4. Panduan Perawatan Mobil Hybrid
Agar lebih jelas, berikut panduan perawatan rutin mobil hybrid yang sebaiknya dilakukan oleh pemilik kendaraan:
Komponen | Fungsi Utama | Interval Perawatan Rekomendasi | Dampak Jika Diabaikan |
---|---|---|---|
Oli Mesin | Melumasi, mendinginkan, dan melindungi mesin | Setiap 6 bulan / 10.000 km | Mesin aus, panas berlebih, karat, kerusakan serius |
Baterai Hybrid | Menyimpan energi untuk motor listrik | Pemeriksaan rutin tiap servis berkala | Kapasitas menurun, boros bahan bakar, sistem gagal |
Motor Listrik | Memberikan tenaga tambahan pada mesin bensin | Cek performa dan sistem pendingin tiap servis | Performa berkurang, mobil kehilangan tenaga |
Filter Oli & Udara | Menyaring kotoran agar mesin tetap bersih | Setiap 10.000–20.000 km | Mesin kotor, konsumsi BBM naik, tenaga drop |
Radiator & Cairan Pendingin | Menjaga suhu mesin tetap stabil | Periksa level cairan tiap bulan, ganti 2 tahun sekali | Mesin overheat, komponen cepat rusak |
5. Peran Oli Mesin di Era Elektrifikasi
Meski teknologi elektrifikasi semakin canggih, peran oli mesin tetap tidak tergantikan. Oli tidak hanya berfungsi sebagai pelumas, tetapi juga bekerja menahan panas, menjaga kebersihan mesin, dan melindungi komponen dari keausan.
Dalam mobil hybrid, mesin bensin memang tidak bekerja terus-menerus, tetapi saat digunakan, beban kerjanya bisa lebih berat karena harus beradaptasi dengan pola kerja motor listrik. Oleh karena itu, kualitas oli yang prima sangat dibutuhkan untuk menjaga performa optimal.
Baca Juga
Advertisement
Mengapa Perawatan Berkala Mobil Hybrid Penting
Perawatan berkala bukan sekadar mengganti oli. Mobil hybrid juga memiliki komponen khusus seperti baterai, inverter, motor listrik, dan ECU yang harus dicek secara rutin. Namun, mesin bensin tetap menjadi titik krusial.
Dengan perawatan yang tepat, mobil hybrid dapat memberikan kombinasi terbaik antara efisiensi bahan bakar dan performa. Tanpa perawatan yang baik, risiko kerusakan komponen bisa lebih besar, bahkan biaya perbaikan akan jauh lebih mahal.
Mitos bahwa mobil hybrid tidak memerlukan ganti oli mesin rutin jelas keliru. Mesin bensin tetap memerlukan perawatan berkala, termasuk penggantian oli, agar dapat bekerja maksimal bersama motor listrik.
Baca Juga
Advertisement
Meskipun frekuensi kerja mesin lebih sedikit dibandingkan mobil konvensional, oli tetap bisa menurun kualitasnya akibat gesekan, oksidasi, maupun kontaminasi kotoran. Jika diabaikan, mesin bisa mengalami kerusakan serius dan usia kendaraan menjadi lebih pendek.
Karena itu, pemilik mobil hybrid disarankan tetap melakukan ganti oli mesin setiap 6 bulan atau 10.000 km, sesuai rekomendasi pabrikan. Dengan langkah sederhana ini, mobil hybrid bukan hanya tetap awet dan nyaman digunakan, tetapi juga menjaga performa optimal di jalan.
Baca Juga
Advertisement
Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Elektronik, Anime, Game, Tech dan Berita Tekno lainnya setiap hari melalui social media TechnoNesia. Ikuti kami di :
- Instagram : @technonesia_id
- Facebook : Technonesia ID
- X (Twitter) : @technonesia_id
- Whatsapp Channel : Technonesia.ID
- Google News : TECHNONESIA