Proses krusial menentukan penyedia Internet murah kecepatan 100 Mbps memasuki babak akhir lelang frekuensi internet 100 Mbps. Telkom, Surge, dan MyRepublic siap bertarung!
TechnonesiaID - Konektivitas internet cepat bukan lagi kemewahan, melainkan kebutuhan pokok. Pemerintah Indonesia mengambil langkah ambisius untuk memastikan masyarakat mendapatkan akses internet yang tidak hanya cepat, tetapi juga terjangkau.
Puncaknya terjadi hari ini, di mana proses seleksi penentuan penyedia layanan internet dengan kecepatan minimal 100 Mbps memasuki fase paling krusial: lelang harga. Pertarungan ini melibatkan tiga nama besar yang siap memperebutkan pita frekuensi vital.
Baca Juga
Advertisement
Tiga raksasa telekomunikasi dan penyedia layanan internet yang siap bertarung memperebutkan frekuensi 1,4 Ghz adalah PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom), Telemedia Komunikasi Pratama (anak perusahaan Surge), dan Eka Mas Republik (pemilik brand MyRepublic).
Keputusan hari ini akan sangat menentukan peta persaingan industri telekomunikasi dalam beberapa tahun ke depan, terutama dalam segmen penyediaan internet berkecepatan tinggi yang terjangkau.
Mengapa Pita Frekuensi 1,4 GHz Jadi Rebutan Utama?
Pita frekuensi 1,4 Ghz menjadi sangat vital karena karakteristiknya yang ideal untuk menyokong layanan Internet murah kecepatan 100 Mbps, terutama di area padat dan perkotaan. Frekuensi ini sering disebut sebagai “spektrum emas” untuk layanan Fixed Broadband Wireless Access (FBWA).
Baca Juga
Advertisement
Penggunaan FBWA memungkinkan penyedia layanan memberikan kecepatan tinggi tanpa harus bergantung sepenuhnya pada infrastruktur kabel (Fiber to the Home/FTTH) yang mahal dan memakan waktu instalasi.
Ini adalah kunci untuk mewujudkan janji internet 100 Mbps yang tidak hanya cepat, tetapi juga lebih mudah dijangkau oleh konsumen rumah tangga.
Apabila lelang frekuensi internet 100 Mbps ini berhasil, pemenang tender akan mendapatkan hak eksklusif untuk memanfaatkan spektrum ini demi melayani jutaan rumah tangga di Indonesia.
Baca Juga
Advertisement
Manfaat Kecepatan 100 Mbps bagi Konsumen
Kecepatan 100 Mbps dianggap sebagai standar minimal yang harus dipenuhi di era digital saat ini. Dengan kecepatan ini, aktivitas daring yang intensif bisa dilakukan tanpa hambatan.
Apa saja yang bisa dilakukan konsumen dengan Internet murah kecepatan 100 Mbps?
- Streaming video 4K Ultra HD pada beberapa perangkat secara bersamaan.
- Pengalaman bermain game online (gaming) dengan latensi (ping) yang sangat rendah.
- Panggilan video berkualitas tinggi dan stabil untuk kebutuhan bekerja dari rumah (WFH) atau sekolah daring.
- Mengunduh file berukuran besar dalam hitungan detik.
Oleh karena itu, persaingan untuk mendapatkan lisensi frekuensi ini adalah persaingan untuk memenangkan hati konsumen yang semakin haus akan kecepatan dan stabilitas.
Baca Juga
Advertisement
Tiga Jawara di Arena Lelang Frekuensi Internet 100 Mbps
Pada awalnya, ada tujuh perusahaan telekomunikasi besar yang dinyatakan memenuhi syarat untuk mengambil formulir pendaftaran lelang ini. Namun, saat memasuki tahap lelang harga hari ini, hanya tersisa tiga kontestan utama yang siap bertarung sengit.
Ketiga perusahaan ini memiliki strategi dan kekuatan yang berbeda dalam menghadapi lelang frekuensi internet 100 Mbps ini.
1. PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom)
Sebagai BUMN dan pemain paling senior, kehadiran Telkom dalam lelang ini tentu tidak mengejutkan. Telkom memiliki infrastruktur jaringan serat optik terbesar dan terluas di seluruh Indonesia, melalui layanan IndiHome.
Baca Juga
Advertisement
Keuntungan utama Telkom adalah modal yang kuat serta pengalaman panjang dalam mengelola spektrum dan regulasi di Indonesia. Jika Telkom memenangkan lelang ini, mereka bisa mengintegrasikan layanan FBWA 100 Mbps ini dengan infrastruktur yang sudah ada, memperluas cakupan layanan dengan cepat.
Partisipasi Telkom menunjukkan keseriusan mereka dalam mempertahankan dominasi pasar, sekaligus menjawab tuntutan masyarakat akan koneksi yang lebih efisien dan terjangkau.
