BPBD dan BMKG merilis Peringatan Dini Tanah Longsor Jakarta! Ketahui 5 Titik Rawan Gerakan Tanah Jakarta di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur agar Anda siaga bencana.
TechnonesiaID - Kondisi cuaca ekstrem belakangan ini, terutama peningkatan curah hujan yang signifikan, selalu menjadi pemicu utama potensi bencana hidrometeorologi. Di Ibu Kota, ancaman tidak hanya datang dari banjir bandang. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) baru-baru ini mengeluarkan peringatan penting.
Peringatan tersebut menyoroti potensi pergerakan tanah atau tanah longsor di berbagai wilayah di Jakarta. Informasi ini tentu harus direspons dengan cepat oleh warga, khususnya yang tinggal di area perbukitan atau dekat tebing.
Baca Juga
Advertisement
Lantas, mengapa Jakarta, yang dikenal sebagai dataran rendah, memiliki potensi tanah longsor yang signifikan? Dan di mana saja Peringatan Dini Tanah Longsor Jakarta ini berlaku?
Data Akurat: Dasar Peringatan Dini Tanah Longsor Jakarta
Peringatan yang dikeluarkan oleh BPBD DKI Jakarta bukanlah imbauan tanpa dasar. Informasi ini disusun berdasarkan kolaborasi dan analisis data geologi dan meteorologi yang sangat ketat.
Kolaborasi ini melibatkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Baca Juga
Advertisement
Metodologi yang digunakan untuk menghasilkan peta risiko ini cukup canggih. Data yang digunakan merupakan hasil tumpang susun (overlay) antara dua peta penting.
- Peta pertama adalah Peta Zona Kerentanan Gerakan Tanah, yang dikeluarkan oleh PVMBG. Peta ini mengidentifikasi karakteristik geologi suatu wilayah, seperti kemiringan lereng, jenis batuan, dan stabilitas tanahnya.
- Peta kedua adalah Peta Prakiraan Curah Hujan Bulanan, yang merupakan data dari BMKG. Peta ini memproyeksikan seberapa tinggi intensitas hujan yang akan turun di wilayah tersebut.
Dengan menggabungkan kedua data tersebut, pemerintah dapat memproyeksikan potensi risiko. Jika zona tanah yang secara geologis sudah rentan bertemu dengan curah hujan tinggi, maka potensi terjadinya gerakan tanah atau longsor akan meningkat drastis. Ini adalah kunci utama dari penetapan Peringatan Dini Tanah Longsor Jakarta.
Zona Kerentanan Tinggi dan Sedang
PVMBG mengklasifikasikan wilayah berdasarkan tingkat kerentanannya. Wilayah yang masuk dalam zona kerentanan tinggi berarti area tersebut memiliki potensi gerakan tanah yang tinggi, bahkan bisa terjadi pada curah hujan yang rendah sekalipun.
Baca Juga
Advertisement
Sedangkan zona kerentanan menengah menunjukkan potensi gerakan tanah bisa terjadi, asalkan didukung oleh curah hujan di atas normal. Sayangnya, data BMKG menunjukkan bahwa curah hujan di Jakarta memang sedang meningkat.
Titik Rawan Gerakan Tanah Jakarta: Lokasi Wajib Siaga Bencana
Berdasarkan hasil analisis overlay, PVMBG dan BPBD secara spesifik menyebutkan bahwa sebagian besar potensi risiko gerakan tanah terpusat di dua wilayah administrasi: Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.
Mengapa kedua wilayah ini lebih rentan dibandingkan Jakarta Pusat atau Utara? Jawabannya terletak pada karakteristik geografi. Jakarta Selatan dan Jakarta Timur masih memiliki topografi yang lebih bergelombang dan berdekatan dengan kawasan perbukitan di selatan (seperti Depok dan Bogor), yang menjadikan struktur tanahnya lebih dinamis.
Baca Juga
Advertisement
Masyarakat yang tinggal di area-area ini diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama setelah hujan deras turun berturut-turut dalam durasi yang lama.
5 Wilayah Paling Diwaspadai untuk Peringatan Dini Tanah Longsor Jakarta
Meskipun potensi gerakan tanah bisa meluas, ada beberapa kelurahan dan kecamatan yang secara spesifik harus menjadi fokus utama kewaspadaan publik dan pemerintah daerah. Berikut adalah 5 Titik Rawan Gerakan Tanah Jakarta yang mendapat perhatian khusus:
1. Jakarta Selatan: Kecamatan Cilandak
Baca Juga
Advertisement
- Kelurahan Cilandak Barat dan Pangkalan Jati. Area ini berbatasan langsung dengan dataran tinggi dan sering mengalami masalah drainase lereng.
