Close Menu
  • Berita Tekno
  • Trending
  • Gadget
  • Elektronik
  • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Mager ke Luar Saat Liburan? Samsung TV Bikin Rumah Serasa Bioskop! Cek 7 Alasannya!

26 Desember 2025 | 13:05

5 Strategi Indosat Business Tingkatkan Mutu Pendidikan Digital Sampoerna

25 Desember 2025 | 16:43

5 Fakta Virus Mematikan Mamalia Laut: Cetacean Morbillivirus Mengancam Arktik

25 Desember 2025 | 14:43
Facebook X (Twitter) Instagram
Trending
  • Mager ke Luar Saat Liburan? Samsung TV Bikin Rumah Serasa Bioskop! Cek 7 Alasannya!
  • 5 Strategi Indosat Business Tingkatkan Mutu Pendidikan Digital Sampoerna
  • 5 Fakta Virus Mematikan Mamalia Laut: Cetacean Morbillivirus Mengancam Arktik
  • Ini 5 Fakta Mengapa WhatsApp Melambat di Rusia, Ada Pembatasan Akses WhatsApp
  • 5 Strategi AI Meta Business Teratas: Potensi & Peluang Bisnis di 2026
  • 5 Alasan Investor Global Beralih ke Perusahaan AI China
  • 3 Masalah Krusial Pengembangan iPhone Lipat Apple, Ambisi 2026 Terancam
  • 5 Keunggulan AC Portable Gree 2025 Harga 3 Jutaan, Dingin Maksimal!
Sabtu, Desember 27
Facebook Instagram YouTube TikTok WhatsApp X (Twitter) LinkedIn
TechnoNesia.IDTechnoNesia.ID
  • Berita Tekno
  • Trending
  • OtoTekno
    • Elektronik
    • Gadget
    • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime
TechnoNesia.IDTechnoNesia.ID
  • Berita Tekno
  • Trending
  • Gadget
  • Elektronik
  • Otomotif
  • Tech
  • Game
  • Aplikasi
  • Anime
Beranda » Berita Tekno » 3 Alasan Kenapa Sam Altman Minta Bantuan Trump Soal Masa Depan AI
Berita Tekno

3 Alasan Kenapa Sam Altman Minta Bantuan Trump Soal Masa Depan AI

Olin SianturiOlin Sianturi12 November 2025 | 11:38
Bagikan Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Threads Tumblr Email Telegram Pinterest
Sam Altman minta bantuan Trump, Kredit pajak UU Chips AI
Bagikan
Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

CEO OpenAI Sam Altman blak-blakan. Kenapa Sam Altman minta bantuan Trump untuk memperluas kredit pajak UU Chips AI? Ini alasan strategisnya demi dominasi AS.

TechnonesiaID - Panggung politik Amerika Serikat kembali memanas menjelang pemilihan presiden, namun kali ini perhatian tertuju pada seorang tokoh teknologi terkemuka. Sam Altman, CEO OpenAI—perusahaan di balik revolusi ChatGPT—tiba-tiba melontarkan permintaan tegas kepada pemerintahan yang berpotensi dipimpin kembali oleh Donald Trump.

Permintaan ini bukanlah soal regulasi ringan, melainkan menyangkut isu infrastruktur teknologi yang sangat vital: perluasan kelayakan untuk kredit pajak di bawah Undang-Undang (UU) CHIPS. Langkah ini menunjukkan bahwa masa depan Kecerdasan Buatan (AI) tidak hanya bergantung pada inovasi teknis, tetapi juga pada dukungan kebijakan dan insentif fiskal dari pemerintah.

Baca Juga

  • Bocoran 1,8 Juta Skor AnTuTu OnePlus Turbo: Siap Gempur Kelas Gaming?
  • Terekam: 5 Fakta Tumbukan Objek Kecepatan Tinggi di Bulan 2025

Advertisement

Mengapa bos AI sekelas Sam Altman harus berurusan langsung dengan politik, bahkan meminta bantuan dari tokoh kontroversial seperti Donald Trump? Jawabannya terletak pada perlombaan global untuk mengamankan dominasi dalam teknologi semikonduktor dan AI.

Mengapa Sam Altman Minta Bantuan Trump? Fokus pada Kredit Pajak

Permintaan spesifik Sam Altman adalah agar pemerintah memperluas jangkauan kredit pajak yang diatur dalam UU CHIPS, terutama melalui program yang dikenal sebagai Kredit Investasi Manufaktur Canggih (AMIC) atau Advanced Manufacturing Investment Credit.

