Ketahui 5 dampak mengerikan setelah layanan telekomunikasi dan Internet Diblokir Total oleh Taliban. Pemblokiran Internet Afghanistan ini membuat negara gelap gulita.
Kegelapan Digital: Kronologi Internet Diblokir Total
Isu mengenai pembatasan akses internet di berbagai negara selalu menjadi perhatian dunia. Namun, yang terjadi di Afghanistan baru-baru ini telah melampaui batas pembatasan, mencapai tingkat isolasi digital yang belum pernah terjadi sebelumnya.
TechnonesiaID - Pemerintah Taliban telah memberlakukan kebijakan yang sangat ekstrem: Internet Diblokir Total di seluruh wilayah negara. Keputusan ini secara efektif memutus koneksi warga Afghanistan dengan dunia luar.
Baca Juga
Advertisement
Laporan dari lembaga pengawas internet global, Netblocks, mengonfirmasi bahwa Afghanistan kini benar-benar berada dalam kondisi “gelap gulita total”. Ini bukan hanya pemadaman jaringan, melainkan penghentian menyeluruh terhadap semua layanan komunikasi.
Kondisi ini menyusul upaya bertahap yang sudah dimulai beberapa pekan sebelumnya. Taliban awalnya mulai memutus koneksi internet fiber optik yang melayani sebagian besar wilayah perkotaan.
Langkah-langkah tersebut kini memuncak menjadi pemblokiran total. Dampaknya sangat luas, tidak hanya menimpa individu tetapi juga merusak operasional media, logistik, dan layanan publik vital.
Baca Juga
Advertisement
Alasan di Balik Pemblokiran Internet Afghanistan: Mencegah ‘Kerusakan Moral’
Langkah drastis untuk memberlakukan Pemblokiran Internet Afghanistan ini dilakukan dengan dalih ideologis yang tegas. Pihak berwenang di Kabul menyatakan bahwa pemblokiran ini bertujuan untuk mencegah apa yang mereka sebut sebagai “kerusakan moral” di negara Keamiran Islam tersebut.
Bagi Taliban, akses tanpa batas ke internet dianggap sebagai ancaman terhadap nilai-nilai budaya dan agama yang mereka anut. Ini menjadi alasan utama untuk mengambil tindakan yang secara teknis sangat sulit, yaitu memutus koneksi telekomunikasi nasional secara menyeluruh.
Meskipun alasan moralitas menjadi fokus utama, banyak analis yang berpendapat bahwa pemblokiran total ini juga merupakan alat untuk membatasi komunikasi internal, mencegah koordinasi perlawanan, dan mengendalikan narasi berita yang beredar.
Baca Juga
Advertisement
Tidak hanya jaringan internet berbasis fiber optik yang diputus. Laporan menunjukkan bahwa jaringan internet seluler (mobile) dan bahkan saluran televisi satelit pun ikut terpengaruh oleh kebijakan pemblokiran ini.
Analisis Netblocks: Indikasi Gelap Gulita Total
Netblocks, sebagai lembaga yang bertugas memantau tata kelola dan keamanan siber, memberikan bukti yang tak terbantahkan mengenai tingkat pemutusan koneksi ini.
Data mereka menunjukkan penurunan tajam dan hampir nol dalam lalu lintas data dari Afghanistan. Ini mengindikasikan bahwa tidak ada lagi layanan telekomunikasi yang berfungsi secara publik.
Baca Juga
Advertisement
“Warga tak bisa terkoneksi dengan dunia luar. Para media internasional mengaku putus kontak dengan kantor-kantor perwakilan mereka di Kabul,” demikian dilaporkan oleh lembaga tersebut, menegaskan parahnya situasi.
Situasi ini sangat berbeda dengan pemadaman internet regional yang biasanya dilakukan saat terjadi konflik. Kali ini, pemblokiran bersifat nasional, targetnya adalah infrastruktur telekomunikasi secara keseluruhan.
5 Dampak Mengerikan Setelah Internet Diblokir Total
Keputusan untuk menerapkan Internet Diblokir Total memiliki konsekuensi yang jauh melampaui sekadar ketidakmampuan mengirim pesan. Dampaknya terasa dalam setiap aspek kehidupan, mulai dari keselamatan hingga ekonomi.