2. Telemedia Komunikasi Pratama (Surge/WIFI)
Surge, melalui anak perusahaannya, adalah kuda hitam dalam pertarungan ini. Surge dikenal sebagai penyedia layanan konektivitas yang agresif dan inovatif. Mereka fokus pada pengembangan jaringan nirkabel (Wi-Fi) dan layanan FBWA.
Baca Juga
Advertisement
Keikutsertaan Surge dalam lelang ini menandakan ambisi besar mereka untuk menjadi pemain utama di pasar broadband Indonesia, menantang dominasi pemain-pemain lama. Strategi Surge kemungkinan besar akan berfokus pada efisiensi biaya dan kecepatan deployment jaringan di area urban.
Kemenangan Surge akan membawa dinamika baru, mendorong inovasi harga dan layanan yang bisa menguntungkan konsumen yang mendambakan Internet murah kecepatan 100 Mbps.
3. Eka Mas Republik (MyRepublic)
MyRepublic sudah dikenal luas sebagai spesialis penyedia layanan Fixed Broadband berbasis Fiber-to-the-Home (FTTH) yang menawarkan kecepatan tinggi dengan harga kompetitif. Mereka memiliki basis pelanggan yang loyal di kota-kota besar.
Baca Juga
Advertisement
Bagi MyRepublic, memenangkan lelang ini akan memberikan fleksibilitas tambahan. Mereka dapat menggunakan spektrum 1,4 Ghz untuk menjangkau pelanggan yang sulit dijangkau oleh jaringan serat optik, sekaligus memperkuat penawaran mereka di wilayah yang sudah terlayani.
Ini adalah kesempatan emas bagi MyRepublic untuk memperluas jangkauan dan memperkuat posisi mereka sebagai penyedia internet berkecepatan tinggi yang premium namun terjangkau.
Siapa Saja yang Mundur dari Persaingan?
Sebelum mencapai babak lelang harga ini, empat perusahaan besar lainnya telah memutuskan untuk tidak melanjutkan proses pendaftaran atau mundur di tengah jalan. Keputusan ini menunjukkan betapa tingginya persyaratan investasi dan tingkat persaingan dalam lelang frekuensi internet 100 Mbps ini.
Baca Juga
Advertisement
Perusahaan-perusahaan tersebut adalah:
- PT XL Smart Telecom Sejahtera Tbk.
- PT Indosat Tbk.
- PT Netciti Persada.
- PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel).
Mundurnya perusahaan sekelas XL Axiata dan Indosat Ooredoo Hutchison dari proses ini cukup signifikan. Ini mengindikasikan bahwa fokus strategis mereka mungkin lebih condong pada layanan mobile (seluler), atau bahwa persyaratan investasi yang diminta oleh pemerintah dinilai terlalu besar untuk risiko yang ada dalam segmen FBWA ini.
Kini, semua mata tertuju pada tiga kontestan yang tersisa. Proses lelang harga hari ini akan menjadi penentu siapa yang berhak memegang kendali atas spektrum 1,4 Ghz dan menjadi juara dalam penyediaan Internet murah kecepatan 100 Mbps.
Baca Juga
Advertisement
Apa Selanjutnya Setelah Penentuan Pemenang?
Setelah pemenang lelang ditetapkan hari ini, proses selanjutnya adalah pembayaran biaya hak penggunaan frekuensi dan dimulainya pembangunan infrastruktur. Pemenang lelang diwajibkan untuk segera melakukan deployment jaringan agar layanan 100 Mbps dapat segera dinikmati masyarakat.
Harapan terbesar dari proses ini adalah terciptanya persaingan yang sehat. Persaingan yang sehat akan otomatis mendorong penurunan harga dan peningkatan kualitas layanan, sesuai dengan tujuan awal pemerintah.
Bagi konsumen, ini adalah kabar baik. Dalam beberapa waktu ke depan, kita akan melihat lebih banyak pilihan layanan internet rumah dengan performa superior, menjadikan koneksi 100 Mbps sebagai standar baru yang mudah diakses.
Baca Juga
Advertisement
Lelang frekuensi internet 100 Mbps hari ini adalah langkah penting menuju Indonesia yang lebih terkoneksi dan digital. Kita tunggu pengumuman resmi dari regulator mengenai siapa pemenang dari pertarungan epik antara Telkom, Surge, dan MyRepublic.
Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Elektronik, Anime, Game, Tech dan Berita Tekno lainnya setiap hari melalui social media TechnoNesia. Ikuti kami di :
- Instagram : @technonesia_id
- Facebook : Technonesia ID
- X (Twitter) : @technonesia_id
- Whatsapp Channel : Technonesia.ID
- Google News : TECHNONESIA