Secara garis besar, UU CHIPS dan Sains yang disahkan di era pemerintahan sebelumnya, bertujuan untuk menggenjot manufaktur semikonduktor domestik. Semikonduktor atau chip adalah “emas baru” yang menjadi tulang punggung bagi setiap kemajuan teknologi, termasuk pengembangan model AI besar seperti GPT-4.

Baca Juga

  • Pemulihan Jaringan Pasca Banjir: 100 Genset Telkomsel Tiba di Aceh
  • 3 Ancaman Serius Drone China Bikin AS Ketakutan: Konflik Penggunaan Drone DJI

Advertisement

Altman memahami bahwa membangun infrastruktur AI yang canggih membutuhkan investasi modal yang sangat besar. Permintaan ini muncul sebagai upaya strategis untuk memastikan bahwa perusahaan AI dapat mengakses insentif pajak yang signifikan guna memfasilitasi pembangunan fasilitas dan rantai pasokan yang diperlukan.

Kredit Pajak UU Chips AI dan Strategi Dominasi AS

AMIC adalah insentif pajak utama yang dirancang untuk mendorong investasi besar-besaran dalam fasilitas manufaktur canggih. Altman berpendapat bahwa kelayakan kredit pajak ini harus diperluas, melampaui fokus sempit pada chip tradisional, untuk mencakup kebutuhan infrastruktur yang lebih luas yang diperlukan untuk menopang gelombang inovasi AI berikutnya.

Ada 3 alasan utama mengapa Sam Altman minta bantuan Trump terkait hal ini:

Baca Juga

  • Samsung Pamerkan AI Vision dengan Google Gemini di CES 2026, Dapur Pintar Naik Level
  • Samsung AI-Connected Living Resmi Rilis di CES 2026, Hunian Masa Depan Jadi Nyata

Advertisement

  • Mempercepat Pembangunan Infrastruktur: Untuk menjaga laju pengembangan AI, OpenAI dan perusahaan serupa memerlukan akses yang lebih cepat dan murah ke fasilitas superkomputer dan pusat data yang didukung oleh chip canggih. Kredit pajak yang diperluas akan mengurangi beban finansial ini secara signifikan.
  • Keamanan Nasional dan Rantai Pasokan: Permintaan ini sejalan dengan tujuan AS untuk mengurangi ketergantungan pada manufaktur chip di luar negeri (terutama Asia). Dengan insentif yang lebih besar, AS dapat lebih cepat mengamankan posisi sebagai pemimpin global dalam AI dan semikonduktor.
  • Pengaruh Politik Jangka Panjang: Altman menyadari bahwa kebijakan yang berkelanjutan membutuhkan dukungan bipartisan. Mendekati kubu Donald Trump, yang mungkin memimpin kembali, memastikan bahwa inisiatif vital ini tidak terhenti oleh perubahan administrasi.

Komentar Altman muncul tak lama setelah Kepala Urusan Global OpenAI juga berbicara mengenai perlunya perluasan dukungan fiskal bagi sektor teknologi yang berfokus pada AI.

Ancaman Kepemimpinan AI AS dan Proyek Ambisius Sam Altman

Kebutuhan mendesak akan dukungan pemerintah ini tidak lepas dari konteks persaingan teknologi yang kian ketat, terutama dengan Tiongkok. Meskipun AS saat ini memimpin dalam pengembangan model AI generatif, Tiongkok dan negara-negara lain berinvestasi besar-besaran dalam manufaktur semikonduktor dan pengembangan AI militer serta komersial.

Investasi besar dalam infrastruktur chip bukan hanya soal membuat AI lebih pintar; ini soal siapa yang mengendalikan teknologi paling mendasar di abad ke-21. Sam Altman sendiri telah menunjukkan ambisi global yang luar biasa. Sebelumnya, ia dikabarkan mencari dukungan investasi senilai triliunan dolar untuk mendanai jaringan pabrik semikonduktor global baru.

Baca Juga

  • Geger! 4 Alasan Sumba Dijuluki ‘Dunia Hilang’ di RI: Penemuan Fosil Kuno
  • 5 Fakta Proyek AI Global Telkomsel Raih Penghargaan TM Forum

Advertisement

Meskipun proyek besar tersebut bertujuan untuk mengatasi kelangkaan chip global, ia menegaskan bahwa keberhasilan inovasi di AS harus didukung oleh kebijakan domestik yang kuat. Kredit pajak UU Chips AI adalah salah satu pendorong kebijakan terpenting saat ini.

