Ini adalah argumen terbesar dan paling fundamental dari Apple. Selama ini, ekosistem Apple dikenal sebagai “taman bertembok” (walled garden) yang sangat aman. Setiap aplikasi di App Store melewati proses peninjauan yang ketat untuk memastikan tidak ada malware, penipuan, atau pelanggaran privasi.

Dengan diizinkannya sideloading, Apple kehilangan kendali atas apa yang diinstal pengguna di perangkat mereka. Hal ini membuka pintu lebar-lebar bagi:

Baca Juga

  • Mengejutkan! 5 Seri HP Ini Dapat Update One UI 7 Samsung Duluan
  • 3 Perbaikan Penting Update iOS 26.0.1 yang Wajib Anda Tahu!

Advertisement

  • Malware dan Virus: Aplikasi dari sumber tidak terpercaya bisa dengan mudah menyusupkan software berbahaya untuk mencuri data pribadi.
  • Aplikasi Penipuan: Aplikasi yang meniru layanan perbankan atau media sosial untuk mencuri kata sandi dan informasi finansial.
  • Pelanggaran Privasi: Aplikasi yang tidak mengikuti standar privasi ketat Apple bisa saja mengumpulkan dan menjual data pengguna tanpa izin yang jelas.

Apple berargumen bahwa mereka tidak bisa menjamin keamanan pengguna jika perangkat mereka dipaksa untuk terbuka dengan cara ini.

Technonesia Ad Banner

2. Merusak Pengalaman Pengguna (User Experience)

Salah satu kekuatan utama produk Apple adalah pengalaman pengguna yang mulus, terintegrasi, dan konsisten. Semua aplikasi terasa dan berfungsi dengan cara yang serupa, menciptakan antarmuka yang intuitif.

DMA, menurut Apple, akan menghancurkan konsistensi ini. Bayangkan jika setiap aplikasi menggunakan sistem pembayarannya sendiri dengan antarmuka yang berbeda-beda. Hal ini tidak hanya membingungkan tetapi juga merepotkan. Pengalaman premium yang selama ini menjadi ciri khas iPhone akan terkikis.

Baca Juga

  • Mengejutkan! Pajak IMEI iPhone 17 di Indonesia Hampir Rp3 Juta
  • Cara Beli Kuota Internet Telkomsel Tanpa Hangus, Harga Mulai Rp30 Ribu

Advertisement

3. Melemahkan Inovasi dan Model Bisnis

Apple menyatakan bahwa komisi 30% dari App Store bukanlah sekadar keuntungan. Dana tersebut digunakan kembali untuk berinvestasi dalam pengembangan alat bagi para developer, membiayai tim peninjau aplikasi global, dan terus berinovasi pada sistem operasi iOS.

Jika para developer besar bisa dengan mudah membuat toko aplikasi atau sistem pembayaran sendiri, maka sumber pendapatan yang menopang seluruh ekosistem ini akan berkurang drastis. Apple khawatir hal ini akan menurunkan kualitas ekosistem secara keseluruhan dalam jangka panjang.

Sebuah Pertaruhan Besar: Siapa yang Akan Mengalah?

Ancaman Apple ancam keluar dari Eropa adalah sebuah pertaruhan tingkat tinggi. Di satu sisi, Eropa adalah salah satu pasar terbesar dan paling menguntungkan bagi Apple. Kehilangan akses ke pasar ini akan menjadi pukulan finansial yang sangat besar.

Baca Juga

  • iOS 26 Resmi Rilis: Fitur Baru, Cara Download, dan iPhone yang Didukung
  • 3 Alasan Teknologi Apple Ketinggalan Jauh dari Pesaing

Advertisement

Di sisi lain, hilangnya iPhone dan produk Apple lainnya juga akan menjadi kerugian besar bagi konsumen dan ekonomi digital Eropa. Ini adalah “perang dingin” teknologi di mana kedua belah pihak memiliki daya tawar yang sangat kuat.

Pada akhirnya, konflik ini lebih dari sekadar perseteruan antara satu perusahaan dan satu blok negara. Ini adalah cerminan dari perdebatan global tentang masa depan internet: Haruskah platform digital menjadi ekosistem tertutup yang aman dan terkurasi, atau pasar terbuka yang bebas dan kompetitif? Jawaban atas pertanyaan ini akan membentuk lanskap teknologi untuk dekade-dekade mendatang.

