Fenomena Gunung Baru Grobogan sempat hebohkan publik! Ahli Geologi akhirnya memberikan Penjelasan Ahli Geologi kenapa gundukan tanah itu muncul mendadak. Klik untuk tahu 4 faktanya.
TechnonesiaID - Indonesia, sebagai negara yang terletak di wilayah cincin api (Ring of Fire), memang kaya akan aktivitas geologi. Namun, pada Maret 2024 lalu, muncul sebuah insiden yang membuat publik Grobogan, Jawa Tengah, terperangah sekaligus bertanya-tanya. Sebuah gundukan tanah besar tiba-tiba muncul ke permukaan, lengkap dengan semburan lumpur dan gas, menciptakan tontonan yang sekilas sangat mirip dengan letusan gunung berapi kecil.
Video dan foto kemunculan gundukan ini segera menyebar luas di media sosial. Banyak yang berspekulasi bahwa ini adalah tanda-tanda alam yang tidak biasa atau bahkan merupakan kelahiran gunung baru. Kejadian ini menjadi semakin misterius karena terjadi tak lama setelah wilayah tersebut diguncang gempa berkekuatan cukup besar.
Baca Juga
Advertisement
Lalu, apa sebenarnya yang terjadi di Grobogan? Apakah benar Indonesia kini memiliki gunung baru yang tiba-tiba lahir? Untuk menjawab kehebohan ini, tim ahli dari Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) segera turun tangan. Mereka memberikan Penjelasan Ahli Geologi yang mencerahkan, sekaligus menenangkan masyarakat.
Menguak Misteri Fenomena Gunung Baru Grobogan yang Viral
Kejadian di Grobogan menjadi sorotan utama karena kemunculannya yang sangat mendadak. Gundukan tanah yang terbentuk terlihat cukup besar, dan yang paling menarik perhatian adalah aktivitas semburan yang keluar dari puncaknya. Semburan tersebut terdiri dari material lumpur, air, dan gas.
Jika dilihat dari kejauhan, kemunculan gundukan ini memang mirip dengan proses terbentuknya gunung api yang sangat muda. Namun, bagi para ahli geologi, lokasi Grobogan yang secara umum bukan merupakan wilayah vulkanik aktif, membuat spekulasi tentang gunung baru menjadi tidak relevan. Fenomena ini memiliki akar geologi yang berbeda, tetapi sama-sama didorong oleh tekanan bawah tanah.
Baca Juga
Advertisement
Kemunculan gundukan ini semakin memicu rasa penasaran karena waktunya berdekatan dengan gempa bumi berkekuatan Magnitudo 6,5 yang berpusat di Laut Jawa, tepatnya di Tuban, pada 22 Maret 2024. Meskipun jarak pusat gempa cukup jauh, banyak yang menduga bahwa ada keterkaitan langsung antara guncangan hebat tersebut dengan lahirnya Fenomena Gunung Baru Grobogan.
Kronologi Kemunculan Gundukan Tanah Misterius
Laporan dari warga setempat menunjukkan bahwa aktivitas gundukan ini dimulai dengan adanya retakan tanah diikuti oleh keluarnya lumpur dingin. Dalam waktu singkat, tekanan dari bawah membuat material tanah terangkat, membentuk struktur yang menyerupai bukit kecil. Aktivitas semburan gas (diduga metana) juga menyertai kejadian tersebut, memberikan kesan dramatis seolah-olah gundukan itu sedang “bernapas”.
Kehadiran gundukan ini membuktikan bahwa ada energi yang dilepaskan dari bawah permukaan bumi di wilayah Grobogan. Untuk memahami mekanisme pelepasan energi ini, kita harus melihat lebih dalam pada komposisi geologi wilayah tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Penjelasan Ahli Geologi: Mengapa Fenomena Gunung Baru Grobogan Terjadi?
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, dalam pernyataannya, menegaskan bahwa publik tidak perlu panik. Mereka secara resmi menjelaskan bahwa gundukan yang muncul di Grobogan bukanlah gunung berapi atau cikal bakal gunung baru. Penjelasan Ahli Geologi yang akurat menyebutkan bahwa kejadian ini adalah manifestasi dari Mud Volcano atau gunung lumpur.
Mud Volcano adalah struktur geologi yang terbentuk ketika campuran air, gas, dan lumpur yang tertekan di bawah permukaan dipaksa keluar melalui celah di kerak bumi. Berbeda dengan gunung berapi yang melibatkan magma panas, gunung lumpur hanya mengeluarkan lumpur dingin dan gas metana. Ini adalah fenomena yang umum terjadi di beberapa lokasi di Indonesia, seperti Bledug Kuwu yang juga berada di Grobogan, tetapi kemunculannya yang mendadak ini tetap memerlukan analisis mendalam.
Berikut adalah beberapa faktor geologi yang mendukung munculnya Fenomena Gunung Baru Grobogan:
Baca Juga
Advertisement
- Material sedimen yang sangat tebal di bawah permukaan Grobogan.