Peran Penting Semikonduktor dalam Era AI Generatif

AI generatif seperti ChatGPT memerlukan daya komputasi yang masif dan efisien. Chip yang digunakan untuk melatih model-model ini, seperti GPU (Graphics Processing Units), jauh lebih mahal dan lebih kompleks daripada chip yang digunakan dalam komputer biasa.

Perluasan kredit pajak dalam program AMIC akan membantu perusahaan-perusahaan teknologi memastikan mereka memiliki dana yang cukup untuk mengakses atau memproduksi chip ini secara domestik, tanpa harus menghadapi keterlambatan atau risiko geopolitik yang mungkin timbul dari rantai pasokan asing.

Baca Juga

  • 5 Hal Luar Biasa dari Bantuan Rig Pertamina Aceh Tamiang
  • 4 Teori Ilmiah Posisi Bulan Pengaruhi Penyebab Tenggelamnya Titanic

Advertisement

Hal ini juga menciptakan lapangan pekerjaan berkualitas tinggi dan mendorong ekosistem inovasi yang lebih tangguh di AS.

Memperluas Definisi Infrastruktur AI

Permintaan Altman untuk memperluas kelayakan kredit pajak menunjukkan pergeseran pandangan terhadap apa yang seharusnya dianggap sebagai “infrastruktur AI”. Dahulu, fokus mungkin hanya pada perangkat lunak dan algoritma. Namun kini, yang paling krusial adalah kebutuhan fisik:

Tiga Pilar Kebutuhan Infrastruktur Fisik AI:

Baca Juga

  • 710.000 Tahun Mati, 3 Tanda Gunung Berapi Taftan Purba Bangkit!
  • 7 Bocoran Spesifikasi Oppo Reno15 Pro Mini: Chipset & Tanggal Rilis

Advertisement

  • Chip dan Hardware Komputasi: Inti dari pengembangan AI. Perluasan AMIC akan membantu manufaktur chip AI khusus.
  • Sumber Daya Energi: Pusat data AI mengonsumsi energi dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya. Insentif pajak mungkin juga perlu mencakup investasi dalam energi terbarukan atau teknologi pendingin yang efisien.
  • Pusat Data dan Jaringan: Fasilitas fisik tempat model AI dilatih dan dioperasikan. Kebutuhan akan pusat data yang aman dan canggih terus meningkat seiring kompleksitas model AI.

Jika Sam Altman minta bantuan Trump, ini bukan hanya dukungan personal, tetapi pengakuan bahwa kepemimpinan AI AS tidak dapat dicapai tanpa kolaborasi kuat antara sektor swasta yang inovatif dan kebijakan pemerintah yang suportif dan adaptif.

Permintaan ini menandakan bahwa UU CHIPS, meskipun awalnya berfokus pada chip, kini harus berevolusi untuk mengakomodasi kebutuhan unik dari industri AI yang bergerak sangat cepat.

Kesimpulan: Kebutuhan Dukungan Bipartisan untuk Masa Depan Teknologi

Langkah Sam Altman untuk secara terbuka meminta dukungan politik, bahkan dari kubu yang mungkin berseberangan dengan pandangan umum Silicon Valley, menekankan betapa seriusnya perlombaan teknologi ini. Kredit pajak UU CHIPS AI adalah kunci penting untuk mempertahankan momentum inovasi di AS.

Baca Juga

  • Kabar Baik! 3 Wilayah Dapat Pembebasan Biaya Telkomsel Halo & IndiHome
  • 5 Titik Rawan Peringatan Dini Tanah Longsor Jakarta Wajib Diwaspadai

Advertisement

Baik pemerintahan Donald Trump maupun administrasi lainnya di masa depan harus memahami bahwa keberlanjutan kepemimpinan AS dalam AI sangat bergantung pada dukungan fiskal dan regulasi yang fleksibel. Memperluas AMIC, seperti yang diminta Altman, akan memberikan insentif yang diperlukan bagi perusahaan-perusahaan terdepan untuk terus berinvestasi besar-besaran di tanah air.

Pada akhirnya, nasib dominasi teknologi global AS mungkin tidak hanya ditentukan di laboratorium riset OpenAI, tetapi juga di meja negosiasi kebijakan di Washington D.C.