Baca Juga
Advertisement
Berikut adalah 5 dampak paling mengerikan yang dirasakan akibat Pemblokiran Internet Afghanistan:
- Kelumpuhan Komunikasi dan Isolasi Penuh
- Krisis Media dan Informasi Global
- Gangguan Logistik dan Pembatalan Penerbangan
- Kehancuran Ekonomi Digital dan Transfer Uang
- Pelanggaran Hak Asasi Manusia dan Sensor Brutal
Dampak paling langsung adalah isolasi total. Warga sipil tidak dapat menghubungi keluarga atau kerabat mereka di luar negeri. Komunikasi darurat menjadi mustahil. Bagi organisasi kemanusiaan yang beroperasi di Afghanistan, ini berarti hilangnya kemampuan koordinasi dalam situasi krisis.
Kantor-kantor berita internasional yang bergantung pada internet untuk mengirimkan laporan, foto, dan video terputus total dari markas mereka. Ini menciptakan lubang informasi yang besar, membuat dunia kesulitan mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di Kabul dan wilayah lainnya. Akibatnya, potensi pelanggaran HAM dan krisis kemanusiaan tidak dapat didokumentasikan.
Baca Juga
Advertisement
Layanan penerbangan dan logistik modern sangat bergantung pada komunikasi data real-time, seperti sistem Air Traffic Control (ATC), informasi cuaca, dan sistem pemesanan. Ketika telekomunikasi lumpuh, penerbangan komersial maupun kargo harus dibatalkan, menghentikan rantai pasokan vital yang dibutuhkan negara.
Meskipun Afghanistan mungkin bukan pusat teknologi global, banyak bisnis kecil dan individu bergantung pada transfer uang digital dan komunikasi bisnis melalui internet. Pemblokiran ini menghancurkan sisa-sisa ekonomi digital yang ada, menghentikan transaksi internasional, dan membuat transfer dana dari luar negeri (remitansi) menjadi sangat sulit, padahal ini adalah sumber pendapatan penting bagi banyak keluarga.
Akses ke informasi adalah hak asasi manusia. Dengan memutus total internet, pemerintah secara efektif melakukan sensor paling brutal. Warga tidak hanya dilarang mengakses konten luar, tetapi juga kehilangan kemampuan untuk mengekspresikan pendapat mereka secara daring. Situasi ini meningkatkan risiko pelanggaran HAM tanpa pengawasan dari mata internasional.
Baca Juga
Advertisement
Masa Depan di Tengah Kegelapan Digital
Kekuatan internet melampaui hiburan dan media sosial; ia adalah alat vital untuk pendidikan, kesehatan, dan konektivitas global. Dalam konteks Afghanistan, pemutusan total ini menciptakan tantangan logistik dan kemanusiaan yang sangat besar.
Organisasi bantuan internasional kini harus beralih ke metode komunikasi lama atau menggunakan teknologi satelit yang sangat mahal dan terbatas cakupannya. Hal ini membuat operasi bantuan menjadi lambat dan tidak efisien.
Para ahli teknologi memperingatkan bahwa pemblokiran yang berkepanjangan akan semakin memperburuk krisis ekonomi dan kemanusiaan di negara tersebut. Dunia harus mencari cara-cara inovatif untuk menjaga setidaknya saluran komunikasi dasar tetap terbuka.
Baca Juga
Advertisement
Meskipun beberapa negara maju memiliki infrastruktur telekomunikasi yang sangat terdistribusi sehingga sulit untuk dihentikan total, kasus Internet Diblokir Total di Afghanistan menjadi contoh nyata betapa rentannya ketergantungan kita pada teknologi tersebut ketika dihadapkan pada keputusan politik ekstrem.
Upaya Memulihkan Akses
Saat ini, belum ada indikasi jelas kapan atau bagaimana layanan telekomunikasi akan dipulihkan. Upaya diplomatik dan teknis dari komunitas internasional sangat diperlukan untuk menekan pihak berwenang agar mengembalikan akses digital.
Fokus utama harus pada dampak kemanusiaan. Tanpa konektivitas, risiko bencana alam atau krisis kesehatan tidak dapat direspons dengan cepat, mempertaruhkan nyawa banyak orang.
Baca Juga
Advertisement
Kisah tentang Pemblokiran Internet Afghanistan menjadi pengingat serius bagi seluruh dunia mengenai pentingnya kebebasan digital dan infrastruktur telekomunikasi yang resisten terhadap intervensi sewenang-wenang.
Situasi ini menunjukkan bahwa akses digital bukan lagi kemewahan, melainkan kebutuhan dasar untuk kelangsungan hidup modern.
Baca Juga
Advertisement
Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Elektronik, Anime, Game, Tech dan Berita Tekno lainnya setiap hari melalui social media TechnoNesia. Ikuti kami di :
- Instagram : @technonesia_id
- Facebook : Technonesia ID
- X (Twitter) : @technonesia_id
- Whatsapp Channel : Technonesia.ID
- Google News : TECHNONESIA