2. Jakarta Selatan: Kecamatan Jagakarsa
- Kelurahan Lenteng Agung, Srengseng Sawah, dan Ciganjur. Wilayah ini terkenal memiliki kontur tanah yang curam di beberapa titik permukiman padat.
3. Jakarta Selatan: Kecamatan Pasar Minggu
- Kelurahan Pejaten Barat dan Ragunan. Kerentanan di sini sering dikaitkan dengan aktivitas perubahan tata ruang yang mempengaruhi stabilitas lereng buatan.
4. Jakarta Timur: Kecamatan Kramat Jati
Baca Juga
Advertisement
- Kelurahan Dukuh dan sekitarnya. Meskipun tidak seberbukit Jakarta Selatan, area ini memiliki struktur tanah lempung yang mudah jenuh dan longsor jika terpapar air berlebihan.
5. Jakarta Timur: Kecamatan Ciracas
- Kelurahan Kelapa Dua Wetan. Fokus pada area yang berdekatan dengan sungai dan memiliki kemiringan mikro yang rentan terhadap erosi akibat luapan air hujan.
Langkah Kesiapsiagaan: Apa yang Harus Dilakukan Warga?
Peringatan Dini Tanah Longsor Jakarta ini adalah alarm, bukan kepastian bencana. Artinya, warga masih punya waktu untuk mengambil langkah mitigasi. Kesiapsiagaan adalah kunci utama untuk meminimalisir risiko kerugian jiwa maupun materi.
BPBD telah mengeluarkan sejumlah imbauan praktis yang harus segera diterapkan, terutama bagi warga yang tinggal di kawasan lereng, tebing buatan, atau dekat aliran sungai.
Baca Juga
Advertisement
Tindakan Pencegahan di Area Rawan Longsor
Berikut adalah beberapa langkah nyata yang dapat Anda lakukan saat ini juga:
1. Periksa Drainase Rumah dan Lingkungan
Pastikan saluran air dan talang air di sekitar rumah Anda berfungsi normal dan tidak tersumbat. Air yang tidak terdistribusi dengan baik akan meresap ke dalam tanah dan mempercepat kejenuhan, yang memicu gerakan tanah.
Baca Juga
Advertisement
2. Kenali Tanda-tanda Awal Longsor
Warga harus tanggap terhadap gejala alam. Tanda-tanda awal gerakan tanah meliputi retakan pada lereng, munculnya rembesan air baru secara tiba-tiba, atau pohon/tiang listrik yang tiba-tiba miring. Jika mendengar suara gemuruh aneh saat hujan, segera evakuasi.
3. Hindari Aktivitas Pemicu
Baca Juga
Advertisement
Jangan melakukan penggalian tanah atau pemotongan lereng di musim hujan. Aktivitas konstruksi yang tidak terkontrol di lereng dapat menghilangkan penahan alami tanah.
4. Siapkan Rencana Evakuasi
Bagi yang tinggal di Titik Rawan Gerakan Tanah Jakarta, siapkan tas siaga bencana yang berisi dokumen penting, obat-obatan, dan lampu senter. Ketahui rute evakuasi terdekat menuju tempat yang lebih aman.
Baca Juga
Advertisement
Ingat, keselamatan adalah prioritas utama. Data dari BPBD, BMKG, dan PVMBG disediakan untuk memastikan masyarakat dapat bertindak sebelum terlambat.
Kesimpulan: Tingkatkan Kewaspadaan di Musim Hujan
Ancaman Peringatan Dini Tanah Longsor Jakarta di wilayah Selatan dan Timur adalah hal yang serius dan perlu disikapi dengan bijak. Kenaikan curah hujan yang diprakirakan oleh BMKG menjadi katalisator bagi zona-zona kerentanan yang sudah dipetakan oleh PVMBG.
Dengan mengenali 5 Titik Rawan Gerakan Tanah Jakarta, masyarakat diharapkan dapat bekerja sama dengan RT/RW dan BPBD setempat untuk melakukan mitigasi komunal. Dengan informasi yang akurat dan kesiapsiagaan yang tinggi, kita bisa menghadapi potensi bencana alam dengan lebih tenang dan mengurangi dampak kerugian.
Baca Juga
Advertisement
Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Elektronik, Anime, Game, Tech dan Berita Tekno lainnya setiap hari melalui social media TechnoNesia. Ikuti kami di :
- Instagram : @technonesia_id
- Facebook : Technonesia ID
- X (Twitter) : @technonesia_id
- Whatsapp Channel : Technonesia.ID
- Google News : TECHNONESIA