Baca Juga

  • 5 Cara Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Resign
  • Inovasi Kesehatan aiMed Acer yang Bikin Dokter Bernapas Lega

Advertisement


Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Elektronik, Anime, Game, Tech dan Berita Tekno lainnya setiap hari melalui social media TechnoNesia. Ikuti kami di :
  • Instagram : @technonesia_id
  • Facebook : Technonesia ID
  • X (Twitter) : @technonesia_id
  • Whatsapp Channel : Technonesia.ID
  • Google News : TECHNONESIA

Apple Digital Markets Act iPhone Uni Eropa
Share. Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Threads Telegram Email Pinterest
Previous Article5 Fakta Mengejutkan Lomba Balap Sperma Unik, Raih Dana Rp 166 M!
Olin Sianturi
  • Website

Olin Sianturi adalah seorang Content Writer yang berpengalaman dalam menulis artikel informatif dan SEO-friendly. Spesialisasinya mencakup teknologi, otomotif, gadget, elektronik, game, aplikasi dan berita aktual. Dengan gaya penulisan yang menarik dan mudah dipahami, Olin mampu menghadirkan konten berkualitas yang relevan dan bernilai bagi pembaca.

Artikel Terkait

5 Fakta Mengejutkan Lomba Balap Sperma Unik, Raih Dana Rp 166 M!

Olin Sianturi30 September 2025 | 10:04

Top 3 Diskon Gadget Terbaru 2024 yang Mengejutkan!

Olin Sianturi30 September 2025 | 08:04

5 Fakta Ultimate Snapdragon 8 Elite Gen 5 & Bocoran Xiaomi 17!

Olin Sianturi30 September 2025 | 07:35

3 Deal Esensial: Promo Xiaomi 15T & Diskon Mengejutkan Galaxy Watch8!

Olin Sianturi30 September 2025 | 06:34

5 Fakta Mengejutkan Desain Internal iPhone Air yang Viral!

Olin Sianturi30 September 2025 | 04:05

3 Hal Penting YouTube Premium Lite yang Wajib Anda Tahu Sebelum Rilis!

Olin Sianturi30 September 2025 | 03:41
Pilihan Redaksi
Gadget

Bocoran Motorola Edge 70: Desain Super Tipis, Ngalahin iPhone Air?

Olin Sianturi23 September 2025 | 20:30

Bocoran Motorola Edge 70 hadir dengan desain super tipis, material kokoh, kamera modern, dan AI…

Vivo V60 Lite 5G Rilis Global: Hadir dengan Desain Tipis, Performa Kencang dan Baterai 6.500mAh

23 September 2025 | 19:25

7 Pilihan HP Xiaomi Termurah 2025, Harga Mulai Rp1 Jutaan!

23 September 2025 | 20:00

Performa Gahar, Poco F7 Ultra Saingi iPhone 17 Pro Max dengan Harga Lebih Murah

23 September 2025 | 19:00

Xiaomi 17 Series Pecahkan Rekor Penjualan dalam 5 Menit

29 September 2025 | 19:35
Terbaru

5 Fakta Mengejutkan Lomba Balap Sperma Unik, Raih Dana Rp 166 M!

Olin Sianturi30 September 2025 | 10:04

Top 3 Diskon Gadget Terbaru 2024 yang Mengejutkan!

Olin Sianturi30 September 2025 | 08:04

5 Fakta Ultimate Snapdragon 8 Elite Gen 5 & Bocoran Xiaomi 17!

Olin Sianturi30 September 2025 | 07:35

3 Deal Esensial: Promo Xiaomi 15T & Diskon Mengejutkan Galaxy Watch8!

Olin Sianturi30 September 2025 | 06:34

5 Fakta Mengejutkan Desain Internal iPhone Air yang Viral!

Olin Sianturi30 September 2025 | 04:05
technonesia-ads
TechnoNesia.ID Logo
Member Of : Media Publica Logo
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp LinkedIn
© TechnoNesia.ID 2025 | All Rights Reserved

Media Publica Networks :

UpToDai Logo Media Bekasi Logo GadgetDiva Logo Ronde Aktual Logo

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

Advertisement