Baca Juga

  • 1.046 Data Mahasiswa Bocor: 5 Cara Amankan Google Form Anda Sekarang!
  • 5 Fakta Bahaya Paparan Timbal Ancam Nyawa Anak Indonesia

Advertisement


Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Elektronik, Anime, Game, Tech dan Berita Tekno lainnya setiap hari melalui social media TechnoNesia. Ikuti kami di :
  • Instagram : @technonesia_id
  • Facebook : Technonesia ID
  • X (Twitter) : @technonesia_id
  • Whatsapp Channel : Technonesia.ID
  • Google News : TECHNONESIA
Donald Trump Kebijakan Teknologi AS OpenAI Sam Altman UU Chips
Share. Copy Link WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Threads Telegram Email Pinterest
Previous Article7 Alasan Vivo Y500 Pro Jadi Pembunuh Flagship: Layar 5000 Nits & Baterai 7000 mAh
Next Article Wacana Pembatasan PUBG: Tokoh Esport Angkat Bicara, 5 Fakta Harus Tahu
Olin Sianturi
  • Website

Olin Sianturi adalah seorang Content Writer di Media TechnoNesia dan GadgetVIVA, berpengalaman dalam menulis artikel informatif dan SEO-friendly. Spesialisasinya mencakup teknologi, gadget, elektronik, game. Dengan gaya penulisan yang menarik dan mudah dipahami, Olin mampu menghadirkan konten berkualitas yang relevan dan bernilai bagi pembaca.

Artikel Terkait

Bocoran 1,8 Juta Skor AnTuTu OnePlus Turbo: Siap Gempur Kelas Gaming?

Olin Sianturi24 Desember 2025 | 06:43

Terekam: 5 Fakta Tumbukan Objek Kecepatan Tinggi di Bulan 2025

Olin Sianturi24 Desember 2025 | 02:43

Pemulihan Jaringan Pasca Banjir: 100 Genset Telkomsel Tiba di Aceh

Olin Sianturi23 Desember 2025 | 20:43

3 Ancaman Serius Drone China Bikin AS Ketakutan: Konflik Penggunaan Drone DJI

Olin Sianturi23 Desember 2025 | 12:43

Samsung Pamerkan AI Vision dengan Google Gemini di CES 2026, Dapur Pintar Naik Level

Olin Sianturi22 Desember 2025 | 18:13

Samsung AI-Connected Living Resmi Rilis di CES 2026, Hunian Masa Depan Jadi Nyata

Olin Sianturi22 Desember 2025 | 17:57
Pilihan Redaksi

Samsung Galaxy Tab A11 Resmi Meluncur: 5 Keunggulan Tablet 8 Inci Murah

Olin Sianturi23 Desember 2025 | 10:43

Cari tablet 8 inci terjangkau? Simak ulasan lengkap Harga Samsung Galaxy Tab A11 dan Spesifikasi…

5 Keunggulan Realme C85: Smartphone Baterai Ultra Tahan Air yang Lagi Diskon

22 Desember 2025 | 18:27

5 Detail Bocoran Xiaomi 17 Ultra Kamera: Sensor 1-Inci & Branding Baru

17 Desember 2025 | 23:27

5 Alasan Strategi Xiaomi Leitz Phone Kembali & Masa Depan Leica

20 Desember 2025 | 08:27

Moto Pad 60 Pro vs iPad Gen 11: 7 Perbedaan Kunci Tablet Menggambar Presisi

24 Desember 2025 | 22:43
Terbaru

Bocoran 1,8 Juta Skor AnTuTu OnePlus Turbo: Siap Gempur Kelas Gaming?

Olin Sianturi24 Desember 2025 | 06:43

Terekam: 5 Fakta Tumbukan Objek Kecepatan Tinggi di Bulan 2025

Olin Sianturi24 Desember 2025 | 02:43

Pemulihan Jaringan Pasca Banjir: 100 Genset Telkomsel Tiba di Aceh

Olin Sianturi23 Desember 2025 | 20:43

3 Ancaman Serius Drone China Bikin AS Ketakutan: Konflik Penggunaan Drone DJI

Olin Sianturi23 Desember 2025 | 12:43

Samsung Pamerkan AI Vision dengan Google Gemini di CES 2026, Dapur Pintar Naik Level

Olin Sianturi22 Desember 2025 | 18:13
technonesia-ads
TechnoNesia.ID
Member Of : Media Publica
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
Terhubung Dengan Kami
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp LinkedIn
www.technonesia.id © 2025 | All Rights Reserved

Media Publica Networks :

UpToDai Media Bekasi GadgetDiva Ronde Aktual

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.