- Keberadaan deposit gas alam (metana) yang terjebak di lapisan sedimen.
- Adanya lapisan kedap air yang menahan tekanan gas dan air hingga mencapai titik kritis.
Saat tekanan dari gas dan air yang terperangkap menjadi terlalu besar, ia mencari jalur paling lemah untuk keluar, menyebabkan tanah terangkat dan lumpur menyembur, membentuk gundukan yang terlihat menyerupai “gunung mini”.
4 Fakta Penting Mengenai Gundukan Lumpur Grobogan
Untuk memberikan pemahaman yang komprehensif dan mencegah spekulasi yang tidak berdasar, Badan Geologi merangkum beberapa fakta kunci mengenai fenomena yang menghebohkan ini. Fakta-fakta ini sangat penting untuk diketahui publik.
1. Bukan Aktivitas Vulkanik, Jauh dari Magma
Salah satu fakta terpenting yang ditekankan oleh para ahli adalah bahwa Grobogan terletak di wilayah non-vulkanik. Struktur gundukan yang muncul sepenuhnya terdiri dari material lumpur dan sedimen, bukan batuan hasil erupsi magma. Dengan demikian, tidak ada risiko erupsi yang melibatkan lava atau awan panas, seperti yang terjadi pada gunung api sesungguhnya. Fenomena ini murni hasil dari pergerakan fluida (cair dan gas) di bawah lapisan bumi.
Baca Juga
Advertisement
2. Adalah Manifestasi dari Gunung Lumpur (Mud Volcano)
Seperti yang telah dijelaskan dalam Penjelasan Ahli Geologi, gundukan tersebut diklasifikasikan sebagai mud volcano. Aktivitas semburannya biasanya tidak berlangsung lama, tergantung seberapa banyak stok lumpur dan gas yang terperangkap di bawah. Setelah tekanan dilepaskan, aktivitas akan mereda, dan gundukan akan cenderung mengempis atau stabil.
Meskipun demikian, keberadaan mud volcano merupakan indikasi bahwa wilayah tersebut memiliki cadangan gas bumi. Aktivitasnya bisa berulang di lokasi yang sama atau bergeser ke area terdekat jika terjadi akumulasi tekanan baru.
3. Keterkaitan Erat dengan Gempa Bumi
Para ahli menduga kuat adanya hubungan antara gempa M 6,5 di Laut Jawa pada Maret 2024 dengan kemunculan gundukan ini. Guncangan gempa yang kuat dapat memberikan tekanan lateral (samping) dan vertikal pada lapisan sedimen di bawah Grobogan. Guncangan tersebut berfungsi sebagai “pemicu” yang merusak lapisan kedap air, membuka jalur bagi gas dan lumpur yang sudah tertekan tinggi untuk segera keluar.
Baca Juga
Advertisement
Oleh karena itu, kemunculan Fenomena Gunung Baru Grobogan ini dianggap sebagai efek sekunder dari aktivitas tektonik regional, bukan penyebab utamanya.
4. Bahaya Utama Adalah Gas Metana
Meskipun lumpur yang keluar adalah lumpur dingin dan tidak berbahaya secara langsung, gas yang menyertainya, terutama metana (CH4), memerlukan perhatian serius. Metana adalah gas yang mudah terbakar. Jika konsentrasi gas terlalu tinggi, ada potensi bahaya ledakan atau kebakaran di sekitar lokasi semburan.
Oleh karena itu, langkah mitigasi yang segera dilakukan oleh pihak berwenang adalah memastikan area tersebut dijaga jaraknya dari permukiman dan sumber api terbuka sampai kandungan gas di udara kembali normal. Pemantauan oleh Badan Geologi terus dilakukan untuk memastikan keamanan warga sekitar.
Baca Juga
Advertisement
Kesimpulan dan Pentingnya Pemahaman Geologi Lokal
Kehebohan seputar “gunung baru” di Grobogan adalah pengingat penting betapa dinamisnya geologi di Indonesia. Berkat Penjelasan Ahli Geologi yang cepat dan tuntas, misteri fenomena ini dapat terungkap, menghilangkan kepanikan publik yang sempat meluas.
Fenomena Gunung Baru Grobogan mengajarkan kita bahwa tidak semua gundukan yang menyemburkan material adalah gunung berapi. Memahami perbedaan antara aktivitas vulkanik dan mud volcano adalah kunci untuk merespons kejadian alam dengan bijaksana dan berbasis ilmu pengetahuan. Kejadian ini juga menjadi data penting bagi para peneliti untuk memetakan risiko geologi di wilayah Jawa Tengah yang tidak berada di jalur gunung api aktif.
Baca Juga
Advertisement
Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Elektronik, Anime, Game, Tech dan Berita Tekno lainnya setiap hari melalui social media TechnoNesia. Ikuti kami di :
- Instagram : @technonesia_id
- Facebook : Technonesia ID
- X (Twitter) : @technonesia_id
- Whatsapp Channel : Technonesia.ID
- Google News : TECHNONESIA